Anda di halaman 1dari 1

L-

bahan campuran ysng berasal dan rurnsh


lingkungan ke(a atau tempat rekreasi. Mungkin
ada sebagian bahan ini yang bersifat sangat
i1

toksik teriradap kulit, atau walaupun jarang dapat


memberikan efek toksik Becara sitemik, Oleh
karena itu, bila menggunakan bahan tidak
standar, apalagi dengan bahan indusiri, harus
berhati-hati sekali. Jangan rnelakukan uji tempel
dengan bahan yang tidak diketahui.
Bahan yang secara rutin dan dibiarkan
menempel di kulit, misalnya kosmetik, pelembab,
bila dipakai untuk uji tempei, dapat langsung
digunakan apa adanya (as isi. Eila menggunakan
bahan yang secara rutin dipakai dengan air untuk
merrbilasnya, misalnya sarnpo, pasta gigi, harus
diencerkan terlebih dahulu. Bahan yang tidak
larut dalam air diencerkan atau dilarutkan dalam
vaselin atau rrrinyak mineial. Produk yang
diketahui bersifat irilan, misalnya deterjen, hanya
boleh diuji bila diduga keras penyebab alergi.
Apabila pakaian, sepatu, atau sarung tangan
yang dicurigai penyebab alergi, maka uji tempel

dilakukan dengan potongan kecil bahan tersebut


yang dirandam dalarn air gararn yang lidak

dibubuhi bahan pengawet, atau air, dan


ditempeikan di kulit dengan memakai Finn
chamber, dibiarkan sekurang-kurangnya 48 jam.
Fedu diingat bafrwa hasil positif dengan alergen
bukan standar perlu kontrol ( 5 sampai 10 orang),
untuk menyingkirkan kemungkinan karena iritasi.
Serbagai hal berikut ini perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan ujitempel :

't.

Oennalitis harus sudah tenang (sembuh).


Bile rnasih dalam keadaan akut atau berat
dapat terjadi reaksi 'angy bacff atau 'excited
skn', reaksi positif paisu, dapat juga menyebabkan penyakit yang sedang dideriianya
makin memburuk.

2,

Tes dilakukan

sekurang-kurangnya satu

nringgu setelah pemakaian kortikosteroid


sistemik dihentikan {walaupun dikatakan
bahwa uji ternpei dapat dilakukan pada
pemakaian prednison kurang dari 20 mglhari
aku dosis ekuivalen kortikosteroid lain), sebab
dapat rnenghasilkan reaksi negatif palsu.
Pemberian kcriikosteroid iopikal di punggung
dihentikan sekurang-i<urangnya satu minggu
sebelurfi {es dllaksanalcan. l-uka bakar sinar
matalieri {su* &urn} yang tedadi tr-2 minggu
sebelum tes dilakukan .!uga dapat memben
hasil negatif palsu. $edangkan antihislarnin

rl

dibulG setelah dua nar

r'.ri

-'

rcmbacaan kedua dilak


sampai ke-7 setelah apli
r dilarano melakukan ak

S. l.iji t*rnpel dengan bahan standar jangan dilakr-ikan terhadep penderita yang rnempunyai

riway*t tipe urtikaria dadak*n {irnrredrale


uti*ari*l tjpe), karena dapat rnenir*bulk*n
uilikaria generalisata Lrahkan reaksi *nafi iak'

sis, Pada penderita semacam ini

dilskukacr

tes dengan proserlur khusus.


Setelah dibiarkan menempel selarna 48 jam'
uji tor.;pel dilepas. Fembacaan pertarna ditaku"
kan 15 " 30 n:enit setelah dilepas, agar efek
iekanan bahan yang diuji telah menghilang atau
rninirnal, Hasilnya dicatat seperti b*rikut:

I e reaksi lernah inonvesihular] : *ritenra'


inflltrat, papui{+i
2 * reakei kuat: *derna atau vesikei {++}
S = reakei ssngat kuai {ekst$m}:

hula stau

ulkus (+++)

4 * memgukan: hanya makuia sriiornai{:}s*} i?}


5 - iritasi: 6epe*i terbak*r, 6:l"t*tui, atau
purpura

ilRi

6 = reaksi negatif {-}


7 = excited skin
8 = tidak dites {NT*nof fesfed}
Reaksi excifed skin atau 'angry back', merupakan reaksi positif palsu, suatu fenomena
regional disebabkan oleh satu atau beberapa

reaksi positif kuat, yang dipicu oleh hiper'


uji tempel yang lain

sensitivitas kulit, pingglr

menjadi reaktif. Fenomena ini pertama dikemuka'

kan oleh E!runo Bloch pada abad

ke-20'

kernudian diteliti oleh Mitchell pada tahun 1975.


Fernbacaan kedua perlu dilakukan sarnpal
satu minggu satelah aplikasi, biasanya 72 atau
96 jam seteiah apiikasi" Fembacaan kedua ini
pentinq untuk rnembantu rnernbedakan antara

Anda mungkin juga menyukai