REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR 33 /POJK.04/2014
TENTANG
DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK
Jasa
Keuangan
tentang
Direksi
dan
Dewan
1.
2.
Undang-Undang
Nomor
Perseroan
Terbatas
Indonesia
Tahun
40
Tahun
(Lembaran
2007
2007
Negara
Nomor
106,
tentang
Republik
Tambahan
Undang-Undang
Nomor
21
Tahun
2011
tentang
-2-
Indonesia
Tahun
2011
Nomor
111,
Tambahan
: PERATURAN
DIREKSI
OTORITAS
DAN
JASA
DEWAN
KEUANGAN
KOMISARIS
TENTANG
EMITEN
ATAU
PERUSAHAAN PUBLIK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud
dengan:
1.
Rapat
Umum
Pemegang
Saham
yang
selanjutnya
dalam
Undang-Undang
tentang
Perseroan
3.
4.
memenuhi
persyaratan
sebagai
Komisaris
Independen
-3-
BAB II
DIREKSI
Bagian Kesatu
Keanggotaan
Pasal 2
(1)
(2)
(1)
(2)
(3)
(1)
b.
c.
2. tidak
-4-
2.
tidak
pernah
menjadi
anggota
Direksi
bersalah
menyebabkan
suatu
dan/atau
yang
berkaitan
dengan
anggota
Direksi
tidak
pernah
menjadi
b)
dan/atau
Komisaris
anggota
Dewan
sebagai
anggota
Direksi
anggota
Dewan
dan/atau
izin,
pendaftaran
dari
persetujuan,
atau
Otoritas
Jasa
laporan
laporan
keuangan
tahunan
kepada
e.
(2)
-5-
b.
Emiten
atau
Perusahaan
Publik
lain;
dan/atau
c.
juga
menjabat
sebagai
anggota
(3)
yang
Peraturan
berbeda
Otoritas
dengan
Jasa
ketentuan
Keuangan
ini,
dalam
berlaku
Direksi
rekomendasi
dari
kepada
Dewan
RUPS
harus
Komisaris
memperhatikan
atau
komite
yang
-6-
Bagian Kedua
Pengunduran Diri dan Pemberhentian Sementara
Pasal 8
(1)
Anggota
Direksi
dapat
mengundurkan
diri
dari
yang
bersangkutan
wajib
menyampaikan
Emiten
atau
keterbukaan
Perusahaan
informasi
Publik
kepada
wajib
melakukan
masyarakat
dan
diterimanya
permohonan
pengunduran
diri
Direksi
(1)
(2)
(3)
-7-
(5)
Dengan
lampaunya
jangka
waktu
penyelenggaraan
dapat
mengambil
keputusan,
pemberhentian
(7)
b.
(8)
(7)
berlaku
sejak
keputusan
pemberhentian
pemberhentian
sementara
Emiten
atau
Perusahaan
Publik
wajib
melakukan
keterbukaan
-8-
keterbukaan
informasi
kepada
masyarakat
dan
b.
pemberhentian
sementara
oleh
Dewan
lampaunya
jangka
waktu
sebagaimana
(2)
dimaksud
pada
ayat
(1),
(4)
tanggung
jawab
sebagaimana
dimaksud
pada
-9-
Setiap
anggota
tanggung
Direksi
renteng
bertanggung
atas
kerugian
jawab
secara
Emiten
atau
kerugian
Emiten
atau
Perusahaan
Publik
b.
dan
sesuai
dengan
maksud
dan
tidak
mempunyai
benturan
kepentingan
baik
(2)
-10-
a.
b.
(3)
kepentingan
dengan
Emiten
atau
Perusahaan Publik;
b.
Dewan
Komisaris
dalam
hal
seluruh
anggota
(1)
(2)
(3)
(4)
-11-
Direksi
harus
menjadwalkan
rapat
sebagaimana
Pada
rapat
yang
telah
dijadwalkan
sebagaimana
(1)
Pengambilan
dimaksud
keputusan
dalam
rapat
Pasal
16
Direksi
ayat
sebagaimana
(1)
dilakukan
Dalam
hal
mufakat
tidak
tercapai
sebagaimana
keputusan
dimaksud
musyawarah
pada
ayat
(1),
seluruh
anggota
Direksi
yang
hadir,
dan
(3)
-12-
bersangkutan
wajib
menyebutkan
alasannya
BAB III
DEWAN KOMISARIS
Bagian Kesatu
Keanggotaan
Pasal 20
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
Ketentuan
persyaratan
mengenai
untuk
persyaratan
menjadi
dan
pemenuhan
anggota
Direksi
-13-
a.
bukan
merupakan
orang
yang
bekerja
atau
kegiatan
Emiten
atau
Perusahaan
Komisaris
Independen
Emiten
atau
c.
d.
(3)
untuk
melakukan
penggantian
anggota
Dewan
Pasal 24
-14-
Pasal 24
(1)
b.
(2)
sebagai
anggota
Direksi,
anggota
Dewan
atau
Perusahaan
Publik
dimana
yang
pada
ayat
tidak
(3)
hanya
bertentangan
dapat
dilakukan
dengan
peraturan
perundang-undangan lainnya.
(5)
yang
berbeda
Otoritas
Jasa
dengan
ketentuan
Keuangan
ini,
dalam
berlaku
(2) Pernyataan
-15-
(2)
Pernyataan
independensi
Komisaris
Independen
mengenai
pengunduran
diri
anggota
Direksi
(2)
Dalam
kondisi
tertentu,
Dewan
Komisaris
wajib
dengan
kewenangannya
sebagaimana
diatur
tanggung
jawab
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
-16-
(5)
Ketentuan
mengenai
pertanggungjawaban
Direksi
Dewan
Komisaris
sementara
berwenang
anggota
memberhentikan
Direksi
dengan
menyebutkan
dapat
melakukan
alasannya.
(2)
Dewan
Komisaris
tindakan
Wewenang
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(2)
Dewan
Komisaris
wajib
mengadakan
rapat
paling
-17-
(3)
(4)
Kehadiran
anggota
Dewan
Komisaris
dalam
rapat
Pengambilan
keputusan
sebagaimana
dimaksud
rapat
dalam
Dewan
Pasal
Komisaris
31
ayat
(1)
Dalam
hal
mufakat
tidak
tercapai
sebagaimana
keputusan
dimaksud
musyawarah
pada
ayat
(1),
BAB IV
PEDOMAN DAN KODE ETIK
Pasal 35
(1)
(2)
-18-
a.
landasan hukum;
b.
c.
nilai-nilai;
d.
waktu kerja;
e.
f.
(3)
(4)
(1)
(2)
prinsip
pelaksanaan
Komisaris,
pendukung
tugas
Direksi,
karyawan/pegawai,
organ
yang
dimiliki
Dewan
dan/atau
Emiten
atau
organ
yang
Perusahaan
Publik
kepentingan
dengan
dimiliki
apabila
Emiten
Emiten
terdapat
atau
atau
benturan
Perusahaan
Publik.
(3) Kode
-19-
(3)
(4)
BAB V
LARANGAN
Pasal 37
Setiap anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung
maupun
tidak
langsung
dari
kegiatan
Emiten
atau
BAB VI
KETENTUAN SANKSI
Pasal 38
(1)
Modal,
Otoritas
Jasa
Keuangan
berwenang
melakukan
pelanggaran
ketentuan
Peraturan
peringatan tertulis;
b.
c.
d.
e.
f.
g.
pembatalan pendaftaran.
(2) Sanksi
-20-
(2)
sanksi
administratif
berupa
peringatan
Sanksi
administratif
berupa
denda
sebagaimana
-21-
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
MULIAMAN D. HADAD
Diundangkan di Jakarta
Pada tanggal 8 Desember 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd.
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 375
Salinan sesuai dengan aslinya
Direktur Hukum 1
Departemen Hukum,
Ttd.
Tini Kustini