Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1 TA 3211 PEMETAAN EKSPLORASI

TRACKING GPS

Kelompok 03 :
Kristian Edwin Salamba 12113006
Putri Aprillia 12113023
Gagah Arofat 12113045
Eksan Yulianto 12113095

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2016

Latar Belakang
Aktifitas pertambangan merupakan salah satu aktifitas yang mempunyai resiko yang
sangat tinggi dan padat modal. Segala aktifitasnya disusun, direncanakan, dan dirancang
sedemiakian rupa untuk meminimalkan

resiko

kegagalan-kegagalan

yang bisa

menyebabkan kerugian. Resiko-resiko yang sering muncul antara lain ialah resiko geologi,
resiko teknologi, resiko ekonomi, dan resiko lingkungan. Oleh karna itu suatu industri
pertambangan perlu adanya aktifitas eksplorasi yang baik dan benar guna menghindari
resiko-resiko tersebut. Salah satu aspek eksplorasi yang cukup krusial dalam penentuan
baik sumbedaya maupun cadangan dan perencanaan penambangan ialah pemetaan daerah
eksplorasi. Pemetaan merupakan jalan utama suatu lokasi penambangan dapat terpetakan
dengan baik. Oleh karena itu, lewat tulisan kami kali ini kami akan memaparkan satu
aktifitas pemetaan dan hasil pemetaan yang akan kami lakukan di sekitar kota Bandung
mengenai lokasi lokasi taman dengan cara tracking GPS.

Tujuan

Memetakan dan menentukan koordinat serta elevasi dari 8 taman yang terletak di
Bandung menggunakan GPS Garmin-Map 78s

Merepresestasikan hasil plotting tempat menggunakan software Map-source dan


Google Map

Dasar Teori
A. Pemetaan Eksplorasi
Pemetaan adalah pengelompokan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan dengan
beberapa letak geografis wilayah yang meliputi dataran tinggi, pegunungan, sumber daya
dan potensi penduduk yang berpengaruh terhadap kultural yang memiliki ciri khas khusus
dala penggunaan skala yang tepat (Soekidjo, 1994). Pemetaan dapat dilakukan dalam
beberapa tahap diantaranya proses pengumpulan data, tahap penyajian data dan tahapan
penggunaan peta.

Pemetaan eksplorasi merupakan suatu kegiatan pemetaan yang dilakukan pada suatu
singkapan atau daerah eksplorasi. Dalam melakukan pemetaan eksplorasi, parameter utama
yang perlu diketahui adalah informasi geologi yang diperoleh melalui rangkaian kegiatan
geologi lapangan dan eksplorasi. Rangkaian pemetaan eksplorasi dilakukan dari
pengambilan data di lapangan (survey fieldwork), kompilasi data (compilation), review and
editing

hingga publikasi (publication). Untuk dapat melakukan pemetaan eksplorasi

dengan baik beberapa ilmu harus dipahami dengan baik diantaranya ilmu geologi dasar,
geomorfologi, petrologi, mineralogi, paleontologi, stratigrafi, genesa bahan galian, dan
geologi struktur. Hasil dari pemetaan eksplorasi dapat berupa peta geologi dan peta sebaran
endapan. Suatu pera geologi yang lengkap harus menampilkan keberadaan struktur geologi
secara detail seperti arah bidang perlapisan, lipatan, patahan dan lain-lain. Setiap unit
geologi tersebut dapat ditampilkan dengan baik pada skala peta yang representatif.
Pelaporan dari hasil pemetaan eksplorasi juga harus didukung dengan interpretas dan
penjelasan-penjelasan yang rasional.
Dalam proses pemetaan eksplorasi, diperlukan beberapa alat yang digunakan untuk
mendukung kegiatan pemetaan. Perlengkapan tersebut dapat dibagi menjadi perlengkapan
pengambilan sample, pengujian dan deskripsi, perlengkapan untuk pengukuran dan
perlengkapan pencatatan dan dokumentasi.

B. GPS (Global Positioning System)


Global Positioning System (GPS) merupakan sistem navigasi
berbasis

satelit

yang

dikembangkan

oleh

Departemen

Pertahanan Amerika Serikat (US DoD = United States


Department of Defense). Sistem ini didesain untuk memberikan
posisi dan informasi mengenai waktu, secara kontinyu di
seluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca. Penentuan
posisi pada GPS digambarkan menggunakan nilai koordinat X
dan Y atau garis bujur dan garis lintang.
Kegunaan Gps Navigasi ini salah satunya untuk melakukan tracking suatu daerah sehingga
dapat memetakan tempat yang terdapat pada daerah tertentu.Data yang ada pada gps dapat
diubah ke dalam google earth melalui map source.

Peta Tracking
Peta setelah diplotkan di software Map-Source

Peta setelah di Plotkan di Google Map

Nama tempat dan Koordinat


Format WGS84 pada GPS-Garmin
1. Taman Cikapundung
S 6o53.075
E 107o36.402
Altitude 2537 ft

2. Taman Film
S 6o53.913
E 107o36.452
Altitude 2453 ft

3. Taman Ganesa
S 6o53.603
E 107o36.626
Altitude 2548 ft

4. Taman Cikapayang
S 6o53.915
E 107o36.761
Altitude 2479 ft

5. Taman Monumen Perjuangan


S 6o53.642
E 107o37.110
Altitude 2510 ft

6. Taman Lansia
S 6o54.007
E 107o37.221
Altitude 2447 ft

7. Taman Petpark
S 6o54.291
E 107o37.614
Altitude 2401 ft

8. Taman Pramuka
S 6o54.635
E 107o37.577
Altitude 2373 ft

Kesimpulan
Taman yang berhasil dipetakan adalah taman cikapundung, taman film, taman ganesa,
taman cikapayang, taman monumen perjuangan, taman lansia, taman petpark dan taman
pramuka. Berdasarka elevasi di 8 taman yang kami lakukan tracking memiliki elevasi ratarata yaitu 2468.5 ft atau 752.3988 m dimana hal ini menunjukkan bahwa daerah taman
termasuk daerah dataran tinggi karena ketinggianya lebih dari 700 m.

Hasil interpretasi peta dapat terinterpretasikan dengan baik menggunakan bantuan


software Map-Source dan Google Map.

Lampiran

Daftar Pustaka

Dr. Eng. Syafrizal.,ST., MT. Slide Persentasi Kuliah

http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-content/uploads/2007/05/konsep-dasarpemetaan.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/196006151988031JUPRI/HANDOUT_SURVEY_PEMETAAN_SUMBER_DAYA.pdf

http://geodesy.gd.itb.ac.id/hzabidin/wp-content/uploads/2007/05/konsep-dasarpemetaan.pdf

Anda mungkin juga menyukai