Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PENGABDIAN MASYARAKAT

KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA


LANSIA

KETUA:

TIM PENGABMAS
Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom

Ns. Emira Apriyeni, S.kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
MARET, 2014

PRE PLANING
PENYULUHAN REMATIK
PADA LANJUT USIA (LANSIA)
DI PSTW TRESNA WERDA
KASIH SAYANG IBU

A. Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup yang ditandai dengan
banyaknya lanjut usia (lansia) yang hidup ditahun 2000 yaitu sebanyak 9,99 %
dari 22.277.700 jiwa penduduk Indonesia dan diperkirakan umur harapan hidup
tersebut akan meningkat pada tahun 2020 bagi kelompok umur 65 70 tahun
menjadi 11,09 % dari 29.120.000 jiwa penduduk Indonesia (DepKes RI, 1999).
Sesuai dengan program pemerintah yang menetapkan umur harapan
hidup yaitu 65 tahun diharapkan lansia dapat tetap mempertahankan kesehatannya
agar tetap produktif dalam kehidupannya.
Secara individu, pada usia di atas 55 tahun terjadi proses penuaan secara
alamiah. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi
dan psikologis. Dengan bergesernya pola perekonomian dari pertanian ke industri
maka pola penyakit juga bergeser dari penyakit menular menjadi penyakit tidak
menular (degeneratif ) (Nugroho, 2000).
Dari Pengkajian terhadap 11 orang lansia yang ada di Wisma Kasih
Sayang Ibu terdapat 4 orang diantaranya mengeluh mempunyai penyakit rematik.
Sehubungan dengan permasalahan diatas maka kami tertarik untuk
memberikan penyuluhan tentang rematik yang berguna untuk menambah
pengetahuan lansia agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh para
lansia disana.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mengetahui perawatan
rematik.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan 75% lansia dapat:
a. Menyebutkan pengertian penyakit rematik dengan bahasa sendiri.
b. Menyebutkan 3 dari 5 penyebab rematik.
c. Menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala dari rematik.
d. Menyebutkan 2 dari 4 akibat lanjut dari rematik.
e. Menyebutkan 5 dari 7 cara perawatan rematik.
f. Menyebutkan 4 dari 7 cara pencegahan agar rematik tidak kambuh.
g. Mengikuti redemontrasi gerakan senam rematik.

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Perawatan Lansia dengan Rematik
2. Sasaran dan Target
Sasaran : Seluruh lansia yang ada di Wisma Kasih Sayang Ibu
Target

: Lansia yang mempunyai riwayat rematik

3. Metode

Ceramah

Tanya jawab

Diskusi

4. Media dan alat

Flip chart

Leaflet

5. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal

: kamis, 20 Maret 2014

Waktu

: 10.00 WIB s.d 11.00 WIB

Tempat

: Wisma Kasih Sayang Ibu

6. Pengorganisasian
1.

Penanggung Jawab

: Tim Pengabmas

2.

Moderator

: Ns. Emira Apriyeni, S.Kep

3.

Pemateri

: Yenni, M.Kep, Ns, Sp.Kep. KOM

4.

Observer

: Anggi Delvia, Amirah Apriyesta,

5.

Fasilitator

: Wella eldirisda, Leri febri Rahmayuni,


Selsi Holanda

7. Setting Tempat

Keterangan :
: Pemateri
: Moderator
: Peserta
: Fasilitator
: Observer

D. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu
1.

2.

3.

Kegiatan Penyuluhan

5 menit Pembukaan
- Perkenalan tim Pengabmas
- Menjelaskan tujuan.
- Menjelaskan kontrak waktu.
50 menit Pelaksanaan
- Menjelaskan tentang.
pengertian rematik.
- Menjelaskan penyebab rematik.
- Menjelaskan tanda/gejala.
- Menjelaskan tentang dampak
lanjut dari rematik.
- Menjelaskan cara mencegah
kambuhnya penyakit rematik.
- Menjelaskan lebih lanjut
tentang perawatan rematik.
- Mendemontrasikan senam
rematik.
- Meminta peserta melakukan.
Redemontrasi gerakan senam
rematik.
- Meluruskan gerakan senam
yang tidak tepat.
- Meminta peserta untuk
memberikan pertanyaan atas
penjelasan yang tidak
dipahami.
- Menjawab pertanyaan yang
diajukan.
5 menit Penutup
- Menyimpulkan diskusi
- Melakukan evaluasi
- Mengucapkan salam

Kegiatan Peserta
- Memperhatikan
- Memperhatikan
- Memperhatikan
- Memperhatikan
- Memperhatikan.
- Memperhatikan
- Memperhatikan
- Memperhatikan
- Memperhatikan
- Memperhatikan.
- Memperhatikan
- Melakukan redemonstrasi

- Mengikuti gerakan yang


diajarkan
- Memberikan pertanyaan

- Memperhatikan

- Berpartisipasi
- Menjawab pertanyaan
- Menjawab salam

E.

Uraian Tugas

1. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
2. Moderator

Membuka acara.

Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.

Menjelaskan tujuan dan topik.

Menjelaskan kontrak waktu.

Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.

Mengarahkan alur diskusi.

Memimpin jalannya diskusi.

Menutup acara.

3. Pemateri
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan.
4. Fasilitator

Memotivasi lansia untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.

Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari lansia.

5. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur

Laporan telah dikoordinasikan sesuai perencanaan.

100 % peserta menghadiri penyuluhan.

Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana.

2. Evaluasi Proses

Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.

Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan.

70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan rematik

85 % peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan.

3. Evaluasi Hasil

Menyebutkan pengertian rematik dengan bahasa sendiri.

Menyebutkan 3 dari 5 penyebab rematik.

Menyebutkan 4 dari 6 tanda dan gejala dari rematik.

Menyebutkan 2 dari 4 akibat lanjut dari rematik.

Menyebutkan 5 dari 7 cara perawatan rematik.

Menyebutkan 4 dari 7 cara pencegahan agar rematik tidak kambuh.

Melakukan redemonstrasi senam rematik.

Materi Penyuluhan
REMATIK

1. Pengertian Rematik
Rematik merupakan penyakit

yang menyerang sendi dan otot yang

sering digerakkan serta menahun. Penyakit rematik banyak dijumpai terutama


pada orang-orang yang berusia diatas 40 tahun.

2. Penyebab Rematik
Sampai saat sekarang belum diketahui. Ada beberapa faktor resiko
terjadinya rematik yaitu:
a. Faktor Keturunan
Biasanya ditemukan pada laki-laki yang kedua orang tuanya menderita
rematik, sedangkan perempuan cukup satu orang tuanya saja.
b. Infeksi
Sakitnya timbul mendadak disertai tanda-tanda peradangan.
c. Umur/proses penuaan.
Berusia diatas 40 tahun.
d. Jenis kelamin

Sebelum usia 45 tahun, kemungkinan laki-laki maupun wanita yang


terkena penyakit rematik adalah sama.

Rematik pada wanita setelah henti haid, lebih sering mengenai sendi
lutut.

Rematik pada laki-laki lebih sering menyerang sendi panggul,


pergelangan tangan dan leher.

e. Kegemukan
Kegemukan menambah beban pada sendi, lutut, dan sendi penumpu berat
badan lainnya.

f. Cedera sendi

Kerusakan sendi akibat dari trauma bila sembuh tidak sempurna.


3. Gejala Rematik
a. Nyeri sendi.
b. Kaku sendi.
c. Bengkak sendi.
d. Sendi berbunyi/krep.
e. Berat badan menurun, rasa lelah, kesulitan tidur, mudah menangis, susah
buang air besar dan susah berjalan.

4. Akibat dari rematik


a. Nyeri pada sendi yang dapat menganggu kegiatan.
b. Tulang mudah patah.
c. Tulang mudah keropos.
d. Anemia/kurang darah.
5. Cara Perawatan Rematik
a. Untuk mengurangi nyeri dapat diberikan kompres hangat pada sendi yang
sakit.
b. Latihan fisik atau pergerakkan ringan untuk mencegah kekakuan.
c. Mengatur keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.
d. Mengatur diet untuk menurunkan berat badan terutama pada penderita
gemuk.
e. Melindungi persendian yang cedera.
f. Berobat ke pelayanan kesehatan.
g. Gunakan alat bantu seperti tongkat

6. Tanaman Obat Untuk Rematik


Fungsinya antara lain:

Anti inflamasi/peradangan.

Melancarkan sirkulasi darah.

Memperbaiki metabolisme.

Mengurangi rasa sakit dan rasa panas.

Meningkatkan kekebalan tubuh.

Contoh resep obat rematik:


a. Ramuan Jahe
Bahan: Jahe 4 jari dan minyak kelapa secukupnya.
Cara Pembuatan:
Jahe diparut, lalu dicampur dengan minyak.
Cara Pemakaian:
Balurkan di bagian tubuh yang terasa sakit.

7. Senam Rematik
Keuntungan senam rematik, yaitu:

Tulang menjadi lebih lentur.

Otot-otot akan menjadi tetap kencang.

Memperlancar peredaran darah.

Menjaga kadar lemak darah tetap normal.

Jantung menjadi lebih sehat.

Tidak mudah mengalami cedera.

Cara melakukan senam rematik, sebagai berikut:


Gerakan Duduk
1. Angkat kedua bahu keatas mendekati telinga, putar kedepan dan
kebelakang.
2. Bungkukan badan, kedua lengan meraih ujung kaki lantai.

3.

Angkat kedua siku sejajar dada, tarik ke depan dada.

4.

Angkat paha dan lutut secara bergantian, kedua tangan menahan tubuh.

5.

Putar tubuh bagian atas kesamping kanan dan kiri, kedua lengan di atas
pinggang.

Gerakan berbaring atau tidur


1. Bentangkan kedua lengan dan tangan, ambil nafas dalam-dalam dan
hembuskan.
2. Kedua tangan di samping tekuk siku dan tangan megapal.

3. Tangan luruskan ke atas, lalu tepuk tangan.

4. Tekuk sendi panggul dan tekuk lutut dengan kedua tangan tarik sampai di
atas dada.

5. Pegang erat kedua tangan di atas perut, tarik kebelakang kepala dan
kebawah.
6. Angkat tungkai bawah bergantian dengan bantuan kedua tangan.

DAFTAR PUSTAKA

Prapti Utami dan Tim Lentera. (2003). Tanaman Obat untuk Mengatasi Rematik
dan Asam Urat. Jakarta: Agro Media Pustaka.
Sjaifoellah Noer. (1996). Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Jakarta: FKUI.
Wahyudi Nugroho. (2000). Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai