OBLITERASI SUTURA
TESIS
OLEH
INDRA SYAKTI NASUTION
067113001 / IKK
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Spesialis Forensik (Sp.F)
Dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis
Konsentrasi Ilmu Kedokteran Kehakiman
Pada Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
JUDUL PENELITIAN
Sutura
Nama Mahasiswa
: 0067113001
Program
: Spesialisasi
Konsentrasi
Menyetujui:
Komisi Pembimbing:
Tanggal lulus :
TESIS
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka
Hormat saya
Penulis
Ketua
Anggota
1.
2.
3.
4.
hambatan
dan
kesukaran
dalam
penelitian
ini,
sehingga
memerlukan bantuan dari berbagai pihak hingga akhirnya tesis ini dapat
diselesaikan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
setinggi-tingginya atas kesediaan dan keterlibatan keluarga korban dalam
penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terimah kasih sebanyak-banyaknya
dan penghargaan yang setinggi-tingginya pada Dr.H.Guntur Bumi Nasution
atas waktu dan bimbingan yang diberikan kepada saya sehingga selesai
penelitian ini dan juga kepada Prof.dr.H.Amri Amir,Sp.F,DFM,SH, Sp.Ak,
Dr.H.Mistar Ritonga Sp.F, Dr. Surjit Singh Sp.F,DFM dan Dr. Rita Mawarni
Sp.F. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada istri tercinta dr. Eka
susanti dan juga anak-anak yang tersayang Thasya, Chaterrina dan Arya
karena telah diberikan waktu untuk menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari
banyak kekurangan dari hasil penelitian ini dan perlu diperbaharui, semoga
penelitian ini dapat berguna bagi para pembaca. Terima kasih.
Hormat saya
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan Pembimbing
ii
iii
Daftar isi
vii
Daftar tabel
ix
Daftar gambar
xii
BAB I Pendahuluan
14
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
5 11
11 13
14 16
a. Jenis Penelitian
14
14
14
15
15
f. Etika Penelitian
16
16
16
17 33
BAB V Pembahasan
34 37
38 40
Daftar pustaka
Lampiran
1. Data penelitian
2. Surat penjelasan kepada keluarga korban
3. Surat pernyataan persetujuan autopsi dari keluarga korban
4. Surat persetujuan Panitia Tetap Etik Penelitian
5. Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Karakteristik korban
Table 4.2. karakteristik berdasarkan sutura sagittal pada permukaan ectocranial dan
endocranial
Table 4.3. Karakteristik berdasarkan hubungan agama sutura CR (kanan) pada
permukaan ectocranial dan endocranial
Table 4.4. Karakteristik berdasarkan hubungan agama sutura CL (kiri) pada
permukaan ectocranial dan endocranial.
Table 4.5. Karakteristik sutura LR (right) pada permukaan ectocranial dan
endocranial
Table 4.6 arakteristik sutura LL (left) pada permukaan ectocranial dan endocranial
Tabel.4.7. Hubungan antara umur dengan sutura sagittal pada permukaan
ectocranial dan endocranial
Table 4.8. Hubungan antara umur dengan sutura CR (right) pada permukaan
ectocranial dan endocranial
Table 4.9. Hubungan antara umur dengan sutura CL (left) pada permukaan
ectocranial dan endocranial
Table 4.10. Hubungan antara umur dengan sutura LR (right) pada permukaan
ectocranial dan endocranial
Table 4.11. Hubungan antara umur dengan sutura LL (left) pada permukaan
ectocranial dan endocranial.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sutura sagittal, coronal dan lambdoid.
Gambar 3.1 Tabel Kerangka Konsepsional
Gambar 6.1 Tulang tengkorak kepala wanita berusia 27 tahun dengan score 1 pada
sutura lamdoib permukaan ectocranial.
Gambar 5.1 Tulang tengkorak kepala wanita berusia 27 tahun dengan score 2 pada
sutura coronal permukaan ectocranial.
Gambar 6.1 Tulang tengkorak kepala wanita berusia 27 tahun dengan score 1 pada
sutura lamdoib permukaan ectocranial.
Gambar 4.1 Tulang tengkorak kepala wanita berusia 27 tahun dengan score 3 pada
sutura sagittal permukaan endocranial
Abstrak
Pada kasus mutilasi, sebagian korban dalam keadaan terpotong-potong dengan
jaringan otot dan kulit yang masih melekat sehingga perlu dilakukan identifikasi.
Dalam proses identifikasi forensik ada beberapa hal yang sangat dibutuhkan agar
seseorang itu dapat teridentifikasi yaitu dengan cara menentukan tinggi badan dan
usia. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh ahli kedokteran forensik maupun
antropologi forensik untuk menentukan usia seseorang, diantaranya adalah dengan
melihat pertumbuhan gigi dan obliterasi (penutupan) dari sutura. Ada beberapa
penelitian yang telah dilakukan dan dirumuskan oleh para ahli kedokteran forensik
dan antropologi tentang penentuan umur menurut obliterasi sutura seperti yang
dikemukakan oleh Todd dan Lyon, Thomas Bartholin, Louis Pierre Gratiolet, Mc
Kern dan Stewart dan lain-lain.
Penelitian ini dilakukan pada korban yang sudah meninggal dengan jumlah
sebanyak 20 orang serta jenis pemeriksaan yaitu pemeriksaan luar dan dalam. Setelah
kulit kepala dibuka dan tulang tengkorak kepala bagian atas dipisahkan, maka
tengkorak kepala tersebut dibersihkan kemudian dilihat dan diperiksa sutura-sutura
tersebut lalu dibuat foto dari sutura-sutura itu.
Dengan menggunakan metode penelitian yang bersifat cross sectional (sekat
lintang) ditambah dengan uji statistik Pearson corelation maka diperoleh hasil yang
berarti menunjukkan adanya hubungan umur antara permukaan ectocranial dan
endocranial