3.4.1
e. Pemisah air, sistem pemisah air ini biasanya dibuat dalam suatu sistem yang
lengkap dengan pressure regulator. Digunakan untuk memisahkan kadar air dalam
udara pneumatik.
f. Sistem pelumas, digunakan untuk aplikasi kusus terhadap instrumentasi pneumatik.
g. Meter pneumatik /manometer berupa indikator tekanan pada suatu jalur atau tangki
pneumatic
h. Sumber tekanan berupa terminal dari suatu header atau jalur lain.
Sensor Transmitter
Transmitter adalah suatu alat kelanjutan dari sensor, dimana merupakan salah satu
elemen
dari sistem pengendalian proses. Untuk mengukur besaran dari suatu proses
digunakan alat ukur yang disebut sebagai sensor (bagian yang berhubungan langsung dengan
medium yang diukur), dimana transmitter kemudian mengubah sinyal yang diterima dari
sensor menjadi sinyal standart.
Fungsi Transmitter
Kegunaan dari transmitter yang memberikan sinyal standart berupa sinyal pneumatik
atau sinyal listrik dari besaran proses (process variable) yang diukur ke peralatan lain yang
membutuhkannya antara lain :
a. Peralatan lain seperti indikator, recorder yang bekerja dengan standart sinyal yang
sama
b. Memungkinkan pengiriman sinyal kepada jarak yang cukup jauh dan cepat serta
aman
c. Menekan biaya pengoperasian maupun biaya pemeliharaan.
Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari
dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan rendah
kedaerah yang bertekanan tinggi dan juga sebagai penguat laju aliran pada suatu sistem
jaringan perpipaan. Hal ini dicapai dengan membuat suatu tekanan yang rendah pada sisi
masuk atau suction dan tekanan yang tinggi pada sisi keluar atau discharge dari pompa. Pada
prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida. Energi yang
diterima oleh fluida akan digunakan untuk menaikkan tekanan dan mengatasi tahanan
tahanan yang terdapat pada saluran yang dilalui.
3.5.2
Transmitter Elektrik
Transmitter elektrik adalah suatu peralatan kontrol yang mempunyai pengaruh terhadap
jalannya proses pengontrolan. Transmitter elektrik ini memiliki fungsi dimana sinyal proses
yang diterima oleh detektor diubah menjadi sinyal listrik kemudian mengirimkan sinyal
listrik tersebut ke alat penerima seperti pencatat (recorder), pengatur dan penunjuk. Sinyal
yang dihasilkan dari transmitter elektrik ada dalam dua bentuk sinyal arus dan tegangan.
Dimana skala kerja dari sinyal arus selalu 4 20 mA, dan skala kerja dari sinyal tegangan ada
yang berkisar 1 5 VDC dan ada juga 0 10 VDC.
Valve atau yang biasa disebut katup adalah sebuah perangkat yang mengatur,
mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi)
dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya.
3.5.3
Solenoid valve
Solenoid valve adalah katup yang digerakan oleh energy listrik melalui solenoida,
mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan piston yang
dapat digerakan oleh arus AC maupun DC, solenoid valve atau katup (valve) solenoida
mempunyai lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust.
Lubang masukan, berfungsi sebagai terminal / tempat udara bertekanan masuk atau
supply (service unit), sedangkan lubang keluaran berfungsi sebagai terminal atau tempat
tekanan angina keluar yang dihubungkan ke pneumatic, dan lubang exhaust, berfungsi
sebagai saluran untuk mengeluarkan udara bertekanan yang terjebak saat plunger bergerak
atau pindah posisi ketika solenoid valve bekerja.
Solenoid valve adalah elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam fluidics.
Tugas dari solenoid valve adalah untuk mematikan, release, dose, distribute atau mix fluids.
Solenoid valve banyak sekali jenis dan macamnya tergantung type dan penggunaannya,
namun berdasarkan modelnya solenoid valve dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu
solenoid valve single coil dan solenoid valve double coil keduanya mempunyai cara kerja
yang sama.
Solenoid valve banyak digunakan pada banyak aplikasi. Solenoid valve menawarkan
switching cepat dan aman, keandalan yang tinggi, awet/masa service yang cukup lama,
kompatibilitas media yang baik dari bahan yang digunakan, daya kontrol yang rendah dan
desain yang
kompak.
Solenoid valve mempunyai banyak variasi dalam hal kegunaan atau
kebutuhan dari mesin tersebut, diantara kegunaan solenoid valve adalah: untuk menggerakan
tabung cylinder, menggerakan piston valve, dan menggerakan blow zet valve.
a. Bagian-bagian Solenoid Valve
Berikut adalah bagian-bagian solenoid Valve
Keterangan Gambar :
1. Valve Body
2. Terminal masukan (Inlet Port)
3. Terminal keluaran (Outlet Port)
4. Koil / koil solenoid
5. Kumparan gulungan
6. Kabel suplai tegangan
7. Plunger
8. Spring
9. Lubang / exhaust
a. Fungsi Relay
Beberapa fungsi relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan elektronika
diantaranya adalah :
1) Relay digunakan untuk menjalankan fungsi Logika (Logic Function).
2) Relay digunakan untuk memberikan fungsi penundaan waktu (Time Delay
Function).
3) Relay digunakan untuk mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan
bantuan dari signal tegangan rendah.
4) Ada juga relay yang berfungsi untuk melindungi motor ataupun
komponen lainnya dari kelebihan tegangan ataupun hubung singkat
(Short).
4.6
4.4
4.4.2
4.4.3
Kemudian isikan device name, device type dan network type sesuai device
yang dipakai
4.4.4
4.4.5
4.5.6
4.4.7
4.4.8
4.7
4.7.2
4.7.3
4.7.4
Lalu akan muncul halamann kerja kosong untuk membuat desain sebuah HMI
4.7.5
Klik pada tab connector lalu drag serial port ke halaman kerja
4.7.6
Klik pada tab PT lalu drag tipe HMI yang dipakai dan sambungkan serial port
tadi pada port com HMI yang diinginkan pada halaman kerja
4.7.7
Klik pada tab PLC lalu drag tipe plc yang dipakai dan sambungkan serial port
4.7.8
Klik HMI0 pada tab tree view lalu akan muncul halaman kosong yang
4.8
4.8
Keterangan Gambar :
1. Valve Body
2. Terminal masukan (Inlet Port)
3. Terminal keluaran (Outlet Port)
4. Koil / koil solenoid
5. Kumparan gulungan
6. Kabel suplai tegangan
7. Plunger
8. Spring
9. Lubang / exhaust