Anda di halaman 1dari 9

Natassa Adi Putri - 3712100020

Intrepretasi Lapangan F3 dan Atribut Seismik


Pendahuluan
Data F3-Demo merupakan data seismic dan sumur yang digunakan untuk tujuan pembelajara.
Lokasi ini terdapat di Laut Utara Belanda. Untuk melakukan analisis reservoir pada lapangan ini,
maka dilakukan analisis atribut dengan menggunakan software Petrel. Berikut adalah analisis
yang telah dikerjakan,
Well Seismic Tie (dengan HRS)
Well Seismic Tie dilakukan di software HRS dengan 4 sumur. Alur yang digunakan dalam well
seismic tie adalah sebagai berikut:

Import Well, Tops,


Checkshot, Seismic

Menghitung P_wave
Impedance
(sonic*density)

Ekstraksi Wavelet
(statistical Wavelet)

Korelasi setiap sumur

Akustik Impedance

Koefisien Refleksi +
Wavelet = Sintetik
Seismogram

Shifting dan
Stretching

Well Correlation baik


>= 0.7

Dari alur diatas, didapatkan parameter well tie sebagai berikut :


1. Wavelet yag digunakan adalah statistical wavelet dengan constant phase.

2. Korelasi tiap sumur yang dihasilkan:


Nama Well
Nilai Korelasi
F02-1
0.482
F03-2
0.414
F03-4
0.535
F06-1
0.535

Max Corr.
0.482
0.414
0.565
0.535

Shifting
0
0
1
0

Korelasi dilakukan dengan fasilitas auto stretch yang disediakan oleh HRS. Gambar diatas
merupakan well F06-1 yang telah dikorelasi dengan data seismic. Selanjutnya data hasil korelasi
dieksport yang kemudian akan digunakan dalam Petrel. (data yang dieksport adalah PWave_corr)

PETREL SECTION
Setekah dilakukan well seismic tie di HRS, dilakukan interpretasi seismic denga software petrel.
Berikut adlaah langkah-langjah yang dilakukan untuk mengimport data. Data yang diimport
adalah data:
a)
b)
c)
d)

Seismic
Well
Checkshot
Well Tops

IMPORT WELL LOG

IMPORT CHECKSHOT

Setelah semua data telah diimport, maka yang selanjutnya dilakukan adalah membuat horizon.
Pada project ini dipilih horizon
Time Structure Map FS-4
Berikut adalah tampilan dari Time Structure Map FS-4 yang telah dipicking horizon. Dalam
projek ini asumsi picking horizon yang digunakan:
a) Pada saat picking dilakukan autotracking 3D.
b) Interval inline dan xline adalah 10 setiap koreksi picking

Analisis Atribut Seismik


Fault dan Variance
Analisis variance dilakukan untuk melihat keseragaman antar tras seismic. Atribut ini berguna
untuk melihat patahan-patahan major maupun minor. Patahan diidentifikasikan dari perbedaan
nilai amplitude pada satu tras yang lateral. Dalam projek ini dilakukan 4 interpretasi patahan
yang berada pada inline 575. Patahan ini merupakan patahan minor yang cukup banyak
jumlahnya, sehingga diperlukan ketelitian untuk melakukan fault interpretation. Dalam software
lainnya, variance dapat diartikan sebagai similarity, yang berarti bentuk dari atribut coherency
yang menggambarakan kemiripan waveform dan amplitude suatu tras seismic dengan tras yang
lainnya. Atribut ini merupakan atribut yang sangat baik untuk menampilkan detail geometri sesar
utama dan struktur penyertanya.

Pemodelan Patahan dan Pillar Gridding


Pemodelan patahan dilakukan untuk menyempurnakan patahan dengan metode grid yang
selanjutnya akan ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi. Sedangkan pillar gridding merupakan
proses grid untuk membuat ukuran grid yang kemudian ditampilkan dalam patahan 3D.
Untuk melihat kemenerusan patahan pada penampang seismic maka dapat dilakukan dengan
membuat model terlebih dahulu dengan menggunakan Gridding. Dapat pula dilakukan dengan
autotracking fault, namun hasil yang ditampilkan akan sangat tidak beraturan dikarenakan butuh
perlakuan dari user untuk mengidentifikasi patahan tersebut. Oleh karena itu, cara yang
digunakan adalah dengan menggunakan pillar gridding

Atribut RMS Amplitude


Atribut RMS Amplitude termasuk kedalam attribute amplitude primer yang merupakan akar dari
jumlah energi dalam domain waktu. Atribut ini dapat menunujukkan keberadaan hidrokarbon
karena indikasi penurunan amplitude dapat mengidentifikasikan adanya hidrokarbon[2]. Hal ini
dikarenakan batuan yang mengandung hidrokarbon memiliki densitas yang lebih rendah
dibandingkan air sehingga mengakibatkan turunnya impedansi akustik dan KR.

Gambar dibawah menunjukkan atribut RMS Amplitude pada lapisan FS 8. Warna biru muda
menunjukkan amplitude yang lebih tinggi dibandingakan warna magenta. Amplitude yang tinggi
mengindikasikan adanya lapisan pasir yang tebal [1]. Lapisan ini dapat menunjukkan
keterdapatan hidrokarbon maupun channel.

Average Energy
Atribut ini menggambarkan kumpulan dari amplitude yang terdapat dalam beberapa sampel pada
suatu window tertentu, atribut ini mirip dengan RMS amplitude yang menunjukkan ukuran dari
reflektifitas lapisan dan dapat digunakan untuk direct hydrocarbon zone interest. Hasil average
energy tidak berbeda jauh dari RMS amplitude dengan amplitude lebih tinggi di bagian Timur
dan beberapa di central (ditunjukkan dengan lingkaran hitam).

Dapus
(1) http://digilib.unila.ac.id/112/13/Bab%20V.pdf
(2) http://hfi-diyjateng.or.id/sites/default/files/1/FULLPenentuan%20Persebaran%20Reservoar%20Sandstone%20dan%20Identifikasi%20Faults%20M
enggunakan%20Aplikasi%20Internal%20Atribut%20Seismik%3A%20Studi%20Kasus%20Lapa
ngan%20X,%20Kanada.pdf
(3) https://en.wikipedia.org/wiki/Seismic_attribute#Average_Energy

Anda mungkin juga menyukai