Jadwal imunisasi
1.
2.
3.
4.
5.
Jadwal Imunisasi
Imunisasi Program Nasional meliputi
BCG, Polio, Hepatitis B, DPT dan campak.
BCG
Imunisasi BCG optimal diberikan 2-3
bulan. Kementrian kesehatan
menganjurkan pemberian imunisasi BCG
pada umur antara 0-12 bulan
Dosis 0,05untuk bayi kurang dari 1
tahun dan 0,1 ml untuk anak (>1 tahun)
Vaksin BCG diberikan secara intrakutan
didaerah lengan kanan atas pada
insersio M.deltoideus
Hepatitis B
vaksinasi hepatitis B (HepB) harus segera
diberikan setelah lahir, mengingat vaksinasi
HepB merupakan upaya pencegahan yang
sangat efektif untuk memutuskan rantai
penularan melalui transmisi maternal dari ibu
kepada bayinya.
Jadwal imunisasi hepatitis B
Imunisasi HepB-1 diberiakan sedini mungkin
(dalam waktu 12jam) setelah lahir,
mengingat paling tidak 3,9% ibu hamil
mengidap hepatitis B aktif dengan risiko
penularan kepada bayinya sebesar 45%.
Tetanus
Program imunisasi mengharuskan
seorang anak minimal
mendapatkan tetanus toksoid
sebanyak 5 kali untuk memberikan
perlindungan seumur hidup.
Wanita usia subur dan ibu hamil
harus mendapatkan vaksin TT wus
dan TT ibu hamil untuk
menghindari terjadinya tetanus
neonatorum.
Polio
Terdapat 2 kemasan vaksin polio
yang berisi virus polio-1.2 dan 3.
OPV, hidup dilemahkan , tetes,
oral
IPV, in-aktif, suntikan.
Jadwal
Polio-0 diberikan saat bayi lahir
Untuk imunisasi dasar (polio
2,3,4) diberikan pada umur 2,4,6
bulan, dengan interval tidak
kurang dari 4 bulan.
Dosis
OPV diberikan 2 tetes per-oral
IPV dalam kemasan 0,5 ml,
intramuskular
Imunisasi polio ulangan satu
tahun sejak imunisasi polio-4
selanjutnya saat masuk sekolah
(5-6 tahun)
Campak
Vaksin campak rutin di anjurkan di berikan dalam
satu dosis 0,5 ml secara subutan dalam,pada
umur 9 bulan.24 bulan dan 6 tahun.
Departemen kesehatan mengubah strategi
reduksi dan eliminasi campak dengan pemberian
imunisasi campak umur 9 bulan dan umur 24
bulan selain itu dapat di berikan pada umur 6/59
bulan dan SD kelas 1
Imunisasi campak dosis ke 2 di berikan secara
rutin pada anak sekolah dasar kelas 1 dalam
program BIAS
Apabila telah mendapatkan imunisasi MMR pada
usia 15/18 bulan dan ulangan umur 6
tahun;ulangan campak SD kelas 1 tidak di
lakukan
Dosis
Satu dosis vaksin Hib 0,5 ml,
intramuskular
Tersedia vaksin kombinasi
DTwP/Hib.DTaP/Hib/Ipv,DTaP/Hib/I
PV dalam kemasan prefilled
syringe 0,5ml.
PIN menggunakan
DTwP/HepB/Hib
Ulangan
Vaksin Hib baik PRP-T ataupun
PRP-Omp perlu diulang pada
umur 18 bulan
Apabila anak datang pada umur
1-5 tahun, Hib hanya diberikan 1
kali
Pneumokokus
Di indonesia terdapat 2 jenis
vaksin pneumokokus yaitu, PPV23
dan PCV7
Cara pemberian
Dosis pertama tidak diberikan umur 6
minggu
Untuk bayi BBLR(1500 gram) vaksin
diberikan setelah umur kronologik 6-8
minggu, tanpa memperhatikan umur
kehamilan.
Dapat diberikan bersamaan vaksin lain
misalnya DTwP, StaP, TT, Hib, HepB,
IPV,MMR atau varisela, dengan
mempergunakan syringe terpisah,
disuntikkan pada sisi badan yang
berbeda
Influenza
Vaksin travalen influenza yang terdiri dari
dua virus influenza subtipe A yaitu H3N2 dan
H1N1 (strain california), serta influenza tipe
B.
WHO global influenza program
merekomendasikan komposisi vaksin
influenza yang berlaku ditahun berikutnya
pada bulan september dan februari. musim
influenza terjadi pada bulan mei-juni
dibelahan bumi seltan dan november
desember dibelahan bumi utara
Untuk indonesia dipilih vaksin formulasi
dibelahan utara atau selatan dan perhatikan
tanggal kadaluarsanya.
MMR
Vaksin MMR diberikan pada umur 15-18
bulan, minimal interval 6 bulan antara
imunisasi campak (umur 9 bulan) dan
MMR.
Dosis satu kali 0,5 ml, secara subkutan
MMr diberikan minmal 1 bulan sebelum
atau setelah penyuntikan imunisasi lain
Apabila seorang anak telah mendapat
imunisasi MMR pada umur 12-18 bulan dan
6 tahun, Imunisasi campak tambahan pada
umur 5-6 tahun tidak diberikan
Ulangan imunisasi MMR diberikan pada
umur 6 tahun
tifoid
Di indonesia tersedia 1 vaksin
yaitu vaksin suntikan (polisakarida)
vaksin xapsular Vi polysaccharisw
Diberikan pada umur lebih dari 2
tahun, ulangan dilakukan setiap
3 tahun
Hepatitis A
Jadwal imunisasi:
Vaksin Hep A diberikan pada umur >2 tahun.
Vaksin kombinasi tidak diberikan pada bayi
<12 bulan.
Dosis pemberian:
Kemasan liquid 1 dosis/vialprefilled syringe 0,5
mL.
Dosis pediatrik 720 ELISA units diberikan 2 kali
dengan interval 6-12 bulan, IM, deltoid
Kombinasi HepB/HepA dalam kemasan prefilled
syringe 0,5 mL, IM
Dosis HepA dewasa (19 tahun) 1440 ELISA
units. Dosis 1 mL, 2 dosis, interval 6-12 bulan.
Varisela
Jadwal
Pada anak umur 1 tahun
Anak yang kontak dengan
penderita varisela, imunisasi
dapat mencegah dalam 72 jam
setelah kontak
Dosis
Dosis 0,5 mL, subkutan, 1 kali
Umur >13 tahun atau dewasa,
2kali, jarak 4-8 minggu.
Rotavirus
Terdapat 2 jenis vaksin yaitu
monovalen dan pentavalen.
Dosis
Vaksin monovalen secara oral 2kali
dosis pertama umur 6-14 bulan,
dosis ke-2 interval min.4minggu
Vaksin pentavalen 3kali
pertama diberikan umur 6-12
minggu, interval ke 2 dan ke 3
adalah 4-10 minggu, dari ke 3 pada
umur <32 minggu
Catch-up
Vaksin Kombinasi
Gabungan beberapa
antigen tunggal menjadi
satu jenis produk antigen
untuk mencegah
penyakit yang berbeda.
Misalnya vaksin
kombinasi DTP/Hib
adalah gabungan
antigen-antigen D-T-P
dengan antigen Hib
untuk mencegah
penyakit penyakit difteri,
petusis, tetanus, dan Hib.
Gabungan dari
antigen dari galur
(strain) multipel suatu
organisme penyebab
yang sama. Misalnya
vaksin polio terdiri
dari antigen polio-1,
polio-2, dan polio-3
untuk pencegahan
penyakit poliomielitis
(galur 1,2 dan 3)
Lebih praktis
Meningkatkan kepatuhan jadwal
imunisasi
Mengurangi frekuensi kunjungan
fasilitas kesehatan sehingga
mengurangi biaya pengobatan
Mengurangi biaya pengadaan vaksin
Memdahkan penambahan vaksin
baru ke dlm program yang telah ada
Catch-up immunization
Terjadinya
Kekurangan
ketidakserasian
kimiawi maupun fisis
Perubahan sistem
imun (Imunogenitas)
Pemekaian vaksin
kombinasi dapat
membingungkan para
dokter dalam
menyusun jadwal
imunisasi.
DTwP/Hep B
DTP/Hib
DTaP/Hib/IPV
Insiden penyakit
Booster