Oleh:
Winda Deviana M C54080009
Arif Baswantara C54080027
Conny Ayuningtyas C54080052
Genadi Algadri C54080054
2.1 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan mengetahui karakteristik dari alat
tangkap bottom trawl baik itu konstruksi, metode penggunaan, dan unit
penangkapan yang menyertainya.
II. PEMBAHASAN
2.1 Kapal
Kapal merupakan unit penangkapan ikan yang menjadi tempat
berfungsinya suatu alat tangkap. Setiap alat tangkap mempunyai jenis kapalnya
masing-masing, dan setiap kapal mempunyai ciri yang membedakan dengan kapal
lainnya.
Untuk alat tangkap jenis bottom trawl, kapal yang digunakan adalah kapal
trawler. Kapal ini digerakan oleh tenaga penggerak steam engine hingga 10 000
HP. Trawl memiliki deck belakang yang lebih luas dibandingkan dengan jenis
kapal perikanan lainnya karena di deck ini dilakukannya semua kegiatan
penangkapan. Semua trawler memiliki trawl winches untuk mengatur dan
menyimpan trawl dan juga gallows untuk mempermudah masuknya trawl ke
kapal setelah operasi penangkapan.
Dalam satu kali operasi penangkapan, hanya satu kapal trawler yang
digunakan. Namun untuk bottom trawl jenis pair trawl, dibutuhkan dua buah
kapal dalam sekali pengoperasiannya dengan ukuran kapal yang sama.
2.3 Nelayan
Nelayan adalah salah satu unit penangkapan ikan yang sangat penting.
Karena nelayan adalah yang melakukan kegiatan penangkapan, jadi mereka yang
mengoperasikan kapal dan alat tangkapnya. Untuk alat tangkap bottom trawl,
diperlukan sekitar 20 nelayan setiap kapalnya dalam sekali operasi penangkapan.
Nelayan ini bertugas pada bagian navigasi, anak buah kapal, teknisi peralatan, dan
pengolahan ikan dalam kapal.
2.4 Deskripsi alat tangkap yang masuk sub kelas bottom trawl
Alat tangkap jenis bottom trawl dapat kita bagi lagi ke dalam tiga kategori.
Tiga kategori bottom trawl dapat dibedakan berdasarkan bagaimana mereka
membuka dipertahankan horizontal. Tiga kategori tersebut adalah beam trawl,
bottom otter trawl, dan bottom pair trawl.
Beam trawl umumnya dirancang tanpa sayap. Trawl dibuka secara
horizontal menggunakan bingkai yang terbuat dari kayu ataupun besi. Secara
vertikal, trawl dibuka dengan penyangga biasa seperti pada trawl umumnya.
Beam trawl akan terus terbuka tanpa perlu gaya hydrodinamika dari air.
Bottom otter trawl dirancang seperti trawl pada umumnya. Memiliki sayap
yang panjang dan memiliki otter board pada bagian sayapnya. Otter board
memanfaatkan gaya hydrodinamika agar trawl tetap terbuka saat trawl ditarik
oleh kapal.
Bottom pair trawl tetap dirancang seperti trawl pada umumnya, namun
bottom pair trawl tidak memiliki otter board pada bagian sayapnya.
Pengoperasian bottom pair trawl menggunakan dua buah kapal, sehingga bukaan
trawl diatur oleh kedua kapal.
III.KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Bottom trawl merupakan alat tangkap yang termasuk dalam kelas trawl.
Rancangannya serupa dengan trawl pada umumnya. Bottom trawl di bedakan
menjadi beam trawl, bottom otter trawl, dan bottom pair trawl. Trawl dioperasikan
oleh kapal trawler dan dioperasikan dengan menyisir di dasar perairan.
3.2 Saran
Rancangan bottom trawl sebaiknya menggunakan BED, sehingga hasil
tangkapannya lebih terkontrol. Penggunaan bottom trawl juga harus di ikuti
dengan pegetahuan tentang letak ekosistem terumbu dan daerah schooling ikan-
ikan yang telah dewasa.
DAFTAR PUSTAKA
Trawler