spondilitis Tuberculosis
Nafis Syauqi
03011207
Pendahuluan
Spondilitis tuberkulosis atau yang lebih populer disebut Potts
Disease (PD) adalah tuberkulosis diseminata yang mengenai
tulang belakang. PD merupakan jenis tuberkulosis
muskuloskeletal paling berat karena dapat menyebabkan
destruksi tulang, deformitas, dan paraplegia. Vertebra
thorakal (T5-T12)2 adalah lokasi yang paling sering terkena,
berkisar 40-50%.
Prevalensi PD berkisar 1-2% dari seluruh kejadian tuberkulosis
Prevalensi PD mencapai 50% kasus tuberkulosis
muskuloskeletal
Sequele dari PD berupa kyphosis jika terjadi destruksi pada
tulang belakang dan potts paraplegia yang menyebabkan
penurunan kualitas hidup penderita.
Identitas
Nama : Tn. S
Usia
: 59 tahun
: Menikah
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat: Menteng dalam Jakarta Selatan
Suku bangsa : Betawi
Agama: Islam
Pendidikan terakhir
Masuk tanggal
: SMA
: 24/11/2015
RPS
Keluhan utama : Demam menggigil semenjak
1 hari yang lalu
Keluhan Tambahan : kedua kaki tidak bisa
digerakkan
Riwayat alergi
Riwayat alergi makanan dan obat disangkal
oleh pasien.
Riwayat kebiasaan
Pasien merokok pada usia muda namun
sudah berhenti. Jarang berolahraga, tidak
konsumsi obat-obatan, dan minuman beralkohol.
Riwayat sosioekonomi
Pasien tinggal di kawasan padat penduduk
dengan rumah berdempetan satu sama lain.
Tetangga pasien ada yang mengidap batuk lama
dan meninggal karena hal tersebut.
Riwayat pengobatan
Pasien mengonsumsi obat tuberculosis secara
rutin, pasien tidak ingat nama obat ataupun dosis
yang diberikan.
Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis
Kesan sakit
Tanda vital
Tekanan darah
: 160/100 mmHg
Suhu
: 370 C
Nadi
: 80 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Status Neurologis
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda rangsang meningeal : Nervus Kranialis : Dalam batas normal
Reflek
Motorik
: inkontinensia
Defekasi
: inkontinensia
Penunjang
Lab : LED 35 mm/ jam
Diagnosis
Diagnosis klinis
: Paraparesis, hipesthesia,
inkontinensia urine,hipertensi gr II, klinis ISK
perbaikan
Diagnosis etiologi : Spondilitis Tb
Diagnosis topis : gangguan pada kolumna
anterior, posterior, lateral dan traktus
kortikospinal
Diagnosis patologis
tuberculosis
: Infeksi Mycobacterium
Medika mentosa
BioATP 3x1 po
FOLLOW UP
Pasien dikonsulkan dari bagian paru 3 hari setelah
pasien dirawat dengan kelemahan di kedua kaki.
Pasien compos mentis, pupil bulat isokor dengan
diameter 3mm, reflek cahaya langsung dan tidak
langsung (+/+). Pada pemeriksaan fisik tidak
ditemukan adanya gangguan pada nervus kranialis.
Reflek fisiologis hyporefleks pada kedua tungkai
bawah. Refleks patologis tidak ditemukan. Tonus otot
tungkai bawah ditemukan spastik dengan kekuatan
motoris 1. Sensoris ditemukan penurunan raba rasa
halus setinggi vetebra thoracal 8. Pemeriksaan posisi
dan gerak jari kaki ditemukan (-). Pemeriksaan fungsi
otonom pasien mengatakan pipis mengompol dan bab
tidak berasa. Pasien pulang tanggal 31/11/2015.
Analisa kasus
Pasien dikonsulkan dari penyakit dalam dengan
keluhan kedua kaki tidak dapat digerakkan dan
mati rasa. Hasil pemeriksaan CT Scan
(23/7/2015) menunjukkan adanya destruksi
diskus dan penekanan pada medulla spinalis
setinggi T7-8 yang berupa spondilodiscitis.
Spondilodiscitis merupakan gambaran klasik dari
spondilitis tb3. Keluhan kaki tidak bisa digerakkan
dan mati rasa muncul diakibatkan oleh
komplikasi efek kompresi dari perjalanan
penyakit tersebut yang disebabkan oleh abses,
jaringan granulasi dan jaringan kaseosa.3,4