Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERBAIKAN SEMINAR KERJA PRAKTEK

DEVI FITRIYANI
0615011056

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2010/2011

1. Jelaskan pengertian Lump Sum Contract dan Unit Price Contract


Jawaban :
a. Lump Sum Contract adalah kontrak dimana volume pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak tidak boleh diukur ulang. Pada pekerjaan dengan
bentuk Lump Sum dalam hal terjadi pembetulan perhitungan perincian harga
penawaran, karena kesalahan perhitungan maka harga penawaran total tidak
boleh diubah. Perubahan dan semua resiko akibat perubahan karena adanya
koreksi perhitungan menjadi tanggung jawab sepenuhnya penyedia jasa.
Pengertian harga pasti dalam kontrak Lump Sum adalah harga tidak berubah
selama berlakunya kontrak dan tidak dapat diubah kecuali karena perubahan
lingkup pekerjaan atau kondisi pelaksanaan dan perintah tambahan dari
pengguna jasa.
b. Unit Price Contract adalah kontrak yang menitikberatkan biaya per unit
volume, per unit panjang, ataupun per unit berat. Kontrak ini dipakai jika
kualitas

dan

bentuk

pekerjaan

tersebut

secara

mendetail

dapat

dispesifikasikan, tetapi jumlah volume atau panjangnya tak dapat diketahui


dengan tepat. Jumlah pasti dari volume pekerjaan dapat diketahui diakhir
pekerjaan.
2. Jelaskan pengertian Monthly Payment dan Monthly Sertificate
Jawaban :
a. Monthly Payment adalah sistem pembayaran secara bulanan. Pembayaran
dilakukan berdasarkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan.
b. Monthly Sertificate adalah laporan bulanan yang dibuat oleh pihak
penyelenggara jasa yang berfungsi sebagai penagihan Laporan ini sudah
disetujui dan diperiksa oleh pemilik. Dalam laporan ini dijelaskan tentang
perincian volume pekerjaan,

3. Jelaskan proses penggunaan waterpass dan theodolit pada pengukuran tinggi


muka tanah dan pengukuran tinggi bangunan gedung ?
Jawaban :
a.

Pada pengukuran beda tinggi muka tanah, digunakan alat waterpass.


Pelaksanaannya yaitu dengan menentukan dua titik yang berbeda ketinggian
dan memberikan tanda pada titik tersebut, misalnya dengan menggunakan
paku. Kemudian didirikan rambu ukur yang akan digunakan untuk
membaca ketinggian muka tanah pada kedua titik tersebut. Pengukuran
kemudian dilanjutkan dengan menggunakan waterpass dan melakukan
pembacaan benang dalam waterpass pada kedua rambu ukur tersebut, maka
akan diperoleh perbedaan pembacaan pada rambu tersebut, dan diperoleh
selisih ketinggian muka tanah pada dua titik tersebut.

b. Pada pengukuran tinggi bangunan gedung, digunakan alat theodolit.


Pelaksanaannya yaitu dengan menentukan titik puncak dari sebuah gedung,
lalu dilakukan pembacaan sudut vertikal menggunakan theodolit pada titik
tersebut. Lalu dilakukan pengukuran jarak bangunan dari ujung bangunan
gedung tersebut hingga letak alat theodolit, dengan pembacaan rambu ukur
pada bangunan tersebut. Lalu dengan rumus pengukuran ketinggian
menggunakan data sudut vertikal dan jarak tersebut akan diperoleh nilai
ketinggian yang kemudian ditambahkan dengan tinggi alat dan diperoleh
ketinggian dari bangunan tersebut.

4. Bagaimanakah tahap pemancangan yang dilakukan


Jawaban :

a. Melakukan pemasangan guide beam WF pada titik dimana akan


dilaksanakan pemancangan
b. Melakukan penentuan kedalaman elevasi dasar tanah di titik pemancangan
untuk menentukan jarak penempatan titik pancang ( x dengan kemiringan
tiang pancang 1 : 8
c. Kemudian melakukan penempatan tiang pancang bottom pada titik dengan
jarak yang telah ditentukan ( diantara guide beam).
d. Tiang pancang bottom yang telah ditempatkan selanjutnya akan ditahan
oleh guide beam dengan membuat angkur pada tiang pancang.
e. melakukan

pemasangan

tulangan

bantu

untuk

mempermudah

penyambungan dan memperkuat sambungan pada tiang pancang bottom.


f. Penyambungan tiang pancang dilaksanakan secara manual. Dengan standar
yang telah disetujui.

5.

Anda mungkin juga menyukai