Anda di halaman 1dari 6

Tugas Rangkuman Catatan Kelas

SI - 4242 Evaluasi dan Pemeliharaan Perkerasan

1. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan


atas objektif program dan memantau perubahan, yang fokus pada proses
dan keluaran.
Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian sosial untuk secara
sistematis menginvestigasi efektifitas program atau menilai kontribusi
program terhadap perubahan (Goal/objektif) dan menilai kebutuhan
perbaikan, kelanjutan atau perluasan program (rekomendasi).

Perbedaan antara Monitoring dan Evaluasi

Kaitan antara Monitoring dan Evaluasi adalah evaluasi memerlukan hasil dari
proses monitoring dan digunakan untuk kontribusi program ke depannya.

2. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 34 Tahun 2006, jalan adalah


prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali
jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.

Lalu jaringan jalan merupakan rangkaian ruas-ruas jalan yang dihubungkan


dengan simpul-simpul. Simpul-simpul merepresentasikan pertemuan antar
ruas-ruas jalan yang ada. Jaringan jalan mempunyai peranan penting dalam
pengembangan wilayah dan melayani aktifitas kawasan. Wilayah yang
dimaksud adalah kawasan, provinsi, kabupaten, kota dan desa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), desa adalah kesatuan


wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem
pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang kepala desa), sedangkan
menurut beberapa sumber pengertian desa adalah sebagai berikut:

secara administratif desa diartikan sebagai suatu kesatuan hukum dan


di dalamnya bertempat tinggal sekelompok masyarakat yang berkuasa

mengadakan pemerintahan sendiri (Sutardjo Kartohadikusumo, 1953)


Desa atau dengan nama aslinya yang setingkat yang merupakan
kesatuan masyarakat hukum berdasarkan susunan asli adalah suatu
badan hukum dan adalah pula Badan Pemerintahan, yang
merupakan bagian wilayah kecamatan atau wilayah yang

melingkunginya (I Nyoman Beratha)


Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (PP nomor 72 tahun 2005)

Pada umumnya status desa setingkat dengan kelurahan. Pada dasarnya, desa
dan Kelurahan memiliki ciri dan juga fungsi yang hampir sama. Namun bukan
berarti keduanya adalah sama, diantara desa dan Kelurahan tetap memilih
perbedaan. Desa merupakan sebagian wilayah administratif yang berada di
bawah kecamatan

Berikut adalah perbedaan dari kelurahan dan desa

Kemudian terdapat Kabupaten dan Kota diatas tingkatan Kelurahan dan Desa.
Kota dipimpin oleh seorang Walikota dan Kabupaten dipimpin oleh seorang
Bupati. Kabupaten memiliki rata-rata wilayah yang lebih luas daripada kota
dan kepadatan penduduk di kabupaten biasanya lebih rendah daripada di
kota. Lalu diatas kabupaten dan kota ada provinsi yang merupakan tingkat
tertinggi dari badan pemerintah regional daerah di Indonesia. Setiap provinsi
memiliki pemerintah lokal sendiri, dipimpin oleh seorang gubernur, dan
memiliki tubuh legislatif sendiri.

Kemudian jalan dikenali berdasarkan kelasnya dan komponen-komponen


yang membentuk jalan. Jalan dapat dikategorikan menurut peruntukannya,
statusnya, fungsinya, sistem dan beban muatan sumbu yang akan dijelaskan
sebagai berikut

Berdasarkan peruntukan
o Jalan Umum adalah jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas umum,
o

termasuk disini adalah Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol


Jalan Khusus adalah jalan yang tidak diperuntukan untuk lalu lintas
umum. Termasuk dalam kelompok ini adalah jalan kehutanan, jalan
pertambangan, jalan inspeksi pengairan, minyak & gas, jalan yang

dimaksud untuk pertahanan & keamanan dan jalan komplek


Berdasarkan Sistem
o Jaringan Jalan Primer adalah system jaringan jalan dengan peranan
pelayanan jasa distribusi untuk pengembangan semua wilayah, yang
o

menghubungkan simpul jasa distribusi yang berwujud kota


Jaringan Jalan Sekunder adalah system jaringan jalan dengan peran
pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat di dalam kawasan

perkotaan, yang menghubungkan antar dan dalam pusat-pusat

kegiatan di dalam kawasan perkotaan


Berdasarkan Fungsi
o Jalan Arteri, adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciriciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, jumlah jalan
o

masuk dibatasi
Jalan Kolektor adalah jalan yang melayani angkutan
pengumpulan/pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat,

kecepatan rata-rata sedang dan jalan masuk dibatasi


Jalan Lokal, yaitu jalan yang melayani angkutan local dengan ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rendah dan jumlah jalan masuk,

tidak dibatasi
Berdasarkan status
o Jalan Nasional adalah jalan umum yang menghubungkan antar ibukota
Propinsi, negara atau jalan yang bersifat strategis nasional. Sebagai
penanggung jawab, pengaturan, pembinaan dan pengawasan jalan ini
adalah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab
o

yang berkaitan dengan pembangunan


Jalan Propinsi, adalah jalan umum yang menghubungkan Ibukota
Propinsi dengan Ibukota Kabupaten/Kota, atau antar kota, atau antar
Kota atau antar Ibukota Kabupaten, atau antar Ibukota Kabupaten
dengan Kota atau jalan yang bersifat strategis regional. Penanggung

jawab penyelenggaraan adalah Pemerintah Propinsi


Jalan Kabupaten, adalah jalan umum yang menghubungkan Ibukota
Kabupaten dengan Kecamatan, antar Ibukota Kecamatan, Ibukota
Kabupaten dengan Pusat Kegiatan Lokal atau antar Pusat Kegiatan
Lokal dan jalan Strategis Lokal di daerah Kabupaten, serta janringan
jalan sekunder di daerah Kabupaten. Penanggung jawab adalah

Pemerintah Kabupaten
Jalan Kota, adalah jalan umum dalam sistem sekunder yang
menghubungkan antar pusat kegiatan lokal dalam kota,
menghubungkan pusat kegiatan local dengan persil, menghubungkan
antar persil, menghubungkan antar pusat pemikiman. Tanggung jawab
dalam penyelenggaraan ada pada Pemerintah Kota

Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan
jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan

membayar tol
o Jalan non status
o Jalan lain-lain
Berdasarkan beban muatan sumbu
o Jalan Kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter,
ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu
o

terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton


Jalan Kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor
termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter,
ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu

terberat yang diizinkan 10 ton


Jalan Kelas III A, yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui
kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak
melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000

milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton


Jalan Kelas III B, yaitu jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan
bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter, dan

muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton


Jalan Kelas III C, yaitu jalan lokal dan jalan lingkungan yang dapat
dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar
tidak melebihi 2.100 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000
milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton

3. Monitoring
Hal yang diperlukan untuk monitoring adalah

Kode dan identitas jalan (Kodifikasi jalan)


Inventaris jalan (struktur perkerasan, geometri jalan, drainase)
Kondisi jalan (Kondisi Ideal jalan, Kondisi Aktual Jalant9)
Pengoperasian jalan (lalu lintas)
Fasilitas penunjang jalan (lingkungan, tiang listrik, penerangan)
Standar dan peraturan
Dokumen teknis

Anda mungkin juga menyukai