Kuliah I Ked Kel 08
Kuliah I Ked Kel 08
BAB I
BATASAN DAN RUANG LINGKUP
Sequa pihak ingin SEHAT
Menurut U U No 23 tahun 1992:
Keadaan sejahtera badan,jiwa dan social yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
social dan ekonomis.
Disini tersirat bahwa hidup dapat mandiri secara ekonomis dalam
lingkungannya baik terhadap keluarga maupun masarakat sekitarnya.
Untuk mewujudkan keadaan sehat menurut Blum,1976 pelayanan
haruslah:
Tersedia (available)
Tercapai (accessible)
Terjangkau (affordable)
Berkesinambungan (continue)
Menyeluruh (comprehensive)
Terpadu (integrated)
Bermutu (quality)
Menurut Levey dan loomba 1973
Pelayanan kesehatan diartikan sebagai setiap upaya, baik secara sendirisendiri atau bersama-sama dalam organisasi untuk :
Meningkatkan kesehatan
Mencegah penyakit
Menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok atau masyarakat
Menurut Leavel dan Clarck 1953
Personal health services atau disebut juga medical services sasarannya
adalah perorangan atau keluarga
Environmental health services atau Public health services sasarannya
adalah kelompok atau masyarakat
1
Dokter keluarga
Pelaksana pelayanan dokter keluarga adalah dokter keluarga (family
doctor ,family physician).
1. Batasan dari IDI 1982 : D.K adalah dokter yang dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat
pada keluarga, dengan demikian seorang pasien adalah sebagai individu
dan sebagai bagian dari unit keluarga, dan D.K tak hanya pasif, tapi
perlu aktif mengunjungi penderita atau keluarganya
2. Batasan The American Board of family Practice, 1969
D.K adalah yang mempunyai tanggung jawab menyelenggarakan satu
keluarga, dan bila menghadapi masalah yang khusus yang tak mampu
ditanggulang, meminta bantuan konsultasi dari dokter ahli yang sesuai.
Ilmu Kedokteran Keluarga
PB IDI ;1983
Ilmu Ked Kel adalah yang mencakup seluruh ilmu kedokteran yang
orientasinya memberikan pelayanan tk pertama yang berkesinambungan
, dan menyeluruh kepada satu kesatuan individu, keluarga dan
masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi
dan sosial budaya
, walaupun sasaran keduanya sama adalah Ilmu Ked.kel (family
medicine) harus dibedakan ilmu kesehatan keluarga (family
health)keluarga tapi bedanya yang pertama mengacu pada ilmu
kedokteran (medical sciences), sedang yang kedua mengacu pada
aplikasi ilmu kes. Masyarakat (public health services)
Ruang lingkup fam. Medicine hubungan dengan masalah kedokteran
yakni masalah sehat, sakit yang dihadapi oleh perseorangan sebagai
bagian dari anggota keluarga sedangkan fam health masalah kes. Masy.,
misalnya kesejahteraan ibu, anak, KB, pencegahan penyakit,
kecelakaan, tumbuh kembang, gizi ibu hamil, bayi dan anak yang
terdapat dalam suatu komunitas dan atau masyarakat.
Adalah keluarga terdiri dari suami, istri serta anak-anak yang hidup
bersama dalam satu Rumah tangga
b. Keluarga inti diad (Nuclear dyad)
Tediri dari suami dan istri tanpa anaknya atau anak-anak mereka
telah tidak tinggal bersama mereka.
c. Keluarga orang tua tunggal (Single parent family)
Adalah keluarga inti yang suami atau istri telah meninggal dunia.
d. Keluarga orang dewasa bujangan (Single adult living alone)
Hanya terdiri dari satu orang dewasa, laki atau wanita yang hidup
sendiri secara membujang
e. Keluarga tiga generasi (three generation family)
Adalah keluarga inti ditambah anak yang dilahirkan anak-anak
mereka.
f. Keluarga pasangan umur pertengahan atau jompo (Middle age or
elderly couple)
Adalah keluarga inti yang suami dan istri telah memasuki usia
pertengahan atau jompo
f. Keluarga dari jaringan keluarga (kin network)
Adalah keluarga inti ditambah saudara-saudara vertical dan
horizontal keduanya
g. Keluarga karier kedua (second carrier family)
Adalah keluarga inti diad yang karena anak-anak telah meninggalkan
keluarga, suami atau istri aktif lagi bekerja.
2. Keluarga non tradisional-tidak berlaku di Indonesia
FUNGSI KELUARGA
Menurut Peraturan Pemerintah No 21 tahun 1994:
1. Fungsi keagamaan
Sebagai tempat persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai budi
luhur budaya bangsa.
2. Fungsi budaya
Sebagai tempat mengembangkan tata cara masing-masing daerah
3. Fungsi cinta kasih
11
12
13
BAB III
PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH
Disebut juga dengan comprehensive medical services.
Dalam satu keluarga terdiri dari ibu, anak, bapak, kakek, nenek, cucu,
remaja, tuntutan setiap anggota berbeda, padahal inilah sasaran
pelayanan dokter keluarga.
Tidak ada upaya lain pelayanan kedokteran harus menyelengarakan
pelayanan mencakup pelbagai jenis pelayanan kedokteran, populer
dengan sebutan pelayanan kedokteran menyeluruh.
Batasan:
Ditinjau dari sudut penyelengara pelayanan, menerapkan semua tatacara
pelayanan: promotive, preventive, curative, rehabilitative.
Memobilisasi semua sumberdaya yang diperlukan untuk pelayanan,
termasuk manusia dan peralatan yang diperlukan.
14
yang dihadapi pasien mencakup bidang yang amat luas sekali, yang
terpenting sisi fisik, mental dan sosial, yang secara keseluruhan disebut
pendekatan holistic (holistic approaches)
MANFAAT PELAYANAN KEDOKTERAN MENYELURUH
1. Terpenuhinya pelbagai kebutuhan dan tuntutan kesehatan lebih luas
2. Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan.
3. Biaya kesehatan akan lebih terkendali.
4. Mutu pelayanan akan lebih meningkat
Di satu pihak pasien akan merasa lebih puas (patient satisfaction), dan
dipihak lain pertolongan kedokteran yang akan lebih efektif.
16
18
B A B IV
HUBUNGAN DOKTER PASIEN
Sebenarnya bukan hal yang baru tapi tercantum dalam kode etik
kedokteran. Alasan salah satu adalah upaya penanggulangan masalah
kesehatan sebenarnya bersifat tidak pasti (uncertainty),
penyembuhan, keberhasilan tergantung kepada ALLAH (Tuhan).
Disamping itu diperlukan kepercayaan kerja sama antara dokter dan
pasien.
BATASAN
19
20
PEMAHAMAN PASIEN
Mencakup 4 hal pokok:
1. Kepribadian pasien: suka menuntut, tertutup, emosional, mirip
sakit berat, sinis, merasa orang penting, semua dapat dengan uang,
mengerutu, merasa lebih pintar, menjauhkan diri, labil, bingung.
2. Maksud kedatangan pasien :
Ingin ditolong karena merasa sakitnya parah
Ingin ditolong karena merasa khawatir
Ingin ditolong karena gangguan kesehatan disebabkan masalah
dalam kehidupannya
Karena keperluan administrasi, surat keterangan sehat, sakit, disini
dokter harus tetap dalam sumpah dokter
Karena ingin pelayanan pencegahan penyakit.
3. Kebutuhan pasien: untuk dimengerti, menyalurkan perasaan,
mengubah situasi karena jenuh dirumah, merasa sudah sehat ingin
kembali bekerja, atau sekedar ingin menghilangkan gejalanya,
mungkin benar-benar sakit perlu pertolongan khusus
4. Sikap dan perilaku pasien diruang praktek: harapan yg
berlebihan,
memanfaatkan dokter karena tidak masuk kerja, datang bukan
untuk pertolongan kesehatan tapi ingin ngobrol saja, tampak
beringas temperamen- dokter menyesuaikan dirinya,
ketergantungan berlebihan pada dokter- dokter ingat kewajiban
dan hak dokter juga hak dan kewajiban pasien misal menanda
tangani izin operasi dll.
22
BAB V
KONSULTASI DAN RUJUKAN
(consulation,referral and networking)
PENDAHULUAN
23
24
Bsa dari dokter yang kurang menunjang, atau dari pasien yang
tidak bersedia karena biaya atau sulitnya transportasi.
Atau dari pihak ketiga, misal asuransi atau perusahaan, perlu
dibicarakan
6. Apabila karena sosial budaya yang berlaku, karena faktor social
ekonomi, kon/ref tidak dapat dilakukan, misalnya karena pihak
keluarga tidak mengizinkan, tidak ada keluarga yang menunggu,
berakibat penghasilan untuk keluarga terpengaruh dll
PENGARUH PADA KONSULTASI DAN RUJUKAN
1. Dipengaruhi oleh berlakunya kode etik, sistem pembiayaan
kesehatan, bila kode etik dipatuhi, pembayaran tunai, kon/ruj
berjalan lancar.
2. Kode etik tidak dipatuhi, sistem pembayaran tunai, kon/ruj tidak
akan tertib
3. Masih mematuhi kode etik, pembayaran pra-upaya, adanya
pembatas dan peraturan, kon/ruj tidak bebas lagi
4. Kode etik tidak dipatuhi, sistem pembayaran pra-upaya, kon/ruj
tidak akan tertib dan tidak bebas lagi
Dengan demikian agar kon/ruj tetap berjalan baik, perlu pemantauan
etika yang efektif, peraturan dan pembatas yang wajar dapat diterima.
TATA CARA KONSULTASI DAN RUJUKAN
1. Konsultasi.
Dapat secara formal atau informal. Sebaiknya dokter keluarga lebih
mengutamakan yang informal.
Cara formal (Mc whinney,1981) langkah-langkah sebagai berikut:
a. alasan harus dijelaskan lebih dulu kepada pasien
b. dokter yang berkonsultasi harus berkomunikasi secara langsung
dengan dokter tempat konsultasi, biasanya dengan tertulis. Bila
keadaan darurat misalnya acute abdomen konsultasi dapat dengan
telepon, yang ideal bersama-sama memeriksa pasiennya.
c. Keterangan yang disampaikan harus lengkap
26
27
BAB VI
KUNJUNGAN DAN PERAWATAN PASIEN DIRUMAH
PENDAHULUAN
Kunci pokok keberhasilan pelayanan DK adalah mengetahui latar
belakang pasiennya. Latar belakang ini diketahui dengan kunjungan
kerumah pasien (home visit) dan melakukan perawatan dirumah
(home care). Dengan cara ini DK dapat menyelenggarakan pelayanan
kedokteran menyeluruh.
BATASAN
Kunjungan dan perawatan pasien dirumah secara sederhana adalah
kedatangan petugas kesehatan kerumah adalah untuk lebih mengenal
kehidupan pasien dan atau memberikan pertolongan kedokteran.
Pertolongan kedokteran dua macam:
1. bersifat rawat jalan saja (ambulatory services)
2. bersifat rawat inap dirumah (hospitalization)
ALASAN KUNJUNGAN
1. Untuk lebih mengenal kehidupan pasien
Pelayanan kedokteran menyeluruh dan pelayanan kedokteran
berkesinambungan antara lain tersedianya data lengkap keadaan
pasien, latar belakang kehidupan pasien. Dengan kunjungan
kerumah inilah seorang DK dapat memenuhi ini, inilah yang
disebut DK bersifat aktif tidak hanya menanti kunjungan.
2. Untuk melakuan pertolongan kedokteran baik rawat jalan dengan
alasan pasien tidak memungkinkan datang ke tempat praktek a.l:
a. Menderita penyakit akut atau menular yang membahayakan
kepada orang lain.
b. Menderita penyakit khronis, terutama orang tua, atau lumpuh
karena sesuatu penyakit
c. Menderita penyakit terminal
Maupun tindak lanjut pelayanan rawat inap di RS, ini akan
28
29
31
BAB VII
PELAYANAN KONSELING PADA PRAKTEK DK
Untuk dapat memandirikan pasien dan keluarganya mengambil
keputusan, perlu pemahaman pasien terhadap dirinya serta masalah
kesehatannya dikenal dengan nama pelayanan konseling (counseling
services)
BATASAN
1. Konseling adalah suatu komunikasi tatap muka untuk membantu
penderita menetapkan pilihan atas dasar pemahaman yang lengkap
tentang dirinya serta masalah kesehatan yang sedang dihadapi
secara mandiri (AVSC, 1995)
2. Konseling adalah suatu bentuk wawancara untuk membantu orang
lain memperoleh pengertian lebih baik mengenai dirinya dalam
usaha nya untuk memahami dang mengatasi yang sedang
dihadapinya (Sadli, 1988)
KARAKTERISTIK
1. Konseling adalah tatap muka langsung, beda dengan komunikasi
biasa, dimana tatap muka tidak bersifat mutlak.
2. Konseling membantu penderita memahami diri sendiri dan
penyakitnya, beda dengan wawancara biasa hanya sekedar
mengetahui keadaan penderita.
3. Pengambilan keputusan dilakukan oleh penderita. Beda dengan
motivasi dimana keputusan oleh dokter.
MANFAAT
32
33
34
BAB VIII
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
Pendahuluan
Dilakukan atau tidak dilakukannya tindakan medik haruslah
mendapat persetujuan dahulu dari yang bersangkutan. Ini dikenal
dengan persetujuan tindakan medik (informed consent)
Pentingnya pemahaman ini didorong oleh makin baiknya kesadaran
hukum masyarakat, menyebabkan gugatan hukum (liability) makin
sering ditemukan.
BATASAN
PTM atau informed consent (PERMENKES No. 585 th 1989).
Informed berarti telah mendapatkan penjelasan, serta consent berarti
persetujuan.
Dengan adanya PTM dapat dihindari perbuatan yang dipaksakan,
yang bertentangan dengan kode etik dan undang-undang, bila opeasi
tidak disetujui pasien dapat dikenakan pasal 531 KUHP, dianggap
penganiayaan.
Tuntutan menghormati hak-hak azazi manusia, di kedokteran sebagai
patient rights berhasil mewarnai praktek kedokteran. Butir 6 kode
etik kedokteran internasional yang disahkan th 1949, menyebutkan a
physician shall respect the right of the patient. Sedang hak-hak pasien
35
36
serta bersifat segera (waktu) ini akan lebih berarti bagi olahragawan
daripada pekerja kantor.
d.Informasi tentang alternative tindakan medik dan risikonya
Penjelasan tentang tindakan medik ini dan TM lainnya serta masingmasing risikonya. Perlu pula disampaikan bila tidak dilakukan TM.
e.Informasi tentang prognosis (ramalan tentang jalannya penyakit)
bila TM dilakukan atau tidak dilakukan
Informasi yang disampaikan, haruslah cukup (dosis). Tentang
pengertian dan pemahaman terhadap masalah kesehatan akan
berbeda-beda tergantung tingkat pendidikan yang dimiliki.
3.Media.
Menurut peraturan Men Kes No 585 th 1989 menetapkan media
adalah lisan dan akan lebih mudah diterima bila menggunakan alat
Bantu.
4.Sasaran.
Menurut peraturan diatas adalah pasien dewasa, sadar, sehat mental
Jika belum dewasa (21th atau belum kawin), tidak sadar atau
terganggu jiwanya iformasi tersebut dapat disampaikan kepada wali
atau curator, atau kalau dia berhalangan dapat disampaikan kepada
keluarga terdekat atau induk semang.
Bila pasien pingsan dan tidak didampingi keluarga terdekat padahal
menurut medik berada dalam keadaan darurat segera, tidak perlu
persetujuan TM.
5.Hasil
Diharapkan dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman
Pasien, dapat menetapkan persetujuannya.
Bentuk persetujuan ada lisan dan tulisan
Bila tindakan berrisiko tinggi haruslah persetujuan tertulis dengan tt
Bila risiko tidak tinggi cukup lisan.
Untuk tertulis sebaiknya tersedia formulir secara khusus untuk setiap
jenis tindakan medis
37
MASALAH
1. Yang berkaitan dengan informasi
Bila informasi tersebut menimbulkan ketakutan pada diri
pasien, dikalangan dokter dikenal dengan apa yang disebut
therapeutic privilege (hak pengobatan), yakni demi
kepentingan pasien dokter dapat saja menahan informasi itu, ini
ada dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia pasal 5.
2. Yang berkaitan dengan kemampuan
Bila diketahui pasien tidak mampu membiayainya, tidak etis
bila dokter menyampaikannya.
Bila dokter harus merujuk ketempat lain dan pasien mampu
membiayainya, tidak etis bila dokter menahan informasinya.
3. Yang berkaitan dengan keputusan
Bila keputusan harus oleh bapak dan ibu, dan tidak sepakat
keduanya, bila pasien sudah mendekati usia dewasa (20) tapi
telah diperguruan tinggi maka tanya pada anaknya, bila setuju
lakukan.
Tapi bila berhadapan dengan kepentingan umum, persetujuan
pasien tidak perlu dihormati misalnya wabah penyakit menular
Pada PTM yang dinilai aspek kognitif (pengetahuan), tapi bila
aspek afektif (sikap pasien, perasaan) berbeda, maka pilihan
pada yang menguntungkan pasien.
TATACARA PTM
Karena mempunyai tujuan sama dengan konseling, maka tata caranya
sama dengan 6 macam yakni: GATHER
38
BAB IX
REKAM MEDIS PELAYANAN DK
(Records in family medicine)
PENDAHULUAN
Rekam medis adalah semua berkas, catatan yang berisikan data tentang
keadaan kesehatan pasien
BATASAN
Tercantum dalam PERMENKES RI No 749 a th 1989, adalah berkas
yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan tindakan, dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien
yang dipergunakan serta tersedia pada suatu sarana pelayanan kesehatan
Dari batasan ini dapat dipahami bahwa rekam medis: kartu pasien,
catatan dan semua dokumen termasuk kartu indeks, buku register,
formulir hasil pemeriksaan penunjang, foto roentgen, formulir PTM,
formulir jaminan asuransi kesehatan, salinan sertifikat kelahiran, salinan
sertifikat kematian dan data non fisik seperti psikhis dll.
39
41
42
BAB X
PRAKTEK DOKTER KELUARGA
(Management of clinical practice setting)
KEDUDUKAN DAN PERANAN DOKTER KELUARGA
Secara umum dibedakan 4 macam (Geyman, 1971):
1. Praktek DK sama dengan praktek dokter umum: pelayanan
tk pertama berkelanjutan untuk keluarga, merawat dirumah,
menyelenggarakan konsultasi, memberikan pendidikan
kesehatan, pencegahan, pengobatan, meningkatkan derajat
kesehatan
2. Sama dengan praktek spesialistis, ini di AS
3. Praktek DK (Willard,1970) menunjuk kepada tatacara
pelayanan yang diselenggarakan. Ini dianut Negara-negara
berkembang juga Indonesia
4. Praktek DK banyak kesamaan dengan praktek dokter umum
Hanya punya pendapat praktek dokter umum sekarang telah
tidak memadai lagi, perlu dikembangkan cara baru yakni DK
BENTUK PRAKTEK DK
1. Pelayanan DK sebagai bagian dari pelayanan RS (hospital based)
43
45
BAB XI
PEMBIAYAAN PELAYANAN DK
PENDAHULUAN
Pembiayaan yang dipilih adalah pembiayaan melalui program
asuransi kesehatan (health insurance), dalam arti setiap kali datang
berobat tidak perlu bayar tunai, karena pembayaran tersebut telah
ditanggung oleh pihak ketiga yaitu badan asuransi.
Untuk memperkecil risiko biaya, progr. Asuransi menerapkan prinsip
membagi risiko (risk sharing), sehingga bagi penyelenggara
46
MANAJEMEN KEUANGAN
Adalah upaya yang dilakukan agar uang yang dibayar cara kapitasi tidak
sampai merugikan DK. Ada dua hal, yakni:
1. Analisis actuarial (actuarial analysis)
Menilai besanya kapitasi yang ditawarkan oleh badan asuransi
dengan cara:
a. mempelajari jenis pelayanan yang harus dipertanggung jawabkan
50
Biaya
(Rp)
5.000
20.000
20.000
20.000
Kapitasi
(Rp)
1.000
1 000
200
200
51
5. Obat
6. Rawat
7. Operasi
8. Bersalin
Jumlah
20
2
0,5
2
15.000
1.000.000
3.000.000
2.000.000
3.000
20.000
15.000
40.000
80.400
52
BAB XII
PEMASARAN SOSIAL
PRAKTEK DOKTER KELUARGA
PENDAHULUAN
Mengingat konsep pelayanan DK masih baru, perlu dimasyarakatkan
baik kepada masyarakat maupun kepada kalangan profesi dokter.
Dalam manajemen kesehatan dikenal dengan nama pemasaran social
(social marketing).
53
Empat P
1. Produk (product)
Adalah barang atau jasa yang akan dipasarkan. Dalam hal ini:
imunisasi, KB, pembrantasan diare, jasa pelayanan dokter, jasa
para medis, profesionalisme semua tenaga, keramah tamahan.
2. Tempat (place)
Dalam hal ini adalah tempat klinik DK. Mudah dikunjungi,
tersedia angkutan umum, tersedia tempat parkir, ruang tunggu
nyaman, menarik, aman.
3, Harga (price)
Dalam hal ini pelayanan DK , keluarga membayar pada
asuransi
4.Promosi
Dengan promosi masyarakat dapat mengenal dan sekaligus
memanfaatkan jasa yang dipasarkan.
MENETAPKAN HARGA PRODUK
1. Menghitung biaya investasi (investment cost)
Adalah biaya pembangunan, sewa gedung, pembelian pelbagai
alat medis, nonmedis serta biaya pendidikan dan pelatihan
tenaga pelaksana. Tergantung besarnya biaya investasi, rencana
titik impas (break even point) serta perhitungan masa
kedaluarsa (depreciation period), maka harga produk dapat
dihitung.
2, Menghitung biaya kegiatan rutin (operational cost)
Dibedakan 2 macam:
a. Biaya langsung (direct cost). Misalnya biaya rontgen, biaya
lab, biaya tindakan, biaya obat-obatan
b. Biaya tidak langsung (indirect cost). Misal gaji karyawan,
dokter, pemeliharaan bangunan dan peralatan, biaya listrik,
air, telefon, aqua dll
3..Menghitung biaya rencana pengembangan (development
plan). Termasuk rencana perluasan bangunan klinik, biaya
penambahan peralatan medis non medis seperti komputer,
55
57
60
PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan dalam rangka membantu
pengembanngan ilmu kedokteran keluarga dianjurkan
menyelenggarakan penelitian pelayanan DK. Ada dua alas an yakni:
1. Kebanyakan penelitian saat ini menampilkan kasus-kasus
yang sangat spesifik dari rumah sakit. Sedangkan ruang
lingkup perhatian DK adalah kasus-kasus yang bersifat
umum yang ditemukan dilingkungan keluarga, misalnya:
mengapa sulit mengobati penyakit tbc paru di Indonesia,
mengapa sulit membrantas penyakit tbc paru di Indonesia,
begitu pula penyakit-penyakit menular lainnya, apakah
penyakit-penyakit itu memang harus endemik di Indonesia.
2. Pelayanan DK mempunyai karakteristik khusus.
Kecuali melayani kepentingan kesehatan semua anggota
keluarga itu juga berhubungan dengan semua anggota
keluarga untuk jangka waktu yang lama.
JENIS PENELITIAN
Secara umum ada dua jenis, yakni:
1. Penelitian discriptif (descriptive research)
Adalah ingin melihat gambaran dengan mempelajari tentang jumlah
serta penyebaran penyakit yang dilayani DK.
Penelitian dengan menghitung dua angka pokok, yakni:
a. angka insiden (insudence rate)
Adalah jumlah semua kasus baru suatu penyakit dalam satu kurun
waktu (biasanya satu th), dibagi jumlah penduduk yang beresiko
(population at risk) pada pertengahan kurun waktu yang
bersangkutan dikali 100% atau 1000 permil.
b. angka prevalen (prevalence rate)=umumnya terjadi
Adalah jumlah semua kasus lama dan baru suatu penyakit pada
suatu saat misal: hari, minggu, bulan, tahun, dibagi dengan jumlah
penduduk yang beresiko pada saat itu dikali 100% atau 1000 permil.
Penelitian diskriptif mengenai penyebaran penyakit, dibedakan tiga
macam yakni:
a. Penyebaran menurut karakteristik pasien.
61
62
63
65
BAB XV
DOKTER KELUARGA DALAM JPKM
Tuntutan masyarakat yang dinamis menuntut
1. Pelayanan professional
2. Mutakhir
3. Manusiawi
Inilah yang dapat membantu bertahan dalam era persaingan bebas nanti.
Salah satu upaya meningkatkan mutu dokter praktek melibatkan:
1. Departemen Kesehatan
2. Ikatan profesi: IDI, KDKI
3. Perguruan tinggi mencakup:
a. Integrasi materi pelayanan kedokteran keluarga bagi mah. FK
b. Pelatihan DK bagi para dokter praktek
c. Orientasi pelayanan kedokteran keluarga bagi para dokter.
Kedudukan JPKM terpilh dalam pembangunan kesehatan di Indonesia
dinyatakan dalam:
UU No. 23/1992 tentang kesehatan
Pasal 1 no 15: jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat adalah satu cara penyelenggaraan
pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan
azas usaha bersama dan kekeluargaan
berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta
pembiayaan yang dilaksanakan secara pra upaya.
Pasal 66: pemerintah mengembangkan,membina dan
mendorong JPKM.
Paripurna mencakup; preventive, promotive, curative,rehabilitative
Terpilih karena:
1. Menangkap masyarakat sakit masa dini di pelayanan tk 1 jauh
lebih cost effective (hemat) disbanding bila mereka membiayai ke
tk seterusnya.
66
67
2.Hakikat psikologik
Sebagai mahluk social manusia mempunyai aktifitas dan tingkah
laku yang merupakan gambaran siap manusia yang menentukan
perilaku dan kebiasaannya.
Keluarga yang merupakan orgnisasi social, punya keterkaitan
keakraban antar anggota keluarga
Hubungannya dengan dokter keluarga didasarkan atas transaksi
jasa pelayanan kedokteran yang masing-masing punya hak dan
tanggung jawab dan penggunaan jasa punya garansi akan
keberhasilan pelayanan.
Setiap manusia punya keinginan untuk hidup lebih baik, manusia
mempunyai kemampuan da keterbatasan, kemampuannya sebagai
potensi untuk berbudaya sehat.
3. Hakikat Sosiologik
Dalam kehidupan manusia berhubungan sesamanya baik dalam:
1.Keluarga
3 Budaya
2.Pekerjaan
4 Geografis
Keempat factor inilah menimbulkan berbagai proses dan gejolak
Kebijaksanaan yang digunakan DK yang berorientasikan penyakit,
yaitu:
1) Proses dinamika dalam keluarga yang erat dan tanggung jawab
yang timbal balik dalam menjalankan fungsi keluarga.
2) Pendidikan dan lingkungan yang mempengaruhi kemampuan
produksi dan ketrampilan yang membantu uoaya penyelesaian
masalah.
3) Kualitas hidup dipengaruhi oleh budaya positif yang punya nilai
Produksi untuk pemenuhan kebutuhan pokok keluarga:
Makan, minum, pakaian, rumah, kesehatan.
4.Hakikat Ekologik
Manusia punya interaksi dengan sesamanya, spesies lainnya juga
hubungannya dengan lingkungan fisik dalam rumah tangganya.
70
72
3.
a.
b.
c.
d.
Permasalahan PPK
1. Pembayaran pra upaya terlalu rendah.
Dokter harus mengurangi kebutuhan berlebihan dari peserta dan
pengeluaran kesehatan.
2. Kebutuhan peserta diluar ketentuan harus disadarkan akan paket
pelayanan.
3. Terkumpulnya peserta beresiko dalam jumlah besar. Bila banyak
penyakit berat perlu biaya ekstra, apa ini dibayar/dibatasi?
4. Ketidak pastian dalam diagnosa.
Demi profesionalnya pelayanan menghadapi diagnosa ragu-ragu,
perlu test tambahan ini bagaimana?
5. Beban administrasi.
Administrasi tetap harus ada, tapi dokter jangan terperangkap habis
energi dalam mengurusinya.
6. Penundaan pembayaran.
Jagan sampai ada pelayanan tertentu yang dibayar atau tidak.
Pendidikan KK di FK
Rekomendasi WHO dan WONCA di Ontario 1994:
74
75