Anda di halaman 1dari 22

TEORI DAN PASAR VALUTA ASING

Nama Dosen :
Prof. Drs. Hadri Kusuma, MBA., DBA.

Mata Kuliah :
Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan
Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Atik Sukoningrum
Bintang Wahyu Utomo
Hartono Handayani
Muhammad Irfan
Rani Dwi Anggraini
Widyani Indah Dewanti
Winda Jessiana

14919029
14314031
14919032
14919034
14314037
14314041
14314042

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2016

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Perkembangan perdagangan dunia yang semakin pesat di berbagai bidang
menyebabkan terbukanya kesempatan hubungan dagang antar negara sehingga
kegiatan usaha tidak lagi berorientasi di dalam negeri saja. Transaksi Perdagangan
dunia pada era globalisasi ini berhubungan erat dengan perdagangan valuta asing.
Setiap transaksi, sekecil apapun transaksi tersebut, apabila melibatkan dua negara atau
lebih, pasti melibatkan pertukaran atau perdagangan valuta asing. Transaksi
perdagangan, seperti impor atau ekspor barang, jasa, dan bahan mentah, tidak dapat
dipisahkan dari transaksi valuta asing.
Pada tahun 1944 lahirlah suatu sistem moneter Internasional yang dikenal
dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange rate) hasil persetujuan Bretton woods. Setiap
Negara memberlakukan kurs yang tetap dari mata uangnya terhadap US. Sejak saat

itu

ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai tumbuh pesat. Lebih dari itu
lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk mengimbangi
peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya.
Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan
berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan
uang dan capital international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan
sebatas money change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu,dapat dikatakan

bahwa pasar valuta asing adalah suatu pasar di mana surat-surat berharga jangka pendek
diperdagangkan. Dan dalam perkembangannya uang berkembang menjadi komoditas

yang bisa di perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang
pesat pada awal dekade 70an.
Seperti yang kita ketahui di setiap negara memiliki mata uang yang berbedabeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Sehingga dalam melakukan
suatu transaksi perdagangan dengan negara lain dibutuhkan suatu perhitungan
suatu nilai tukar antar mata uang suatu negara terhadap negara lain. Perhitungan ini
lebih dikenal dengan Kurs Valuta Asing (Foreign Exchange Rate), kurs ini bisa
memberikan patokan berapa-berapa nilai mata uang asing dilihat dari Rupiah kita.
Fluktuasi atau pergerakan nilai tersebut mengalami perubahan nilai setiap saat,
bahkan kadang kala perubahan terjadi dalam hitungan per sekian detik. Fluktuasi yang
terjadi biasa terbagi menjadi dua: Pertama, fluktuasi atau pergerakan naik (bullish)
yang

mengindikasikan adanya penguatan nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang
negara

lain,

Kedua

pergerakan

atau

pergerakan

turun

(bearish)

yuang

mengindikasikan

melemahnya nilai tukar suatu mata uang tehadap mata uang negara

lain. Di Indonesia

juga terdapat pasar valuta asing untuk memperlancar transaksi

Internasionalnya. Pasar

valuta asing mempunyai beberapa fungsi pokok dalam

membantu kelancaran lalu lintas

pembayaran internasional, di antaranya adalah untuk

mempermudah penukaran valuta

asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara

lain. Selain itu dengan adanya

pasar valuta asing memungkinkan dilakukanya lindung

nilai (hedging) dengan tujuan

untuk menghilangkan atau mengurangi risiko kerugian

akibat perubahan kurs.


Sehingga memudahkan terjadinya transaksi karena bisa mengetahui berapa
jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk membeli produk dari negara asing. Dan

juga

akan bisa mengetahui berapa jumlah uang yang akan diterima dari pembayaran
penjualan produk dalam negeri ke negara asing.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang kami ajukan
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perluasan geografis pasar valuta asing?
2. Apa fungsi pasar valuta asing?
3. Siapa saja pelaku pasar?
4. Bagaimana transaksi pasar valuta asing antar bank?
5. Bagaimana nilai tukar valuta asing dan harga penawaran?
6. Apa yang dimaksud dengan harga dan nilai tukar?
7. Apa yang dimaksud dengan suku bunga dan nilai tukar?
8. Bagaimana forward rate sebagaib predikator tidak bias dari future spot rate?
9. Apa yang dimaksud dengan harga, suku bunga dan keseimbangan nilai tukar?

1.3

Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Perluasan geografis pasar valuta asing
2. Fungsi pasar valuta asing
3. Pelaku pasar
4. Transaksi pasar valuta asing antar bank
5. Nilai tukar valuta asing dan harga penawaran
6. Apa itu arga dan nilai tukar
7. Apa itu suku bunga dan nilai tukar
8. Forward rate sebagaib predikator tidak bias dari future spot rate

9. harga, suku bunga dan keseimbangan nilai tukar

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Teori dan Pasar Valuta Asing


2.1 Perluasan Geografis Pasar Valuta Asing
Setelah perang dunia I dan setelah despresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an,
dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun
1944 lahirlah suatu sistem moneter internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap
(fixed exchange rate) hasil persetujuan Bretton Woods.
Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap darimata uangnya terhadap US.
Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai bertumbuh pesat.
Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk
mengimbangu peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya..
Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan
berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan
uang dan capital internasional. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan
sebatas money change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
pasar valuta asing adalah suatu pasar dimana surat-surat berharga jangka pendek
diperdagangkan.
Dalam perkembangannya, uang berkembang menjadi komoditas yang bisa di
perdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada
awal decade 70-an. Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh pesar
antara lain adalah:

1. Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga
menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta
asing
2. Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis
membuat perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan
tersebar di seluruh dunia sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu
negara tertentu
3. Perkembangan telekomuniksi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon,
telex, faximile, internet maka memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi
sehingga transaksi lebih mudah dilakukan.
4. Keuntungan yang di peroleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatkan
keinginan berbagai pisak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.
2.2 Fungsi Pasar Valuta Asing
Beberapa fungsi pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas pembayaran
internasional, yaitu:
1. Transfer Daya Beli (Transfer of purchasing power)
Sangat diperlukan terutama dalam perdagangan internasional dan yang memiliki
mata uang yang berbeda
2. Penyediaan Kredit
Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional membutuhkan
waktu, oleh karena itu harus ada suatu cara untuk membiayai barang-barang
dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tempat
tujuan yang biasanya memerlukan waktu untuk membiayai barang-barang dalam
perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tujuan yang
biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian di jual kepada pembeli.
3. Mengurangi Risiko Valas

Importir mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan.


Dalam kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakan misalnya
terjadi perubahan kurs yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya
keuntungan yang telah diperkirakan.
Fungsi Pokok Pasar valuta asing
Beberapa fungsi pokok pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas pembayaran
internasional, yaitu:
1. Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke
negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan
system clearing seperti halnya yang dilakukan oleh ban-bank serta pedagang
2. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera
diselesaikan pembayaran atau penyerahan barangnya, maka pasar valuta asing
memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli
dengan kredit
3. Memungkinkan dilakukannya hedging. Seorang pedagang melakukan hedging
apabila dia pada saat yang sama melakukan transaksi jual beli valuta asing yang
berbeda, untuk menghilangkan/mengurangi risiko kerugian akibat perubahan
kurs.
2.3 Pelaku Pasar Valuta Asing
Pelaku utama dalam pasar valas amat beragam, tidak hanya dalam skala operasi
namun juga tujuan dan metode memanfaatkan pasar ini. Pelaku ekonomi yang utama
dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi:
a. Masyarakat dan perorangan
Perorangan yang bermain di pasar valas terdorong oleh kebutuhan bisnis dan
pribadinya. Kebutuhan pribadi misalnya seseorang ingin mengirim sejunlah uang

kepada familynya di luar negeri. Kebutuhan bisnis muncul apabila seseorang


terlibat dalam bisnis internasional, contohnya importer individu.
Masyarakat dapat melakukan transaksi valuta asing disebabkan oleh factor-faktor
sebagai berikut:
1. Kegiatan spekulasi yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai
valuta asing untuk memperoleh keuntungan.
2. Factor kedua adalah kebutuhan konsumsi pada saat di luar negeri.
b. Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-intitusi keuangan yang
mempunyai investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi,
mutual fund, dan bank investasi.
c. Perbankan
Bank umum melakukan transaksi jual beli valuta asing untuk berbagai
keperluan antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya ke
dalam bentuk mata uang lain untuk memenuhi kewajibannya dalam bentuk valuta
asing.
Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan
beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya. Istilah teknis untuk
menyebut para pedagang ini adalah exchange dealer atau exchange trader.
Pasar uang antar bank (PUAB) memenuhi kebutuhan mayoritas dari
perputaran uang di dunia usaha serta kebutuhan dari transaksi para spekulan
setiap harinya yang dapat mencapai nilai trilinan dollar. Beberapa transaksi
dilaksanakan untuk dan atas nama nasabahnya, tetapi sebgian besar adalah untuk
kepentingan pemilik bank ataupun untuk kepentingan bank itu sendiri.
d. Bank Central
Dibanyak negara bank sentral adalah lembaga independen yang bertugas
menstabilkan mata uangnya. Biasanya bank central melakukan jual beli valuta
asing dalam rangka menstabilkan mata uangnya yang biasa disebut dengan
kegiatan investasi.

Bank sentral memasuki pasar valas dengan tujuan utama bukan untuk
memperoleh laba atau menghindari risiko dari operasi valas yang dilakukannya.
Tujuan utama Bank Central adalah mempengaruhi nilai mata uangnya dan nilai
mata uang penting lain agar bergerak sesuai dengan nilai yang menurut Bank
Sentral tersebut sesuai dengan kepentingan ekonomi negaranya.
Bank Central suatu negara memegang peran yang amat penting dalam pasar
valuta asing. Bank centrl ini senantiasa berupaya untuk mengendalikan supply
uang, inflasim dan ataupun suku bunga bahkan seringkali mereka memiliki suatu
target baik resmi maupun tidak resmi terhadap nilai tukar mata uang negaranya.
Seringkali bank sentral ini menggunakan cadangan devisanya untuk menstabilkan
pasar.
Dengan ekspektasi pasar ataupun isu tentang intervensu yang dilakukan oleh
bank central belaka telah cukup untuk menstabilkan mata kurs uang setempat,
tetapi investasi yang sgresif dilakukan beberapa kali dalam setiap tahunnya pada
suatu negara yang kurs mata uangnya bergejolak.
Berbagai sumber dan ayang ada di pasaran valuta asing apabila disatukan
dapat dengan mudah mempermainkan bank central (menarik atau menjual mata
uang dalam jumlah yang sangat besar sekali sehingga bank central tidak mampu
lahi melakukan intervensi).
e. Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas.
Peran serta spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata di dorong oleh
motif mengejar keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang
terjadi di pasar valas. Dengan kata lain, mereka tidak mempunya transaksi bisnis
atau komersial yang perlu dilindungi di pasar valas.
Spekulan dan arbitrator Pada Pelaku Valuta Asing bertindak atas kehendak
mereka sendiri dan mereka tidak memiliki kewajiban untuk melayani konsumen
serta tidak menjamin kelangsungan pasar, berbeda dari dealer. Spekulan juga

pelaku pasar yang akan meramaikan transaksi di pasar uang. Para spekulan dapat
keuntungan dari perubahan atau fluktuasi harga umum ( capital gain ). Sementara
itu, arbitrator memperoleh keuntungan dengan memanfaatkan perbedaan harga di
berbagai pasar.
f. Pialang Pasar Valas
Pialang pasar valas adalah perantara yang menghubungkan antara pihak yang
membutuhkan dan menawarkan valas di pasara valas. Untuk jasa perantara,
pialang mengenakan biaya yang telah disepakati, yang disebut brokerage. Salah
satu modal dasar pialang adalah penguasaanya atas informasi pasar. Informasi
sempurna karena dapat mempertemukan berbagai pelaku pasar valas inilah yang
membuat pasar valas menjadi pasar yang efisien.
Pialang valuta asing adalah perusahaan yang didirikan khusus untuk
melakukan kegiatan jasa perantara bagi kepentingan nasabahnya di bidang pasar
uang dengan memperoleh imbalan atas jasanya. Menurut CNN, sebuah pialang
valuta asing memiliki volume transaksi antara 25 hingga 50 trilius US dollar
perharinya atau sekitar 2% dari keseluruhan nilai transaksi pasar valuta asing dan
sebagaimana dilaporkan oleh situs Komisi Perdagangan Berjangka (Commodity
Futures Trading Commission) bahwa investor pemula dengan mudah dapat
menjadi sasaran penipuan dalam perdagangan valuta asing.
g. Hedge Funds
Hedge funds (sebuah perusahaan investasi yang menjalankan kegiatan usahsa
transaksi spekulatif untuk mendapatkan keuntungan) seperti misalnya George
Soros yang reputasinya naik disebabkan oleh kegiatan spekulasi mata uang yang
dilakukannya secara agresif sejak tahun 1990. Ia mengelola dana triliunan US
dollar dan masih bisa meminjam lagi triliunan US dollar dan oleh karenanya
mampu membuat intervensi yang dilakukan oleh bank sentral suatu negara untuk
menjaga nilai tukar mata uangnya menjadi tidak berdaya apabila fundamental
ekonomi tergantung pada belas kasihan hedge funds.

h. Perusahaan Manajemen Investasi


Peusahaan manajemen investasi (yang mana biasanya merupakan pengelola
banyak akun atas nama nasabah seperti misalnya dana pensiun dan dana
sumbangan yayasan) yang bertransaksi di pasar valuta asing untuk kebutuhan
mata uang asing guna melakukan transaksi pembelian saham di luar negeri.
Transaksi valuta asing bagi mereka adalah bukan merupakan tujuan investasi
utamanya sehingga transaksi yang dilakukan bukan dengan tujuan spekulasi
ataupun dengan tujuan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
i. Dunia Usaha (Perusahaan)
Salah satu pemeran pasar valuta asing adalah adanya kebutuhan dari aktivitas
perusahaan dalam melakukan permbayaran harga barang ataupun jasa dalam mata
valuta asing. Kebutuhan mata valuta asing dari suatu perusahaan seringkali kecil
nilainya dibandingkan dengan kebutuhan dari bank dan spekulan dan
perdagangan baluta asing yang dilakukannya seringkali hanya membawa dampak
yang kecil sekali bagi nilai pasaran kurs mata uang. Meskipun demikian arus
perdagangan valuta asing dari perusahaan-perusahaan ini dalam jangka
panjangnya merupakan factor yang penting bagi arah nilai tukar suatu mata uang.
Transaksi beberapa perusahaan multinasional dapat membawa akibat yang tidak
terduga sewaktu perusahaan menutup posisi (posisi jual ataupun beli) yang amat
besar sekali dimana transaksi ini tidak diketahui secara luas oleh para pemain
pasar.
Selain itu perusahaan menjadi pelaku pasar valuta asing karena untuk
meningkatkan daya saing dan menekan biaya prosuksi perusahaan selalu
melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber daya yang baru dan yang lebih
murah yaitu ekspor dan impor.
j. Broker
Broker adalah perusahana yang menjadi perantara terjadinya transaksi valuta
asing. Broker membantu dalam mencarikan pembeli atau penjual.
2.4 Transaksi Pasar Valuta Asing Antar bank

Substansi yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang transaksi valuta
asing terhadap rupiah antar bank dengan pihak domestic antara lain:
1. Bank wajib memiliki pedoman internal tertulis dalam melakukan transaksi valuta
asing terhadap rupiah
2. Transaksi valuta asing terhadap rupiah yang dilakukan bank dengan nasabah
diatas jumlah tertentu (threshold) wajib memiliki underlying transaksi.
3. Underlying transaksi untuk transaksi valuta asing terhadap rupiah antara bank
dengan pihak domestic meliputi seluruh kegiatan:
a. Perdagangan barang dan jasa, baik di dalam maupun di luar negeri; dan/atau
b. Investasi berupa direct investment, portofolio investment, pinjaman, modal,
dan investasi lainnya di dalam dan di luar negeri.
4. Tidak termasuk sebagai Underlying transaksi untuk transaksi valuta asing
terhadap rupiah antara Bank dengan pihak domestic:
a. Penempatan dana pada bank antara lain berupa tabungan, giro, deposito, dan
Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
b. Kegiatan pengiriman uang oleh perusahaan transfer dana
5. Pembelian valuta asing terhadap Rupiah oleh nasabah kepada bank dapat
dilakukan tanpa underlying transaksi melalui transaksi spot dan/atau transaksi
derivative sampai dengan jumlah tertentu (threshold) pembelian USD 100,000.00
6. Penjualan valuta asing terhadap rupiah oleh nasabah kepada bank dapat dilakukan
tanpa underlying transaksi melalui transaksi forward atau option sampai dengan
jumlah tertentu (threshold) penjualan sebesar USD 1,000,000.00
7. Transaksi valuta asing terhadap rupiah antar bank tidak wajib memiliki
underlying transaksi
8. Dokumen underlying transaksi adalah dokumen yang bersifat final dan berdifat
perkiraan. Dokumen underlying transaksi yang bersifat perkiraan dipersyaratkan
adanya dokumen pendukung tambahan, berupa:
a. Surat pernyataan nasabah yang ditandatangani oleh pihak yang berwenang
dari nasabah, berisi informasi tentang jumlah kebutuhan, tujuan penggunaan
dan tanggal dibutuhkan valuta asing, serta jenis transaksi yang dilakukan

b. Surat kuasa (letter of authorization) dan high level management dan


diketahui oleh dewan komisaris, bagi nasabah badan hokum, apabila pihak
yang berwenang tersebut belum tercantum dalam anggaran dasar.
9. Penyampaian dokumen Underlying transaksi diatur sebagai berikut:
a. Dokumen underlying transaksi dan/atau dokumen pendukung disampaikan
untuk setiap transaksi berdasarkan tanggal transaksi.
b. Dalam hal bank telah mengetahui track record nasabah dengan baik dan
nasabah menyampaikan dokumen underlying yang bersifat final, nasabah
dapat menyampaikan dokumen pendukung transaksi valuta asing secara
berkala
c. Dokumen underlying transaksi dan/atau dokumen pendukung untuk transaksi
spot wajib diterima bank paling lambat pada tanggal valuta
d. Dokumen underlying transaksi dan/atau dokumen pendukung untuk transaksi
derivative wajib diterima bank paling lambat 5 hari kerja setelah tanggal
transaksi
e. Dalam hal transaksi derivative memiliki jatuh waktu kurang dari 5 hari kerja
setelah tanggal transaksi, maka dokumen underlying transaksi dan/atau
dokumen pendukung wajib diterima bank paling lambat pada tanggal jatuh
tempo.
10. Bank wajib menatausahakan dokumen Underlying Transaksi Valuta Asing
Terhadap Rupiah.
11. Penyelesaian transaksi valuta asing terhadap rupiah diatur sebagai berikut:
a. Penyelesaian Transaksi Spot antara Bank dengan Nasabah dan antar Bank
wajib dilakukan dengan pemindahan dana pokok secara penuh.
b. Penyelesaian Transaksi Derivatif antara Bank dengan Nasabah dan antar
Bank dapat dilakukan secara netting untuk perpanjangan transaksi (roll over),
percepatan penyelesaian transaksi (early termination), dan pengakhiran
transaksi (unwind).
c. Penyelesaian Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah yang dilakukan
Pedagang Valuta Asing (PVA) dan travel agent untuk kepentingan

nasabahnya wajib diselesaikan dengan pemindahan dana pokok secara


penuh.
12. Bank dilarang melakukan transaksi-transaksi antara lain:
a. Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah apabila transaksi atau potensi
transaksi tersebut terkait dengan structured product;
b. Pemberian kredit atau pembiayaan dalam valuta asing dan/atau dalam Rupiah
untuk kepentingan Transaksi Derivatif.
c. Pemberian cerukan kepada Nasabah dalam rangka Transaksi Valuta Asing
Terhadap Rupiah.
13. Bank yang melanggar ketentuan dalam PBI ini dikenai sanksi sebagai berikut:
a. Sanksi administratif berupa teguran tertulis.
b. Sanksi kewajiban membayar sebesar 1% dari nilai nominal transaksi yang
dilanggar untuk setiap pelanggaran, dengan jumlah sanksi paling sedikit
sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak sebesar
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
14. Penghitungan sanksi kewajiban membayar menggunakan kurs Jakarta Interbank
Spot Dollar Rate (JISDOR) pada tanggal terjadinya pelanggaran.

2.5 Nilai Tukar Valuta Asing


Nilai tukar yaitu jumlah satu mata uang yang dapat ditukar dengan mata uang
lainnya dan dapat dinyatakan keduanya sebagai kutipan langsung atau tidak langsung.
Dimana masing-masing mata uang memiliki nilai yang tidak sama satu dengan
lainnya.
Bentuk nilai tukar dalam jual beli valas:
1. Direct and indirect quotation

Direct quotation adalah sejumlah US Dollar yang diperlukan untuk membeli satu
mata uang asing. Sedangkan indirect quotation adalah sejumlah unit valuta asing
yang diperlukan untuk membeli satu unir US dollar atau dengan kata lain indirect
quotation merupakan kebalikan dari pada direct quotation.
2. Bid and ask rate
Bid rate atau buying rate dalam spot transaction adalah selisih harga dimana
pemberian quotation atau price maker bersedia mebeli suatu mata uang. Ask rate
atau selling rate dalam spot transaction adalah sisi harga dimana si pemberi
quotation atau market price taker bersedia menjual atau melepas suatu mata uang.
3. Cross rate
Dalam perdagangan sehari-hari, dealer tidak hanya memoerdagangkan valuta non
US dollar terhadap non US dollar lainnya. Ada sejumlah situasi dimana sebuah
perusahaan ingin mengetahui kurs antara dua valuta non dollar
B. Kondisi Paritas Internasional
2.1.
Harga dan Nilai Tukar
Hukum satu harga: untuk aset yang sama jika dijual pada pasar yang berbeda
seharusnya mempunyai harga sama. Jika tidak sama, akan memunculkan peluang
arbitrasi. Arbitrasi adalah tindakan membeli dan menjual secara simultan atas asetaset atau komoditas yang sama atau ekuivalen dengan maksud mendapatkan
keuntungan yang pasti atau terjamin. Nilai tukar (kurs) mata uang adalah harga
mata uang suatu negera, dalam satuan mata uang negara lain atau dibandingkan
dengan mata uang negara lain. Misalnya Dollar/Yen. Tingkat nilai tukar adalah
jumlah uang dari mata uang suatu negara yang dapat diperoleh dengan
membelanjakan satu satuan mata uang negara lainnya. Misalnya jumlah dolar yang
diperoleh dengan membayar satu yen. Penurunan Nilai suatu mata uang dengan mata
uang lainnya disebut dengan depresiasi (depreciation), sedangkan kenaikan nilai
mata uang terhadap mata uang lainnya disebut dengan apresiasi (appreciation).
Suku Bunga dan Nilai Tukar

2.2.

Tingkat suku bunga menentukan nilai tambah mata uang suatu negara.
Semakin tinggi suku bunga suatu mata uang, akan semakin tinggi pula permintaan
akan mata uang negara tersebut. Tingkat suku bunga diatur oleh bank sentral, dan
jika dalam jangka panjang bank sentral selalu menaikkan suku bunga maka trend
nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara lain akan cenderung naik. Hal
ini akan terus berlangsung sampai ada faktor lain yang mempengaruhi atau bank
sentral kembali menurunkan suku bunganya.
2.2.1 Pengaruh kenaikan tingkat suku bunga
Sebagai illustrasi ambillah contoh EUR/AUD. Saat ini suku bunga mata uang
Euro adalah 0.50% dan dollar Australia 2.75%. Jika bank sentral kawasan Euro
(ECB) menaikkan tingkat suku bunga sebesar 0.25% maka suku bunga EUR akan
menjadi 0.75%. Asumsikan suku bunga AUD tidak berubah sehingga permintaan
akan AUD juga relatif tetap. Kenaikan tingkat suku bunga Euro akan menarik
investor untuk memindahkan asset investasinya (misalnya saham, properti atau mata
uang lain) ke mata uang Euro karena mereka ingin mendapatkan keuntungan dari
perubahan tingkat suku bunga tersebut.
Walaupun pada contoh di atas suku bunga EUR masih lebih rendah dari suku
bunga AUD, namun perubahan tingkat suku bunga tersebut menyebabkan
permintaan akan mata uang EUR di level konsumen meningkat sehingga nilai tukar
Euro terhadap dollar Australia atau EUR/AUD juga naik. Jika suku bunga mata uang
negara lain tidak berubah, maka kenaikan suku bunga EUR tersebut tidak hanya
berpengaruh pada nilai EUR/AUD saja, namun juga terhadap nilai tukar EUR versus
mata uang lainnya. Dalam hal ini nilai EUR/xxx (xxx adalah mata uang lainnya)
akan naik.

2.2.2 Pengaruh penurunan tingkat suku bunga


Sebaliknya dari contoh di atas, jika ECB menurunkan tingkat suku bunganya
semisal 0.25% juga sehingga suku bunga EUR menjadi 0.25%. Investor akan segera
melepas kepemilikannya atas mata uang Euro dan beralih ke jenis asset lainnya
seperti saham, properti atau mata uang negara lain yang tingkat suku bunganya lebih
tinggi. Jika ini terjadi maka nilai tukar EUR terhadap mata uang lainnya akan turun,
atau EUR/xxx akan melemah.
Perubahan arah pergerakan nilai tukar di atas terjadi hanya pada saat ada
perubahan tingkat suku bunga, atau isu dan juga rumor yang berkaitan dengan
kemungkinan perubahan suku bunga seperti tingkat inflasi yang tinggi, defisit neraca
perdagangan yang makin besar dan sebagainya. Dalam pasar forex isu perubahan
tingkat suku bunga sangat sensitif, oleh karenanya komentar seorang gubernur atau
kepala bank sentral akan sangat mempengaruhi fluktuasi nilai tukar mata uang suatu
negara. Di samping itu perbedaan tingkat suku bunga antara 2 mata uang bisa
menyebabkan terjadinya carry trade. Makin besar selisih suku bunga makin tinggi
pula potensi carry trading terhadap pasangan mata uang tersebut.
2.3 Forward Rate sebagai Prediktor tidak bias dari Future Spot Rate
2.3.1 Forward Rate
Kurs forward adalah kurs yang ditetapkan sekarang pada saat transaksi
dilakukan untuk diselesaikan / diserahkan kemudian hari. Karena pelaku-pelaku
ekonomi tidak mengetahui berapa nilai tukar spot dalam 1 minggu, bulan, tahunan
atau masa yang akan datang lainnya. Kurs forward untuk tanggal tertentu di masa
depan biasanya digunakan sebagai perkiraan kurs spot di masa depan. Kurs forward
biasanya mudah diakses sehingga dapat digunakan sebagai prediksi yang mudah dan

bebas biaya. Tidak seorang pun selalu yakin bahwa kurs forward memberikan
ramalan nilai mata uang yang lebih akurat dibandingkan kurs spot.
Dengan adanya fluktuasi pada pasar valuta asing, sulit untuk meramalkan nilai
mata uang. Kurs forward digunakan sebagai standar perbandingan karena kurs
forward disajikan pada beberapa surat kabar dan majalah. Kurs forward umumnya
lebih akurat untuk memprediksi kurs dalam jangka pendek dibandingkan
memprediksi kurs untuk jangka panjang.
Metode transaksi forward adalah kesepakatan antara pembeli dan penjual,
antara bank dengan konsumen atau antara bank dengan bank untuk jumlah mata
uang tertentu dengan jangka waktu penyerahan tertentu dan dengan nilai tukar yang
telah ditentukan dimuka. Transaksi forward dalam valuta asing merupakan transaksi
dengan penyerahan pada beberapa waktu mendatang sejumlah mata uang tertentu
berdasarkan jumlah sejumlah mata uang tertentu yang lain. Transaksi forward
biasanya terjadi bila eksportir, importir atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam
pasar valas harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu
tanggal tertentu di masa mendatang.
2.3.2 Future Spot
Future Spot adalah nilai kurs spot yang akan berlaku di masa yang akan
datang, dengan kata lain nilai tukar kurs valas terhadap kurs domestik pada periode
berikutnya. Tujuan dari memprediksi future spot adalah memudahkan antisipasi
terhadap resiko perubahan kurs valas (Salvatore, 1997). Future Spot merupakan
cerminan dari efisiensi pasar valas. Efisiensi pasar (market efficiency) adalah pasar
dimana informasi baru telah direfleksikan dalam harga sekuritas-sekuritas yang
diperdagangkan. Efisiensi pasar valuta asing juga berpengaruh terhadap peramalan.
Pada efisiensi pasar, harga saat ini merefleksikan secara penuh seluruh informasi
yang tersedia termasuk sejarah lengkap harga. Dengan demikian, mengetahui harga

hari ini merupakan hal yang lebih informatif dari sudut pandang peramalan
(forcasting) sebagaimana mengetahui seluruh harga masa lalu.
2.4 Harga, suku bunga, dan keseimbangan nilai tukar
2.4.2 Suku Bunga
Suku bunga merupakan harga atas dana yang dipinjam (Reilly and Brown,
1997). Pada waktu perusahaan merencanakan pemenuhan kebutuhan modal sangat
dipengaruhi oleh tingkat bunga yang berlaku saat itu. Apakah akan menerbitkan
sekuritas ekuitas atau hutang. Karena penerbitan obligasi atau penambahan hutang
hanya dibenarkan jika tingkat bunganya lebih rendah dari earning power dari
penambahan modal tersebut (Riyanto,1990). Suku bunga yang rendah akan
menyebabkan biaya peminjaman yang lebih rendah. Suku bunga yang rendah akan
merangsang

investasi dan aktivitas ekonomi yang akan menyebabkan harga saham

meningkat
2.4.3 Keseimbangan Nilai Tukar
Meskipun mudah untuk mengukur persentase nilai suatu mata uang namun,
untuk menjelaskan mengapa perubahan terjadi atau memprediksi kurs berubah dimasa
depan. Untuk mencapai kedua tujuan ini konsep keseimbangan nilai tukar harus
dimengerti begitu juga faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan kurs.
-

Permintaan mata uang

Penawaran mata uang

Keseimbangan

Faktor factor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar

Kurs keseimbangan nilai tukar akan berubah sepanjang waktu karena perubahan kurva
permintaan dan penawaran. Persamaan berikut merangkum factor factor yang dpat
mempengaruhi spot kurs nilai tukar suatu mata uang
e=f ( INF , , INC , GC , exp )
Dimana :
1. e = persentase perubahan kurs spot
2.

INF

= perubahan diferensial antara tingkat inflasi AS dengan inflasi negara

lain
3.

= perubahan diferensial antara suku bunga AS dengan suku bunga negara

lain
4.

INC

= perubahan diferensial antara tingkat pendapatan AS dengan tingkat

pendapat negara lain


5.

GC

= perubahan pada pengendalian pemerintah

6.

exp

= perubahan prediksi kurs nilai tukar masa depan

a. Tingkat Inflasi Relatif


Perubahan pada tingkat inflasi relative dapat mempengaruhi aktivitas
perdagangan internasional yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran
suatu mata uang dan mempengaruhi kurs nilai tukar.
b. Suku Bunga Relatif
Perubahan pada suku bunga relative mempengaruhi investasi pada sekuritas
asing, yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang karenanya
mempengaruhi kurs nilai tukar.
c. Tingkat Pendapatan Relatif

Factor ketiga yang mempengaruhi kurs mata uang adalah tingkat pendapatan
relative. Karena pendapatan mempengaruhi jumlah permintaan barang impor,
maka pendapatan dapat mempengaruhi kurs mata uang.
d. Pengendalian Pemerintah
Pemerintah negara asing dapat memepengaruhi kurs keseimbangan dengan
berbagai cara, (1) mengenakan batasan atas pertukaran mata uang asing, (2)
mengenakan batasan atas perdagangan asing, (3) mencampuri pasar mata uang
asing (dengan membeli dan menjual mata uang), dan (4) mempengaruhi variabel
makro seperti inflasi, suku bunga, dan tingkat pendapatan
e. Prediksi Pasar
Seperti pasar keuangan lain, pasar mata uang asing juga bereaksi terhadap berita
yang memiliki dampak masadepan. Berita adanya kemingkinan kenaikan inflasi
AS menyebabkan pedagang mata uang menjual dolar, sebagai antisipasi
penurunan nilai dolar di masa depan. Tindakan ini dengan seketika memberikan
tekanan yang menurunkan nilai dolar.
Beberapa investor institusi (seperti bank komersial dan perusahaan asuransi)
mengambil posisi mata uang berdasarkan prediksi pergerakan suku bunga di
berbagai negara.

BAB III

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9235637/MANAJEMEN_KEUANGAN_INTERNASIONAL_P
enentuan_Nilai_Tukar_

Anda mungkin juga menyukai