Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HEMATOLOGI
Anemia
o DD mikrositik
Defisiensi Besi
Anemia sideroblas
Kronik disease
Thalassemi
Malnutrisi
Chronic blood loss
o DD makrositik
Defisiensi B12
Defisiensi folat
Liver diasease
o DD normositik
Acute blood loss
Infeksi
Anemia aplastik
Gagal ginjal
Pada anemia defisiensi zat besi:
o Irritable dan anoreksia jika Hb < 5
o Pucat mulai muncul jika Hb < 7
o Hasil lab anemia mikrositik hipokrom
o Fase-fase
Deplesi besi (ferritin rendah)
Defisiensi besi (serum iron rendah)
Anemia defisiensi besi (terjadi anemia)
o Kriteria diagnostik :
Hb kurang (WHO)
Fe Serum < 50 (WHO)
Ferritin serum < 12
Respons terapi besi
Pemberian dosis 3 mg/kg/hari menunjukkan Hb naik 1, Ht naik 3 %, atau
kenaikan jumlah retikulosit.
Treatment
Dosis besi elemental 4-6 mg/kg/hari
Fe fumarat (33 % elemental), Fe Glukonas (11% elemental), Fe sulfat (20%
elemental)
Dinilai dengan kenaikan kadar Hb minimal 2
Pada gagal ginjal, koreksi perbaikan Hb hanya sampai 8 g/dl
G6PD diturunkan secara X-linked
Leukemia
o Hematopoiesis terganggu pucat
o Thrombopoiesis terganggu manifestasi perdarahan
o Hepatosplenomegaly
Obligat hemofili
o Saudara kandung yang hemofili
o Saudara ibu yang hemofili
o Kakek yang hemofili (dari pihak ibu)
CML ditreat dengan hiydroxilurea untuk mengatasi hiperleukositosis (dosis 500 mg/kgBB)
CML ditreat allopurinol untuk mengurangi penumpukan asam urat akibat banyaknya pemecahan
sel
Keganasan (kanker)
o Pertumbuhan sel yang tidak terkendali sehingga menyebar ke semua jaringan
o Terbanyak pada anak leukemia, retinoblastoma, tumor otak, & limfadenopati
o Radioterapi tidak boleh untuk anak kurang dari 3 tahun
o Indikator nonspesifik untuk keganasan anak = LED > 100
o Biopsi dapat dilakukan dengan FNAB atau open biopsy
o Limfadenopati
KGB membesar jika diameter > 10 mm, jika < 10 mm hanya dilaporkan sebagai
teraba
Pengecualian jika teraba di supraklavikula karena pasti abnormal
Ciri-ciri painless, eritema -, fluktuatif -, membesar dengan cepat, tidak respon
terhadap AB 2 minggu
Hiperleukositosis = > 100.000
o Jika limfositer biasanya tanda leukemia
o Merupakan bentuk kegawatdaruratan karena bahaya leukostasis
Sel-sel leukosit muda yang kebanyakan itu dikhawatirkan menumpuk pada
sirkulasi perifer dan mengahambat aliran darah
Leukosit muda bentuknya kaku karena intinya yang masih besar
Leukosit matang fleksibel sehingga tidak menyumbat sirkulasi karena intinya
mengecil
Pada leukemia, differensiasi sel darah tida terjadi (cell cycle berhenti pada fase sel blas)
o Laki-laki sering lebih sering daripada permpuan
o Treatment fase induksi 6 minggu dan diharapkan sembuh dalam 2 tahun
o Epidemiologi terbanyak LLA, LNLA, CML
o Biasanya patofisiologi sudah mulai 8 bulan sebelum terdiagnosis
o Kronik atau akut tergantung dari maturasi sel
Akut berhenti 100% pada fase blas
Kronik berhenti pada banyak fase meskipun fase blas tetap paling banyak
Anisocytosis variation in size (indikator = RDW)
Poikilocytosis variation in shape (indikator = blood smear)
Retikulosit normal = 0,5 15 %
o Indikator aktivitas eritropoiesis
Pemecahan sel darah
o Usia eritrosit = 120 hari
o Usia leukosit & thrombosit = beberapa hari
o Penghacuran oleh sistem retikuloendotelial (liver & spleen)
Hematopoiesis
o Akhir masa fetal = liver
o Neonatus = bone marrow
o Sel induk
Myeloid menjadi semua sel
Limfoid spesifik limfosit T & B
o Leukosit yang pertama terbentuk adalah neutrofil
o Thormbosit dibentuk dari sitoplasma megakariosit
o Eritropoietin = stimulan untuk eritropoiesis
Dibentuk oleh ginjal
Penurunan produksi EPO jika
Gagal ginjal kronik
Hipotiroidism
Inflamasi kronik
o Eritroblas = semua eritrosit yang masih memiliki inti
o Retikulosit = eritrosit yang sudah kehilang inti namun berukuran lebih besar & masih
mengandung organ sitoplasmik
Normalnya bertahan selama 1 hari dalam sirulasi sebelum akhirnya matur
Retikulosit yang meningkat artinya terjadi peningkatan aktivitas eritropoiesis
DIARE
Diare
o Definisi BAB cair lebih dari 3 x dalam 24 jam.
o Normalnya, dalam setahun, anak kena diare kurang lebih 2 kali
HIPERBILIRUBINEMIA
Ikterus
o Bilirubin indirek
Kulit kuning keemasan
Berbahaya bagi tubuh, karena dapat menyebabkan kernikterus (sifat zatnya
lipofilik sehingga dapat dengan mudah menembus BBB)
Tidak dapat dikeluarkan melalui urin karena sifatnya hidrofobik
o Bilirubin direk
Kulit kuning kehijauan
Sifatnya water soluble sehingga dapat keluar melalui ginjal
o Ikterus fisiologis neonatus
Rentang waktu 2 hari sampai 2 minggu
Terjadi karena pemecahan HbF neonatus secara masif sehingga menghasilkan zat
sisa berupa bilirubin
o Pemeriksaan
Bilirubin total, direk, indirek
o Treatment
Fototerapi & transfusi tukar
Foto terapi Hanya untuk hiperbilirubinemia indirek
Mekanisme fotoisomerisasi mengubah bilirubin indirek yang lipofilik
menjadi water soluble dengan cara radiasi sehingga dapat dikeluarkan
melalui ginjal (urin)
o Step by step assessment ikterus > 2 minggu
Periksa bilirubin indirek
Meningkat kemungkinan fisiologis memanjang
Normal / turun normal
Periksa bilirubin direk
Normal / turun normal
Meningkat kemungkinan kolestasis
Periksa kolestasis
Kolestasis = peningkatan bilirubin direk dalam darah (biasanya setelah 2
minggu kelahiran)
Anamnesis spesifik untuk konfirmasi kolestasis adalah warna urin yang
gelap peningkatan bilirubin direk karena bilirubin direk dapat dibuang
melalui urin
kadar bilirubin direk / bilirubin total
o Jika bilirubin total Normal peningkatan bil direk > 1
o Jika bilirubin total meningkat peningkatan bil direk > 20%
Differential diagnosis kolestasis
Klasifikasi Kolestasis
o Ekstrahepatik (atresia bilier, kista bilier, batu empedu)
o Intrahepatik (sering ~ infeksi hepatitis, TORCH)
Bedakan klasifikasi kolestasis berdasarkan anamnesis spesifik mengenai
warna feses
o Pemeriksaan tinja 3 porsi (feses pertama setiap kurun waktu 8 jam)
Dempul terus = ekstrahepatik
Kuning terus = intrahepatik
Campur-campur (fluktuatif) = intrahepatik
Periksa atresia bilier
Harus terdeteksi < 2 bulan kepentingan terapi
Terapi setelah 2 bulan tidak berprognosis baik kecuali mau transplant hati
Terapi dengan operasi KASAI
Biasanya pada bayi cukup bulan dengan APGAR skor baik
Klinis berdasarkan urin berwarna teh dan feses berwarna dempul
TERAPI CAIRAN
NEONATUS
o HMD
o TTN
o MAS
o Sepsis
o Pneumonia neonatal
Pada neonatus, jika ada kecurigaan sepsis, maka neonatus tersebut dianggap sepsis dan
diterapi sesuai sepsis sampai hasil kultur darah membuktikan ia tidak sepsis
Anak dengan hipoksia sebaiknya jangan diberi masukan makanan melalui oral
o Karena pada anak hipoksia, sistem gastrointestinal sedang dalam status paralitik
o Karena 02 yang hanya sedikit dikonsentrasikan untuk organ yang lebih vital (jantung, otak
& suprarenal)
Neonatus akan mengalami anemi fisiologis saat usia 4 bulan karena saat tersebut terjadi
penurunan jumlah Hb (HbF sudah habis dipecah sementara HbA sedang dibentuk)
Anamnesis Neonatus
o Identitas Ibu & Ayah
o HPHT
o ANC
o TORCH
o Obat-obatan
o Hewan Peliharaan
o Faktor risiko sepsis
o ISK
o Keputihan
o Status obgyn
Apneu of Prematurity (satu saja cukup)
o Apnea > 20 detik
o Bradikardi < 100 x/min
o Desaturasi < 88%
Indikasi VTP pada resusitasi neonatus
o Apneu
o HR < 100 x/min
o Sianosis sentral
Indikasi intubasi pada resusitasi neonatus
o Mekonium + & bayi tidak bugar
o VTP menggunakan sungkup muka tidak efektif
o Korrdiinasi VTP dan kompresi dada yang lebih baik
o Pemberian epinefrin
o Indikasi lain
GDS neonatus hipglikemi = < 45 g/dl
o Bolus 200 mg/kg dextrose 10 % ( 2ml/kgBB) IV selama 5 menit
o Maintenance D 10 % 6 8 mg/kgBB/min
Kejang pada neonatus
o Fenobarbital (20 mg/kgBB) IV selama 5 menit boleh diulang 2 x
o Fenitoin (20 mg/kgBB) IV dengan kecepatan 1 mg/kgBB/min
o Maintenace
Fenobarbital 5 mg/kgBB/hari IV tiap 12 jam
Fenitoin 4 8 mg/kgBB/hari IV tiap 12 jam
NEUROLOGI
Kejang
o Adalah pelepasan muatan listrik yang berlebihan pada otak
o Bermanifestasi dalam sensorik, motorik, dan behaviour
o Kejang = simptom (bukan diagnosis)
o Kaku kejang = kejang tonik
o Kejang kelojotan = kejang klonik
o Jenis kejang
Kejang fokal pelepasan muatan listrik spesifik pada suatu lokasi
Kejang umum pelepasan muatan listrik terdapat menyeluruh pada 2 hemisfer
o Anamnesis kejang
Frekuensi
Sejak
Durasi
Bentuk kejang
Kesadaran sebelum, saat dan setelah kejang
Pencetus / aura
o Epilepsi
Lebih dari 2 bangkitan tanpa provokasi dengan interval lebih dari 24 jam
Etiologi hidrosefalus, mikrosefalus, Cerebral Palsy
Antiepilepsi ~ asam valproat efek samping depresi sumsum tulang sehingga
DPL harus selalu di monitor untuk cek leukopeni
o CP
Hambatan perkembangan motorik
Lesi UMN (hipertoni, hiperrefleks, refleks patologis +)
o Kejang Demam
Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal > 38 0 C)
yang disebabkan oleh proses ekstrakranial dan tidak ada riwayat kejang tanpa
demam
Demam wajib mendahului kejang
Klasifikasi
Kejang demam sederhana
o Kurang dari 15 menit
o Kejang yang terjadi kejang umum
o Tidak termasuk kejang demam kompleks
Kejang demam kompleks
o Lebih dari 15 menit
o Berulang dalam 24 jam
o Kejang yang terjadi kejang fokal
Diagnosis diferensial Kejang disertai demam
Kejang demam
Infeksi saraf pusat
Infeksi + epilepsi
Keganasan SSP
Gangguan metabolik
LP pada kejang disertai demam
Untuk membuktikan infeksi SSP yang berkaitan dengan meningitis
Indikasi
o Bayi kurang 1 tahun wajib LP
o Bayi kurang dari 18 bulan rekomendasi untuk LP
o
o
Bayi lebih dari 18 bulan tidak perlu di LP jika tidak ada indikasi
lain
Karena TRM & refleks patologis pada bayi biasanya akan muncul
dan menghilang pada usia 18 bulan
Status Konvulsitikus
Kejang > 30 menit atau kejang berulang tanpa perbaikan kesadaran dalam 30
menit
Trias ensefalitis
o Demam
o Kejang
o Penurunan kesadaran
Indikasi LP adalah kecurigaan infeksi SSP ~ wajib pada kejang demam anak < 1 tahun
Hidrosefalus
o Komunikans disebabkan gangguan produksi atau absorbsi
o Non-komunikans disebabkan karena sumbatan
Kesadaran
o Komponen pengatur kesadaran
Batang otak
Talamus
ARAS (projecting fiber)
Korteks cerebri
o GCS pada anak (penurunan kesadaran)
12 14 = ringan
9 11 = sedang
< 8 = koma (berat)
o Pendekatan klinis penurunan kesadaran = tentukan letak lesi
Supratentorial ditemukan keterlibatan korteks (gejala fokal, lumpuh dll)
Infratentorial gejala batang otak (paresis n kranialis 3 12) & gejala cerebelum
(keseimbangan dan motorik halus)
Meningismus = gejala meningitis tanpa meningitis biasanya abses torak & nyeri gigi
berlubang
Gejala TIK meningkat
o Sakit kepala
o Penurunan kesadaran
o Muntah
o Gangguan penglihatan
Pada TIK meningkat, hati-hati jika mau dilakukan LP karena bahaya herniasi
o
GIZI
o
o
o
Keadaan yang ditandai dengan kenaikan BB yang tidak sesuai dengan seharusnya (tidak
naik ~ flat growth atau turun)
Yang dinilai hanyalah BB/U pada 2 kali pengukuran
Definisi pasti
Perpindahan posisi BB/U yang melewati lebih dari 2 persentil utama (3, 5, 10, 25,
50) atau 2 SD ke bawah jika di plot
KARDIOLOGI
RESPIROLOGI
Asma
o Definisi bronkokonstriksi (obati dengan bronkodilator) + inflamasi kronik (obati dengan
steroid) + remodelling (belum ada obatnya)
o Ciri-ciri asma
Reversibilitas
Sebelum dan sesudah diberi bronkodilator
Sebelum dan sesudah dipicu (uji provokasi)
FEV 1 > 20%
Variabilitas (nokturnal)
Mengikuti variasi diurnal, pada malam hari normalnya kaliber saluran
napas memang lebih kecil dari siang hari karena kadar kortisol
(antiinflamasi endogen) menurun malam hari. Perubahan ini akan sangat
parah pada asma.
Variasi nocturnal dan pagi hari (FEV 1 > 20%)
Episodik
Atopi
o Wheezing pada anak saat ekspirasi DD nya
Asma
Bronkiolitis (anak kurang dari 2 tahun)
Benda asing
o Patofisiologi expiratory wheezing pada asma
Pada asma, inspiratory nya tidak ada wheezing karena saat inspirsi dada
mengembang sehingga volume udara dalam paru meningkat. Lumen-lumen yang
dalam keadaan biasa menyempit akan terbuka karena dada yang mengembang
sehingga tidak akan ada hambatan saat inspirasi. Masalah muncul ketika ekspirasi
karena dada tidak lagi mengembang padahal udara dalam alveolus belum keluar
sehingga pengeluaran udara tersebut harus dengan effort lebih
o Derajat serangan asma
Ringan ringan, mampu mengucapkan kalimat, PaO2 Normal
Sedang di antaranya
Berat hanya mampu mengucapkan kata, PaO2 < 60, retraksi berat, sianosis
o Klasifikasi asma
Episodik jarang 1 x/6 bulan, gangguan tidur -, fungsi paru normal
Episodik sering di antaranya
Persisten > 1 x/bulan, gangguan tidur +, uji fungsi paru abnormal
o Treatment serangan asma
Inhalasi SABA berhasil boleh pulang
O2 nebulisasi (SABA & iprapotrium Bromida) steroid oral (5 hari) infus
Steroid sistemik IV > 5 hari + tappering off
Aminofilin
Initial 6 8 mg/kgBB IV selama 20 menit
Mainetnance 0,5 1 mg/kgBB/jam
o Treatment controller hanya untuk asma episodik sering dan persisten (biasanya dalam
bentuk steroid dosis rendah
Bronkiolitis
o Inflamasi bronkioli pada bayi < 2 tahun
o PF inspiratory crackles, high pitched expiratory wheeze & hiperinflasi dada
o Etiologi virus
o Treatment oxygen
Tidak direkomendasikan antiviral, antibiotik, beta2 agonis, antikolinergik atau
kortikosteroid.
Tidak membaik dengan 3 x dosis bronkodilator kerja cepat
GASTRO
Konstipasi
o Frekuensi defekasi berkurang dari biasanya dan disertai dengan minimal 2 dari
menurunnya asupan makanan, enkopresis, skibala + dan rektum membesar
Toilet training
o Diajarkan sedini mungkin pada usia > 3 tahun
o Pertama anak disuruh makan, 5 menit kemudian anak didudukkan di WC
o Diberi makan dulu adalah untuk merangsang refleks gastrocholic
o Bisa dilakukan kapan saja
o Sesuaikan dengan kebutuhan keluarga
o Perhatian si anak tidak boleh teralihkan (tidak boleh bermain dengan mainan)
Batas pencernaan atas dan bawah = ligamen treitz
NEFRO
Tabel RDA
RDA
01
13
46
79
10 14
14 18
APGAR score (>6, 4-6,
Indikator
Heart Rate
Work of Breathing
Tonus Otot
Refleks
Warna Kulit
Female
110 120
100
90
60 80
40 65
40
<4)
0
--atoni
-Biru / pucat
Male
110 120
100
90
80 90
50 70
40 50
1
< 100 x/min
minimal
Extremitas flexi
Gerak minimal
Hanya extremitas
biru
2
> 100 x/min
Cry loudly
Gerakan aktif
Melawan
Pink
HR
100 180 x
100 200 x
80 150 x
70 110 x
55 90 x
RR
50 cc/kgBB/hari
40 cc/kgBB/hari
30 cc/kgBB/hari
20 cc/kgBB/hari
M. Viral
jernih
Jumlah sel
Dominasi
Protein
Glukosa
20- 500
PMN < 50%
50 - 100
> 50%
100 10.000
PMN > 80%
100 - 500
< 50%
M. TB
Jernih /
xantokrom
10 - 500
PMN < 50%
100 - 500
< 50%
Ensefalitis
Jernih
10 200
PMN < 50%
50 100
> 50%
Jenis-jenis cairan
STATUS PUBERTAS