BAB 2 Abortus ANH
BAB 2 Abortus ANH
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep cemas
2.1.1 Pengertian
Cemas sangat terkait dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya, keadaan
emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik. Kondisi ini dialami secara subyektif
dan dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Cemas berbeda dengan rasa
takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya.
Cemas adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut (Stuart &
Sudden,1998).
Kecemasan merupakan kekuatan yang besar dalam menggerakkan tingkah
laku. Baik tingkah laku normal maupun tingkah laku yang menyimpang, keduaduanya merupakan pernyataan, penampilan, penjelmaan dari pertahanan dari
kecemasan itu. Jelaslah bahwa pada gangguan emosi dan gangguan tingkah laku
kecemasan merupakan masalah pelik. Tidak seorangpun bebas dari kecemasan.
Semua pasti merasakan kecemasan dalam derajat tertentu. Bahkan kecemasan
yang ringan dapat berguna yakni dalam memberikan rangsangan terhadap
seseorang. Rasa takut ditimbulkan oleh adanya ancaman, sehingga seseorang akan
menghindar diri dan sebagainya (Singgih D.Gunarsa,1985).
Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan, memperingatkan adanya
bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang untuk mengambil
tindakan untuk mengatasi ancaman. Dan sumber konflik itu tidak di ketahui,
PAGE 28
samar-samar, internal atau konfliktual. Sedangkan rasa takut adalah respon dari
suatu ancaman yang asalnya diketahui, eksternal, jelas atau bukan bersifat konflik.
dan
menyebabkan
seseorang
menjadi
waspada
dan
PAGE 28
Dengan
panik,
terjadi
peningkatan
aktivitas
motorik,
PAGE 28
keinginan
dari
dalam
untuk
PAGE 28
kapasitas untuk
Pernafasan
Neuromuskuler
Respon
Palpitasi
Jantung berdebar
Tekanan darah tinggi
Rasa mau pingsan
Pingsan
Tekanan darah rendah
Denyut nadi menurun
Napas pendek
Napas cepat
Tekanan pada dada
Napas dangkal
Pembengkakan pada tenggorok
Sensasi tercekik
Terengah-engah
Reflek meningkat
Reaksi kejutan
Mata berkedip-kedip
Insomnia
Tremor
Gelisah
Wajah tegang
PAGE 28
Kelemahan umum
Kaki goyah
Gerakan yang janggal
Gastrointestinal
Kehilangan nafsu makan
Menolak makanan
Rasa tidak nyaman pada abdomen
Mual
Rasa terbakar pada perut
Diare
Traktus urinarius
Tidak dapat menahan kencing
Sering berkemih
Kulit
Wajah kemerahan
Berkeringat setempat (telapak tangan)
Gatal
Rasa panas dan dingin pada kulit
Wajah pucat
Berkeringat seluruh tubuh
Sumber: Stuart & Sudden,1998
Kognitif
Afektif
Respon
Gelisah
Ketegangan fisik
Temor
Gugup
Bicara cepat
Kurang koordinasi
Cenderung mendapat cedera
Menarik diri dari hubungan interpersonal
Melarikan diri dari masalah
Menghindar
Perhatian terganggu
Konsentrasi buruk
Pelupa
Salah dalam memberikan penilaian
Hambatan berpikir
Bidang persepsi menurun
Bingung
Sangat waspada
Kesadaran diri meningkat
Kehilangan control
Takut pada gambaran visual
Takut cedera atau kematian
Mudah terganggu
Tidak sabar
Gelisah
Tegang
Nervus
Ketakutan
Alarm
Gugup
PAGE 28
Informasi
PAGE 28
diperlukan.
Juga
penting
untuk
hidup
dalam
suasana
yang
menyenangkan dengan banyak udara segar, sinar matahari, dan tempat yang
tenang dan sepi untuk bersantai dan melakukan latihan dan mengkonsumsi
makanan yang alami. Yang penting, perlunya mengembangkan pengendalian diri
dan diperlukan sikap tenang dalam menghadapi perasaan stress dan tegang.
b. Skore 1
c. Skore 2
d. Skore 3
e. Skore 4
PAGE 28
PAGE 28
g. Gangguan somatik
Sakit dan nyeri otot, kaku, kedutan, gigi gemerutuk, suara tidak stabil
h. Gangguan somatik fisik/sensorik
Telinga berdenging, penglihatan kabur, muka merah dan pucat, merasa
lemah perasaan ditusuk-tusuk
i. Gangguan kardiovaskuler
Denyut nadi cepat, berdebar-debar, nyeri di dada, denyut nadi mengeras,
rasa lesu atau lemas seperti mau pingsan, denyut jantung serasa berhanti
sekejap
j. Gangguan pernapasan
Rasa tertekan pada dada, rasa tercekik, sering menarik nafas panjang, sesak
k. Gangguan gastrointestinal
Sulit menelan, perut melilit, gangguan pencenaan, nyeri sebelum dan
sesudah makan, perasaan tebakar pada perut, rasa penuh atau kembung,
mual, muntah, buang air besar lembek, sukar buang air besar, kehilangan
berat badan
l. Gangguan urogenital
Sering buang air kecil, tidak dapat menahan kencing, tidak haid, darah haid
berlebih, masa haid panjang, masa haid pendek, haid beberapa kali dalam
sebulan, frigid, ejakulasi dini, ereksi melemah, ereksi hilang
m. Gangguan otonom
Muka kering, muka merah, mudah berkeringat, kepala pusing, kepala terasa
berat, kepala terasa sakit, bulu kuduk berdiri
PAGE 28
Pendidikan
PAGE 28
PAGE 28
d. Analysis (Analisa)
Analisa diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu0objek kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya antara satu dengan yang
lainnya. Kemampuan analisa dqpat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja.
Contoh
membuat bagin,
dapat
menggambarkan,
membedakan,
PAGE 28
PAGE 28
PAGE 28
PAGE 28
apapun,
remaja
yang
terlibat
seks
bebas,
perkosaan
(www.google.com).
2.3.3 Macam-macam abortus spontan
2.3.3.1 Abortus kompletus (keguguran lengkap)
Artinya seluruh hasil konsepsi dikeluarkan (desidua dan fetus),
sehingga rongga rahim kosong.
Terapinya : hanya dengan uterotonika.
2.3.3.2 Abortus inkompletus (keguguran bersisa)
Artinya hanya sebagian dari hasil konsepsiyang dikeluarkan, yang
tertinggal adalah desidua dan plasenta.
Gejalanya : amenorea, sakit perut, dan mulas;perdarahan bisa sedikit atau
banyak dan biasanya berupa stosel (darah beku), sudah ada keluar fetus atau
jaringan. Pada pemeriksaan dalam untuk abortus yang baru terjadi, didapati
servik terbuka, kadang dapat diraba sisa jaringan dalam kanalis servikalis
atau kavum uteri, serta uterus yang berukuran lebih kecil dari seharusnya.
Terapinya : bila ada tanda-tandal shok maka atasi dulu dengan pemberian
dan transfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan
PAGE 28
metode digital dan kuretase. Setelah itu diberi obat-obat uterotonika dan
antibiotika.
2.3.3.3 Abortus insipien (keguguran sedang berlangsung)
Adalah abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah
terbuka dan ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
Terapinya : seperti abortus inkompletus.
2.3.3.4 Abortus iminens (keguguran membakat)
Adalah keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini
keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-obat
hormonal dan antispasmodika serta istirahat.
Kalau perdarahan setelah beberapa minggu masih ada, maka perlu
ditentukan apakah kehamilan masih baik atau tidak. Kalau reaksi kehamilan
2 kali berturut-turut negatif, maka sebaiknya uterus dikosongkan (kuret).
2.3.3.5 Missed abortion
Adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada didalam
rahim dan tidak dikeluarkan selama dua bulan atau lebih.
Fetus yang meninggal ini (a) bisa keluar dengan sendirinya dalam 23 bulan sesudah fetus mati; (b) bisa direasorbsi kembali sehingga hilang; (c)
bisa terjadi mengering dan menipis yang disebut: fetus papyraceus; (d) bisa
jadi mola karnosa, dimana fetus yang sudah mati satu minggu akan
mengalami degenerasi dan air ketubannya direabsorbsi.
Gejalanya
PAGE 28
dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan
kuretase. Dapat juga dilakukan histerotomia anterior. Hendaknya pada
penderita juga diberikan tonika dan antibiotika.
Komplikasi : bisa timbul hipo atau afibrinogenemia. Fetus yang sudah mati
begitu melekatnya pada rahim sehingga sulit sekali untuk melakukan
kuretase.
2.3.3.6 Abortus habitualis (keguguran berulang)
Adalah keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturutturut 3 kali atau lebih.
Kalau seorang penderita telah mengalami 2 kali abortus berturutturut maka optimisme untuk kehamilan berikutnya berjalan normal adalah
sekitar 63%. Kalau abortus 3 kali berturut-turut, maka kemungkinan
kehamilan keempat berjalan normal hanya sekitar 16%.
Etiologi :
PAGE 28
PAGE 28
PAGE 28
PAGE 28
PAGE 28
Diteliti
Tidak diteliti :
Bagan 2.1 : Kerangka Konsep