Anda di halaman 1dari 15

1

Pendahuluan
Jurnal yang berjudul Oral Candidiasis in Patients with Psoriasis:
Correlation of Oral Examination and Cytopathological Evaluation with
Psoriasis Disease Severity and Treatment merupakan jurnal penelitian tentang
uji diagnosis yang ditulis oleh Bruna Lavinas Sayed Picciani, MSc, Bruna
Michalski-Santos, DDS, Sueli Carneiro, PhD, Ana Luisa Sampaio, MSc, Joao
Carlos Regazzi Avelleira, PhD, David Rubem Azulay, MD, Jane Marcy Neffa
Pinto, PhD, and Eliane Pedra Dias, PhD. Jurnal tersebut dimuat di Journal of the
American Academy of Dermatology Vol 68 halaman 986 991 tahun 2013. Latar
belakang dibuatnya penelitian adalah dikarenakan psoriasis dapat diperburuk
ataupun dipicu oleh suatu infeksi, salah satunya adalah kandidiasis mulut yang
didiagnosis secara klinis. Namun demikian penegakan kandidiasis mulut pada
pasien dengan psoriasis tidak selalu dilakukan dengan tes laboratorium yaitu
sitopatologi. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan prevalensi kandidiasis
mulut pada pasien dengan psoriasis melalui diagnosis klinis dan sitopatologi, serta
untuk melihat hubungan antara kandidiasis mulut dengan psoriasis terkait tingkat
keparahan penyakit secara klinis dan tipe pengobatannya. Metode penelitian
mencakup 140 sampel pasien dengan psoriasis yang dirawat di 3 pusat pelayanan
dermatologi di Rio de Janeiro, Brasil (Fluminense Federal Universitas, Federal
University of Rio de Janeiro , dan Santa Casa da Misericcordia) dan 140 sampel
kontrol sehat. Analisa yang dibuat pada pasien berdasarkan pemerikasaan
sitopatologi dari kerokan lidah yang diambil. Hasilnya adalah 37 dari 140 pasien
(26%) dengan psoriasis memgalami kandidiasis mulut dan tidak ada kasus
kandidiasis mulut pada sampel kontrol. Ditemukan juga tidak ada hubungan
antara jenis pengobatan psoriasis dengan timbulnya kadidiasis mulut (p = 0,616),
namun terdapat hubungan antara tingkat keparahan psoriasis secara klinis dengan
timbulnya kandidiasis mulut (p = 0,033). Kesimpulan dari studi ini yaitu angka
kejadian kandidiasis mulut cukup tinggi pada pasien dengan psoriais dan tingkat
keparahan penyakit, namun jenis pengobatan yang diterima tidak berpengaruh
terhadap

timbulnya

kandidiasis

mulut.

Pemeriksaan

sitopatologi

untuk

menegakkan kandidiasis mulut harus digunakan sebagai salah satu pemeriksaan


rutin untuk pasien dengan psoriasis.

2. Tinjauan Pustaka
2.1 Psoriasis
2.1.1 Definisi
Psoriasis merupakan penyakit kulit inflamasi kronik yang berkaitan erat
dengan genetik dan ditandai dengan adanya perubahan yang kompleks dalam
pertumbuhan dan diferensiasi epidermis, imunologi dan kelainan vaskular, serta
hubungan yang belum dipahami dengan baik terhadap fungsi sistem saraf.1
2.1.2 Epidemiologi
Prevalensi psoriasis diperkirakan sekitar 1,3-2,2% di Inggris, dengan
prevalensi terbesar berada pada orang kulit putih. Pria dan wanita sama-sama
terpengaruh. Hal ini dapat terjadi pada semua usia meskipun jarang pada anakanak (0,71%) dan sebagian besar kasus terjadi sebelum usia 35 tahun. Psoriasis
berhubungan dengan penyakit sendi pada proporsi yang signifikan dari pasien
(dilaporkan dalam satu studi sebesar 13,8%). Di AS sekitar 2,1% (7,5 juta orang)
penduduk usia dewasa menderita psosriasis. Dan sekitar 30% diantaranya akan
berkembang menjadi psoriasis arthritis.1,2
2.1.3 Etiologi
Sebelumnya psoriasis dianggap sebagai suatu penyakit primer akibat
gangguan keratinosit, namun saat ini psoriasis dikenal sebagai suatu penyakit
yang diperantarai oleh sistem imun. Psoriasis melibatkan interaksi kompleks
diantara berbagai sel pada sistem imun dan kulit, termasuk sel dendritik dermal,
sel T, neutrofil dan keratinosit. Pada psoriasis, sel T CD8+ terdapat di epidermis
sedangkan makrofag, sel T CD4+ dan sel-sel dendritik dermal dapat ditemukan di
dermis superfisial. Sejumlah sitokin dan reseptor permukaan sel terlibat dalam
jalur molekuler yang menyebabkan manifestasi klinis penyakit.1,3
2.1.4 Faktor Resiko
Berbagai faktor pencetus pada psoriasis di antaranya obesitas, merokok,
infeksi dan obat-obatan. Adanya faktor genetik, imunologik dan berbagai faktor
pencetus lain diantaranya stres psikis, infeksi fokal, trauma, endokrin, gangguan
metabolik, juga alkohol menyebabkan psoriasis.2

2.1.5 Manifestasi Klinis


Awalnya lesi berupa makula berukuran sebesar kepala jarum pentul yang
tampak edema, dan dijumpai adanya infiltrasi sel mononuklear pada permukaan
dermis. Permukaan epidermis segera menjadi spongiotik, dengan hilangnya
lapisan granular. Venul pada bagian atas dermis mengalami dilatasi dan kemudian
selanjutnya dikelilingi oleh infiltrat sel mononuklear. Terlokalisasi pada bagian
ekstensor anggota gerak, khususnya mengenai siku, lutut, kulit kepala, dan
lumbosakral bawah, bokong dan genital. Tempat predileksi lainnya termasuk
umbilikus dan juga lipatan intergluteal. Cakupan keterlibatannya bervariasi dari
setiap penderita. Adanya produksi yang tetap dari skuama dalam jumlah besar
dengan sedikit perubahan bentuk atau distribusi masing-masing plak. Lesi tunggal
yang kecil dapat bergabung membentuk plak dengan pinggiran seperti peta
(psoriasis geografik). Lesi dapat meluas ke lateral dan membentuk sirsinar oleh
karena beberapa plak bergabung (psoriasis gyrata). Bagian sentral menjadi bersih
sehingga menghasilkan lesi yang seperti cincin (psoriasis anular). Hal ini biasanya
berhubungan dengan perbaikan lesi dan menandakan prognosis yang baik.1,2,3
2.1.6 Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan pada psoriasis seperti karsvlek phenomena
(fenomena bercak lilin), Auspitz sign, dan Kobner phenomena. Fenomena bercak
lilin adalah skuama yang berubah warnanya menjadi keruh pada goresan, kerokan
lilin ini disebabkan oleh berubahnya indeks bias. Pada fenomena Auspitz kerokan
tadi akan berlanjut dengan tampaknya bintik darah yang disebabkan oleh
papilomatosis. Bila pada kulit yang masih normal terkena trauma atau bekas
garukkan maka akan timbul lesi baru yang bersifat sama dengan lesi yang telah
ada disebut fenomena kobner.1,2,3

2.1.7 Terapi

Penatalaksanaan pada psoriasis perlu diperhatikan hal-hal mengenai luasnya


lesi kulit, lokalisasi lesi kulit, umur dan kontraindikasi terhadap obat yang akan
diberikan. Kebanyakan kasus psoriasis menggunakan obat topikal, dan steroid
topikal cream/ ointment merupakan terapi lini pertama untuk psoriosis.1,2
2.2 Kandidiasis Mulut
Kandidiasis merupakan infeksi jamur oportunistik yang umumnya terdapat
di rongga mulut dan menjadi penyebab ketidaknyamanan pada pasien. Infeksi ini
disebabkan oleh C. albicans dan biasanya hadir di rongga mulut dalam bentuk
non patogen pada orang yang sehat. Kandidiasis mulut juga merupakan infeksi
jamur umum pada pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, seperti
pasien kanker yang menjalani kemoterapi dan pasien AIDS. 4
2.2.1 Epidemiologi
Kandidiasis mulut pada individu sehat dilaporkan berkisar diatas 50% dan
40-65% pada feses. C. albicans juga umumnya ditemukan asimtomatik di mukosa
vagina 20-25%, dan lebih dari 30% pada ibu hamil. 1 Kolonisasi oleh Candida di
rongga mulut tidak selalu sama dengan infeksi, Dilaporkan tingkat prevalensi
kandidiasis mulut tanpa gejala berkisar antara 25-75%.5
2.2.2 Etiologi
Candida albicans (C. albicans) merupakan spesies paling sering yang biasa
terisolasi baik saat keadaan sehat ataupun sakit. C. albicans juga bertanggung
jawab atas 50-60% infeksi yang disebabkan oleh spesies candida. Spesies umum
lainnya termasuk C. glabrata, C. tropicalis, C. guilliermondii, C. krusei, C.
parapsilosis, dan C. kefyr, dan C. dubliniensis.1,5
2.2.3 Faktor Resiko
Faktor resiko timbulnya candidiasis mulut terbagi antara dua faktor, yaitu
faktor sistemik (usia tua, diabetes melitus, defisiensi vitamin 12, leukemia akut,
AIDS, dll) dan faktor lokal (radioterapi, efek samping obat, antibiotik spektrum
luas, kortikosteroid, trauma, merokok, dll).5,6,7
2.2.4 Manifestasi Klinis

Manifestasi kandidiasis mulut dapat berupa rasa terbakar/panas, sensitivitas,


rasa mengecap berubah, dan penciuman berkurang. Jika mengenai faring atau
esofagus, disfagia dapat terjadi. Gejala lain dapat ditemukan luka pada sudut
mulut (angular cheilitis). Tanda-tanda klinis intraoral dari bentuk kemerahan
(eritematosa) ke bentuk pseudomembran (putih, sariawan), dengan atau tanpa
angular cheilitis. Kadang-kadang ditemukan leukoplakia.7
2.2.5 Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis klinis dan manajemen kandiasis mulut biasanya rumit, karena
ditemui dalam berbagai presentasi klinis. Penyakit ini sering bermanifestasi dalam
kelompok pasien tertentu. Oleh karena itu, manajemen harus selalu mencakup
seluruh faktor predisposisi. Dalam kebanyakan kasus, diagnosis kandidosis oral
didasarkan pada tanda-tanda dan gejala klinis yang berhubungan dengan riwayat
medis dan gigi menyeluruh. Ketika diagnosis klinis tidak jelas, tes tambahan,
seperti eksfoliatif sitologi, kultur, atau biopsi jaringan dapat digunakan. Setiap uji
tambahan memiliki keunggulan spesifik dan kerugian, dan keputusan tentang
pengujian yang akan dilakukan tergantung pada sifat dari lesi yang akan diteliti.
Eksfoliatif sitologi melibatkan gesekan yang dicurigai pada lesi, diambil dengan
menggunakan spatula logam steril, dan mengolesi sampel ke object glass.
Spesimen kemudian dikeringkan dan diberikan alkohol. Ditemukan pseudohyphae
jamur dalam eksfoliatif sitologi. Pemeriksaan ini merupakan standar optimal
untuk diagnosis kandidiasis mulut.5
2.2.6 Terapi
Keberhasilan pengobatan pasien dengan kandidiasis mulut memerlukan
identifikasi, dan jika memungkinkan dilakukan terapi spesifik yang mendasari
faktor predisposisi pada masing-masing pasien. Pengobatan selanjutnya
menggunakan antijamur. Terapi hanya bersifat sementara, selanjutnya infeksi
pasti akan kambuh. Pilihan obat antijamur ditentukan oleh beberapa faktor,
termasuk riwayat kesehatan pasien, gejala pada mulut, & keparahan infeksi.6
2.3 Penelitian Tentang Uji Diagnosis

Upaya menegakkan diagnosa suatu penyakit adalah suatu proses yang tidak
sempurna dan menghasilkan hanya suatu probabilitas dari pada suatu kepastian
dari kebenaran. Seorang klinisi karena kesibukannya sering tidak memperoleh
informasi bagaimana suatu uji diagnosa yang baru bila dibandingkan dengan uji
diagnosa yang sudah dipercaya.5
Sering kali suatu alat uji diagnosa baru dinyatakan sangat bagus pada
awalnya, tetapi pada kemudian hari ternyata banyak kekurangannya dibandingkan
yang lama. Seorang klinisi sebaiknya mempertimbangkan sensitivitas dan
spesifitas suatu uji diagnosa baru sebelum menggunakannya.5
Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana menelaah secara kritis makalah
tentang uji diagnosis dan memahami beberapa istilah sensitivitas, spesifitas,
kurasi, nilai prediksi positif, nilai prediksi negatif dan rasio likelihood.
Apabila ditemukan naskah di jurnal kedokteran yang mengutarakan suatu
uji diagnosa yang tampak berguna dalam arti judulnya menarik, penulisnya
seorang terkenal, ringkasannya menunjukkan hasil yang baik, lokasi tempat
penelitian sesuai dengan lokasi kita, apa yang perlu kita telaah secara kritis? Ada 8
pedoman yang dapat dipakai uttuk menelaah secara klinis suatu makalh tentang
uji diagnosa.5
1

Apakah terdapat ketersamaran dengan baku emas (gold standard)?

Apakah sampel subyek yang sedang diteliti meliputi spektrum penyakit yang
ringan sampai yang berat, penyakit yang terobati dan tidak dapat terobati?

Apakah lokasi penelitian disebutkan?

Apakah presisi dan variasi pengamat disebutkan?

Apakah istilah normal dijelaskan?

Apabila uji diagnosa yang diteliti merupakan bagian dari suatu kelompok uji
diagnosa, apakah kontribusinya pada kelompok uji diagnosa tersebut
dijelaskan?

Apakah cara dan tehnik melakukan uji diagnosa yang sedang diteliti

dijelaskan, sehingga dapat direplikasi?


Apakah kegunaan uji diagnosa yang sedang diteliti disebutkan?5

3. Telaah Kritis Jurnal


Judul jurnal Oral Candidiasis in Patients with Psoriasis: Correlation of
Oral Examination and Cytopathological Evaluation with Psoriasis Disease
Severity and Treatment ditulis dalam kalimat yang sederhana dan tidak terlalu
panjang. Judul jurnal juga telah menggambarkan keseluruhan isi penelitian, dan
tidak

menggunakan

singkatan.

Penulisan

nama

peneliti

dalam

jurnal

mencantumkan gelar atau titel, seharusnya penulisan nama peneliti dalam jurnal
tidak menggunakan gelar atau titel. Alamat surat menyurat dan penerbit juga
disebutkan dalam jurnal dengan jelas. Jurnal diterbitkan oleh Journal of American
Academy of Dermatology disertai tahun 2013.
Penulisan abstrak telah menggambarkan keseluruhan isi jurnal yaitu mulai
dari pendahuluan, tujuan penelitian, metode, hasil, keterbatasan penelitian dan
kesimpulan. Penulisan juga tidak memuat singkatan selain kata baku dan namun
penulisan abstrak lebih dari 250 kata (276 kata). Abstrak juga mampu
menggambarkan secara jelas mengenai masalah dan tujuan penelitian
Pendahuluan pada jurnal ditulis secara ringkas yang berisi mengenai
penyakit psoriasis secara umum, psoriasis yang dapat dipicu dan diperburuk oleh
candidisis mulut, penjelasan singkat mengenai sitopatologi sebagai periksaan
untuk mendiagnosis candidiasis mulut, sementara kalimat terakhir berisi tujuan
penelitian. Pendahuluan juga didukung oleh pustaka yang relevan dan kuat.
Metode dalam penelitian ini menggunakan desain case control dengan dua
kelompok yaitu kelompok pertama dari pasien dengan psoriasis yang dirawat dan
kelompok kontrol sehat yang diambil dari pendonor sumsum tulang. Penilaian
tingak keparahan psoriasis menggunakan index PASI (Psoriasis Area and Severity
Index). Diagnosis candidisis mulut dilakukan dengan pemeriksaan sitopatologi
oleh sitopatologis.
Penelitian dilakukan di 3 pusat pelayanan dermatologi di Rio de Janeiro,
Brasil (Fluminense Federal Universitas, Federal University of Rio de Janeiro , dan
Santa Casa da Misericcordia). Sampel kasus penelitian ini adalah 140 pasien
dengan psoriasis dan 140 sampel kontrol sehat. Kriteria eksklusi sampel kasus
penelitian ini adalah pasien dengan usia dibawah 18 tahun, pasien rawat inap,

menggunakan gigi palsu, memiliki penyakit sistemik, mengkonsumsi antibiotik,


antijamur, atau steroid selama 2 minggu sebelum pemeriksaan.
Hasil penelitian pada jurnal dijelaskan dalam bentuk tabel. Penulisan tabel
sudah sesuai dengan penulisan tabel pada artikel. Karakteristik penelitian
dijelaskan dalam bentuk tabel pada halaman 988, prevalensi candidiasis mulut
pada pasien dengan psoriasis berdsarkan tingakat keparahan, gejala klinis, dan
sitopatologi dijelaskan dalam bentuk tabel hal 989 sedangkan hubungan antara
PASI dengan kejadian kandidiasis mulut juga dijelaskan dalam bentuk tabel pada
halaman 989.
Telaah kritis tentang uji diagnosis:
1. Apakah terdapat ketersamaran dengan baku emas (gold standard)?
Ya, pada halaman 987 dijelaskan bahwa penegakan diagnosis candidiasis
mulut menggunakan sitopatologi, dan psoriasis menggunakan index PASI
(Psoriasis Area and Severity Index).
Oral cytopathology is a noninvasive, safe, inexpensive, effective, and easy
method to diagnosis candidiasis. The severity of psoriasis was determined
according to Psoriasis Area and Severity Index (PASI) scores. (page 987)
2. Apakah sampel subyek yang sedang diteliti meliputi spektrum penyakit yang
ringan sampai yang berat, penyakit yang terobati dan tidak dapat terobati?
Ya, Pada halaman 988 dicantumkan outcome penelitian berupa jumlah pasien
psoriasis berdasarkan index PASI.
The PASI scores were as follows: mild in 82 (59%) cases (79% psoriasis
and 21% psoriasis and oral candidiasis), moderate in 17 (12%) cases (82%
psoriasis and 18% psoriasis and oral candidiasis), and severe in 41 (29%)
cases (58% psoriasis and 42% psoriasis and oral candidiasis)
3. Apakah lokasi penelitian disebutkan?
Ya, karena pada jurnal dijelaskan penelitian dilakukan di 3 pusat pelayanan
dermatologi di Rio de Janeiro, Brasil (Fluminense Federal Universitas,
Federal University of Rio de Janeiro , dan Santa Casa da Misericcordia).

This study was undertaken with 140 patients with psoriatic plaques treated
at 3 dermatology service... (page 987).
4. Apakah presisi dan variasi pengamat disebutkan?
Ya, pada jurnnal dicantumkan tentang kemaknaan statistik.
..Statistical analysis included x2 test for categorical variables and MannWhitney test for numeric variables.A P value less than .05 was considered
statistically significant (page 987).
5. Apakah istilah normal dijelaskan?
The severity of psoriasis was determined according to Psoriasis Area and
Severity Index (PASI) scores. PASI score greater than 12 was considered
severe, PASI score 7 to 12 was considered moderate, and PASI score less than
7 was regarded as mild chronic plaque-type psoriasis (page 987).
6. Apabila uji diagnosa yang diteliti merupakan bagian dari suatu kelompok uji
diagnosa, apakah kontribusinya pada kelompok uji diagnosa tersebut
dijelaskan?
The protocol was approved by the ethics committee, and an informed
consent form was signed by each subject. (page 987)
7. Apakah cara dan tehnik melakukan uji diagnosa yang sedang diteliti
dijelaskan, sehingga dapat direplikasi?
Ya, pada jurnal dijelaskan cara mengambil kerokan lidah pasien dan
bagaimana interpretasi hasil sitopatologi untuk kandidiasis mulut.
All patients were submitted to oral mucosa examination. Scrapings of both
lateral borders and the dorsal surface of the tongue were obtained using a
sterile Cytobrush
The diagnosis of oral candidiasis was based on the presence of clustered
keratinized...(page 987)

8. Apakah kegunaan uji diagnosa yang sedang diteliti disebutkan?


Ya, pada jurnal dijelaskan manfaat pemeriksaan menggunakan sitopatologi.
Cytopathology should be used in the routine medical workup of patients
with psoriasis to rule out oral candidiasis (page 990)

10

4. Kesimpulan
Jurnal yang berjudul Oral Candidiasis in Patients with Psoriasis:
Correlation of Oral Examination and Cytopathological Evaluation with
Psoriasis Disease Severity and Treatment merupakan jurnal penelitian tentang
uji diagnosis yang ditulis oleh Bruna Lavinas Sayed Picciani, MSc, Bruna
Michalski-Santos, DDS, Sueli Carneiro, PhD, Ana Luisa Sampaio, MSc, Joao
Carlos Regazzi Avelleira, PhD, David Rubem Azulay, MD, Jane Marcy Neffa
Pinto, PhD, and Eliane Pedra Dias, PhD. Jurnal tersebut dimuat di Journal of the
American Academy of Dermatology Vol 68 halaman 986 991 tahun 2013.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan prevalensi kandidiasis mulut pada
pasien dengan psoriasis melalui diagnosis klinis dan sitopatologi, serta untuk
melihat hubungan antara kandidiasis mulut dengan psoriasis terkait tingkat
keparahan penyakit secara klinis dan tipe pengobatannya.
Berdasarkan telaah kritis jurnal uji diagnosa yang telah penulis lakukan
didapatkan hasil jawaban Ya 8 dari 8 pertanyaan (100%) pedoman telaah kritis
uji diagnosis maka dengan demikian jurnal ini layak untuk dijadikan referensi.

DAFTAR PUSTAKA
1

Gudjonsson E., J. James T., E. Psoriasis. In Wolff K. Et al., Editors.


Fitzpatriks Dermatology In General Medicine. New York. Mc Graw Hill;
2012. p 197-231

11

National Institute for Health and Clinical Excellence. National Clinical


Guideline Centre. Psoriasis : Assessment and Management of Psoriasis.
London. The Royal College of Physicians; 2012. London

James D., W, Timothy G., B, Dirk M., E. Andrews Disease of the Skin
Clinical Dermatology. Saunders; 2011. p 190-4

Dangi, Y. S., Soni, M. L., & Namdeo, K. P. Oral Candidiasis: A Review. Int J
Pharm Pharm Sci. 2010. p 36-41.

5. Epstein, J. B., Silverman, S., & Fleischmann, J. Oral Fungal Infections. Dalam
S. Silverman, L. R. Eversole, & E. L. Truelove, Essentials of Oral Medicine.
2001. London: BC Decker Inc. p 170-79
6. Tarn, B. G. Oral Candidosis: Aetiology, Clinical Manifestations, Diagnosis
and Management. MSBED. 2011. p 140-48.
7. William, D. W., Kumiraya, T., Silva, S., Malic, S., & Lewis, M. A. Candida
biofilms and oral candidiosis: treatment and prevention. John Wiley & Sons.
2011. p 250-65.
8. Soeparto P, Pranowo E., S, Joewono S. Epidemiologi Klinis. Gramik Fakultas
Kedokteran Unair; 1998. h 49

Lampiran 1
Tabel 1 Telaah Jurnal Terapi
12

Pedoman
1. Apakah terdapat ketersamaran dengan
baku emas (gold standard)?
o Ya
o Tidak
o Tidak diketahui

Keterangan
Ya, pada halaman 987 dijelaskan
bahwa
penegakan
diagnosis
candidiasis mulut menggunakan
sitopatologi,
dan
psoriasis
menggunakan
index
PASI
(Psoriasis Area and Severity
Index).
Oral
cytopathology
is
a
noninvasive, safe, inexpensive,
effective, and easy method to
diagnosis
candidiasis.
The
severity
of
psoriasis
was
determined according to Psoriasis
Area and Severity Index (PASI)
scores. (page 987)

2. Apakah sampel subyek yang sedang


diteliti meliputi spektrum penyakit yang
ringan sampai yang berat, penyakit yang
terobati dan tidak dapat terobati?

Ya,
Pada
halaman
988
dicantumkan outcome penelitian
berupa jumlah pasien psoriasis
berdasarkan index PASI.
The PASI scores were as
follows: mild in 82 (59%) cases
(79% psoriasis and 21% psoriasis
and oral candidiasis), moderate in
..

o Ya
o Tidak
o Tidak diketahui
3. Apakah lokasi penelitian disebutkan
o Ya
o Tidak
o Tidak diketahui

Ya, karena pada jurnal dijelaskan


penelitian dilakukan di 3 pusat
pelayanan dermatologi di Rio de
Janeiro,
Brasil
(Fluminense
Federal
Universitas,
Federal
University of Rio de Janeiro , dan
Santa Casa da Misericcordia).
Seleksi pasien dilakukan dengan
menggunakan kriteria eklusi yaitu
pasien dengan usia dibawah 18
tahun, menggunakan gigi palsu
lengkap,
memiliki
penyakit
sistemik
dan
mengkonsumsi
antibiotik steroid dalam dua
minggu
terakhir
sebelum
pemeriksaan.
This study was undertaken with
140 patients with psoriatic
plaques treated at 3 dermatology
service... (page 987).
Exclusion criteria for patients
13

with psoriasis were: age younger


than 18 years, hospitalized
patients, use of complete... (page
987).
4. Apakah presisi dan variasi pengamat Ya, pada jurnnal dicantumkan
disebutkan?
tentang kemaknaan statistik.
..Statistical analysis included x2
test for categorical variables and
o Ya
Mann-Whitney test for numeric
o Tidak
variables.A P value less than .05
o Tidak diketahui
was
considered
statistically
significant (page 987).
5. Apakah istilah normal dijelaskan?
o Ya
o Tidak
o Tidak diketahui

6. Apabila uji diagnosa yang diteliti


merupakan bagian dari suatu kelompok uji
diagnosa, apakah kontribusinya pada
kelompok uji diagnosa tersebut dijelaskan?

The severity of psoriasis was


determined according to Psoriasis
Area and Severity Index (PASI)
scores. PASI score greater than 12
was considered severe, PASI score
7 to 12 was considered moderate,
and PASI score less than 7 was
regarded as mild chronic plaquetype psoriasis (page 987).
The protocol was approved by
the ethics committee, and an
informed consent form was signed
by each subject. (page 987)

o Ya
o Tidak
o Tidak diketahui
7. Apakah cara dan tehnik melakukan uji
diagnosa yang sedang diteliti dijelaskan,
sehingga dapat direplikasi?
o Ya
o Tidak
o Tidak diketahui

Ya, pada jurnal dijelaskan cara


mengambil kerokan lidah pasien
dan bagaimana interpretasi hasil
sitopatologi untuk kandidiasis
mulut.
All patients were submitted to
oral
mucosa
examination.
Scrapings of both lateral borders
and the dorsal surface of the
tongue were obtained using a
sterile Cytobrush
The diagnosis of oral candidiasis
was based on the presence of
clustered
keratinized...(page
987)
14

8. Apakah kegunaan uji diagnosa yang Ya, pada jurnal dijelaskan manfaat
sedang diteliti disebutkan?
pemeriksaan
menggunakan
o Ya
sitopatologi.
Cytopathology should be used in
o Tidak
the routine medical workup of
o Tidak diketahui
patients with psoriasis to rule out
oral candidiasis (page 990)

15

Anda mungkin juga menyukai