Anda di halaman 1dari 19

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni

Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur


Tahun 2015

2010

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN


Kabupaten

Kutai

Timur

merupakan

kabupaten

baru

hasil

dari

pemekaran dari Kabupaten Kutai berdasarkan Undang-Undang Nomor


47 Tahun 1999, tentang Pemekaran Wilayah Provinsi dan Kabupaten
yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 28 Oktober
1999. Saat ini di Kabupaten Kutai Timur terdapat 18 (delapan belas)
kecamatan

yang

sebelumnya

hanya

terdiri

dari

11

(sebelas)

kecamatan.
Jika dilihat dari batas-batas wilayah dan posisinya maka Kutai Timur
merupakan

kabupaten

yang

menghubungkan

beberapa

daerah

kabupaten/kota di Kalimantan Timur yaitu antara wilayah utara


(Kabupaten Berau) serta wilayah tengah (Kota Bontang dan Kabupaten
Kutai Kartanegara).
Identifikasi yang dilaksanakan di Kabupaten Kutai Timur terbagi
menjadi 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta
Selatan dan Bengalon. Kelurahan yang telah teridentifikasi adalah
sekitar 10 desa.

1.2.

BATAS WILAYAH KABUPATEN KUTAI TIMUR


Secara geografis lokasi Kabupaten Kutai Timur terletak diantara
11556'26"-11858'19" Bujur

Timur dan

117'1" Lintang

Selatan

152'39" Lintang Utara dengan batas wilayah adalah sebagai berikut :


1.

Sebelah Utara

: Kabupaten Berau

2.

Sebelah Timur

: Selat Makassar

3.

Sebelah Selatan

: Kabupaten Kutai Kartanegara dan

Kota Bontang

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

4.

Sebelah Barat

2010

: Kabupaten Kutai Kartanegara

1.3. PETA KABUPATEN KUTAI TIMUR

Gambar 1.1 Peta Administratif Kabupaten Kutai Timur

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

Gambar 1.2 Peta Kecamatan teridentifikasi di Kabupaten


Kutai Timur
Tabel 1.1. Data Kecamatan Bengalon Yang Teridentifikasi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama Kelurahan
Sepaso
Sepaso Timur
Sepaso Selatan
Tepian Langsat
Tepoan Indah
Tabangan Lembak
Sekerat
Muara Bengalon
Tepian Baru
Keraita
Sepaso Barat

Luas daerah
3196,24 km2

Sumber: Kutai TImur Dalam Angka 2015

1.4. LUAS WILAYAH KABUPATEN KUTAI TIMUR


Kutai Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara,
Kota Bontang dan Kabupaten Berau, memiliki Luas wilayah kurang
lebih 35.747,50 km2 atau 17% dari luas Provinsi Kalimantan Timur
melingkupi daratan dan lautan.
1.5. KENDALA DAN PERMASALAHAN
Berdasarkan fakta di lapangan dari hasil identifikasi terhadap beberapa
warga kurang mampu yang mengajukan untuk Pembangunan Rumah
Layak Huni, ditemukan beberapa kendala dan permasalahan pokok
yang menjadi perhatian. Adapun kendala-kendala tersebut adalah :
1. Status tanah warisan yang memiliki sertifikat/segel belum dipecah dan
dibalik nama sesuai yang menerima warisan karena minimnya biaya
hidup.
2. Tidak adanya bukti bahwa tanah tersebut telah diwariskan, hanya
berupa lisan dan belum memiliki surat pernyataan dari pejabat Kota.
3. Warga kurang mampu yang telah membeli tanah milik orang lain yang
status tanahnya sertifikat/segel hanya berupa kwitansi dan tidak
adanya surat perjanjian jual beli yang diketahui pejabat Kota ataupun

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

sertifikat/segel tidak langsung dibalik nama karena minimnya biaya


hidup.
4. Memiliki tanah tetapi tidak adanya bangunan diatasnya karena
kekurangan biaya untuk membangun rumah semi permanen dan
hanya mampu menutupi biaya hidup sehari-hari.
5. Memiliki kondisi tanah yang miring dan tidak adanya biaya untuk
meratakan/mengurug tanahnya.
6. Kondisi tanah yang ditempati terkena banjir jika hujan deras seharian
atau meluapnya drainase dan tidak adanya biaya untuk meninggikan
tanah tersebut.
1.6. MANFAAT IDENTIFIKASI
Dengan adanya Identifikasi untuk penelusuran ke warga kurang
mampu kita dapat mengetahui beberapa temuan-temuan untuk
diperhatikan dan perlu adanya bantuan dari Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur untuk menangani masalah hunian terhadap warga
tersebut yang kurang mampu untuk ditangani bersama terutama
kepemilikan status tanahnya.
1. Untuk Warga Kurang Mampu (Calon Penerima Bantuan)
a. Sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga kurang
mampu .
b. Salah satu cara yang tepat untuk mengurangi kemiskinan
terutama program pembangunan rumah layak huni.
c. Mempunyai data base yang valid dari hasil identifikasi yang bisa
digunakan untuk kegiatan sosial lainnya.
d. Kutai Timur sebagai Kabupaten layak huni.
2. Untuk Pemerintah Kabupaten Timur
a. Sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga kurang
mampu.
b. Salah

satu

cara

yang

tepat

untuk

mengurangi

kekurang

mampuan.
c. Mempunyai data base yang valid dari hasil identifikasi yang bisa
digunakan untuk kegiatan sosial lainnya.

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

d. Menjadi Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur, khususnya Kutai


Timur sebagai Kota layak huni.
Pekerjaan Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni merupakan
bagian dari program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang
bertujuan untuk mendata warga kurang mampu untuk pengajuan
Pembangunan Rumah Layak Huni. Pekerjaan Identifikasi Pembangunan
Rumah

Layak

Kalimantan

Huni

Timur

merupakan
untuk

program

membantu

Pemerintah

warga

kurang

Provinsi
mampu

mendapatkan kesempatan Pembangunan Rumah Layak Huni.


Secara garis besar tujuan umum atau jangka panjang Pekerjaan
Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni yaitu, untuk mencapai
pendataan menyeluruh di setiap Kelurahan yang berkelanjutan, melalui
pendekatan yang ditempuh dengan memunculkan Data Personal untuk
mengetahui latar belakang dan riwayat hidup warga kurang mampu.
Setiap

pelaksanaan

Identifikasi

untuk

Pemerintah/Negara

yang

dilakukan oleh Konsultan Identifikator harus mendapatkan pendataan


secara tepat sasaran di lapangan, agar digunakan sebagai dasar
pelaksanaan untuk proyek Pembangunan Rumah Layak Huni

bagi

warga kurang mampu. Pelaksanaan Identifikasi di lapangan harus


dilakukan oleh pemberi jasa konsultan yang kompeten, dan dilakukan
secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga profesional.
Konsultan Identifikator bertujuan secara umum mendata dengan
sebenar-benarnya tanpa adanya manipulasi data. Kinerja Identifikator
lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas tim pendata,
yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatan berdasarkan
kontrak yang telah disepakati. Adapun alokasi dana untuk Identifikasi
dan Pendataan Rumah Tidak Layak Huni Tahun Anggaran 2015 yang
bersumber dari APBD sebesar Rp. 72.501.000,- (Tujuh Puluh Dua
Juta Lima Ratus Satu Ribu Rupiah) yang dilaksanakan oleh

PT.

MEGAPLAN INDORAYA ESA. Konsultan Identifikator akan melaksanakan


tugas Identifikasi selama 60 hari kalender, sesuai tahapan dalam siklus
kegiatan Identifikasi dan Pendataan Rumah Tidak Layak Huni. Laporan

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

akhir ini menguraikan realisasi pelaksanaan kegiatan tanggal 22


September 2015 sampai dengan 20 November 2015.
1.7. TUGAS DAN FUNGSI KONSULTAN IDENTIFIKATOR
Dalam hal Identifikasi dan Pendataan Rumah Tidak Layak Huni dimana
ada alur kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga konsultan
Identifikator mengetahui langkah-langkah dalam mengidentifikasi di
lapangan, tepat waktu dan agar Identifikasi ini tercapai pada sasaran
yang tepat. Pada koordinasi awal perlu untuk menyamakan persepsi
tentang maksud dan tujuan serta sasaran yang dicapai, lingkup
pekerjaan Konsultan Identifikator yaitu melakukan koordinasi dengan
Kelurahan

untuk

mendapatkan

data-data

warga

yang

akan

di

Identifikasi, menelusuri ke RT setempat untuk menunjukkan rumah


warga miskin yang akan didata dan juga Konsultan Identifikator
mencari tambahan data dengan langsung mendatangi RT untuk
ditanyakan mengenai warga yang belum terdaftar dan layak untuk
didata.
Dalam pekerjaan Identifikasi, administrasi lapangan merupakan aspek
yang sangat penting. Kemudahan mendapatkan data dan informasi
dari suatu masalah akan menentukan kualitas Identifikasi. Oleh karena
itu

Konsultan

Identifikator

akan

membuat

sistem

administrasi

lapangan yang kompeten, praktis dan mudah dimengerti serta


mencatat semua kegiatan termasuk masalah-masalah yang terjadi
pada saat mengedintifikasi. Konsultan akan mempersiapkan formatformat yang baku dan sistematik serta tidak berbelit-belit sehingga
mudah dipahami oleh warga.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

MULAI

PERSIAPAN
Personil
Administrasi
Peralatan

MOBILISASI

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

KEGIATAN SEBELUM DAN PERTENGAHAN IDENTIFIKASI


Koordinasi dengan BAPEMAS dan BAPPEDA Kab. Kutai Timur
Koordinasi dengan Kelurahan
Koordinasi dengan RT

Mengunjungi warga kurang mampu yang akan didata


Wawancara langsung dengan warga kurang mampu
Foto dokumentasi terhadap gambaran rumah
Melengkapi berkas pendukung

KEGIATAN AKHIR IDENTIFIKASI


Mengumpulkan berkas dan pengolahan data identifikasi
Membuat laporan akhir identifikasi
Final Report

SELESAI
Untuk

pegangan

didalam

melaksanakan

Identifikasi,

beberapa

dokumen haruslah benar benar dipahami serta disebarluaskan


kepada seluruh aparat lapangan untuk mendapatkan satu kesatuan
bahasa dan tindakan. Adapun dokumen tersebut adalah sebagai
berikut :
A. Dokumen Kontrak, yang antara lain berisi :
Syarat syarat Pelelangan
Syarat syarat Kontrak
Spesifikasi Kualifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni
B. Aturan dari Pemerintah yang menyangkut pelaksanaan Identifikasi,
yang biasanya dituangkan dalam KAK (Kerangka Acuan Kerja).
C. Rencana Kerja dan Syarat seperti tersebut diatas, yang tercantum
didalamnya apa yang yang menjadi tugas dan kewajiban Konsultan
Identifikasi baik secara umum

maupun uraian tugas (Job

Description).
Selama

masa

Identifikasi,

Konsultan

Identifikator

berkewajiban

memberikan hasilhasil yang dicapai kepada KPA selaku Pejabat


Pembuat Komitmen setelah melalui Identifikasi yang dilakukan di

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

lapangan.Team Leader berkewajiban mengarahkan anggotanya dalam


melaksanakan Identifikasi, terhadap semua kondisi dilapangan dengan
dasar tersebut di atas.
Pada saat akhir pelaksanaan, Team Leader

bertanggung jawab

menyiapkan laporan akhir Identifikasi. Sebagai tanggung jawab Team


Leader, selain apa yang telah tersebut di atas, diantaranya yang
penting adalah Segi Teknis, Segi Ekonomis, Segi Administratif, Segi
Sosial dan sebagainya.
Teknis
Team Leader mempunyai tanggung jawab penuh akan pendataan, baik
dalam hal data yang valid maupun tepat sasaran. Pada saat
pelaksanaan

Identifikasi,

sering

terjadi

keadaan

kegiatan

yang

memunculkan masalah-masalah baru.


Ekonomi
Team

Leader

pelaksanaan

mempunyai
Identifikasi

tanggung

jawab

untuk

membuat

sedemikian

rupa,

sehingga

dapat

memperkecil jumlah biaya yang direncanakan (Original Contract) atau


maksimal sama, dengan pertimbangan masih memenuhi syarat yang
tersebut dalam ketetentuan-ketetentuan baik secara teknis maupun
dalam jadwal pelaksanaannya.
Administratif
Dalam pelaksanaan Identifikasi, Team Leader harus melaksanakan
administrasi (surat menyurat dan sebagainya) yang tertib, dan
memenuhi tata laksana (procedure) yang telah ditentukan didalam
RKS, ataupun Guiding Lines. Hal ini sangat penting, karena ketertiban
dari administrasi akan merupakan faktor pendukung apabila terjadi
hal-hal khusus dalam pelaksanaan (klaim dsb).
Sosial
Selama melaksanakan tugas Identifikasi, Team Leader juga harus
memperhatikan kemungkinan timbulnya dampak sosial. Misalnya
dalam mengadakan Identifikasi di lapangan, dengan adanya gangguan
dari masyarakat lain yang kurang memahami, hal ini harus dihindari.
Team Leader sebagai suatu tim atau badan yang juga secara
kontraktual terikat dengan hubungan-hubungan administratif dan

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

legal. Merupakan pihak yang ditunjuk dan dipercayai penuh untuk dan
atas nama Owner memberikan pelaksanaan Identifikasi di lapangan.
Secara lengkap tugas-tugas tersebut dapat diuraikan lebih lanjut
sebagai berikut:
1. Tahapan Sebelum dan Pertengahan Identifikasi
a. Koordinasi dengan BAPEMAS dan BAPPEDA Kabupaten Kutai
Timur Sub Bidang Kesejahteraan Sosial
Koordinasi tersebut di atas dimaksudkan untuk mengetahui
masukan- masukan yang intens/sering mengenai identifikasi di
lapangan.
Secara sering dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran
bersama tentang kondisi dan situasi di lapangan yang akan
ditangani yang kemudian dapat dipakai sebagai bahan untuk
meyiapkan rencana kerja. Mendapatkan data lapangan yang
terperinci baik kondisi lapangan maupun bagian lainya yang
kemudian dipakai sebagai dasar pengecekan

maupun rencana

selanjutnya.
b. Koordinasi dengan Kelurahan
Koordinasi tersebut di atas dimaksudkan untuk permohonan data
yang sudah maupun dalam proses pendataan warga miskin yang
rumahnya tidak layak huni, untuk koordinasi ini tim identifikator
kerja sama dengan Kasi Kesos (Kesejahteraan Sosial) .
Berperannya Kasi Kesos sangat berpengaruh dalam identifikasi
ini, jika Kesos kurang aktif dalam kerja sama, proses identifikasi
bisa terhambat, dibeberapa kelurahan di Kutai Timur
beberapa Kesos yang kurang aktif dalam kegiatan

ada

ini, untuk

mengatav si terhambatnya proses identifikasi, tim identifikator


langsung Koordinasi dengan RT di Kelurahan tersebut tanpa
diketahui Kasi Kesos Kelurahan.
c. Koordinasi dengan RT
Selain Kesos dari Kelurahan, ketua RT juga berperan dalam
kegiatan identifikasi ini, karena ketua RT yang mengetahui

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

kondisi warganya baik dalam status ekonomi, status tanah dan


lain sebagainya. Selain itu Konsultan Identifikator meminta atau
menanyakan tambahan warganya yang masuk dalam kriteria
yang

sudah

ditentukan

dan

yang

belum

terdata

untuk

diidentifikasi.
2. Tahapan Saat Pelaksanaan Identifikasi
a. Konsultan Identifikator mengunjungi warga miskin yang akan
didata, dalam kunjungan tersebut biasanya didampingi oleh RT
setempat memperlihatkan langsung rumah warganya yang akan
didata dan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap warganya.
b. Setelah

bertemu

Konsultan
menanyakan

dengan

warga

Identifikator
mengenai

yang

menyiapkan
kondisi

warga

akan

diidentifikasi,

questioner

untuk

tersebut,

status

kepemilikan tanah, kondisi ekonominya dan sebagainya.


c. Konsultan Identifikator mengambil foto dokumentasi sebagi
gambaran dan bukti mengenai kondisi rumah tersebut.
d. Konsultan identifikator mengambil titik koordinat dengan GPS.
e. Konsultan identifikator mengukur luasan tanah jika perlukan.
f. Konsultan Identifikator meminta3d kelengkapan berkas seperti
fotocopy KTP, Kartu Keluarga dan Surat tanah sebagai bukti
pendukung mengenai kepemilikan status tanahnya.
3. Tahapan Pada Saat Akhir Pelaksanaan Identifikasi.
a. Mengumpulkan Berkas Pendataan
Pengumpulan

berkas

yang

dimaksud

yaitu

semua

berkas

Identifikasi yang dicapai pada saat akhir pelaksanaan akan


dikumpulkan semua, kemudian dipisah sesuai dengan kelurahan
masing-masing untuk memudahkan dalam pencarian data agar
tidak teracak satu sama lain.
Dalam

pengumpulan

berkas

ini

terdiri

questioner

hasil

pertanyaan dari warga setempat, foto dokumentasi mengenai


gambaran rumuh warga tersebut, foto copy kartu keluarga, foto
copy KTP dan surat kepemilikan tanah.
b. Membuat Laporan Akhir

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

Laporan akhir yang dimaksud yaitu semua hasil identifikasi


dijelaskan dalam laporan yang dibuat pada akhir kegiatan, untuk
mengetahui permasalahan di lapangan serta keluh kesah warga
miskin, mulai dari identifikasi sampai selesainya identifikasi ini.
Laporan akhir ini sangat penting untuk diadakan agar diketahui
gambaran- gambaran umum tentang kondisi lapangan dan
sebagai bentuk pembuktian mengenai hasil Identifikasi yang
telah dilakukan bahwa data ini benar adanya dan tidak di
manipulasi dalam bentuk apapun.
c. Final Report.
Sesuai

dengan

perjanjian

kontrak,

Konsultan

Identifikator

diwajibkan untuk menyerahkan Final Report kepada Owner yaitu


Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur yang sebagai
berikut :
Buku I

: Laporan Akhir Umum Hasil Identifikasi

Buku II

: Rekap data hasil identifikasi

Buku III

: Data Induk hasil identifikasi

DVD/CD

: Soft copy foto rumah hasil identifikasi dan laporan

akhir
Semua laporan tersebut adalah didasarkan pada recording,
reporting,

semua

dokumen

yang

ada,

baik

hal-hal

yang

menyangkut persiapan pelaksanaan Identifikasi sampai akhir


pelaksanaan Identifikasi.

1.8. STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN IDENTIFIKATOR


STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN IDENTIFIKATOR
PEKERJAAN IDENTIFIKASI DAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

LOKASI KABUPATEN KUTAI TIMUR


TEAM LEADER
M. ZAINAL MUTTAQIN, ST

SEKERTARIS
KUSLINDA SANTI

TIM IDENTIFIKATOR

TIM 1
SYAMSUL MAARIF & KURNIA FITA SARI

TIM 2
RIDUAN & REVINALDO

Adapun tugas masing-masing dari tim identifikasi adalah sebagai berikut :


1) Team Leader
Team Leader merupakan Ketua Tim dari identifikasi ini, tugasnya
antara lain mengatur Tim Identifikasi yang akan melakukan survey
dilapangan, membuat formulir questioner, melalukan kerja sama
dengan instansi pemerintahan di Kelurahan, laporan rutin ke
BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur Sub Bidang Kesejahteraan Sosial.
Team leader disini sekaligus menjadi anggota Tim identifikator.
2) Sekretaris
Tugas sekretaris dalam identifikasi ini adalah mendigitalkan data
yang didapat dari Tim Identifikasi dilapangan, membuat list data
untuk laporan dan membuat surat jika diperlukan.
3) Tim Identifikasi
Setiap tim terdiri 2 anggota , 1 orang bertugas untuk mengambil
foto dokumentasi dan pengambilan titik koordinat, 1 orang bertugas
sebagai pengisi questioner atau sebagai pewawancara.

BAB II
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN
2.1. DATA KONTRAK

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

Instansi

2010

: Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya Provinsi


Kalimantan Timur

Kegiatan

: Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan


Perumahan Masyarakat Kurang Mampu

Pekerjaan

: Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni

Lokasi

: Kabupaten Kutai Timur

Sumber Dana

: APBD Tahun 2015

Nama Konsultan

: PT. MEGAPLAN INDORAYA ESA

Alamat

: Jl. Karya Baru 1 No.30 RT. 09 Kel. Sempaja Selatan

Samarinda
Nilai Kontrak

: Rp. 72.501.000,00

Nomor Kontrak
Tanggal Kontrak

: 050/718.3/CK-Identifikasi-RLH/CK-IX/2015
: 22 SEPTEMBER 2015

Masa Pelaksanaan : 60 (enam puluh) hari kalender


Tahun Anggaran

: 2015

2.2. PENCAPAIAN MENYELURUH TERHADAP KEGIATAN


Rencana kerja Konsultan Identifikasi merupakan suatu rencana kerja
yang

dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan studi

yang

bersifat substansional dan mempunyai hubungan dan ketergantungan


antara suatu kegiatan dengan kegiatan-kegiatan yang lainnya. Rencana
kerja ini disamping berhubungan dengan sumberdaya, juga mempunyai
hubungan dan ketergantungan dengan waktu.
Rencana kerja Konsultan Identifikasi periode tanggal 22 September 2015
sampai dengan 20 November 2015 ini, yang telah disesuaikan dengan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana diuraikan yang meliputi :

1. Kegiatan Persiapan :
a. Persiapan Administrasi
b. Penyiapan Dokumen
c. Rapat Internal Team Identifikator

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

2. Kegiatan penyampaian surat tugas


3. Kegiatan permohonan data dari Kelurahan dan RT
4. Kegiatan Identifikasi per KK (Kepala Keluarga)
5. Kegiatan seleksi data dan penyusunan arsip data
6. Kegiatan pengajuan data ke BAPEMAS dan BAPPEDA Kabupaten Kutai
Timur
7. Kegiatan pembuatan laporan akhir kegiatan
Secara umum proses pelaksanaan rencana kegiatan dalam periode 22
September 2015 sampai dengan 20 November 2015 berjalan dengan
cukup lancar, karena pelaksanaan identifikasi akhirnya dapat selesai
dengan tepat waktu sesuai dengan kontrak. Adapun capaian kegiatan
utama dan sub utama disajikan dalam sub bab berikut ini :

2.3.CAPAIAN KEGIATAN UTAMA DAN SUB UTAMA


2.3.1. Tahap Persiapan
a. Persiapan Administrasi
Memeriksa

dan

mempelajari

dokumen-dokumen

pelaksanaan

pekerjaan sebagai dasar identifikasi.


b. Penyiapan Dokumen
Penyiapan dokumen perlengkapan untuk identifikasi diperlukan untuk
mencapai titik tujuan yang diharapkan sesuai yang direncanakan.
c. Rapat Internal Team Identifikator
Dalam rapat internal konsultan ini dimana dilaksanakan di kantor
konsultan di Jl. Karya Baru 1 No.30 RT. 09 Kel. Sempaja Selatan
Samarinda.

Tabel 2.1. Hasil Rapat Internal Konsultan

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

Permasalaha

Kegiatan

Pemecahan

Sosialisai

Belum

Agar

setiap

tim

maksimal

untuk lebih ekstra

dalam hal

dalam

Sosialisasi

Sosialisasi

ke

masyarakat,

RT

2010

Status
- Selesai

hal

dan

Kelurahan

tentang
identifikasi ini

2.4. KETERLIBATAN TENAGA KONSULTAN PADA SETIAP KEGIATAN


Agar kegiatan dapat diterapkan sesuai jadwal waktu dengan penuh
disiplin, maka keterlibatan/kontribusi dari Konsultan sangat diperlukan.
Pendistribusian tugas dan tanggung jawab ini dimaksudkan agar
terjadi kejelasan mengenai kewenangan masing-masing Tim Konsultan
terhadap kegiatan yang telah ditetapkan.
Untuk memperjelas tugas dan tanggung jawab masing-masing tenaga
konsultan identifikasi, maka dilakukan pembagian kewenangan atas
tiga tingkat kewenangan untuk masing-masing bidang kegiatan yang
menjadi lingkup kewenangannya, yaitu :
1)

Accountability

pendamping

(akuntabilitas/tanggung

yang

bersangkutan

gugat),

mempunyai

yaitu

tenaga

tanggungan

atas

keberhasilan pelaksanaan jenis kegiatan yang menjadi wewenangnya


secara

mutlak

dengan

atau

tidak

dengan

dukungan

tenaga

pendamping lainnya;
2) Responsility

(tanggung jawab), yaitu tenaga pengawas yang

bersangkutan mempunyai tanggungan secara kolektif dengan tenaga


pendamping yang lain atas keberhasilan pelaksanaan jenis kegiatan
tertentu;
3) Support

(dukungan), yaitu tenaga pengawas yang bersangkutan

mempunyai tugas untuk memberi dukungan pada tenaga pendamping

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

yang

lebih

mempunyai

wewenang

pada

pelaksanaan

2010

kegiatan

tertentu, agar tercapai penyelesaian pekerjaannya.


Untuk kegiatan yang telah dilaksanakan sebagaimana diuraikan dalam
laporan

ini,

keterlibatan/kontribusi

masing-masing

tenaga

pendamping, disajikan pada tabel 2.2 berikut:


Tabel 2.2. Keterlibatan Konsultan Pada Setiap Kegiatan
Kegiatan Yang Telah
Dilaksanakan

Team
Leader

Inspect
or

Supportin
g Staf

Persiapan
Persiapan Administrasi

Penyiapan

Dokumen

Pengendalian
Rapat Internal Konsultan
Lanjutan
Rapat

koordinasi

dan

Konsultasi

2.5. KENDALA, PERMASALAHAN DAN STATUS AKHIR YANG TERJADI


Dalam

suatu

permasalahan

pelaksanaan
yang

timbul

kegiatan
di

sering

lapangan,

terjadi

kendala

demikian

juga

dan
pada

pelaksanaan kegiatan identifikasi rumah layak huni , kendala dan


permasalahan

tersebut.

Kendala

yang

dihadapi

dalam

periode

pelaporan ini dapat lihat pada tabel 2.5 dibawah ini :


Tabel 2.3. Kendala, Permasalah dan Status Akhir Pelaksanaan
Kegiatan
N
o

Permasalahan

1.

Manajemen
Kerjasama

Kendala

Status
Akhir

- Masih
sulitnya - Selesai
mendapatkan
data
dari
pihak kelurahan yang sudah
diajukan
permohonan
sebelumnya karena data
tidak update.

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2.

Manajemen
Waktu

2010

- Membutuhkan waktu yang - Selesai


cukup
lama
untuk
mendapatkan kelengkapan
data dari pihak kelurahan
maupun RT yang akan
diidentifikasi.

BAB III
PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1.PELAKSANAAN IDENTIFIKASI
Pelaksanaan Identifikasi yang dimulai dari bulan September sampai
dengan November 2015 melibatkan 1 kecamatan yang ada di Kabupaten
Kutai Timur yaitu Kecamatan Bengalon dengan kelurahan yang teridentifikasi
sebanyak

7 kelurahan. Dengan waktu 60 hari tim identifikasi berhasil

mendapatkan sebanyak 42 data.


Dari hasil data tersebut terdapat beberapa masalah umum didalam
pelaksanaan identifikasi diantaranya adalah :

Lokasi rumah warga yang sulit terjangkau, seperti kondisi jalan yang
rusak parah menuju rumah warga tersebut, masuk ke dalam gang
yang sempit, terletak di daerah persawahan dan perkebunan sehingga
akan menjadi pertimbangan tim identifikasi dalam hal pendataan.

Ada beberapa rumah warga yang masih tinggal di daerah tidak aman
seperti rawan banjir, rawan longsor sehingga rumah tersebut tidak
layak huni karena faktor keamanan dan kenyamanan.

Pendataan Keluarga Miskin (Gakin) sebagian besar tidak tepat sasaran,


saat identifikasi dari tim identifikasi sering mendapatkan laporan
warga bahwa banyaknya warga yang seharusnya terdaftar dalam
Keluarga Miskin (Gakin) tidak terdaftar dan sebaliknya banyak warga
yang mampu dalam ekonomi terdaftar dalam Keluarga Miskin (Gakin),
jika masalah ini tidak diselesaikan akan terjadi kecemburuan sosial dan

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

terjadi tidak tepatnya dana dari pemerintah untuk warga kurang


mampu.

Beberapa warga yang di identifikasi tinggal di tanah yang status


pemilik

tanahnya

kurang

jelas

menurut

hukum,

warga

yang

bersangkutan hanya bisa menunjukkan kwitansi pembelian yang


ditandatangani oleh RT atau Lurah setempat saja, karena dalam
pembuatan sertifikat membutuhkan dana yang cukup mahal, serta
kurangnya pengetahuan tentang mengurus legalitas tanah secara
hukum, dikhawatirkan menjadi korban makelar pengurus surat tanah
yang tidak bertanggung jawab.

3.2. REKAPITULASI DATA


Dalam

data

identifikasi

ini

hanya

kecamatan

yang

teridentifikasi di Kabupaten Kutai Timur yaitu Kecamatan Bengalon


dimana melibatkan 7 kelurahan yaitu Kelurahan Keraitan, Tebangan
Lembak, Sepaso Barat, Sepaso Timur, Sepaso Selatan, Muara Bengalon
dan Sepaso. Untuk lebih jelasnya lihat tabel 3.1 :
Tabel 3.1 Rekapitulasi Data Identifikasi
No.

Kelurahan

Kecamatan

1
2
3
4
5
6
7

Keraitan
Tebangan Lembak
Sepaso Barat
Sepaso Timur
Sepaso Selatan
Muara Bengalon
Sepaso
Jumlah

Bengalon
Bengalon
Bengalon
Bengalon
Bengalon
Bengalon
Bengalon

Jumlah
Rumah
7
4
5
6
3
5
12
42

Prosentase
%
16,7 %
9,5 %
11,9 %
14,2 %
7,1 %
11,9 %
28,5 %
100,00 %

DIAGRAM IDENTIFIKASI RUMAH LAYAK HUNI 2016

55

Identifikasi Pembangunan Rumah Layak Huni


Lokasi Bontang, Berau dan Kutai Timur
Tahun 2015

2010

Gambar 3.1 Grafik Identifikasi Kabupaten Kutai Timur yang


terdidentifikasi

Pada grafik di atas dapat di simpulkan bahwa prosentase dari


hasil data identifikasi ini menunjukkan Kelurahan Sepaso adalah
Kelurahan dengan tingkat kekurang mampuan dengan kondisi rumah
yang tidak layak huni mencapai 28,5 % dimana terdapat 12 rumah.
Selanjutnya

adalah

Kelurahan

Keraitan

dengan

rumah

yang

mencapai 16,7 %. Kemudian yang terendah adalah Kelurahan Sepaso


Selatan hanya 3 rumah dengan prosentase mencapai 7,1 %.
Dari hasil identifikasi Urutan tertinggi untuk warga kurang
mampu yang rumahnya tidak layak huni adalah :
1.

Kelurahan Sepaso dengan 12 rumah atau 28,5 %.

2.

Kelurahan Keraitan dengan 7 rumah atau 16,7 %.

3.

Kelurahan Sepaso Timur dengan 6 rumah atau 14,2 %.

4.

Kelurahan Sepaso Barat dengan 5 rumah atau 11,9 %.

5.

Kelurahan Muara Bengalon dengan 5 rumah atau 11,9 %.

6.

Kelurahan Tebangan Lembak dengan 4 rumah atau 9,5 %

7.

Kelurahan Sepaso Selatan dengan 3 rumah atau 7,1 %.

55

Anda mungkin juga menyukai