TENTANG
DOSEN PENGAMPU :
Dra. Jumiarni Ilyas, M.Kes
OLEH :
Endang Sari
MKeb 15006
Mandria Yundelfa
MKeb 15215
MKeb 15018
Sunarti Lubis
MKeb 15032
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
A.
Latar Belakang.........................................................................................................1
B.
Tujuan......................................................................................................................4
C.
Manfaat....................................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................... 5
URAIAN MATERI................................................................................................................. 5
A.
Dokumentasi kebidanan...........................................................................................5
B.
Pengertian Dokumentasi..........................................................................................5
C.
Pendokumentasian...................................................................................................5
D.
E.
F.
G.
ii
H.
I.
J.
K.
L.
MODEL PENDOKUMENTASIAN......................................................................17
M.
Keuntungan............................................................................................................21
N.
METODE PENDOKUMENTASIAN....................................................................22
P.
BAB III................................................................................................................................. 92
PEMBAHASAN................................................................................................................... 92
A.
PENDOKUMENTASIAN.....................................................................................92
B.
SYARAT PENDOKUMENTASIAN.....................................................................92
iii
BAB IV................................................................................................................................. 94
PENUTUP............................................................................................................................ 94
A.
KESIMPULAN......................................................................................................94
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dokumentasi kebidanan adalah suatu sistem pencatatan dan pelaporan
informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasiendan semua kegiatan
yang dilakukan oleh petugas kesehatan (Bidan, Dokter, Perawat dan petugas
kesehatan yang lain).Keperawatan dan Kebidanan sebagai suatu profesi
yangsedang dalam proses memperjuangkan penerimaan Profesi Mandiri. Oleh
masyarakat membutuhkan upaya aktualisasi diri dalam memberikan pelayanan
profesional. Semua ini dapat dicapai apabila perawat/bidan mampu menunjukkan
kemampuannya, baik dalam bidang pengetahuan,sikap dan keterampilan yang
didasari oleh ilmu yang jelas, serta dokumentasi. Semua hasil kerja yang telah
dilaksanakan secara baik dan benar.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan adalah dengan adanya sistem pendokumentasian yang baik. Sistem
pendokumentasian yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat antara lain
sebagai sarana komunikasi antara tenaga kesehatan, sarana untuk dapat mengikuti
perkembangan dan evaluasi pasien, dapat dijadikan data penelitian dan
pendidikan, mempunyai nilai hukum dan merupakan dokumen yang syah.
Dalam kebidanan banyak hal penting yang harus didokumentasikan yaitu
segala asuhan atau tindakan yang diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil,
bersalin, nifas, bayi, dan keluarga berencana. Tujuana adalah memberikan
pengetahuan pada mahasiswa mengenai 4 langkah dokumentasi SOAP,
Memahami SOAP sebagai satu metode rekam medis yang diintisarikan dari
manajemen proses asuhan kebidanan dengan sehingga mereka akan mampu
menerapkan pendokumentasian pada saat memberikan pelayanan atau asuhan
kebidanan. Dokumentasi kebidanan . Adalah suatu sistem pencatatan dan
pelaporan informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan
semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan (Bidan,dokter,perawat dan
petugas kesehatan lain).
Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien,
suami atau keluarga ( identitas umum, keluhan, riwayat menarche,
riiwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB,
penyakit, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat
psikososial, pola hidup.)
Tanda gejala objektif yang diperolah dari hasil pemeriksaan ( tanda KU,
Fital sign, Fisik, khusus, kebidanan, pemeriksaan dalam, laboratorium dan
pemeriksaan penunjang.) Pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi
dan perkusi .
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan
dengan diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi
kajian teknologi (hasil Laboratorium, sinar X, rekaman CTG, dan lainlain) dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dapat dimasukkan
dalam kategori ini. Apa yang diobservasi oleh bidan akan menjadi
komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
B. Tujuan
1.
2.
C. Manfaat
sebagai bahan yang dijadikan duntuk menyimpan data- data penting
secara akura dan lengkap serta dapat di pertanggungjawabkan.
BAB II
URAIAN MATERI
A. Dokumentasi kebidanan
Merupakan hal yang sangat penting dalam rangkaian asuhan
kebidanan. Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan profesional dari
pelayanan kesehatan yang tersedia selama 24 jam secara berkelanjutan selama
masa perawatan pasien. Dengan demikian, pelayanan kebidanan memegang
peranan penting dalam upaya menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan
di rumah sakit, dipuskesmas dan Bidan Praktek Swasta. Dokumentasi
kebidanan tidak hanya merupakan dokumen sah tapi juga instrumen untuk
melindungi para pasien dan bidan secara sah; oleh karena itu, bidan
diharapkan dapat bekerja sesuai dengan standar profesional.
B. Pengertian Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan yang dicetak atau yang ditulis atau
digunakan untuk membuktikan sesuatu (Peter Sali, Drs, MA). Sesuatu yang
tertulis atau yang tercetak yang dapat dipakai sebagai buku keterangan
(Purwodarminto). Dokumentasi adalah semua warkat asli atau catatan otentik
yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti pada persoalan hukum. Tungpalan
mengatakan bahwa "Dokumen adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan
atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum"
C. Pendokumentasian
adalah pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan objek maupun
aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting.
-
Membuat
catatan
pasien
yg
otentik
ttg
kebutuhan
pelayanan,
mengevaluasi.
-
a. pencegahan penyakit
b. peningkatan kesehatn
c. perawatan penurunan penderitaan
d. perawatan pd manajemen sekarat
Dokumentasi kebidanan merupakan
-
keterangan tertulis yang dibuat oleh bidan, yang diberikan pada klien baik
yang menjalani rawat inap, rawat jalan serta pelayanan kegawatdaruratan.
Data yang lengkap, nyata dan tercatat, bukan hanya tentang keadaan fisiologis
klien, tetapi juga mengenai keadaan fisiologi yang menyimpang, patologis,
tipe kualitas, kuantitas, pelayanan kesehatan dalam memenuhi pemecahan
masalah / kebutuhan klien.
Suatu sistim pencatatan & pelaporan informasi ttg kondisi dan perkembangan
kes - pro dan semua kegiatan yg di lakukan bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan (rawat jaln & rawat inap)
D. Dokumentasi asuhan dalam pelayanan kebidanan
adalah bagian dari kegiatan yang harus dikerjakan oleh bidan setelah
memberi asuhankepada pasien. Dokumentasi merupakan suatu informasi
lengkap meliputi status kesehatan pasien, kebutuhan pasien, kegiatan
asuhan kebidanan serta respons pasien terhadap asuhan yang diterimanya.
Dengan demikian dokumentasi kebidanan mempunyai porsi yang besar
dari catatan klinis pasien yang menginformasikan faktor tertentu atau
situasi yang terjadi selama asuhan dilaksanakan. Disamping itu catatan
juga dapat sebagai wahana komunikasi dan koordinasi antar profesi
(Interdisipliner) yang dapat dipergunakan untuk mengungkap suatu fakta
aktual untuk dipertanggungjawabkan.
Dokumentasi asuhan kebidanan merupakan bagian integral dari
asuhan kebidanan yang dilaksanakan sesuai standar. Dengan demikian
kesehatan.
b. Mencegah informasi yang berulang terhadap pasien atau anggota tim
3.
4.
untuk
mendapatkan
pengetahuan
dan
6.
7.
Sumber
Data
Perencanaan
Asuhan
Kebidanan
Berkelanjutan
Dengan dokumentasi akan didapatkan data yang aktual dan
konsisten mencakup seluruh kegiatan keperawatan yang dilakukan
melalui tahapan kegiatan proses keperawatan.
F. Aspek Legal Dalam Dokumentasi
Dokumen asuhan kebidanan harus mudah dibaca, berisi data akurat
dan dapat mengkomunikasikan informasi penting tentang seorang pasien
yang ditangani oleh bidan ke beberapa professional. Dokumentasi asuhan
kebidanan bisa menjadi landasan berbagai kasus gugatan dan menjasi alat
membela diri bagi bidan dan institusi pelayanan kesehatan yang
bersangkutan.Dapat digunakan sebagai bukti penting dalam mengevaluasi
asuhan yang telah diberikan oleh bidan.
1.
Komunikasi
-
2.
Mekanisme pertanggunggugatan
-
3.
Bahan penelitian
Data statistik
a.
b.
Aspek Hukum
10
3.
Aspek pendidikan
Aspek Ekonomi
Aspek manajemen
11
keterangan tertulis yang dibuat oleh bidan, yang diberikan pada klien baik
yang menjalani rawat inap, rawat jalan serta pelayanan kegawatdaruratan.
Data yang lengkap, nyata dan tercatat, bukan hanya tentang keadaan
fisiologis klien, tetapi juga mengenai keadaan fisiologi yang menyimpang,
patologis, tipe kualitas, kuantitas, pelayanan kesehatan dalam memenuhi
pemecahan masalah / kebutuhan klien.
12
Data
statistik
dari
dokumentasi
kebidanan
dapat
membantu
Sebagai
Sumber
Data
Perencanaan
Asuhan
Kebidanan
13
kebidanan
yang
dilaksanakan
sesuai
standar.
Dengan
14
karakteristik yang dilihat dari sudut pandang bidan maupun klien. Teknik
pendokumentasian dapat dilakukan dengan cara :
1. NARATIVE/NARATIF
Perencanaan dalam bentuk narasi adalah salah satu bentuk tradisional
yang berlaku untuk waktu yang lama dan fleksibel dalam suatu sistem
perencanaan. Notasi ditulis secara runtut dan mengikuti kronologis
peristiwa, karena narasi tersebut catatannya bersifat terbuka sehingga
dapat juga digunakan pengaturan klinik lainnya. Dokumentasi dalam
bentuk narasi yang berstruktur yang dibuat oleh petugas, sering kali
dianggap sebagai dokumentasi narasumber. Catatan bersifat terbuka dan
tidak ada batasannya, maka dapat digunakan dalam berbagai bentuk
layanan kesehatan. Narasumber dapat terdiri dari suatu tim perawat
kesehatan yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan. a. Keuntungan
Meningkatkan dokumentasi secara kronologis sehingga membantu
interpretasi terhadap kejadian - kejadian pada pasien S Membuat
para tenaga kesehatan menjadi bebas dalam menentukan
bagaimana sebuah informasi harus dicatat S Formatnya berupa
penyederhanaan
proses
pencatatan
masalah,
kejadian,
perubahan,
intervensi dan tanggapan / akibat pada pasien S Mudah ditulis dan mudah
diketahui orang lain S Bila ditulis secara tepat dapat mencakup seluruh
kondisi pasien
b. Kerugian
S Mempunyai kemungkinan adanya pencatatan yang tidak berkaitan
dan terlalu banyak memasukkan catatan yang tidak mempunyai makna
S Dapat memakan waktu yang banyak S Sulit menemukan spesifik
problem
S Kadang sukar untuk memperoleh kembali informasi tanpa
melakukan pengamatan ulang terhadap seluruh catatan / paling tidak
sebagian besar dari catatan tersebut S Kadang tidak sesuai dengan
kerangka/pola rencana tindakan
15
Pencatatan
informasi
tepat,
relevansinya dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum S
Lebih tepat sesuai standar keperawatan
b.
Kerugian
16
Data Dasar
Berisi semua informasi yang telah dikaji dari klien ketika pertama kali
masuk rumah sakit. Data Dasar meliputi pengkajian, pemeriksaan fisik,
riwayat kesehatan, pengkajian ilmu gizi, dan hasil laboratorium. Data
dasar yang telah terkumpul selanjutnya digunakan sebagai sarana
mengidentifikasi masalah klien.
2.
Daftar Masalah
17
masalah
dapat
mencakup
masalah
fisiologi,
psikologis,
> Diagnostik
> Usulan terapi
> Pendidikan kesehatan
4.
Catatan Perkembangan
SOAP
SOAPIER
S PIE (Problem Intervensi Evaluasi)
Suatu pendekatan orientasi - proses pada dokumentasi dengan
penekanan pada proses dan diagnosa Kegunaan
S Aplikasi pendekatan pemecahan masalah S Mengarahkan ide tim
mengenai masalah klien secara jelas S Membantu perencanaan S
Membantu pelayanan sebaik - baiknya S Saling komunikasi tentang
keadaan klien Keuntungan
S Fokus catatan asuhan lebih menekankan pada masalah klien dan
proses penyelesaian masalah dari tugas dokumentasi S Pencatatan
tentang kontinuitas dari asuhan kebidanan S Evaluasi dan penyelesaian
masalah secara jelas dicatat S Daftar masalah merupakan check list
untuk diagnosa kebidanan
dan untuk masalah klien S Data yang perlu diintervensi dijabarkan
dalam rencana tindakan
keperawatan Kerugian
S Penekanan hanya pada masalah penyakit dan ketidakkemampuan
dapat mengakibatkan pada pendekatan pengobatan negatif. S
18
dan
laporan
khusus
Keuntungan
S Menyajikan data yang secara berurutan dan mudah diidentifikasi S
Memudahkan perawat/bidan untuk secara bebas bagaimana
informasi akan dicatat S Format dapat menyederhanakan proses
pencatatan masalah,
kejadian, perubahan, intervensi, dan respon klien/hasil
Kerugian
S Potensial terjadi pengumpulan data yang terfragmentasi karena
tidak berdasarkan urutan waktu S Kadang - kadang mengalami kesulitan
19
20
menggunakan
system
kardeks
karena
memungkinkan
pasien
lebih
cepat
Kekurangan
a. Kurang terjamin kerahasiaan pasien
b. Modal sangat tinggi
c. Ketergantungan kepada teknologi
d. Tidak semua institusi dan petugas siap untuk komputerisasi
e. Model
pendokumentasian
mempunyai
tujuan
untuk
memperbaiki
21
22
O (Objective)
23
lain-lain) dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam
kategori ini. Apa yang dapat diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen yang
berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
A (Assessment) -> Diagnosa kebidanan
Assessment merupakan pendokumentasian hasil analisis dan iterpretasi
(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Karena keadaan pasien yang setiap
saat bisa mengalami perubahan dan akan ditemukan informasi baru dalam data
subjektif maupun objektif, maka proses pengkajian data akan menjadi sangat
dinamis. Analisis yang tepat dan akurat mengikuti perkembangan data pasien
akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada pasien, dapat terus diikuti dan
diambil keputusan/tindakan yang tepat.
P (Planning) -> Apa yang dilakukan terhadap masalah
Planning adalah membuat rencanan asuhan saat ini dan akan datang, untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga
/mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu
dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan
yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan
harus mendukung rencana dokter jika melakukan kolaborasi.
I (Implementation) -> Bagaimana dilakukan
Pelaksanaa tindakan untuk mengatasi masalah, keluhan atau mencapai
tujuan pasien sesuai rencana yang sudah disusun. Tindakan ini harus disetujui
oleh pasien kecuali bila tidak dilaksananakan. Oleh karena itu klien harus
sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini. Bila kondisi klien berubah,
intervensi mungkin juga harus berubah atau disesuaikan.
E (Evaluation) -> Respons pasen terhadap tindakan kebidanan
Tafsiran dari efek tentang tindakan yang telah diambil merupakan hal
penting untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisis dari hasil yang
dicapai menjadi fokus dari penilaian ketepatan tindakan. Jika kriteria tujuan tidak
tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk mengembangkan tindakan
24
25
(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Karena keadaan pasien yang
setiap saat bisa mengalami perubahan dan akan ditemukan informasi baru
dalam data subjektif maupun objektif, maka proses pengkajian data akan
menjadi sangat dinamis. Analisis yang tepat dan akurat mengikuti
perkembangan data pasien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan pada
pasien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat.
P (Planning) -> Apa yang dilakukan terhadap masalah
Planning adalah membuat rencanan asuhan saat ini dan akan datang,
untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau
menjaga /mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria
tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu
tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan
dalam kesehatan dan harus mendukung rencana dokter jika melakukan
kolaborasi.
I (Implementation) -> Bagaimana dilakukan
Pelaksanaan tindakan untuk mengatasi masalah, keluhan atau mencapai
tujuan pasien sesuai rencana yang sudah disusun. Tindakan ini harus disetujui
oleh pasien kecuali bila tidak dilaksananakan. Oleh karena itu klien harus
sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini. Bila kondisi klien berubah,
intervensi mungkin juga harus berubah atau disesuaikan.
E (Evaluation)
Tafsiran dari efek tentang tindakan yang telah diambil merupakan hal
penting untuk menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisis dari hasil
yang dicapai menjadi fokus dari penilaian ketepatan tindakan. Jika kriteria
tujuan tidak tercapai,
proses evaluasi
dapat menjadi
dasar untuk
26
27
28
4. SOAP
Pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan
kebidanan sesuai dengan kebutuhan individu. Oleh karena itu, pengkajian
harus akurat, lengkap, sesuai dengan kenyataan, kebenaran data sangat
penting dalam merumuskan suatu diagnosa kebidanan dan memberikan
pelayanan kebidanan sesuai dengan respon individu sebagaimana yang telah
ditentukan sesuai standar dalam praktek kebidanan dalam keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/VI/2002 tentang Registrasi dan Praktik
Bidan dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NOMOR
369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan . Penyusunan data
sebagai indicator dari data yang mendukung diagnose kebidanan adalah suatu
kegiatan kognitif yang komplek dan bahkan pengelompokkan data focus
adalah sesuatu yang sulit.
S ( Subjective)
29
X, rekaman CTG, USG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau
orang lain dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang dapat
diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa
yang akan ditegakkan.
A (Assessment) -> Diagnosa kebidanan
Assessment merupakan pendokumentasian hasil analisis dan
iterpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Karena keadaan
pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan dan akan ditemukan
informasi baru dalam data subjektif maupun objektif, maka proses
pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Analisis yang tepat dan
akurat mengikuti perkembangan data pasien akan menjamin cepat
diketahuinya perubahan pada pasien, dapat terus diikuti dan diambil
keputusan/tindakan yang tepat.
P (Planning)
Planning adalah membuat rencanan asuhan saat ini dan akan datang, untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien yang sebaik mungkin atau menjaga
/mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu
dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu tertentu, tindakan
yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan
harus mendukung rencana dokter jika melakukan kolaborasi.
Standar Nomen Klatur Diagnosis kebidanan :
Diakui dan telah disyahkan oleh profesi
Berhubungan langsung dengan praktis kebidanan
Memiliki ciri khas kebidanan
Didukung oleh Clinical Judgenmant dalam praktek kebidanan
System pengumpulan data rekam medis di Rumah Sakit
Rekan medis disini diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun
terekam tentang identitas, anamese, penentuan fisik laboratorium, diagnose
segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien, dan
pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan
30
pelayanan darurat, kalau diartikan seara sederhana rekam medis seakan hanya
merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji
lebih luas tidak hanya sebagai catatan biasa, akan tetapi sudah merupakan
segala informasi yang menyangkut seseorang pasien yang akan dijadikan
dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun
tindakan medis lainnya yang diberikan kepada
seorang pasien yang datang kerumah sakit.
Di bagian kebidanan hal ini penting yang harus disimpan adalah catatan,
tentang asuhan ibu dan bayi, selama hamil, persalinan dan nifas. Termasuk
semua hasil pemeriksaan, resep obat dan pemberiannya. Penentuan akan hal
penting tidaknya suatu komponen pencatatan harus diputuskan oleh dokter dan
bidan senior.
Dalam lingkup Rumah Sakit dapat dibuka untuk tujuan :
Untuk meningkatkan mutu asuhan / pelayanan pasien.
Quality assurance.
Penelitian.
Kalau ada pemakaian rekam medik harus diperhatikan beberapa hal antara lain
pemakaian harus tepat waktu, segera, hanya informasi yang sesuai dan relevan
yang diberikan ( tidak perlu seluruh file ).
Terpaparnya rekam medik ( informasi/data ) pasien untuk pihak luar hendaknya
ada informed consent dari pasien sendiri atau pihak yang berwenang / walinya
( hal ini makin penting di Indonesia sejalan dengan masyarakat yang makin sadar
hukum dan HAM dan Bidan sangat berkepentingan dalam hal ini ). Sebaliknya
dilengkapi dengan :
31
Tanda tangan pasien atau wali yang berwenang untuk memberikan izin
Semua data rekam medik, catatan, status harus dalam amplop yang tertutup.
Laporan kejadian
Laporan kejadian memungkinkan untuk menelusuri dan memperbaiki
lingkup wewenang / situasi serupa yang tidak dilaporkan. Mengkomunikasikan
lingkup masalah dalam asuhan pasien yang harus ditekankan sehingga
kecelakaan dan perlukaan dapat dicegah. Paling tidak dikurangi / peringan.
Dulu ada pandangan yang negatif tentang laporan dan mempengaruhi
kinerja, kenaikan pangkat dan bonus. Bukan untuk memperbaiki keadaan
dan peningkatan mutu tetapi lebih untuk hukuman. Laporan kejadian tepat
waktu, memungkinkan tindakan yang berguna, mengantisipasi masalah
potensial, mengatasi masalah, menghindarkan resiko supaya hal yang sama
tidak terulang lagi, melindungi pelaku supaya tidak di panggil untuk di
rekonstruksi.
Contoh formulir catatan pelaporan RS, yaitu :
RM 2, Masuk darurat
RM 3, Anamnesa
RM 4, Grafik
RM 8, Ringkasan keluar
32
RM 15 a, Lemar konsultasi
Formulir rujukan
Surat kematian
Catatan asuhan pada pasien dianalisis setiap 6 -12 bulan, meliputi jumlah
pasien yang dirawat, jumlah pasien yang pulang, jumlah pasien yang meninggal,
kondisi utama pasienmenurut umur pasien dan jenis kelamin, serta catatan tentang
kekurangan obat, alat dan petugas.
Catatan medis tentang pasien terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Catatan pasien dirawat
Berisi : alasan dirawat, riwayat penyakit, terapi yang sudah diberikan, catatan
lain yang berupa keadaan ibu dan keluarga
b. Catatan medis tentang pasien
Pengamatan lanjutan selama dirawat. Terdiri atas : catatan harian pasien yang
dibuat oleh dokter dan catatan pasien yang dibuat bidan/perawat.
Catatan dokter meliputi instruksi terapi, nutrisi dan hasil pengamatan serta
keadaan klinis yang ditemukan. Catatan disusun dalam bentuk kolom selama
pasien dalam masa perawatan dan pengobatan. Catatan ini merupakan catatan
rahasia, terbatas hanya untuk kepentingan medis bagi pasien dan orang tuanya
yang tersimpan dekat dengan pasien. Catatan tentang ringkasan pasien pulang
mencakup informasi bagi orang tua / keluarga pasien dan tenaga kesehatan yang
member perawatan lanjutan. Catatan ini memuat data pasien selama dirawat,
33
meliputi : tanggal, masuk RS, lama dirawat, indikasi dirawat, perjalanan penyakit,
terapi yang telah diberikan, lamanya serta catatan lanjutan selama kunjungan.
1) Penerimaan pasien di RS ada dua cara yaitu pasien rawat jalan dan pasien
rawat inap.
Pasien rawat jalan bisa diterima melalui poliklinik maupun unit gawat darurat,
pasien yang datang melalui poliklinik bisa datang langsung, maupun datang
dengan perjanjian. Menurut kedatangannya, pasien rawat jalan dibedakan
menjadi dua yaitu :
- Pasien lama
- Pasien baru
Pasien rawat jalan yang datang ke rumah sakit setelah mendapat pelayanan di
poli klinik bisa langsung pilang, dirujuk ke rumah sakit, atau menjalani rawat
inap.
2) Pencatatan (recording)
Untuk memudahkan pencatatan, digunakan system penomoran. System
penomoran meliputi : nomor seri pasien, unit kunjungan pertama pasien,
dan seri unit kunjungan.
3) Pengolahan data medis
Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data kemudian dianalisis
dan dianalisis dalam bentuk informasi.
4) Penyimpanan berkas rekam medik (filling)
Ada dua cara penyimpanan data rekam medis, yaitu :
-
34
35
36
Tujuan Pencatatan
Untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien pada semua tim
kesehatan yang terlihat, sehingga dapat mencegah tumpah tindih, pengulangan
dan kesenjangan dalam pelayanan / asuhan kebidanan.
Sebagai sumber informasi bagi setiap petugas kesehatan yang terlibat dalam
pelayanan.
Sebagai bahan bukti untuk mutu pelayanan dan sekaligus untuk tangung
jawab dan tanggung gugat.
Sebagai dokumentasi yang sah untuk membuktikan bahwa tindakan, obat dan
makanan dan sebagainya sedah diberikan sesuai dengan rencana ketentuan
yang juga berhubungan dengan penagihan rekening pasien.
sendiri
c.
37
Mulai dengan nama pasien dan berikan latar belakang pasien sebagai
informasi dasar kemudian beri gambaran umum sesuai dengan data buka
interprestasi Bidan
Berikan laporan secara sistematik menurut hasil kajian dan urutan kronologis.
38
diagnosa
medik
yang
berkaitan
dan
rumit
Tujuan Pencatatan
Untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan efisien pada semua tim
kesehatan yang terlihat, sehingga dapat mencegah tumpah tindih,
pengulangan dan kesenjangan dalam pelayanan / asuhan kebidanan.
39
Sebagai sumber informasi bagi setiap petugas kesehatan yang terlibat dalam
pelayanan.
Sebagai bahan bukti untuk mutu pelayanan dan sekaligus untuk tangung
jawab dan tanggung gugat.
O. PRINSIP
PENDOKUMENTASIAN
DALAM
MANAJEMEN
KEBIDANAN
Konsep Manajemen Kebidanan Pendokumentasian dengan pendekatan
berorientasi
masalah
yang
bertujuan
untuk
memudahkan
40
kesehatan
keluarga
dan
masyarakat.
Pelayanan
manajemen
kebidanan
menurut
Helen
Varney
(1997)
41
Dengan demikian proses manajemen harus mengikuti urutan yang logis dan
memberikan pengertian yang menyatukan pengetahuan, hasil temuan, dan
penilaian yang terpisah - pisah menjadi satu kesatuan yang berfokus pada
manajemen klien.
Proses manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan
setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dari
pengumpulan data dasar sampai evaluasi. Ketujuh langkah tersebut
membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi
apapun. Langkah - langkah tersebut :
Identitas pasien
Riwayat kesehatan
42
komplikasi,
maka
bertanggung
jawab
terhadap
43
44
tercapainya
kondisi
pasien
seoptimal
mungkin
dan
45
7 langkah Varney
5 langkah
SOAP NOTES
(Kompetensi
Bidan)
1. Pengumpulan DataData
Dasar
2. Interpretasi Data
3. Identifikasi
Assessment
Diagnosa
Diagnosa / masalah
Potensial
4. Identifikasi
Kebutuhan
yang
Memerlukan
Penanganan Segera
5. Perencanaan
6. Pelaksanaan
7. Evaluasi
Planning
Implementasi
Evaluasi
Subjektif \(hasil
inamnesis) )bj ektif
lemeriksaan)
assessment Inalisis
dan terpretasi data)
Diagnosis
dan
/
masalah Diagnosis
atau masalah
potensial
Kebutuhan
tindakan segera
Planning
(dokumentasi
implementasi dab
evaluasi)
Asuhan mandiri
Kolaborasi
Tes diagnostic
tes lab
Konselling
Follow up
I. PENGKAJIAN Tanggal
: 30 Januari 2011
Jam
: 17.00
Tempat
: BPS Ny. R
A. Subyektif
1. Identitas Klien
47
Nama ibu :
Ny. A
Nama suami
: Tn. A
Umur :
28 th
Umur
: 34 th
Suku Bangsa
Agama
: Jawa
: Islam
Pendidikan : SI
Pendidikan
: SI
Pekerjaan :
IRT
Pekerjaan
: Swasta
Alamat :
Sokaraja
Alamat
:
Sokaraja
Penyakit kardiovaskular
: tidak ada
Hipertensi
: tidak ada
Diabetes Mellitus
: tidak ada
Malaria
: tidak ada
Asma
b.
HIV/ AIDS
Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit kardiovaskular
Hipertensi
Diabetes Mellitus
Malaria
Asma
HIV/ AIDS
c.
Penyakit kardiovaskular
Hipertensi
Diabetes Mellitus
Malaria
48
Asma
: tidak ada :
HIV/ AIDS
tidak ada
Keturunan kembar
Penyakit jiwa
: tidak ada :
tidak ada :
tidak ada :
4) Banyaknya
1) Menarche
: 15 th
tidak ada :
2) Siklus
: 28 hari
tidak ada :
3) Lamanya
: 5-6 hari
tidak ada
: tidak ada :
tidak ada :
tidak ada :
tidak ada :
tidak ada :
tidak ada :
tidak ada :
tidak ada
49
5) Sifat darah
6) Dismenorhea
7) Fluor albus
8) HPHT
9) HPL
10)
Hamil
Usia
Jenis
Jenis
ke-
keha-
Partus
lit
Kelamin
/PB
Nifas Keadaan
anak
milan
Hamil
ini
: belum pernah
:-
ibu
kehamilan,
: tidak
hamil, fisiologis
: tidak
gizi
: 30 Agustus 2011
a. Status perkawinan
: Syah
b. Usia kawin
: 27 th
hamil TM 1
perkawinan :
Ket
c. Lama perkawinan
: 1 th
7. Riwayat KB
a. Alat kontrasepsi yang pernah dipakai : b. Lamanya penggunaan : c. Keluhan/ masalah : d. Rencana KB selanjutnya : IUD
8. Pola
kebutuhan
sehari - hari
a.
Pola
nutrisi
1) Makan :
-
2) Minum
-
Frekuensi
: 6-8 gelas/hari
b. Pola eliminasi
BAB : saat hamil dan sebelum hamil
a) Frekuensi : 1x/hari
b) Konsistensi : lembek
c) Warna : kuning kehijauan
d) Keluhan : tidak ada
BAK : saat hamil dan sebelum hamil
a) Frekuensi : 6- 10x/hari
b) Konsistensi : jernih
c) Warna : putih kekuningan
d) Keluhan : tidak ada
c. Pola aktivitas
1) Mobilisasi
: baik
: tidak
4) Keluhan
: tidak ada
d. Pola istirahat
1) Tidur siang : 1-2 jam
2) Tidur malam: 6-8 jam
3) Keluhan : tidak ada
e. Pola personal hygiene
1) Frekuensi mandi : 2-3x/hari
2) Gosok gigi
: 2-3x/hari
3) Ganti pakaian
: 2-3x/hari
4) Keramas
: 2-3x/minggu
f. Pola seksual
1) Aktifitas seksual : 2-3x/bulan
2) Keluhan
: tidak ada
Psikososial
a. Respon ibu dan keluarga dalam penerimaan terhadap kehamilan &
persalinan sangat senang
b. Dukungan keluarga terhadap kehamilan & persalinan sangat
mendukung
c. Hubungan dengan suami baik
Kultural
a. Pantangan/ adat istiadat, kebiasaan yang berhubungan dengan
kehamilan & persalinan tidak ada
b. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami
c. Kebiasaan hidup merokok dan minum minuman keras,jamu,obatobatan tidak ada
Spiritual
a. ibu selalu menjalankan ibadah sesuai kepercayaan yang dianutnya.
b. Aktifitas keagamaan lainnya seperti yasinan
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum
: Baik
2. Tingkat kesadaran
: Composmentis
3. Tanda Vital
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
: 86 x/ menit
Suhu
: 36,5 x/ menit
RR
: 24 x/ menit
: 157 cm
6. Lila
: 24,5 cm
7. Status present
-
Rambut
Muka
Mata
Mulut
Telinga
Hidung
Leher
pembesaran
kelenjar
thyroid,
kelenjar
limfe
Dada & axilla : retraksi dinding dada, pembesaran kelenjar limfe, nyeri
Abdomen
Genitalia
Mamae membesar
Areola hiperpigmentasi
b. Abdomen
d. Pemeriksaan penunjang
PP Test (+)
dan abortus
Ibu menyatakan berusia 28 tahun Ibu menyatakan terlambat haid
selama 1 bulan HPHT : 23 November 2010 Dasar Obj ektif :
PP Test +
Masalah
Ibu menyatakan terlambat haid 1 bulan dan mual muntah
Kebutuhan
KIE tentang tanda - tanda hamil dan ketidaknyamanan saat hamil
III. DIAGNOSA POTENSIAL
IV.
V.
PERENCANAAN
1. Beritahu pada ibu tentang keadaannya
2. Beritahu pada ibu tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil
3. Berikan tablet pengurang mual dan muntah
4. Ajurkan ibu untuk kunjungan ulang
VI. PELAKSANAAN :
1. Memberitahukan pada ibu bahwa dirinya dalam keadaan hamil 2
bulan
2. Memberitahu pada ibu bahwa mual dan muntahnya karena
pengaruh hamil dan bida diatasi dengan makan makanan yang
sedikit tapi sering, jangan makan makanan yang merangsang
misalnya yang berbau tajam.
3. Memberikan tablet pengurang rasa mual
4. Menganjurkan pada ibu untuk kunjungan ulang satu bulan lagi atau
jika ada keluhan
VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti akan keadaannya
2. Ibu mendapatkan tablet pengurang rasa mual dan muntah
3. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika ada
kunjungan ulang
I. PENGKAJIAN
Tanggal
: 17 Desember 2011
Jam
: 09.10 wib
Tempat
A. Subyektif
1. Identitas Klien :
Nama ibu
Umur
: Ny. S
28 th
Nama suami
: Tn. A
Umur
: 34 th
Pendidikan
SD
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
Alamat
IRT
Badakarya
Pekerjaan
Alamat
: Swasta
: Badakarya
RT/RW 3/2
tidak ada
RT/RW 3/2
tidak ada
4. Keluhan utama :
ibu
perutnya
mules2
dan
5. Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat
Penyakit
Hipertensi
Mellitus
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
5. Riwayat Ob stetri
a. Riwayat haid
Menarche
: 15 th
Siklus
: 28 hari
Lamanya
: 5-6 hari
Banyaknya
: encer
Dismenorhea : tidak
Fluor albus : tidak
HPHT
: 15 Maret 2010
HPL
: 22 Desember 2010
Hamil
Usia
Jenis
Jenis
ke-
keha-
Partus
lit
Kelamin
/PB
Nifas
Keadaan
Ket
anak
milan
1
38
Sponta n
Bidan
mingg u
2700 /Pr
50
Hamil 2
c.
Riwayat
kehamilan
sekarang
G2 P1 A0
1)
Norm alHidup
9 th
2) Frekuensi ANC TM I
a) ANC
: 2x dibidan
b) PP test +, tgl
: 25 april 2010
c) Keluhan/ masalah
: Mual Muntah
: Syah
Usia kawin
: 18 th
Lama perkawinan
: 10 th
7. Riwayat KB
Alat kontrasepsi yang pernah dipakai : suntik 3 bulan
Lamanya penggunaan : 5 th Keluhan/ masalah : -
Makan :
Frekuensi/ porsi : 3x sehari
Jenis makanan : nasi, sayur, lauk dan buah
Pantangan : tidak ada
Minum
Frekuensi : 6-8 gelas/hari
Jenis minuman : air putih dan susu
b) Pola eliminasi
-
c) Pola aktivitas
Mobilisasi
anak dan
Olah raga
: tidak
: tidak ada
Keluhan
d) Pola
istirahat
Tidur
6-8
jam
: 2-
: tidak ada
b. Kultural
-
c. Spiritual
-
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan umum
2. Tingkat kesadaran
3. Tanda Vital
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
Suhu
RR
5. Tinggi Badan
24,5 cm
6. Lila
7. Status present
o Kulit kepala : bersih, tidak ada ketombe o Rambut
: Baik
: Composmentis
: hitam, rontok (-
o Muka
o Mata
o Hidung
o Leher
bendungan vena jugularis tidak ada o Dada & axilla : retraksi dinding dada,
pembesaran kelenjar
limfe, nyeri tekan dada tidak ada o Abdomen
membesar,
luka
bekas
Mamae membesar
Areola hiperpigmentasi
b. Abdomen
Palpasi
Leopold I : teraba bagian bulat lunak tidak dapat digoyangkan
Leopold II : pada bagian kanan teraba memanjang, ada tahanan. Bagian kiri teraba
bagian kecil janin
Leopoid III : teraba bagian bulat melenting (kepala)
Leopold IV : sudah masuk panggul
TFU : 31 cm, TBJ : 3100 gram
Auskultasi DJJ : 142 X/menit; dengan punctum maximum : Bawah pusat sebelah
kanan
Pemeriksaan panggul luar
Distansia Spinarum
: 26 cm
Distansia Cristarum
: 29 cm
Conjugata Externa
: 19 cm
Linggar Panggul
: 90 cm
berbau
Pemeriksaan dalam :
Vulva/uretrha : tenang
Portio : tipis
Dilatasi/ pembukaan : 8 cm
Effacement/ pendataran : 75 %
Keadaan kulit ketuban : utuh
Bagian terendah janin : belakang kepala
Kaput succedaneum : tidak ada
Point of direction : UUK
Penurunan kepala : Hodge III
: tidak ada
:-
:-
V. PERENCANAAN
Tanggal : 17-12-2010
1) KU :
2) TD :
baik
110/70 mmHg
3) Nadi :
86 x/ menit
4) Suhu :
36,5 x/ menit
5) RR :
6) His :
24 x/ menit
4x ' lamanya 45
7) DJJ :
128 x/menit
8) KK :
negatif
9) Bandel Ring : 10) Tanda kala II: belum ada
3. Mendampingi ibu dari pihak keluarga
4. Mengevaluasi pembukaan serviks 2 jam lagi
5. Menyiapkan peralatan persalinan dan resusitasi : partus set,
heacthing set, alat resusitasi, air bersih/DTT dan air klorin, pakaian
ibu dan bayi, kain bersih, pembalut.
6. Menganjurkan ibu untuk BAK untuk mempercepat penurunan
kepala dan tidak mengganggu his.
VII. EVALUASI
Tanggal : 17-12-2010
N o Tanggal
Jam
His
DJJ
09.30
3-
140x 80x/m
wib
4/45'/10''
/m
17-12-10
Nadi
TD
RR
VT
VU
24x/m
tenang
17-12-10
10.00
Wib
45/50'/10''
145x 82x/m
/m
23x/m
tenang
17-12-10
10.30
4-
145x 82x/m
23x/m
10 cm
membuka
wib
5/50'/10''
/m
DATA PERKEMBANGAN I
Subjektif :
Ibu
mengatakan
DJJ
: 142x/menit
PD
Mengajarkan ibu meneran ketika ada his, tarik nafas panjang dan tahan,
kepala ibu diangkat , dagu menempel didada seperti orang mau BAB dan
jika ada his bimbing ibu meneran :
Hasil : ibu dapat meneran dengan baik
Pimpin persalinan :
Hasil : bayi lahir spontan menangis kuat jam 10.45 wib dan tidak teraba
janin kedua.
DATA PERKEMBANGAN II
Subjektif :
Ibu mengatakan perutnya masih mules dan merasa ada darah yang
mengalir.
Objektif :
Keluar
banyak
darah
dan
tali
pusat
memanjang Assessment :
Ny. S G2 P1 A0, umur 28 tahun, dalam persalinan kala III
Planning :
Memasase uterus
Hasil : uterus berkontraksi keras
Objektif :
TFU
jari
pusat Assessment :
dibawah
Beri ibu penj elasan kontraksi uterus yang baik yaitu uterus teraba
keras Hasil : ibu sudah tahu kontraksi uterus yang baik
: 17 Maret 2010
Jam
: 14.00 WIB
Tempat
: RB Ny. A Wonosobo
A. Subyektif
1. Identitas Klien :
Nama ibu :
Ny.R
Nama suami
: Tn. R
Umur :
25 tahun
Umur
: 27 tahun
Suku Bangsa
Agama
: Jawa
: Islam
Pendidikan : SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan :
IRT
Pekerjaan
: Dagang
Alamat :
Sruni 1/3
Alamat
Sruni
1/3
2. Alasan datang : 3. Keluhan utama : Ibu mengatakan perut kadang terasa mules
4. Riwayat Kesehatan :
a. Riwayat kesehatan dahulu
1) Penyakit kardiovaskular : tidak ada
2) Hipertensi : tidak ada
3) Diabetes Mellitus : tidak ada
4) Malaria : tidak ada
5) Asma : tidak ada
6) HIV/ AIDS : tidak ada
b. Riwayat kesehatan sekarang
1) Penyakit kardiovaskular : tidak ada
2) Hipertensi : tidak ada
: 12 tahun
2) Siklus
3) Lamanya
: teratur
: 7 hari
4) Banyaknya
5) Sifat darah
: encer
6) Dismenorhea
7) Fluor albus
:jarang
: ya
e) Imunisasi : TT2
f) Nasehat/ penkesh yang didapat : gizi ibu hamil, tanda- tanda bahaya
kehamilan, kunjungan ulang satu bulan lagi
3) TM II
a) ANC RB,berapa kali 2x
b) Gerakan janin pertama kali dirasakan ibu pada usia kehamilan 16
minngu, 12x/hari
c) Keluhan / masalah : tidak ada
d) Obat / suplementasi : Kalk : 10 tablet : 1x1, Vit C : 20 tablet : 2x1,
Etabion : 10 tablet : 2x1
e) Nasehat/ penkesh yang didapat : gizi ibu hamil, senam
f) hamil, tidur miring kiri, kunjungan ulang satu bulan lagi
4) TM III
a) Gerakan janin pertama kali dirasakan ibu pada usia 16 minggu,
12x/hari
b) Keluhan / masalah : sering kencing
c) Obat / suplementasi : Kalk : 10 tablet : 1x1, Vit C : 20 tablet : 2x1, Fe:
10 tablet : 2x1
d) Nasehat/ penkesh yang didapat : persiapan persalinan,
e) tanda-tanda persalinan, penolong persalinan, kunjungan ulang 2
minggu lagi
d. Riwayat persalinan sekarang a) Alasan datang : Ibu mengatakan
ingin bersalin
b) Mulai kenceng-kenceng :tanggal, 17 Maret 2010, Jam 06.00 WIB
c) Hasil pemeriksaan dalam : dinding vagina ; tenang, portio : lunak, dilatasi : 4
cm, effecement : 40 %, KK : +, bgian terendah janin : kepala, point of
direction : UUK, penurunan kepala : H II - H III, bagian menumbung : tidak
ada
d) Ketuban pecah :tanggal, 17 Maret 2010, jam 06.30 WIB, warna : jernih
e) Tanggal persalinan : 17 Maret 2010 jam 07.30 WIB
-
Penolong : Bidan
Lama persalinan :
Kala I : 7 jam
Kala II : 15 menit
Kala I : 2 jam
Banyaknya perdarahan :
Kala I : 100 cc
Kala II : 30 cc
Kala IV : 50 cc
Keadaan plasenta :
Ukuran
Keadaan bayi :
APGAR Score
BB/ TB
LK/ LD
Kelainan
6. Riwayat perkawinan:
a. Status perkawinan : sah/resmi
b. Usia kawin
: 25 tahun
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
belum terpikirkan
3100/48 cm 34
tidak ada
Makan :
Jenis makanan : selama hamil nasi sayur lauk buah, sekarang nasi
sayur lauk buah
Minum :
Jenis minuman : selama hamil air putih air susu air teh, sekarang air
putih air susu air teh
b. Pola eliminasi
BAB :
Frekuensi
BAK :
Frekuensi
Keluhan
c. Pola aktivitas
Mobilisasi
Olah raga
melakukan olahraga
Keluhan
d. Pola istirahat
Tidur siang : selama hamil 1 jam, sekarang ibu belum tidur siang
Tidur malam: selama hamil 7 jam, sekarang ibu belum tidur malam
Gosok gigi : selama hamil 3x/hari, sekarang 1x tadi pagi jam 05.00
WIB
Ganti pakaian : selama hamil 3x/hari, sekarang 2x tadi pagi dan setelah
bersalin
Keramas : selama hamil setiap hari, sekarang 1x tadi pagi jam 05.00
WIB
f. Pola seksual
a) Aktifitas seksual : selama hamil 2x seminggu, sekarang Ibu belum
melakukan aktifitas sksual karena masih dalam masa nifas
b) Keluhan
b. Kultural
c. Spiritual
: tidak ada
c. Kondisi MCK
: bersih
Nadi
Suhu
RR
:160 cm
: 26cm
6. Status present
a. Kulit kepala : Rambut hitam, tidak rontok
b. Muka
c. Mata
d. Mulut
oedema gusi
e. Telinga : simetrisitas, tidak ada serumen
f. Hidung
g. Leher
vagina, ada pengeluaran per vaginam lochea rubra wrna merah, ada
luka perineum derajat 1, anus tidak hemoroid k. Ekstremitas : atas tidak
ada oedema, kuku kemerahan, bawah tidak ada oedema tidak ada varices
kuku kemerahan
13. Status Obstetrikus
a) Inspeksi muka : tidak oedema
b) Dada :
Mamae membesar
Areola hiperpigmentasi
Palpasi :
TFU : 3 jari di bawah pusat, kontraksi uterus keras/baik, kandung
kencing kosong
Suhu
RR
DIAGNOSA POTENSIAL
IV.
V.
PERENCANAAN
Tanggal, 17 Maret 2010 Jam 14.05 WIB
1. Jelaskan penyebab mules
2. Ajari ibu cara meneteki yang benar
3. Beritahu ibu tentang kebutuhan nutrisi
4. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
VI.
PELAKSANAAN :
Tanggal, 17 Maret 2010 Jam 14.10 WIB
1. Menjelaskan pada ibu bahwa penyebab mules karena adanya
kontraksi uterus dan hal tersebut normal
2. Mengajarkan ibu cara meneteki yang benar semau bayi tanpa di
batasi
3. Memberitahu ibu tentang kebutuhan nutrisi pada ibu nifas yaitu
menu seimbang untuk mendapatkan protein, mineral, vitamin yang
cukup
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk menjaga
kelelahan dengan tidut ketika bayi tidur dengan posisi tubuh yang
baik
VII. EVALUASI
DENGAN
GUMOH
DI
RUANG
BANJARNEGARA
I. PENGKAJIAN
Tanggal
: 19 Desember 2010
Jam
: 20.30 WIB
Tempat
: Ruang Perinatologi
A. Data Subyektif
1. Identitas Klien
Nama Bayi : Bayi Ny. S
Tanggal lahir : 14 Desember
2010 Jam
: 20.00 WIB
PERINATOLOGI
RSUD
Nama ibu
Umur
: Ny. S
23 tahun
Nama ayah
: Tn. M
Umur
: 28 tahun
Pendidikan : SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Alamat
Pekerjaan
Alamat
: Swasta
:
Binorong
: IRT
Binorong 5/1
5/1
Banjarnegara
Banjarnegara
2. Alasan datang
Tidak ada
4) Malaria :
Tidak ada
5) Asma :
Tidak ada
6) HIV/ AIDS :
Tidak ada
5.
3) Diabetes Mellitus :
Tidak ada
4) Malaria :
Tidak ada
5) Asma :
Tidak ada
6) HIV/ AIDS :
Tidak ada
7) Keturunan kembar :
Tidak ada
8) Penyakit jiwa :
Tidak ada
Riwayat
Ob
stetri
a.
Riwayat
Hamil
Usia
Jenis
ke
kehamil partus
Penol
Penyu
BBL /
ong
lit
PB
Jenis
Nifas Keadaan
Kelamin
Ket
anak
an
Hamil
ini
: Mual
:-
f) Nasehat/ penkesh
Makan
sedikit
tapi
sering,
: Tidak ada
: Tidak ada
: Ibu mengatakan
4. Ketuban pecah
spontan, jernih
5. Tanggal persalinan
6. Penolong
7. Jenis persalinan
8. Penyulit/ komplikasi
9. Lama persalinan
a.
Kala I : 4 jam
b.
Kala II : 1 jam
c.
d.
Kala IV : 2 jam
Kala I : 10 cc
b.
Kala II
c.
Kala III
d.
Kala IV
Jumlah kotiledon
b.
Ukuran : 500 cc
c.
a.
b.
c.
BB/PB
Bidan
Spontan
: 3500 gram/49 cm
20 cc 100
cc 50 cc
Tidak ada
20 kotiledon
d.
LK/LD
: 33 cm/ 31 cm
e.
Kelainan
: Tidak ada
10
: ASI, PASI
menit
Frekuensi
b) Konsistensi
c)
a) Frekuensi
b)
Konsistensi c. Pola
: 4-5 x/hari :
: 5-7 x/hari :
lembek :
cair
khas
aktivitas
: Bersih, nyaman.
Hewan peliharaan
: Tidak ada
B. Data Obyektif
1. Keadaan umum
: Cukup
: 36,6 C
RR
: 47 x/ menit
4. Antropometri
a. Berat badan
: 3,5
b. Panjang badan
: 49
cm
c. Lingkar kepala
: 33
cm
d. Lingkar dada
: 31
cm
e. Lingkar perut
: 32
cm
f. Lila
kg
: 11,2 cm
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Bentuk masochepal, rambut hitam, distribusi rata, tidak ada
benjolan, sutura jelas, fontanel mayor/minor datar.
b. Muka
Warna putih kemerahan, tidak oedema, simetris, tidak ada tanda lahir.
c.
Mata
Simetris, konjungtiva merah, kelenjar air mata belum ada, sklera putih.
d. Telinga
Simetris, tidak ada serumen, tidak ada kelainan.
e. Mulut
Bibir simetris, warna bibir merah, langit-langit utuh, tidak ada celah,
lidah bersih
f. Hidung
Bentuk mancung, tidak ada polip, tidak ada cuping hidung, tidak ada
kelainan.
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar Limfe, thyroid, tidak ada bendungan vena
jugularis, tidak ada kaku kuduk, tidak ada kelain
h. Dada
Tidak ada retraksi otot dada, simetris.
i. Abdomen
Bentuk lonjong, tidak kembung, peristaltic usus normal, kondisi tali pusat
normal, tidak ada kelainan. j. Punggung
Integritas kulit utuh, bentuk tulang belakang lordosis, tidak ada kelainan k.
Ekstremitas
-
Ekstremitas atas
Keutuhan jumlah jari utuh, gerakan fleksi kurang, warna kuku
kemerahan.
Ekstremitas bawah
Keutuhan jumlah jari utuh, gerakan kurang aktif, warna kuku
kemerahan. l. Genetalia
Laki - laki
Anus
Lubang anus ada, reflek anal (+), tidak ada kelainan. m. Kulit.
Warna kulit kemerahan, tidak ada vernic caseosa, elastis, lanugo tipis, tidak
ada tanda lahir. n. Refleks
Morro
: ada, kuat
Rooting
: ada, kuat
SuckingWalking
: ada, kuat :
: ada, kuat
Grasping
ada, kuat :
Tonic neck
ada, kuat :
Swallowing
ada, kuat :
Babinski
ada, kuat
selalu
gumoh
Kebutuhan
KIE tentang cara menyusui yang benar
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENDOKUMENTASIAN
Bidan
dalam
prakteknya
sehari-
hari
sangat
memerlukan
B. SYARAT PENDOKUMENTASIAN
Pendokumentasian mencermirkan temuan yang bersangkutan dan
pemikiran kritis yang akurat. Semua catatan harus berisi minimal informasi
sebagai berikut:
1. Identifikasi Klien : nama, tanggal lahir, no rekam medis yang berlaku
2. Tanggal layanan: tanggal & waktu diperlukan untuk situasi sensitive
terhadap waktu seperti perawatan persalinan atau selama resusitasi bayi
baru lahir.
3. Alasan kunjungan: digambarkan dalam klien, misalnya air ketuban pecah
4. Riwayat klien: sejarah penyakit mencakup semua sejarah yang relevan
dan informasi subjektif diberikan oleh klien dan keluarga.
5. Hasil pemeriksaan: termasuk hasil pemeriksaan fisik lalu evaluasi, hasil
laboratorium, USG, atau hasil laboratorium lainnya.
6. Diagnostik
klinik:
penilaian,
diagnosis
banding
yang
dapat
dari
pelaksanaannya,
masih
ditemukan
system
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dokumentasi adalah semua warkat asli atau catatan otentik yang
dapat dibuktikan atau dijadikan bukti pada persoalan hukum
Tujuan dari kegiatan pendokumentasian asuhan kebidanan, antara
lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sebagai
Sumber
Data
Perencanaan
Asuhan
Kebidanan
kegiatan
pelayanan
Berkelanjutan
Prinsip - Prinsip Pendokumentasian
1.
rangkaian
pendokumentasian
3.
5.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (pusdiknakes). 2001. Konsep Asuhan Kebidanan. Jakarta
Kusnadi, D. Dokumentasi Catatan Medik (rekam medis) Rumah Sakit
Lawintono, L. 2000. Dokumentasi Kebidanan. ST Carolus. Jakarta
Muslihatun, dkk. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya
Varney, H. 1997. Varneys Midwifery. FA Davis Company. Philadelelpia