Anda di halaman 1dari 26

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia, mahasiswa
sebagai penerus bangsa dituntut untuk meningkatkan kemampuan yang
ada pada diri mahasiswa, antara lain dengan meningkatkan intelektualitas,
keterampilan dan pengabdian pada masyarakat. Oleh karena itu perlu
adanya kegiatan yang terencana untuk melatih dan mendidik mahasiswa
sehingga menjadi intelektual muda yang berkualitas dan tanggap terhadap
permasalahan yang dihadapi dan sedang terjadi dimasyarakat. Dengan
demikian mahasiswa yang merupakan salah satu aset pembangunan
nasional tidak hanya berkecimpung dalam dunia kampus akan tetapi juga
dapat berkiprah dan berperan aktif dalam mempraktekkan ilmunya di
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam
merealisasikan dan mencapai tujuan tersebut diatas, maka dengan adanya
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan salah satu sistem yang
tepat dalam mendidik mahasiswa di lapangan. Pada pelaksanaan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) ini mahasiswa dituntut untuk memadukan ilmu
berdasarkan teori yang diperoleh dalam mengikuti perkuliahan dengan
kegiatan nyata yang ada di lapangan, yang mana sangat diperlukan untuk
menambah wawasan dan pengalaman, sehingga mahasiswa tidak hanya
terpaku pada teori saja, namun bersifat fleksibel sesuai dengan situasi yang
dihadapinya.

Untuk mewujudkan itu semua, maka masjid sebagai lembaga sosial


terlibat dalam penyelenggaraan aktivitas sosial kemasyarakatan, dan
religiusitas. Disamping itu, masjid dapat pula bermetamorfosis dengan
berbagai kepentingan masyarakat seperti ekonomi, sosial, budaya,
lingkungan hidup, teknologi tepat guna yang berbasis kebutuhan
masyarakat. Pengalaman pengurusan masjid dalam pemberdayaan
masyarakat juga semakin tumbuh seiring dengan gerak pemahaman
keagamaan masyarakat dalam merespon berbagai fenomena yang muncul
dan selalu berkembang dalam masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler
yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan
bekerjasama dengan masyarakat. Kuliah kerja nyata yang dilakukan oleh
mahasiswa lebih diarahkan untuk pendampingan membantu masyarakat
dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang ada di masyarakat.

1.2 TEMA
Tema kegiatan Pengabdian kepada masyarakat dalam kegiatan
KKN pada tahun 2015 adalah : Pemberdayaan Masyarakat Berbasis
Keagamaan yang disingkat dengan PMBK.
Pada kegiatan ini Mahasiswa bersama Masyarakat membentuk Pos
Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) dengan memperdayakan masyarakat
yang berorientasi keagamaan. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa
bersama seluruh masyarakat adalah dalm rangka penyebarluasan informasi
dan teknologi serta implementasi produk ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam

rangka

menyelesaikan

pendidikan

tinggi

melalui

proses

pembelajaran dengan cara tinggal dan bergaul serta beradaptasi dengan


lingkungan masyarakat.
1.3 TUJUAN
Ada dua tujuan besar yang ingin dicapai dengan kegiatan
Pengabdian Masyarakat UIN Suska Riau yaitu sebagai berikut :
a. Tujuan Umum:
Tujuan umum Pengabdian Masyarakat, dengan Posdaya yang
berorientasi pada Perberdayaan Masyarakat berbasis keagamaan
meliputi hal-hal sebagai berikut:
Pertama, untuk kepentingan mahasiswa dalam rangka membantu
mereka meningkatkan kemampuan belajar bersama masyarakat,
menerapkan ilmu pengetahuan agama integrasi dengan teknologi, seni
dan budaya yang telah diperoleh dibangku kuliah untuk diterapkan
sacara langsung di tengah masyarakat.
Kedua, untuk membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat
melalui pembinaan keagamaan, penerapan ilmu dan teknologi,
wirausaha, pendidikan, ekonomi keluarga, keterampilan, kesehatan,
pemeliharaan lingkungan yang sehat, pembinaan keluarga sakinah
yang memiliki ketahanan mental dan spritual yang tangguh dan kuat.
Ketiga, untuk kepentingan dosen, pengabdian masyarakat tematik
posdaya bertujuan untuk mengembangkan profesionalisme dosen
dalam memberdayakan masyarakat dan melakukan penelitian sosial
keagamaan integratif dengan isu-isu pembangunan yang berkeadilan.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam
mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga dan masyarakat
berbasis keagamaan melalui bantuan penyusunan rencana dan
pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif

melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan

lembaga terkait.
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan
kegiatan sosial keagamaan dan pengembangan masyarakat sesuai
kompetensi, potensi, sumberdaya dan kemampuan lingkungan
dalam wadah kerjasama masyarakat, pemerintah, swasta dan
lembaga lainnya.

Menggalang komitmen, kepedulian, dan kerjasama dengan


berbagai stakeholders (tokoh agama, pemerintah setempat, swasta,
LSM, dan swadaya masyarakat) dalam upaya pembinaan
keagamaan,pengentasan kemiskinan, mengatasi permasalahan dan
ketidakberdayaan masyarakat melalui pengabdian masyarakat
tematik posdaya berbasis keagamaan untuk mewujudkan keluarga
sejahtera dalam suasana sakinah, mawaddah dan warohmah.

Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki


kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang
diberikan oleh mitra kerja pembangunan (pemda, lembaga swasta
dan LSM) dalam perencanaan dan penglolaan program yang
bersifat partisipatif.

Meningkatkan kompetensi, bakat dan minat mahasiswa sesuai


dengan bidang keilmuan yang ditekuni.

Meningkatkan profesionalisme dosen dalam pengabdian kepada


masyarakat sesuai tuntunan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Untuk mempererat hubungan antara perguruan tinggi (UIN


SUSKA RIAU) dengan masyarakat guna mendapat input dalam
menyusun pengembangan lembaga yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

Mempersiapkan

mahasiswa

agar

memahami

kompleksitas

permasalahan yang dihadapi masyarakat dan mampu bekerjasama


dalam menyelesaikannya secara praktis dan terpadu.

1.4 TUJUAN PENULISAN LAPORAN


Penulisan Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini
merupakan suatu wadah bagi Mahasiswa dan bertujuan
bagi Mahasiswa agar dapat merangkum segala kegiatan
yang dilakukan di tempat KKN Mahasiswa itu sendiri, baik
itu

dalam

bentuk

pemberitahuan

informasi,

ataupun

berita,

keterangan,

pertanggungjawaban

yang

dikemas dalam suatu bentuk dokumen tertulis.


Laporan ini juga bertujuan sebagai bentuk suatu
pertanggungjawaban Mahasiswa terhadap pengalaman
apa yang didapatkan didalam tempat KKN tersebut.

1.1 STRUKTUR UNIT KKN


Adapun Struktur Unit KKN di Desa Kepau Jaya, Kecamatan Siak
Hulu, Kabupaten Kampar adalah:

PJs. KEPALA DESA

DOSEN PEMBIMBING

Muhammad Amin, S.Pd

Dra. Hj. Nurhayati B, M.Ag

KOORDINATOR DESA

KOORDINATOR CAMAT

Sulaiman Rahmat A.

Wiwit Hadi Sumitro

SEKRETARIS

BENDAHARA

Suciati Anandes

Yesna Elvia Murni

BIDANG HUMAS
Ahmad Mukhlis D.
Wita Septyana
Daeng Hifniy Ilma

BIDANG
KEROHANIAN
Oktagiati
Nila Rizky

BIDANG PENDIDIKAN
Ria Tranminatik
Ropita

BAB II
PROFIL DESA
2.1 KONDISI OBJEKTIF DESA DAN MASYARAKAT
1. Letak Geografis Desa Kepau Jaya
Desa Kepau Jaya terletak di dalam wilayah Kecamatan Siak Hulu
Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Luas wilayah Desa Lipat Kain Selatan
adalah 400 Ha.
Adapun batas wilayah Desa Kepau Jaya adalah sebagai berikut:
Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Pantai Raja
Timur : Berbatasan dengan Desa Buluh Nipis

Utara : Berbatasan dengan Desa Pangkalan Serik


Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Perhentian Raja
2. Deskripsi History
Pada zaman dahulu ratusan tahun yang silam ditepian sungai Kampar
terdapat sebuah perkampungan kecil, tepatnya di Desa Buluh Nipis
Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar sekarang ini. Ditepian sungai
kampar itu ada sebuah kelokan sungai yang disebut oleh masyarakat
setempat dengan teluk, yang dikelokan tersebut terdapat sebatang pohon
petai yang sangat besar yang masyarakat setempat menyebutnya pohon
potai, disitulah perkampungan kecil tersebut berada yang diberi nama
Toluk Potai.
Dimasa itu belum ada hukum pemerintahan seperti sekarang hanya
diatur dengan hukum adat. Sekitar 25 tahun kemudian menurut keterangan
datuk kali mendao, datang seorang datuk yang bernama datuk Sutan
Mangun yang sakti mandra guna dengan adik perempuannya yang
bernama Ninik Susu Tunggal yang berasal dari daerah Kuala Kampar yaiti
Kabupaten Meranti sekarang.Datuk Sutan Mangun inilah kemudian yang
bergelar Datuk Maha Raja Besar yang pertama yang membawa adat
istiadat sampai sekarang.
Adapun Datuk Sutan Mangun ini atau Datuk Maharaja Besar datang
dengan menggunakan perahu dengan bergalah pohon bambu yang disebut
oleh masyarakat setempat dengan Buluh. Beliau inilah yang merintis dan
membersihkan sungai Kampar tersebut. Beberpa tahun kemudian, setelah
sungai Kampar dirintis dan dibersihkan datang pula seorang Datuk yang
bernama Datuk Gimbam yang sakti mandra guna. Beliau berasal dari
wilayah kerajaan Siak Indra Pura beliau sangat sakti yang menurut sejarah
jika dia masuk kedalam sungai Kampar hanya sampai dipertengahan

betisnya begitulah besar orangnya. Tetapi Datuk Gimbam ini tidak


menetap di Toluk Potai, ia tinggal di hilir Toluk Potai daerah yang
bernama Sentiung.kemudian tidak tau lagi keberadaan beliau sampai
sekarang.
Kemudian setelah Datuk Sutan Mangun selesai membersihkan sungai
Kampar tersebut, beliau menancapkan galah atau pendayung perahunya di
tepi sungai Kampar di daerah Toluk Potai dan galah tersebut lama
kelamaan tumbuh menjadi pohon Bambu.karena kesaktiannya setiap
batang sungai yang dilaluinya ditumbuhi rumpun bambu tipis yang
masyarakat setempat menyebutnya Buluh Nipis. Disebuah dataran tinggi
yang terletak di sebelah barat Buluh Nipis yang berjarak lebih kurang 2
kilo meter hanya masih hutan. Kemudian pada tahun 1922 datanglah tiga
keluarga yang berasal dari negri Gasip daerah kekuasaan kerajaan Siak
Indra Pura, ketiga keluarga inilah yang membuka hutan pertama kalinya
dan bercocok tanam, berladang dengan menebang hutan tersebut. Pada
saat mereka mengolah hutan tersebut mereka menemukan suatu pohon
kayu yang tak berdahan hanya pelepahnya saja, batangnya sangat keras.
Pohon kayu itu sangat banyak, hampir disetiap sudut, setiap penjuru dan
setiap tempat dataran tersebut, kemudian mereka menyebutnya pohon
Kopau. Karena datarannya melintang atau membujur kearah Buluh Nipis
maka daerah itu diberi nama Kopau Lintang.
Setelah 3 tahun kemudian, Buluh Nipis menjadi Desa, Desa tersebut
dipimpin oleh seorang penghulu kampung yang bernama Datuk Penghulu
Ajib, beberapa puluh tahun kemudian desa tersebut berkembang yang
dipimpin oleh kepala desa bernama Datuk singo Kola. Dan sementara

daerah Kopou Lintang berubah Statusnya menjadi Dusun yang bernama


Kopou dengan jumlah kepala keluarga lebih kurang 30 kepala keluarga.
Setelah Datuk Singo Kola meninggal, kepala Desa digantikan oleh
Warno dengan gelar Datu Bajak. Setelah sekian lama Wali Warno
memerintah, zaman semakin maju masyarakat makin berkembang dan
telah tersentuh oleh pengaruh daerah luar kehidupan masyarakat pun
berubah kehidupannya. Setelah wali Warno meninggal, digantikan oleh
Abdul Gani. Pada zaman pemerintahan Abdul Gani, kehidupan masyarakat
semakin maju, akses infrastruktur menuju Pekan Baru pun sudah dibuka,
dan Dusun Kopou pun semakin berkembang penduduknya. Setelah lebih
kurang 20 tahu Abdul Gani memerintah, desa Buluh Nipis pun sudah
tersentuh oleh tata pemerintahan dan undang-undang, sistim pemilihan
kepala desa pun sudah diterapkan untuk masa jabatan dua periode.dan
setelah pemilihan kepala desa diadakan, maka pemilihan dimenangkan
oleh Suhardi.
Seiring perkembangan zaman, Desa pun semakin maju, Dusun-dusun
makin berkembang, penduduk makin banyak, kenderaan bermotor pun
sudah ada. 10 tahun Suhardi memerintah menjadi kepala desa di Buluh
Nipis, yaitu dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2003, selama
pemerintahan Suhardi, Kopau tetap statusnya sebagai dusun yang
merupakan suatu kesatuan wilayah desa Buluh Nipis. Tetapi penduduk
makin banyak, daerah makin berkembang, setelah 10 tahun tepatnya pada
tahun 2003 maka kopau mekar menjadi wilayah desa sendiri, dipimpin
oleh PJS kepala Desa Bapak Rusman Yatim, dengan nama desa KEPAU
JAYA sampai sekarang.

10

Setelah 5 tahun berjalan masa pemerintahan kepala desa Bapak


Rusman Yatim sesuai dengan undang-undang Pemerintah maka Kepala
Desa harus dipilih kembali, tepat pada tahun 2008 maka diadakan
pemilihan Kepala Desa kembali dengan dua orang kandidat/calon salah
satunya Bapak Rusman Yatim sendiri waktu itu pemilihan dimenangkan
kembali oleh Bapak Rusman Yatim sebagai kepala desa Defenitif untuk
periode 2008-2014. Demikian sejarah singkat asal usul lahirnya desa
Kepau Jaya.
3. Biografi Desa Kepau Jaya
Desa Kepau Jaya sebelum tahun 2003 adalah bagian dari desa
Buluh Nipis. Mata pencaharian penduduknya adalah petani, berkebun,
nelayan sungai, pedagang, PNS, dan pegawai swasta. Pada awalnya
masyarakat Kepau hanya terdiri dari suku asli, yakni suku Ocu. Tetapi saat
ini sudah terdiri dari banyak suku (heterogen), mulai dari suku Ocu,
Melayu, Minang, Jawa, Batak, dan Nias. Pada tahun 2003 diadakan
pemekaran, desa Kepau dibentuk menjadi desa tersendiri dan terpisah dari
Desa Buluh Nipis dengan kepala desa yang pertama sebagai Pejabat
Sementara (Pjs) Rusman Yatim mulai tahun 2003 sampai 2007. Pada tahun
2008 diadakan Pilkades yang pertama dan terpilih kembali Rusman Yatim
sebagai kepala desa mulai dari 2008-2014. Tahun 2015 desa Kepau Jaya
dipimpin oleh Pejabat Sementara (Pjs) dari Kepala Dinas Pemerintahan
Kantor Camat Muhammad Amin, S.Pd Dan pada bulan November telah
diadakan kembali Pilkades yang kedua untuk memilih kepala desa

11

selanjutnya periode 2016-2021 yang akan dilantik akhir bulan Desember


2015 .

4. Keadaan Penduduk
Penduduk Desa Kepau Jaya sebagian besar bermata pencaharian
sebagai petani, berkebun, nelayan sungai, pedagang, PNS, dan pegawai
swasta. Desa Kepau Jaya mempunyai jumlah penduduk jiwa. Yang terdiri
3399 dari laki-laki sebanyak 1562 jiwa, perempuan sebanyak 1837 jiwa,
dan total 250 KK.
5. Keadaan Keagamaan
Masyarakat Desa Kepau Jaya memiliki bermacam-macam suku
dan budaya, begitu juga dengan kepercayaan, ada beberapa agama
mayoritas di Desa Kepau Jaya, diantaranya:
Islam
Kristen
Dengan jumlah rumah ibadah:
Masjid
:3
Musholla
:3
6. Keadaan Ekonomi
Ekonomi masyarakat Desa Kepau Jaya umumnya dalam bidang
lahan pertanian sawit, karet, kebun masyarakat dan pemukiman penduduk,
berternak sapi selain itu juga ada dalam bidang pendidikan dan
perdagangan. Dalam usaha pertanian ini Desa Kepau Jaya cukup berhasil
karena didukung oleh luasnya perkebunan sawit dan karet khususnya milik
perorangan.

12

Mayoritas penduduk Desa Kepau Jaya memiliki perkebunan sawit


dan karet sendiri. Namun dikarenakan Harga jual sawit dan karet yang
baru-baru menurun membuat masyarakat kesulitan dalam perekonomian.
Masyarakat

Kepau

Jaya

juga

menternakan

sapi

yang

biasanya

diperjualbelikan ketika idul Adha atau permintaan lainnya.

7. Kondisi Budaya
Situasi sosial kultural masyarakat Desa Kepau Jaya dapat dilihat
dari kebiasaan (adat), baik yang berkaitan dengan ritual keagamaan
maupun tradisi lokal dari masyarakat tersebut, diantaranya:
a. Selamatan orang yang telah meninggal
Tradisi ini dilakukan setiap ada orang yang meninggal dunia dan
dilaksanakan oleh keluarga yang ditinggalkan. Adapun waktu
pelaksanaannya :
Tiga hari berturut-turut setelah kematian.
Empat puluh hari
Seratus hari setelah kematian
b. Pembacaan Al Barzanji/ Marhaban
Tradisi ini dilakukan pada saat pernikahan atau pemberian nama
pada bayi yang baru lahir.

8. Kondisi dan Kegiatan Masjid


Desa Kepau Jaya memiliki tiga buah masjid yang bernama Masjid
Muzdalifah, Masjid Baiturrahman dan Masjid Muhajirin. Masjid-Masjid
tersebut berdiri megah, mewah dipinggir jalan utama Desa Kepau Jaya.
Masjid Muzdalifah, Masjid Baiturrahman dan Mesjid Muhajirin adalah

13

pusat kegiatan keagamaan di Desa Kepau Jaya, seperti pengajian, yasinan,


wirid, acara peringatan hari besar islam, tabligh akbar,dan lain-lain.
Masjid Muzdalifah Masjid Baiturrahman dan Masjid Muhajiri
selalu dipadati oleh para jamaah yang hendak menunaikan ibadah sholat
lima waktu, ini disebabkan letak masjid yang sangat strategis yaitu
didaerah jalan lintas, oleh karena itu banyak para musafir yang ikut
menunaikan sholat berjamaah di Masjid.

14

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 BENTUK KEGIATAN
Adapun Jenis-Jenis kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN
Angkatan XXXIX Tahun 2015 UIN SUSKA Riau di Desa Kepau Jaya, yaitu
sebagai berikut:
1. BIDANG KEAGAMAAN
a. Mengisi khotbah jumat di Masjid
Bentuk Kegiatan

: Khotbah Jumat

Tujuan Kegiatan

: Mengenal masyarakat lebih jauh

Sasaran Kegiatan

: Masyarakat Desa Kepau Jaya

Output

: Lebih mempererat hubungan silaturrahim antara


masyarakat Desa Kepau Jaya

Outcome

: Mahasiswa KKN dapat lebih mendekatkan diri


kepada masyarakat disekitar lingkungan Desa
Kepau Jaya

Deskripsi Kegiatan

: Mengisi khotbah jumat pada shalat jumat di


Mesjid desa Kepau Jaya merupakan kegiatan yang
diadakan oleh mahasiswa dengan penceramah
seorang anggota Mahasiswa KKN.

15

b. Mengikuti Majlis Talim Ibu-Ibu


Bentuk Kegiatan

: Wirid

Tujuan Kegiatan

: Menjalin

hubungan

silaturrahim

dengan

masyarakat
Sasaran Kegiatan

: Ibu-ibu yang ada di Desa Kepau Jaya

Output

: Mempererat hubungan silaturrahmi antara sesama


ibu-ibu yang ada di Desa Kepau Jaya

Outcome

: Mahasiswa KKN dapat lebih mendekatkan diri


kepada masyarakat disekitar lingkungan Desa
Kepau Jaya

Deskripsi Kegiatan

: Pada setiap hari jumat siang di masjid yang


dilaksanakan oleh ibu-ibu PKK desa Kepau Jaya
dan jumat malam di salah satu rumah warga
disetiap Dusun nya.

c. Mengadakan Perlombaan Pidato, Hafalan Surat pendek, Adzan,


Tilawah, lomba Rangking 1 dan volley.
Bentuk Kegiatan

: Perlombaan.

Tujuan Kegiatan

: Untuk Memotivasi anak-anak dan Mempererat


hubungan silaturrahmi antara masyarakat Desa
Kepau Jaya.

Sasaran Kegiatan

: Siswa dan Siswi TK, SD/PDTA dan SLTP/MTS.


Khusus lomba Volley diadakan untuk masyarakat
antar Dusun di Kepau Jaya.

16

Output

: Memberikan motivasi kepada siswa dan siswi TK,


SD/PDTA

dan

SLTP/MTS

agar

lebih

meningkatkan prestasi dalam bidang perlombaan.


Serta lebih mempererat hubungan silaturrahim
antara masyarakat di Desa Kepau Jaya .
Outcome

: Mahasiswa KKN dapat mengetahui skill yang


dimiliki oleh siswa dan siswi TK, SD/PDTA dan
SLTP/MTS, serta dapat mengenal lebih jauh dan
mempererat

hubungan

silaturrahim

dengan

masyarakat Desa Kepau Jaya.


Deskripsi Kegiatan

: Saat kami mengumumkan bahwa kami akan


mengadakan perlombaan di Mesjid Muzdalifah,
hal ini disambut dengan baik oleh siswa/i maupun
masyarakat Desa Kepau Jaya. Kendala yang kami
dapatkan saat pelaksanaan kegiatan ini adalah
kurangnya dana untuk pembelian hadiah dan tropi
yang

akan

diberikan

kepada

siswa/i

TK,

SD/PDTA dan SLTP/MTS serta kepada bapak/ibu


dan pemuda/I yang menang. Tetapi dengan adanya
bantuan dana dari Karang Taruna, Kantor Desa
dan Masyarakat Desa Kepau Jaya dana untuk
pembelian hadiah dan tropi pun dapat tertutupi,
sehingga kegiatan pun berjalan dengan lancer.
Tidak hanya bantuan dana, bantuan tenaga pun
diberikan oleh para pemuda/I dari Desa Kepau

17

Jaya.

d. Pengajaran di PDTA/MDA
Bentuk Kegiatan

: Mengajar

Tujuan Kegiatan

: Menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anakanak Desa Kepau Jaya.

Sasaran Kegiatan

: Anak-anak Desa Kepau Jaya.

Output

: Mengajarkan

anak-anak

Desa

Kepau

Jaya

melestarikan budaya mengaji dan pemahaman


agama.
Outcome

: Mahasiswa

KKN

dapat

memberikan

atau

menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anakanak Desa Kepau Jaya.


Deskripsi Kegiatan

: Mengajar di PDTA/MDA ini dilakukan pada hari


Rabu Jam 15.00. Siswa/I PDTA terdiri dari kelas 1
sampai 4. Dalam Pengajaran ini mahasiswa KKN
mengajarkan atau menanamkan pada anak-anak
tentang

tentang

Islam,

mengaji,

adzan,

ceramah/pidato serta kewajiban anak berbakti


terhadap kedua orang tuanya.
e. Pengadaan K3 (Kebersihan, Keindahan, Kerapian) Masjid
Bentuk Kegiatan

: Gotong Royong Membersihkan Masjid

18

Tujuan Kegiatan

: Menjadikan tempat ibadah yang indah, nyaman


dan bersih

Sasaran Kegiatan

: Mesjid Muzdalifah Desa Keau Jaya

Output

: Menjadikan masjid lebih bersih, indah, dan


nyaman untuk melakukan ibadah

Deskripsi Kegiatan

: Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN


dimulai

dengan

membersihkan

dalam

dan

selanjutnya luar masjid.


2. BIDANG SOSIAL BUDAYA
1. Gotong Royong Tempat-Tempat Fasilitas Umum (Posyandu, Kantor Desa,
Aula Desa)
Bentuk Kegiatan

: Gotong royong

Tujuan Kegiatan

: Agar terlihat bersih, rapi dan indah di sekitar Desa


Kepau Jaya

Sasaran Kegiatan

: Masyarakat Desa Kepau Jaya

Output

: Fasilitas umum menjadi lebih bersih, rapi dan


indah

Outcome

: Silaturrahmi dengan Masyarakat.

Deskripsi Kegiatan

: Kegiatan ini kami lakukan dimulai dengan


membersihkan lingkungan Posyandu bersama
dengan

anggota

KKN

Desa

Kepau

Jaya.

Selanjutnya kegiatan ini dilakukan membersihkan


Kantor Desa dan Aula Desa Kepau Jaya.

19

2. Pembuatan Nama Jalan dan Gang di Tiap Dusun serta Pembuatan


Kaligrafi di 2 Sekolah Dasar (SD) di Desa Kepau Jaya
Bentuk Kegiatan

: Loka Karya Mahasiswa KKN Desa Kepau Jaya

Tujuan Kegiatan

: Penamaan Jalan dan Gang Desa Kepau Jaya dan


pembuatan kaligrafi doa di Sekolah Dasar.

Sasaran Kegiatan

: Mahasiswa KKN dan Pemuda/I Desa Kepau Jaya

Output

: Nama Jalan dan Gang Menjadi Lebih Jelas dan


terdapatnya kaligrafi doa sehari-hari di Sekolah
Dasar.

Outcome

: Loka

Karya

Mahasiswa

KKN

sekaligus

Silaturrahmi dengan Masyarakat.


Deskripsi Kegiatan

: Kegiatan ini kami lakukan dimulai dengan


pembuatan (Pemotongan kayu, Pengecatan dan
Penyablonan)

Nama

Jalan

dan

Gang

dan

dilanjutkan dengan pemasangan Nama Jalan dan


Gang di stiap Jalan dan Gang di Desa Kepau Jaya.
Dan selanjutnya pembuatan kaligrafi doa di
dinding Sekolah Dasar (SD) Desa Kepau Jaya.

3.1 KEBERLANJUTAN PROGRAM


1. KELAYAKAN KEBERLANJUTAN PROGRAM
Kelayakan keberlanjutan program kerja POSDAYA Majelis talim
Desa Kepau Jaya yang dilaksanakan di Masjid Muzdalifah, Desa Kepau

20

Jaya Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar yang sangat perlu untuk
dilanjutkan.
Selain untuk tujuan tersebut, Majelis talim ini juga akan bersinergi
dengan stakeholder yang lain seperti para perangkat desa, pengurus
masjid, dan lain-lain untuk mendukung program-program kemasyarakatan
yang biasa diadakan di desa Kepau Jaya, seperti:

Peringatan 10 Muharram 1437 H

Kelompok Marawis

Acara-acara Desa Kepau Jaya

Pembinaan generasi muda dalam melanjutkan seni keislaman


Dalam mendukung program-program tersebut, yang dilakukan oleh

Majelis talim ini selain sebagai pengisi acara adalah juga fasilitator
kegiatan sehingga diharapkan akan dicapai hasil yang maksimal.
2. ANALISIS KEGIATAN
Analisis kegiatan ini akan dikembangkan oleh kader sebagai
anggota posdaya sesuai dengan situasi dan kondisi yang menunjang pada
lingkungan sekitar. Program awal yang berjalan selama satu bulan ini
sudah dapat dilaksanakan dengan baik.
Terdapat beberapa kegiatan di Desa Kepau Jaya yang telah
mengikuti program pemerintah kabupaten Kampar seperti maghrib
mengaji, majelis talim, dan kegiatan-kegiaatan lainnya. Sehingga sebagai
mahasiswa KKN kami hanya perlu melanjutkan kegiatan yng pada
dasarnya sudah menjadi rutinitas warga di Desa Kepau Jaya, serta kami

21

membantu pembuatan Kaligrafi/ Doa-Doa Harian di Sekolah Dasar yang


ada di Desa Kepau Jaya.

BAB IV
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
4.1 FAKTOR PENDUKUNG
Terdapat beberapa faktor yang
Adapun faktor pendukung dalam melaksanakan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di desa Lipatkain Selatan adalah:
1. Keramah tamahan warga dalam menyambut dan berinteraksi dengan
mahasiswa/I KKN.
2. Tingginya antusias masyarakat dalam mendukung dan terlibat dalam
setiap kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa/I KKN.
3. Tingginya dukungan pengurus Masjid dalam pelaksanaan kegiatan.
4. Lengkapnya fasilitas yang ada di desa Lipatkain Selatan khususnya di
Masjid Muzdalifah.
5. Sikap keterbukaan yang ditunjukkan oleh pihak desa yang bersedia
untuk selalu memberikan pengarahan.
6. Tersedianya lembaga pendidikan yang memungkinkan mahasiswa
untuk terjun di dalamnya, antara lain TK, SD, dan SMA.
7. Dalam bidang kesehatan, di Desa Kepau Jaya telah ada fasilitas
kesehatan yaitu PUSKESMAS sehingga ketika melaksanakan
Posyandu mudah
8. Selain itu masyarakat sangat antusias dan partisipasi dalam setiap
kegiatan yang dilakukan baik materil maupun moril, dukungan dan
kerja sama yang baik dari pemuka agama, pemuka masyakarat dan
remaja masjid.
9. Solidaritas dan kekompakan mahasiswa peserta KKN di Desa Kepau
Jaya.

22

10. Adanya dorongan (motivasi) & arahan-arahan dari masyarakatmasyarakat setempat yang selalu memberikan pencerahan & semangat
yang baru dalam pelaksanaan kegiatan.
4.2 FAKTOR PENGHAMBAT
Adapun faktor penghambat dalam melaksanakan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di desa Kepau Jaya adalah:
1. Kurangnya transportasi/kendaraan yang dapat digunakan untuk
menjalankan program
2. Wilayah Dusun yang luas dengan total 19 Rukun Tetangga (RT)
sehingga berdampak pada jangkauan wilayah KKN.
3. Kurangnya dana untuk merealisasikan program. Untuk melaksanakan
seluruh kegiatan, sehingga kami dituntut untuk mampu meminimalisir
pengeluaran dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.

BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN

23

Berdasarkan analisa-analisa yang diungkapkan mengenai desa Kepau


Jaya, dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Kecamatan Siak Hulu
khususnya Desa Kepau Jaya mempunyai beberapa catatan dalam bidang
sosial, ekonomi, politik, pendidikan, maupun keagamaan diantaranya adalah :

Ekonomi

Faktor Pendukung : masyarakat yang sebagian besar mempunyai hasil


perkebunan yaitu karet dan sawit memiliki perekonomian yang memadai.
Kehidupan ekonomi masyarakat Desa Kepau Jaya sebagian besar bekerja
sebagai petani dan sebagian lainnya sebagai pedagang, pegawai swasta, PNS,
dan pensiunan.
Faktor Penghambat : harga karet dan sawit yang cenderung turun
memyebabkan masyarakat semakin susah untuk mengatur perekonomian
keluarga.

Sosial

Faktor Pendukung : masyarakat desa kepau jaya memiliki kepribadian yang


ramah, sehingga memberikan sambutan yang baik kepada pendatang baru
seperti Mahasiswa KKN.
Sambutan Aparat Desa dan masyarakat sangat baik sekali dalam menerima
peserta KKN dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari
partisipasi mereka dalam mengikuti dan membantu terlaksananya beberapa
program yang dilaksanakan.
Faktor Penghambat : para pemuda masih memiliki pola pikir yang masih
menomor duakan pendidikan yang pada kenyataan nya para pemuda memiliki
potensi untuk memajukan desa,

24

Agama

Faktor Pendukung : Sarana peribadatan sudah sangat memadai. Dapat dilihat


dengan adanya 3 musholla dan 3 masjid yang ada di desa Kepau Jaya. Dan
semuanya dimanfatkan untuk kegiatan keagamaan.
Faktor Penghambat : Kehidupan Masyarakat yang sebagian besar adalah
petani karet mnyebabkan mereka haru bekerja hingga petang dan malam nya
dijadikan untuk waktu beristirahat sehinggga membuat masyarakat jarang
sekali untuk melakukan shalat berjamaah di Masjid atau mushalla.

Pendidikan

Faktor Pendukung : Sarana pendidikan sudah cukup memadai baik yang


bersifat formal seperti TK, SD/MI, SMP/MTs, maupun yang tidak bersifat
formal seperti TPA, pengajian-pengajian, dan lain-lain.
Faktor Penghambat : Kurangnya kesadaran Masyarakat kalau pendidikan itu
perlu dan terhalang juga dengan masalah ekonomi.
5.2 SARAN
Saran kami sebagai peserta KKN yang masih kurang pengalaman
dalam bidang kemasyarakatan semoga dapat dijadikan pengalaman. Dengan
segala hormat dan kerendahan hati berikut ini kami mengemukakan beberapa
saran-saran yang mudah-mudahan dapat menjadi bahan pertimbangan dan
perhatian bagi kesejahtraan masarakat itu sendiri. Adapun saran-saran kami
selaku peserta KKN adalah sebagia berikut:
1. Kami mengharapkan agar segala masalah yang kami temukan dimasyarakat
agar menjadi bahan perbandingan untuk dijadikan rekomendasi kepada

25

instansi yang terkait sehingga pelaksanaan pembangunan khususnya dapat


berjalan lebih baik dari sebelumnya dan sebagaimana mestinya.
2. Hendaknya pemerintah tidak hanya mensosialisasikan akan pentingnya
pendidikan

wajib

belajar

tahun,

tetapi

juga

pemerintah

harus

mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan keagamaan bagi anak remaja


dan pemuda guna menciptakan lingkungan yang agamis.
3. Hendaknya hubungan antara pemerintah dan masyarakat terjalin akrab
sehingga akan terjadi sinergi yang baik antara masyarakat dan pemuda.

DAFTAR RUJUKAN

Buku Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Suska Riau
Angkatan XXXIX Tahun 2015
Daftar Isian Potensi Desa dan Kelurahan Tahun 2014
Lembaran daerah Kabupaten Kampar Tahun 2014

26

LAMPIRAN
Lampiran dari hasil PKL terdiri dari:
1. Instrument Pendataan Keluarga
2. Jadwal Kegiatan KKN
3. Daftar Hadir Mahasiswa peserta pembekalan KKN
4. Lembaran Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
5. Lembaran Monitoring Pelaksanaan KKN
6. Daftar Laporan Mahasiswa Peserta KKN
7. Daftar Mahasiswa KKN
8. Daftar Penilaian Mahasiswa KKN

Anda mungkin juga menyukai