Beranda
Ustadz Menjawab
Opini Penulis
Tentangku
karena untuk alasan ini tidak mesti dengan menyaksikan film tersebut akan tetapi bisa dengan
cara-cara lainnya yang didalamnya tidak ditampakkan aurat orang lain, seperti buku-buku
agama yang menjelaskan tentang seks, buku-buku fiqih tentang pernikahan atau mungkin
buku- buku umum tentang seks yang bebas dari penampakan aurat seseorang didalamnya.
Meskipun tidak ada nash yang jelas yang secara tegas memberikan hukuman (hadd) kepada
orang yang menyaksikan atau melihat aurat orang asing, atau melaknat maupun
mengancamnya dengan siksa neraka yang bisa memasukkan perbuatan itu kedalam
dosa besar seperti yang disebutkan Imam Nawawi bahwa diantara tanda-tanda dosa
besar adalah wajib atasnya hadd, diancam dengan siksa neraka dan sejensnya
sebagaimana disebutkan didalam Al Quran maupun Sunnah. Para pelakunya pun
disifatkan dengan fasiq berdasarkan nash, dilaknat sebagaimana Allah swt melaknat
orang yang merubah batas-batas tanah. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz II hal 113).
Atau yang disebutkan oleh Izzuddin bin Abdul Aziz bin Abdus Salam bahwa sebagian ulama
mengatakan dosa-dosa besar adalah segala dosa yang disertai dengan ancaman atau
hadd (hukuman) atau laknat. (Qawaidul Ahkam Fii Mashalihil Anam juz I hal 32) Akan tetapi
apabila perbuatan itu dilakukan tanpa ada perasaan takut kepada Allah swt,
penyesalan atau bahkan menyepelekannyasehingga menjadi sesuatu yang sering
dilakukannya maka perbuatan itu bisa digolongkan kedalam dosa besar, sebagaimana
pendapat dari Abu Hamid al Ghazali didalam Al Basiith bahwa batasan menyeluruh dalam
hal dosa besar adalah segala kemaksiatan yang dilakukan seseorang tanpa ada perasaan takut
dan penyesalan, seperti orang yang menyepelekan suatu dosa sehingga menjadi kebiasaan.
Setiap penyepelean dan peremehan suatu dosa maka ia termasuk kedalam dosa besar. (Shahih
Muslim bi Syarhin Nawawi juz II hal 113)
Menonton Film Porno Termasuk Perzinahan Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari
Abu Hurairoh berkata dari Nabi saw, Sesungguhnya Allah telah menetapkan terhadap anakanak Adam bagian dari zina yang bisa jadi ia mengalaminya dan hal itu tidaklah mustahil.
Zina mata adalah penglihatan, zina lisan adalah perkataandimana diri ini menginginkan dan
menyukai serta kemaluanmembenarkan itu semua atau mendustainya. (HR. Bukhori) Ibnu
Hajar menyebutkan pendapat Ibnu Bathol yaitu, Pandangan dan pembicaraan dinamakan
dengan zina dikarenakan kedua hal tersebut menuntun seseorang untuk melakukan
perzinahan yang sebenarnya.Karena itu kata selanjutnya adalah serta kemaluan
membenarkan itu semua atau mendustainya. (Fathul Bari juz XI hal 28)
Tidak ada yang menyanggah bahwa ciuman bibir dapat membawa seseorang melayang dan
makin mencintai pasangannya. Sebuah studi menyatakan bahwa ciuman dapat mengaktifkan
hormon oksitosin yang membuat pelakunya merasa cukup nyaman. Lebih jauh lagi, ciuman
memiliki seninya sendiri. Salah satunya adalah french kiss, yaitu berciuman dengan
melibatkan adu lidah.
Hanya saja, ciuman juga mengenal etika. Dalam budaya ketimuran, termasuk Indonesia yang
mayoritas penduduknya muslim, berciuman dibatasi oleh norma agama. Setiap pria dan
wanita yang memadu kasih tidak diperbolehkan untuk melakukannya sebelum terikat dalam
pernikahan yang sah. Termasuk menyentuh fisik di antara mereka, seperti berpegangan
tangan, statusnya haram atau tidak diperbolehkan.
Berciuman menjadi jalan untuk menuju perzinaan. Sekalipun banyak orang berpacaran
mengatakan hal tersebut tidak dimaksudkan berlanjut ke hubungan seksual, namun seiring
berjalannya waktu biasanya tindakan mereka jauh lebih berani. Fakta telah berbicara bahwa
banyak wanita yang kini sudah tidak perawan lagi. Padahal keperawanan merupakan salah
satu tanda wanita terjaga kehormatannya.
Salah satu larangan untuk mendekati zina dalam Islam disebutkan dalam Al Quran pada surat
Al Israa ayat 32. Dalam ayat tersebut Alla berfirman, Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
Oleh karena itu, ciuman bibir sebaiknya dihindari pada orang berpacaran yang belum
menikah. Dan, jika kasus zina sudah terjadi, biasanya wanita yang akan menjadi korban
utamanya. Dia ternoda dan banyak celaan yang dialamatkan padanya lantaran kehilangan
keperawanan.