Anda di halaman 1dari 6

5 inti kesehatan

lingkungan kerja di
perkantoran
Oleh : Dewi Kartini
Nani Mulyani
Windy Retnosari

1. Antisipasi
Konstruksi gedung (desain arsitektur)
Seleksi material (tidak menggunakan bahan
yang membahayakan seperti asbes)
Seleksi dekorasi disesuikan dengan asas
tujuannya misalnya warna yang disesuikan
dengan kebutuhan
Tanda khusus dengan pewarnaan
kontras/mode khusus untuk objek penting
seperti perlengkapan alat kebakaran,
tangga, pintu darurat

2. Identifikasi
Penumpukan barang bekas yang
menimbulkan bau dan debu.
Kualitas pencahayaan yang kurang
Hyegine dan sanitasi
Penggunaan komputer yang terlalu lama
Kebisingan
Bencan alam/buatan manusia

3. Evaluasi

Tidak adanya polusi udara


Adanya ventilasi
Adanya fan di lift
Adanya jendela sebagai pengganti AC
Pencahayaan sesuai dengan jenis pekerjaan
Tidak ada penumpukan barang
Adanya kesesuaian warna dan dekorasi
Disedikan tempat cuci tangan dan sabun
cair, penggunaan closet duduk, larangan
berupa gambar.

4. Penanggulangan/Pengendalian

Kontrol terhadap temperatur ruang dengan


memasang termometer ruangan
Kontrol terhadap polusi pemansangan exhaust
fan (pelindungan terhadap kelembapan udara
Penggunaan jendela sehubungan dengan
penggantian uadara jika AC mati
Penggunaan tirai untuk pengaturan cahaya
Penggunaan lampu emergensi
Perlindungan terhadap kabeldengan
menggunakan pipa pelindung
Ruang rapat dengan dinding kedap suara

5. Program

Menggalakan olahraga setiap jumat


Melakukan walk through survey setiap bual/
triwulan/semester dengan menghitung resiko
berdasarkan faktor-faktor konsekuensi, pajanan dan
kemungkinan terjadinya
Pelatihan tanggap darurat secara periodik bagi pegawai
Penggunaan komputer secara sehat dam nyaman
(istirahatkan mata setiap 12-20 menit, istirahat 5-10
menit setiap jam kerja, lakukan peregangan, susut
lampu 45
Kursi egronomis ( jarak meja dengan paha 20cm)
Penggunaan komputer yang bebas radiasi

Anda mungkin juga menyukai