Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan

Diabetes mellitus tipe-2 dan depresi adalah masalah kesehatan masyarakat utama. Diseluruh
dunia, diperkirakan lebih dari 365 juta orang menderita diabetes mellitus tipe-2 dan hampir 300
juta orang mengalami depresi berat pada tahun 2030. Meskipun patofisiologi yang mendasari
terjadinya hubungan antara depresi dan diabetes belum sepenuhnya dimengerti namun terdapat
beberapa bukti yang menunjukkan hubungan sebab akibat antara depresi dan diabetes mellitus.
Munculnya depresi pada penderita dengan diabetes mellitus diperkirakan akibat dari kontrol
metabolic yang tidak tidak memadai, terutama bagi pasien yang tidak dapat mencapai kontrol
glikemik yang ditetapkan meskipun sudah mendapatkan pengobatan yang rutin.
Beberapa penelitian yang mengamati mengenai tingkat depresi yang lebih tinggi terjadi pada
pasien dengan diabetes mellitus dan mereka mencoba untuk menunjukkan hubungan antara
munculnya gejala depresi dan peningkatan prevalensi komplikasi klinis MD. Anderson et al.
melakukan meta-analisis dari 42 penelitian, untuk mencari hubungan antara depresi dan diabetes
mellitus. Peneliti menemukan bahwa munculnya diabetes mellitus meningkatkan kemungkinan
terjadinya depresi menjadi 2x lipat. Risiko ini tetap bahkan setelah mengendalikan kedua jenis
diabetes mellitus atau metode diagnostik yang berbeda untuk penelitian depresi. O'Connor et al.
meneliti menggunakan metode kohort retrospektif pada pasien dengan diabetes untuk
menyelidiki prevalensi depresi. peneliti mengamati prevalensi peningkatan depresi pada pasien
dengan diabetes dibandingkan non diabetes dan dicocokan dengan kelompok kontrol usia.
Selain itu, beberapa penulis menemukan hubungan antara depresi dan buruknya kontrol
metabolic pada penderita diabetes mellitus tipe-2. Dalam review meta-analisis dari literatur,
lustman et al. meneliti hubungan antara depresi dan kontrol glikemik penderita diabetes. Para
peneliti mengamati bahwa depresi secara bermakna dikaitkan dengan hiperglikemia pada pasien
dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 (z = 5,4; p <0,0001). Pada baris yang sama, de Groot et al.,
Dilakukan meta-analisis memeriksa hubungan antara hasil depresi dan diabetes [7]. Dua puluh
tujuh studi dimasukkan dan penulis menemukan hubungan signifikan antara depresi dan klinis
komplikasi diabetes (p <0,00001; x = 5,94).

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mencari adakah hubungan diabetes mellitus dengan terjadinya
depresi.

Tinjauan Pustaka

Anda mungkin juga menyukai