Hernia Pada Anak
Hernia Pada Anak
HERNIA
PADA ANAK
Oleh:
Adigama Priamas Febrianto
G99141140
Chief Stase
Pembimbing
dr. Octaviani
(disebut diafragma) serta bagian-bagian lainnya. Yang umum terlihat langsung adalah
hernia pada umbilikus atau pusar, serta pada pelipatan paha karena dapat langsung ke
kantung buah pelir.
Pada dasarnya, hernia pada bayi dan anak-anak terdapat perbedaan cara
terjadinya dengan hernia orang dewasa dan orang tua. Pada bayi dan anak, hernia
terjadi karena tidak tertutupnya beberapa lubang yang pernah ada semasa bayi dalam
kandungan. Sebelum atau sesudah bayi lahir seharusnya lubang-lubang tersebut
menutup, namun pada bayi dan anak yang mengalami hernia hal ini tidak terjadi.
Hernia pada bayi dan anak seringkali tidak memberikan keluhan sebelum
terjadi komplikasi. Umumnya, adanya benjolan di tempat-tempat tersebut seringkali
tidak mendapatkan perhatian dari orang tua bayi dan anak karena tidak menimbulkan
keluhan dan masalah untuk bayi dan anak tersebut, kecuali orang tua yang sangat
sensitif dan sangat perhatian pada bayi dan anaknya. Keluhan yang paling sering,
para orang tua pasien melihat dan meraba adanya benjolan pada umbilikus (pusar)
atau pelipatan paha maupun kantong buah pelir pada anak laki-laki. Hernia pada
pelipatan paha umumnya diketahui orang tua pasien setelah benjolannya besar dan
memberikan rasa sakit pada bayi dan anak tersebut. Gejala lainnya timbul berupa
sakit atau nyeri pada daerah terjadinya hernia akibat terjepitnya isi kantong hernia
tersebut. Jika yang terjepit usus, maka gejala yang terlihat lebih hebat berupa muntah,
perut kembung, gangguan berak dan lain-lainnya. Pada bayi dan anak wanita,
seringkali yang terjepit di dalam kantung hernia adalah indung telur sehingga bayi
dan atau anak tampak kesakitan bahkan dapat mengalami syok karena rasa sakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. HERNIA INGUINALIS
Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis (HIL)
dan Hernia Ingunalis Medialis. Disini akan dijelaskan lebih lanjut hernia ingunalis
lateralis. Hernia inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu hernia indirecta yang
artinya keluarnya tidak langsung menembus dinding abdomen. Selain hernia indirek
nama yang lain adalah Hernia oblique yang artinya Kanal yang berjalan miring dari
lateral atas ke medial bawah. Hernia ingunalis lateralis sendiri mempunyai arti pintu
keluarnya terletak disebelah lateral Vasa epigastrica inferior. Hernia inguinalis
lateralis (HIL) dikarenakan kelainan kongenital meskipun ada yang didapat.
Tabel. 2.1. Perbedaan HIL dan HIM.
Tipe
Deskripsi
Hernia
Penojolan
ingunalis
melewati
lateralis
inguinal
Hubungan
Dibungkus oleh
Onset biasanya
dg vasa
fascia
pada waktu
epigastrica
spermatica
inferior
interna
Lateral
Ya
cincin
Congenital
Dan bisa pada
dan
waktu dewasa.
biasanya
merupakan
kegagalan
penutupan cincin
ingunalis
pada
embrio
interna
waktu
setelah
penurunan testis
Hernia
Keluarnya
ingunalis
langsung
medialis
menembus fascia
Medial
Tidak
Dewasa
dinding abdomen
2.2. KLASIFIKASI
Casten membagi hernia menjadi tiga stage, yaitu:
Stage 1
Stage 2
Stage 3
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
: hernia femoralis.
Gilbert membagi hernia menjadi 5 tipe. Tipe 1, 2, and 3 merupakan hernia indirek,
sedangkan tipe 4 and 5 merupakan hernia direk.
Hernia tipe 1 mempunyai kantung peritoneal yang melewati cincin interna yang
berdiameter < 1 cm.
Hernia tipe 2 (hernia indirek yang paling sering) mempunyai kantung peritoneal yang
melewati cincin interna yang berdiameter 2 cm.
Tipe 3 hernia mempunyai kantung peritoneal yang melewati cincin interna yang
berdiameter > 2 cm.
Hernia tipe 3 sering menjadi hernia komplit dan sering menjadi slidinhernia.
Hernia tipe 4 mempunyai robekan dinding posterior tau defek posterior multipel.
Cincin interna yang intak dan tidak ada kantung peritoneal.
Hernia tipe 5 merupakan hernia divertikuler primer. Pada hernia ini tidak terdapat
kantung peritoneal.
Nyhus membuat klasifikasi berdasarkan ukuran cincin interna dan integritas dinding
posterior, meliputi:3
Tipe 1 adalah hernia indirek dengan cincin interna yang normal.
Tipe 2 adalah hernia indirek dengan cincin interna yang membesar.
Tipe 3a adalah hernia inguinalis indirek.
Tipe 3b adalah hernia indirek yang menyebabkan kelemahan dinding posterior.
Tipe 3c adalah hernia femoralis.
Tipe 4 memperlihatkan semua hernia rekuren.
2.3. ETIOLOGI
Pada wanita ovarium turun ke pelvis dan gubernaculum bagian inferior menjadi
ligamentum rotundum yang mana melewati cincin interna ke labia majus.
Processus vaginalis normalnya menutup, menghapuskan perluasan rongga peritoneal
yang melewati cincin interna. Pada pria kehilangan sisa ini akan melekatkan testis
yang dikenal dengan tunika vaginalis. Jika processus vaginalis tidak menutup maka
hidrokel atau hernia inguinalis lateralis akan terjadi. Sedangkan pada wanita akan
terbentuk kanal Nuck. Akan tetapi tidak semua hernia ingunalis disebabkan karena
kegagalan menutupnya processus vaginalis dibuktikan pada 20%-30% autopsi yang
terkena hernia ingunalis lateralis proseccus vaginalisnya menutup.5
Gambar 2.1. Perbandingan HIL dan Anatomi Normal5
2.5. ANATOMI
Keberhasilan operasi hernia inguinal tergantung akan pengetahuan tentang
dinding abdomen,kanalis inguinalis,.lapisan-lapisan dinding abdomen. Regio inguinal
merupakan batas bawah abdomen dengan fungsi yang terdiri atas lapisan
miopaneurotis. Penamaan struktur anatomi di daerah ini banyak memakai nama
penemunya sebagai pengakuan atas kontribusi mereka. Dalam bukunya Skandalakis
(1995), dinding abdomen pada dasar inguinal terdiri dari susunan multi laminer dan
seterusnya.
Pada dasarnya inguinal dibentuk dari lapisan:
1. Kulit (kutis).
2. Jaringan sub kutis (Campers dan Scarpas) yang berisikan lemak.
Fasia ini terbagi dua bagian, superfisial (Camper) dan profundus (Scarpa). Bagian
superfisial meluas ke depan dinding abdomen dan turun ke sekitar penis, skrotum,
perineum, paha, bokong. Bagian yang profundus meluas dari dinding abdomen ke
arah penis (Fasia Buck).
3. Innominate fasia (Gallaudet) : lapisan ini merupakan lapisan superfisial atau
lapisan
luar dari fasia muskulus obliqus eksternus. Sulit dikenal dan jarang ditemui.
4. Apponeurosis muskulus obliqus eksternus, termasuk ligamentum inguinale
(Poupart) merupakan penebalan bagian bawah aponeurosis muskulus obliqus
eksternus.
Terletak mulai dari SIAS sampai ke ramus superior tulang publis., Lakunare
(Gimbernat) Merupakan paling bawah dari ligamentum inguinale dan dibentuk dari
serabut tendon obliqus eksternus yang berasal dari daerah Sias. Ligamentum ini
membentuk sudut kurang dari 45 derajat sebelum melekat pada ligamentum
pektineal. Ligamentum ini membentuk pinggir medial kanalis femoralis.
dan Colles. Ligamentum ini dibentuk dari serabut aponeurosis yang berasal dari
crus inferior cincin externa yang meluas ke linea alba. 2
10
11
c.
- Posterior :
- Inferior :
12
Bagian ujung atas dari kanalis inguinalis adalah internal inguinal ring. Ini
merupakan defek normal dan fasia transversalis dan berbentuk huruf U dan V
dan terletak di bagian lateral dan superior. Batas cincin interna adalah pada bagian
atas muskulus transversus abdominis, iliopublik tract dan interfoveolar (Hasselbach)
ligament dan pembuluh darah epigastrik inferior di bagian medial. External inguinal
ring adalah daerah pembukaan pada aponeurosis muskulus obliqus eksternus,
berbentuk U dangan ujung terbuka ke arah inferior dan medial.
d. Isi kanalis inguinalis pria :
1
a. Duktus deferens
b. 3 arteri yaitu :
e. 3 lapisan fasia:
13
Daerah ini dibatasi oleh ligamentum inguinalis, pada bagian posterior dibatasi
oleh traktus iliopubis. Bagian medial dibatasi oleh bagian lateral musculus rectus
abdominis. Bagian superior dibatasi oleh lengkungan serabut otot abdominis
transversus dan otot obliquus internus, pada bagian lateral bebatas dengan musculus
iliopsoas dan bagian inferior oleh ligamentum cooper. Lubang ini ditembus oleh
funiculus spermaticus, dan bagian bawah oleh pembuluh darah vena dan arteri
femoralis. Lubang myopectineal dilindungi oleh aponeurosis transversus abdominis
dan fascia transversalis
2.6. GEJALA DAN TANDA KLINIK
2.6.1. Gejala
14
Pasien mengeluh ada tonjolan di lipat paha ,pada beberapa orang adanya nyeri
dan membengkak pada saat mengangkat atau ketegangan.seringnya hernia ditemukan
pada saat pemeriksaan fisik misalnya pemeriksaan kesehatan sebelum masuk kerja.
Beberapa pasien mengeluh adanya sensasi nyeri yang menyebar biasanya pada hernia
ingunalis lateralis, perasaan nyeri yang menyebar hingga ke scrotum. Dengan
bertambah besarnya hernia maka diikuti rasa yang tidak nyaman dan rasa nyeri,
sehingga pasien berbaring untuk menguranginya.
Pada umumnya hernia direct akan memberikan gejala yang sedikit
dibandingkan hernia ingunalis lateralis.dan juga kemungkinannya lebih berkurang
untuk menjadi inkarserasi atau strangulasi.
2.6.2. Tanda
Pada pemeriksaan hernia pasien harus diperiksa dalam keadaan berdiri dan
berbaring dan juga diminta untuk batuk pada hernia yang kecil yang masih sulit untuk
dilihat kita dapat mengetahui besarnya cincin eksternal dengan cara memasukan jari
ke annulus jika cincinnya kecil jari tidak dapat masuk ke kanalis inguinalis dan akan
sangat sulit untuk menentukan pulsasi hernia yang sebenarnya pada saat batuk. Lain
halnya pada cincin yang lebar hernia dapat dengan jelas terlihat dan jaringan tissue
dapat dirasakan pada tonjolandi kanalis ingunalis pada saat batuk dan hernia dapat
didiagnosis.9
Perbedaan hil dan him pada pemeriksaan fisik sangat sulit dlakukan dan ini
tidak terlalu penting mengingat groin hernia harus dioperasi tanpa melihat jenisnya.
Hernia ingunalis pada masing-masing jenis pada umumnya memberikan gambaran
yang sama . hernia yang turun hingga ke skrotum hampir sering merupakan hernia
ingunalis lateralis.
Pada inspeksi
15
Pasien saat berdiri dan tegang, pada hernia direct kebanyakan akan terlihat
simetris,dengan tonjolan yang sirkuler di cicin eksterna. Tonjolan akan menghilang
pada saat pasien berbaring . sedangkan pada hernia ingunalis lateralis akan terlihat
tonjolan yang yang bebentuk elip dan susah menghilang pada saat berbaring.
Pada palpasi
Dinding posterior kanalis ingunalis akan terasa dan adanya tahanan pada
hernia inguanalis lateralis. Sedangkan pada hernia direct tidak akan terasa dan tidak
adanya tahanan pada dinding posterior kanalis ingunalis. Jika pasien diminta untuk
batuk pada pemeriksaan jari dimasukan ke annulus dan tonjolan tersa pada sisi jari
maka itu hernia direct. Jika terasa pada ujung jari maka itu hernia ingunalis lateralis.
Penekanan melalui cincin interna ketika pasien mengedan juga dapat membedakan
hernia direct dan hernia inguinalis lateralis. Pada hernia direct benjolan akan terasa
pada bagian depan melewati Trigonum Hesselbachs dan kebalikannya pada hernia
ingunalis lateralis. Jika hernianya besar maka pembedaanya dan hubungan secara
anatomi antara cincin dan kanalis inguinalis sulit dibedakan. Pada kebanyakan pasien,
jenis hernia inguinal tidak dapat ditegakkan secara akurat sebelum dilakukan operasi.
2.7. KOMPLIKASI
Hernia inkarserasi :
Hernia strangulasi :
16
menjadi dehidrasi.
Tes Urinalisis untuk
menyingkirkan
adanya
masalah
dari
traktus
Retropubic
Intra abdominal
Pre peritoneal
Pre peritoneal locule
17
18
11.
Teknik reduksi spontan memerlukan sedasi dam analgetik yang adekuat dan
posisikan Trendelenburg, dan kompres dingin selama 20-30 menit.
pada pasien
geriatri.
4. Jika pasien menderita hyperplasia prostate akan lebih bijaksana apabila
dilakukan penanganan terlebih dahulu terhadap hiperplasianya. Mengingat
tingginya resiko infeksi traktus urinarius dan retensi urin pada saat operasi
hernia.
5. Karena kemungkinannya terjadi inkarserasi, strangulasi, dan nyeri pada hernia
maka operasi yang cito harus di lakukan. Pelaksanaan non operasi untuk
mengurangi hernia inkerserasi
panggul dielevasikan dan di beri .analgetik dan obat sedasi untuk merelaxkan
otot-otot.
6. Operasi hernia dapat ditunda jika massa hernia dapat dimanipulasi dan tidak
ada gejala strangulasi.
7. Pada saat operasi harus dilakukan eksplorasi abdomen untuk memastikan usus
8.
Indikasi operasi :
19
20
Dewasa Herniorrhaphy :
B. HERNIA UMBILICALIS
Definisi
21
Etiologi
1. Hernia umbilikal pada bayi terjadi karena selama kehamilan tali pusat melewati
lubang kecil yang
menutup dan otot di perut tidak bergabung secara sempurna di garis tengah
perut, dinding perut akan melemah dan bisa menyebabkan munculnya hernia
umbilikal pada saat lahir atau di kemudian hari.
2. Lemahnya adhesi antara sisa jaringan parut tali pusat dan cincin umbilikus
22
23
tidak hilang spontan. Hernia yang besar sekali menimbulkan gangguan pada anak dan
ibu sehingga perlu operasi lebih cepat.
Diagnosis
Hernia umbilikalis kongenital adalah hernia utuh ditutup kulit yang terdapat
waktu lahir. Hernia ini dapat menonjol kedalam tali pusat, disebut hernia ke dalam
tali pusat. Diduga hernia ini terjadi dari omfalokel kecil yang mengalami epitelisasi
intrauterin. Hernia berbentuk oval atau bulat dengan penampang 2-3 cm, lehernya
sempit dan berisi mid gut.
Hernia umbilikal kongenital muncul beberapa hari atau minggu setelah tali pusat
lepas. Penyebab hernia ini adalah lemahnya adhesi antara sisa jaringan parut tali pusat
dan cincin umbilikus. Berbeda dengan omfalokel, hernia umbilikal infantil ditutup
oleh kulit. Umumnya, hernia kecil ini terjadi ditepi superior cincin umbilikal. Hernia
ini mudah direduksi dan menjadi lebih jelas menonjol jika bayi menangis.
Kebanyakan hernia ini menghilang dalam 24 jam pertama dan komplikasi seperti
strangulasi jarang terjadi.
Gejala klinis Hernia Umbilikalis
Hernia umbilikalis merupakan penonjolan yang mengandung isi rongga perut
yang
masuk
melalui
cincin
umbilikus
akibat
peninggian
tekanan
24
emosional pada anak atau orang tua dapat ditunggu sampai sembuh spontan, atau
dioperasi.
Pengobatan konservatif dengan strapping masih belum disepakati. Menurut
Rains dan Ritchie penyembuhan spontan lebih cepat dengan memakai Strapping
plester melingkari perut untuk mendekatkan kulit dan otot. Sedangkan menurut
Swen-son sulit menentukan apakah strapping umbilikus dapat membantu proses
penutupan defek secara alamiah. Biasanya penderita merasa tidak enak dengan
masuknya usus ke dalam kantong hernia. Paling tidak hal ini dapat dicegah
dengan strapping. Menurut Kottinier strapping tidak bermanfaat untuk mencegah
herniasi, malah dapat menutupi tanda-tanda inkarserasi dan menimbulkan iritasi
ku1it.
Bila cincin hernia kurang dari 2 cm, umumnya regresi spontan akan terjadi
sebelum bayi berumur 6 bulan, kadang cincin baru tertutup setelah satu tahun.
Usaha untuk mempercepat penutupan dapat dikerjakan dengan mendekatkan tepi
kiri dan kanan kemudian memancangkannya dengan pita perekat (plester) untuk
2 3 minggu. Dapat pula digunakan uang logam yang dipancangkan di
umbilicus untuk mencegah penonjolan isi rongga perut. Bila sampai usia 1,5
tahun hernia masih menonjol maka umumnya diperlukan koreksi operasi. Pada
cincin hernia yang melebihi 2 cm jarang terjadi regresi spontan dan lebih sukar
diperoleh penutupan dengan tindakan konservatif.
Perbaikan klasik untuk hernia umbilikalis adalah hernioplasti Mayo. Operasi
terdiri dari imbrikasi vest-over-pants dari segmen aponeurosis superior dan
inferior. Hernia umbilikalis besar, lebih suka ditangani dengan prostesis yang
mirip dengan perbaikan prostesis untuk hernia insisional.
Operasi dianjurkan bila terdapat keadaan berikut:
C. HERNIA DIAFRAGMATIKA
Definisi
Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ perut ke dalam rongga dada
melalui suatu lubang pada diafragma. Sesuai penjelasan sebelumnya terdapat tiga tipe
dasar hernia diafragmatika kongenital yaitu hernia Bochdalek (posterolateral), hernia
Morgagni (retrosternal atau anterior), dan hiatus hernia
Etiologi dan Klasifikasi
Penyebab pasti hernia masih belum diketahui. Hal ini sering dihubungkan
dengan penggunaan thalidomide, quinine, nitrofenide, antiepileptik, atau defisiensi
vitamin A selama kehamilan.
1. Hernia Diaphragmatica Posterolateral (BOCHDALEK)
Hernia tipe Bochdalek adalah hernia diafragmatika dari membrane
pleuroperitoneal untuk berkembang dan menutup sebelum usus kembali ke
abdomen pada minggu ke 10 gestasi.Usus kemudian memasuki rongga pleural
dan menyebabkan perkembangan paru yang buruk sehingga terjadi hipoplasia
paru (penurunan jumlah alveoli per area paru). Hati dan limpa mungkin juga
akan ikut masuk ke dalam rongga thoraks. Frekuensi hernia ini adalah 1:2000
kelahiran hidup dan umumnya bayi yang di diagnosis dengan hernia ini
sebanyak 60% akan meninggal.
26
28
Juga dapat terjadi hernia inkarserata maupun strangulata dari usus yang mengalami
herniasi ke rongga thorax ini. Hernia diafragmatika akan menyebabkan gangguan
kardiopulmoner karena terjadi penekanan paru dan terdorongnya mediastinum ke
arah kontralateral.
Sekitar 80-90% ruptur diafragma terjadi akibat kecelakaan sepeda motor.
Mekanisme terjadi ruptur berhubungan dengan perbedaan tekanan yang timbul antara
rongga pleura dan rongga peritonium. Trauma dari sisi lateral menyebabkan
diafragma 3 kali lebih sering dibandingkan trauma dari sisi lainnya oleh karena
langsung dapat menyebabkan robekan diafragma pada sisi ipsilateral. Trauma dari
arah depan menyebabkan peningkatan tekan intra abdomen yang mendadak sehingga
menyebabkan robekan radier yang panjang pada sisi posterolateral yang secara
embriologis merupakan bagian terlemah.
75 % ruptur diafragma terjadi di sisi kiri, dan pada beberapa kasus terjadi pada
sisi kanan yang biasanya disebabkan oleh trauma yang hebat dan biasanya
menyebabkan gangguan hemodinamik, hal ini disebabkan oleh karena letak hepar
disebelah kanan yang sekaligus menjadi suatu proteksi. Pada trauma kendaraan
bermotor arah trauma menentukan lokasi injury di Kanada dan Amerika Serikat
biasanya yang terkena adalah sisi kiri khususnya pada pasien yang menyetir mobil,
sedangkan pada penumpang biasanya yang terkena sisi kanan.
Pada trauma tumpul biasanya menyebabkan robekan radier pada mediastinum
dengan ukuran 5-I5 cm, paling sering pada sisi posterolateral, sebaliknya trauma
tembus menyebabkan robekan linier yang kecil dengan ukuran kurang dari 2 cm dan
bertahun-tahun kemudian menimbulkan pelebaran robekan dan terjadi herniasi.
Berikut ini meknisme terjadinya ruptur diafragma: (I) robekan dari membran
yang mengalami tarikan (stretching), (2) avulasi diafragma dari titik insersinya, (3)
tekanan mendadak pada organ viscera yang diteruskan ke diafragma. 12Pada
neonatus hernia ini disebabkan oleh gangguan pembentukan diafragma. Seperti
29
30
klinis
hernia
diafragmatika
akan
menyebabkan
gangguan
31
Gambar
Anteroposterior
(AP)
pada
pasien
dengan
Hernia
diafragmatika dengan eventerasi. Bila perlu dapat pula dilakukan untuk membuktikan
apakah kelainan itu eventerasi atau hernia biasa.
2.6 Diagnosis Banding
Eventrasio Diafragmatika
Paralisis diafragma
sedangkan
padapemeriksaan
fluoroskopi
mula-mula
terlihat
lama
makin
meninggi,sedangkan
bila
dilakukan
pemeriksaan
Anak ditidurkan dalam posisi duduk dan dipasang pipa nasogastrik yang
dengan teratur dihisap. Diberikan antibiotika profilaksis dan selanjutnya anak
dipersiapkan untuk operasi. Hendaknya perlu diingat bahwa biasanya (70%) kasus ini
disertai dengan hipospadia paru. Pembedahan elektif perlu untuk mencegah penyulit.
Tindakan darurat juga perlu jika dijumpai insufisiensi jantung paru pada neonatus.
Reposisi hernia dan penutupan defek memberi hasil baik.
34
2. Stabilisasi preoperative
Pada hernia diafragmatika terdapat paru yang hipoplastik, tidak atelektasis
vaskularisasi
arteriolar
yang
abnormal
dan
hipertensi
pulmonal
sehingga
terapi
ECMO
adalah
perlengkapan
paru
buatan
yang
digunakan
untuk
35
Gagal nafas pada bayi dengan hernia diafragmatika dapat berhubungan dengan
perkembangan paru yang abnormal dan defisiensi surfaktan. Studi
postmortem menunjukkan adanya penurunan ekskresi surfaktan apoprotein A (SP-A)
yang lebih berat pada sisi dengan hernia diafragmatika
dibandingkan dengan sisi yang lain. Hal ini menunjukan adanya
penundaan
pematangan fungsional atau perkembangan dan sintesis SP-A. Analisis cairan amnion
mendukung kenyataan tersebut.Surfaktan sebaiknya diberikan segera saat bayi
menarik nafasnya untuk pertama kali.
6. Terapi antenatal
Pemberian glukokortikoid antenatal untuk memperbaiki maturitas paru dan
meningkatkan oksigenasi serta kemampuan paru.
7. Terapi pembedahan perinatal
Davis dkk.mengungkapkan bahwa pembedahan yang dipersiapkan lebih dahulu
diikuti dengan terapi ECMO memberikan hasil yang lebih baik. Waktu yang tepat
untuk melakukan pembedahan belum diketahui dengan pasti, beberapa ahli
menganjurkan pembedahan dapat dilakukan 24 jam setelah bayi stabil, tetapi
penundaan sampai 7-10 hari dapat juga ditoleransi. Banyak ahli bedah lebih
menyukai operasi dikerjakan saat ekokardiografi menunjukkan tekanan arteri
pulmonalis stabil dalam 24-48 jam. Drainase dengan chest tube diperlukan bila
terdapat tension pneumothorax. Prinsip pembedahan adalah mengembalikan organ
abdomen pada tempatnya.
8. Transplantasi paru
Transplantasi paru adalah salah satu teknik pembedahan dalam upaya mengurangi
efek buruk distres pernapasan pada bayi dengan hernia Bochdalek akibat hipoplasia
36
paru berat yang gagal dengan terapi suportif pernapasan, namun pengobatan ini masih
memerlukan penelitian lebih lanjut.
9. Perawatan pasca bedah
Perawatan pasca bedah meliputi perawatan
perdarahan, distres pernapasan, hipotermia, produksi urin yang menurun, infeksi dan
obstruksi usus.
Pengawasan yang dilakukan saat pasien masih dirawat di rumah sakit meliputi
monitoring pernapasan, evaluasi neurologis, dan masalah pemberian makanan.
Perawatan jangka panjang: Perawatan
Posisi Supine.
37
Hiatus di tutup
Dor (anterior)
3. Belsey Mark IV
-
dilakukan thorakotomi kiri pada ICS 5 atau 6 untuk disseksi bebas dari
esofagus distal.
38
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
39