PRAKTIKUM
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL 3
Disusun Oleh :
Adet Wildan
Amalia Putrieka
fUzz1e m4oL1d4h 49u5t1n4
Hendi Setiawan
213341001
213341004
xxxxxxxxx
214341087
BAB I
PENDAHULUAN
Dibandingkan dengan sistem kontrol proses konvensional, jumlah kabel yang dibutuhkan
bisa berkurang hingga 80%.
PLC mengkonsumsi daya lebih rendah dibandingkan dengan sistem kontrol proses
konvesional (berbasis relai).
Perubahan pada urutan operasional atau proses atau aplikasi dapat dilakukan dengan
mudah, hanya dengan melakukan perubahan atau penggantian program, baik melalui
terminal konsol maupun komputer PC.
1ms
16
10ms
236
100ms
PC/laptop
PLC TRAINER (PLC-200)
Software STEP 7 Micro/WIN
Kabel USB/PPI Multi-Master
AC adaptor
Model PLC: SIEMENS Programmable Controller SIMATIC S7-200 CPU 224, DC/DC/DC,
tipe transistor output, 24 I/O
10 Terminal output:Q0.0-Q1.1
mengatur batas.
*Catatan : Ketika menggunakan Trainer PLC (PLC-200), Mode Switch tempatkan pada
posisi RUN dan abaikan pengaturan analognya
Modul Input
C : Terminal Common
14 toggle switch (ON, OFF, (ON)) digunakan untuk simulasi input. Setiap switch dapat
diprogram sebagai input yang berlainan. Switch-switch ini tidak membutuhkan
sambungan dan dapat digunakan untuk pengembangan program dan troubleshooting.
*Catatan : (ON) mewakili momentary contact. Untuk memasukkan input pulsa dengan
caratarik sedikit ke bawah dan lepas switch.
Modul Ouput
RC6 : Terminal Common dari output relay RQ0.6, RQ0.7, RQ1.0 dan RQ1.1
SW7 : Mengaktifkan dan mematikan output relay RQ0.6-RQ0.7, RQ1.0 dan RQ1.1
*Catatan : 10 output relay sudah terhubung dalam trainer dengan output pada main unit. Karena
output relay tidak didisain untuk beroperasi dengan arus khusus seperti 110 VAC atau 24VDC,
sehingga dapat digunakan untuk mengontrol bermacam-macam beban dan tipe sinyal. Beban
dapat berupa relay coils, motor starters, solenoid valves, annunciation devices, dan indicator
lights.
DIR : Directional ControlInput digunakan untuk mengendalikan arah dari putaran step
motor
CK : Input Clock
Modul Encoder
SW2 :Enable switch. Switch ini digunakan untuk mengaktifkan dan mematikan modul
step motor
Kombinasi dari step motor dan encoder digabungkan dengan gear belt.
Modul Micro Switch/ 24 Motor/ Proximity sensor
Modul Buzzer
SW8 :Enable Switch. Switch ini digunakan untuk mengaktifkan dan mematikan modul 7Segment display.
Pada trainer , data line dari BCD telah terhubung dengan output PLC (Q0.2 Q0.5) dan
digit latch lines terhubung dengan output (Q0.6 Q1.1)
Pada trainer, 4 data lines dari BCD telah terhubung dengan inut PLC (I1.2 I1.5) dan 4
digit scan lines telah terhubung dengan output PLC (Q0.0 Q0.3).
Modul Keypad
4x4 matrix keyboard terdiri atas 10 numerical keys(0 - 9) dan 6function keys (F1
F6). Pada trainer, 4 kolom dari keypad telah terhubung dengan input PLC (I0.6 I1.1)
dan 4 baris telah terhubung dengan output PLC (Q0.0 Q0.3)
Modul Tank-Filling Device
L6 : Indikator penuh dengan LED dari tank #1, telah terhubung dengan output Q0.6
L7 : Indikator kosong dengan LED dari tank #1, telah terhubung dengan output Q0.7
L8 : Indikator penuh dengan LED dari tank #2, telah terhubung dengan output Q1.0
L9 : Indikator kosong dengan LED dari tank #2, telah terhubung dengan output Q1.1
SW4 :Enable Switch. Switch ini digunakan untuk mengaktifkan dan mematikan modul.
L0, L1, L2 :Side Street Llights (hijau, kuning, dan merah) yang telah terhubung dengan
output Q0.0, Q0.1, dan Q0.2 secara berurutan.
L3, L4, L5 :Main Street Lights (hijau, kuning, dan merah) yang telah terhubung dengan
output Q0.3, Q0.4, dan Q0.5 secara berurutan.
SW3 :Enable Switch. Switch ini digunakan untuk mengaktifkan dan mematikan modul.
DC 24V Output : 24 VDC power supply untuk memberikan daya untuk alat-alat external
Indikator
Expansion
Indikator
dan
trainer menyala
Extension
untuk
port I/O
Port Expansion digunakan untuk modul I/O external. Port Extension I/O adalah untuk
kabel penyambung digital dari PLC unit. Pin dari port extension langsung terhubung dengan
Kabel adaptor
Klik Communications
Pastikan Connection
to padaUSB
Klik OK
Ketika PC sudah terhubung dengan Trainer PLC (PLC-200), maka tipe PLC harus diubah
sesuai dengan yang digunakan dengan cara :
Penjelasan
Main Menu
Toolbar
Program
Instruction
Navigation Bar
Main Menu
Toolbars
: Berisi jalan pintas untuk perintah yang biasa digunakan. Toolbars yang
Program Editor : Berisi program dan tabel variabel lokal. Subroutines dan Interrupt
routines muncul sebagai tab pada bagian bawah jendela program editor
Subroutine
Interrupt routine
Instruction Tree : Menampilkan seluruh objek dalam projek dan instruksiinstruksi untuk membuat program kontrol yang diinginkan. Masingmasing instruksi dapat dimasukkan ke dalam program kita dengan cara di
drag and drop atau dengan di klik 2 kali
Untuk download
program ke Trainer
PLC
SM0.0
SM0.1
SM0.2
SM0.3
SM0.4
SM0.5
SM0.6
SM0.7
SMB0
Always on
First scan
Retetntive data los
Power up
30s off / 30s on
0,5s off / 0,5s on
Off 1 scan/on 1 scan
Switch in RUN position
SM1.0
SM1.1
SM1.2
SM1.3
SM1.4
SM1.5
SM1.6
SM1.7
SMB1
Result of operation = 0
Overflow or illegal value
Negative result
Division by 0
Table full
Table empty
B to binary conversion error
ASCII to hex conversion error
SMB0 mengandung 8 bit status (SM0.0 sampai SM0.7) itu akan terus berkembang oleh
S7-200
Arus>=Preset
Bit pewaktu
Input (IN)
On: Nilai Arus waktu hitung
menyala arus
Nilai arus = 0
terus menghitung
arus = 0
TON
sampai 32,767
Bit pewaktu
menyala arus
terus menghitung
maintained.
sampai 32,767
Bit pewaktu mati
TOF
arus = 0
Nilai arus = 0
berhenti
menghitung
Intruksi TON dan TONR waktu hitung ketika input menyala. ketikanilai arus sama
dengan atau lebih besar dari waktu preset, bit pewaktu menyala.
1. nilai arus dari timer TON sudah selesai ketika input mati, dimana nilai arus dari
timer TONR dipelihara ketika input mati.
2. timer TONR dapat digunakan untuk akumulasikan waktu ketika input menyala dan
mati menggunakan intruksi reset (R) untuk mengclearkan nilai arus dari TONR
3. timer TON dan TONR terus menghitung setelah reset tercapai dan mereka akan
berhenti menghitung pada saat nilai maksimum dari 32,767
Resolusi dari timer
waktu hitung time intervals. resolusi (base waktu) dari timer menentukan jumlah
dari waktu dari setiap interval. contohnya. sebuah TON dengan resolusi 10 ms
menghitung nomor dari interval 10 ms that elapse setelah TON dapat : menghitung dari
50 dalam 10ms timer presents 500ms. timer simatic telah tersedia di 3 resolusi: 1ms,
10ms, dan 100ms. dapat dilihat dalam table 3-2-3, the timer number menentukan
resolusi dari timer.
Tabel timer number dan resolusi
Tipe timer
TONR
TON, TOF
resolusi
1ms
10ms
100ms
1ms
10ms
100ms
Nilai maksimum
32,767 sec(0,546 min)
327,67 sec (5,46 min)
3276,7 sec (54,6 min)
32,767 sec(0,546 min)
327,67 sec (5,46 min)
3276,7 sec (54,6 min)
Timer number
T0,T64
T1 to T4, T65 to T68
T5 to T31, T69 to T95
T32, T96
T33 to T36, T97 to T100
T37 to T63, T101 to T255
catatan :
time number (Txx) yang sama tidak dapat di bagikan untuk sebuah Off-delay
timer
(TOF)
dan
On-delay
timer
(TON).
contohnya
kamu
tidak
boleh
mempunyai/menempatkan kedua time number seperti TON T32 dan TOF T32
untuk menjamin bahwa output dari timer self-resetting telah menyala untuk mengescan
setiap waktu timer mencapai nilai preset, menggunakan kontak NC dari bit pewaktu
sebagai input ke timer.
Fungsi Pulse Train Output (PTO)
Deskripsi
10s sampai 65,535s atau 2 ms sampai 65,535ms
1 sampai 4.294.967.295
Waktu cycle semula dua unit waktu
Pulsa hitung semulanya 1 pulsa
Deskripsi
10s sampai 65,535s atau 2 ms sampai
65,535ms
0s sampai 65,535s atau 0 ms sampai
65,535ms
Duty cycle 100% dan output menyala
terus menerus
Duty cycle )% dan output mati
Waktu cycle semula dua unit waktu
Table 3-2-6 lokasi Spesial memory (SM) dari register control PTO/PWM
Q0.0
SM66.4
Q0.1
SM76.4
Status Bits
PTO profile aborted (delta calculation error); 0 = no error, 1 =
SM66.5
SM66.6
SM76.5
SM76.6
aborted
PTO profile aborted due to user command: 0 = no abort, 1 = aborted
PTO pipeline overflow/underflow; 0 = no overflow, 1 =
SM76.7
Q0.1
SM77.0
overflow\underflow
PTO idle: 0 = in progress, 1 = PTO idle
Control Bits
PTO/PWM update the cycle time; 0 = no update, 1 = update cycle
SM67.1
SM77.1
time
PWM update the pulse width time 0 = no update; 1 = update pulse
SM67.2
SM77.2
width
PTO update the pulse count value; 0 = no update, 1 = update pulse
SM67.3
SM67.4
SM67.5
SM67.6
SM67.7
Q0.0
SMW68
SMW70
SMD72
SMB168
SM77.3
SM77.4
SM77.5
SM77.6
SM77.7
Q0.1
SMW78
SMW60
SMD82
SMB176
count
PTO /PWM time base; 0 = 1/tick; 1 = ms/tick
PWM update method; 0 = asynchronous, 1 = synchronous
PTO single/multiple segment operation 0 =single, 1 = multiple
PTO/PWM mode select 0 = PTO, 1 = PWM
PTO/PWM enable 0 = disable, 1 = enable
Other PTO/PWM Register
PTO/PWM cycle time value (2 to 65.535)
PWM pulse width value (0 to 65.535)
PTO pulse count value (1 to 4.294.967.295)
Number of the segment in progress, multiple-segment PTO
SMW176
operation only
Starting location of the profile table (byte offset from V0), multiple
SMB160
SMB181
SMD182
SM66.7
Q0.0
SM67.0
SMW168
SMB170
SMB171
SMD172
Segment
Updat
Mode
Operatio
Metho
Time Base
Pulse
Pulse
Cycle
Count
Width
Time
d
16#81
16#84
16#85
16#89
16#8C
16#8D
16#A0
16#A8
16#D1
16#D2
16#D3
16#D9
16#DA
16#DB
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
PTO
PTO
PTO
PTO
PTO
PTO
PTO
PTO
PWM
PWM
PWM
PWM
PWM
PWM
single
single
single
single
single
single
Multiple
Multiple
Sync
Sync
Sync
Sync
Sync
Sync
1s/cycle
1s/cycle
1s/cycle
1s/cycle
1s/cycle
1s/cycle
1s/cycle
1s/cycle
1s/cycle
1s/cycle
1s/cycle
1ms/cycle
1ms/cycle
1ms/cycle
Load
Load
Load
Load
Load
Load
Load
Load
Load
Load
Load
Load
Load
Load
Load
Load
BAB II
PRAKTIKUM
A. Kasus Pengaplikasian Motor Stepper dengan syarat :
Keyped 8 sebagai tombol start dan stop
Keypad 9 sebagai tombol putaran motor stepper CW dan CCW
Keypad F1 sebagai tombol speed up (penambah kecepatan setiap kali ditekan)
Keypad F2 sebagai tombol speed down (pengurang kecepatan setiap kali ditekan)
Tujuan :
Mahasiswa dapat menggunakan software PLC Step 7-Micro/WIN
Mahasiswa dapat membuat program Ladder Motor Stepper sesuai dengan
prinsip kerja yang telah diberi persyaratan sebelumnya.
Mahasiswa dapat membuat wiring PLC Siemen S7-200
Mahasiswa dapat mentransfer program Ladder ke PLC Siemen S7-200
1) Deskripsi
Pada praktikum PLC 3 ini merupakan pengaplikasian motor stepper terdiri dari 4 buah
perintah atau syarat yaitu start dan stop dengan 1 Keypad nomor 8, putaran motor CW dan CCW
dengan 1 Keypad nomor 8, penambahan kecepatan dengan 1 Keypad nomor F1, pengurangan
kecepatan dengan 1 Keypad nomor F2. Rangkaian ini terdiri dari 4 input dan 1 output utama
sebagai pengontrol utama.
Pada saat switch I0.6 yang merupakan keypad nomor 8 ditekan maka motor akan berputar
(ON/START) dan ketika keypad nomor 8 ditekan kembali maka motor akan berhenti berputar
(OFF/STOP).
3) Ladder Diagram
6) Analisa
Analisa Program Ladder
1. Network 1
SM0.1 digunakan untuk first scan, yang akan mengaktifkan MOV_B. MOV_B itu sendiri
digunakan untuk memindahkan data desimal 1 ke QB0.
NO C1 digunakan untuk mengaktifkan MOV_B saat counter mencapai hitungan yang telah
diatur pada PV (preset value) yaitu 2, yang nantinya difungsikan sebagai reset scan /
mengulang siklus scanning.
2. Network 2
SM0.1 digunakan untuk first scan, yang akan mengaktifkan MOV_B. MOV_B itu sendiri
digunakan untuk memindahkan data desimal 0 ke MB1.
3. Network 3
Barisan NC dari I0.6, I0.7,I1.0, dan I1.1 digunakan untuk prasyarat menghentikan siklus
scanning, saat NC tersebut aktif ketika scanning baris telah mengaktifkan kontak NC dari kolom
tersebut, maka jalur akan terputus sehingga proses pemutusan timer (T32) terjadi dan proses
scanning terhenti.
NC Q15.7 digunakan untuk me-reset timer (T32), terjadilah proses scanning berkala dengan
periode 100 ms, yang didapat dari PT T32 yang diatur 100 sedangkan T32 adalah 1 ms.
4. Network 4
NO T32 digunakan untuk menyalakan output Q15.7, sehingga kontak NO/NC Q15.7
akan mengikuti kondisi output Q15.7.
5. Network 5
NO Q15.7 digunakan untuk mengkatifkan SHL_B, dimana SHL_B/Shift Register Left data byte
diatur untuk menggeser QB0 sejumlah 1 bit kekiri dan hasilnya akan disimpan di QB0, dimana
QB0 pada network 2 telah diatur dengan nilai 1 desimal, sehingga QB0 akan tergeser 1 bit.
NO P (pulse) digunakan untk membatasi periode aktifnya SHL_B seingga data dipastikan akan
tergeser 1 bit.
6. Network 6
NO Q15.7 digunakan untuk membangkitkan penghitungan CU counter (C1).
NO P (pulse) digunakan untuk membatasi periode aktifnya penghitungan CU (counter up),
sehingga dipatikan perhitungan hanya akan terjadi satu kali masuk dalam satu periode aktifnya
Q15.7.
NO C1 digunakan untuk me-reset counter (C1) saat hitungan sudah mencapai nilai yang sudah
diatur pada PV (preset value) yaitu 2.
SM0.1 digunakan untuk first scan, yaitu untuk me-reset counter saat pertama diaktifkan.
Counter C1 diatur PV sama dengan 2
7. Network 7
NO Q0.2 digunakan untuk scanning baris 3 dari bawah pad keypad 4x4.
Barisan NC I0.7,I1.0,I1.1 digunakan untuk prasyarat pemutus jalur saat salah satu kolom aktif,
NO I1.1 digunakan untuk mengaktifkan scanning kolom 1, yang akan mengaktifkan M0.0
sebagai memory atau kontak utama untuk system kerja start dan stop.
Barisan NC I0.6,I1.0,I1.1 digunakan untuk prasyarat pemutus jalur saat salah satu kolom aktif,
NO I1.1 digunakan untuk mengaktifkan scanning kolom 2, yang akan mengaktifkan M0.1
sebagai memory atau kontak utama untuk system putaran motor CW dan CCW.
Barisan NC I0.6,I0.7,,I1.1 digunakan untuk prasyarat pemutus jalur saat salah satu kolom aktif,
NO I1.1 digunakan untuk mengaktifkan scanning kolom 3, yang akan mengaktifkan M0.5
sebagai memory atau kontak utama untuk system speed up.
Barisan NC I0.6,I0.7,I1.0, digunakan untuk prasyarat pemutus jalur saat salah satu kolom aktif,
NO I1.1 digunakan untuk mengaktifkan scanning kolom 4, yang akan mengaktifkan M0.6
sebagai memory atau kontak utama untuk system speed down.
8. Network 8
Pada Network ini merupakan ladder system start dan stop dimana switch I6.0 (Keypad nomor 8)
ketika ditekan akan mengaktifkan M0.0 dan membuat fungsi set reset pada M0.3 bekerja, pada
fungsi hanya memanfaatkan switching dari kontak M0.3 dengan bantuan fungsi P pada line.
9. Network 9
Pada Network ini merupakan system pembangkitan putaran motor dengan cara memberikan nilai
frekuensi yang bervariasi yakni pada register AC0 dimana nila AC0 akan terisi oleh fungsi
INCREMENT, DECREMENT dan MOVE. SM0.0 sendiri merupakan special memory yang
selau aktif (Always On) ketika module PLC mendapat sumber tegangan.
10. Network 10
Pada Network ini merupakan system untuk menjalankan fungsi speed down, fungsi INC_B
sendiri adalah increment dimana setiap mendapat sinyal 1 kali maka nilai pada AC0 akan
bertambah 1, nilai AC0 ini berbanding terbalik dengan putaran motor jika AC0 semakin besar
maka putaran motor akan semakin menurun sehingga setiap M0.6 aktif yakni ketika Keypad F2
ditekan nilai AC0 akan bertambah dan membuat putaran motor semakin menurun.
11. Network 11
Pada Network ini merupakan system untuk menjalankan fungsi speed up, fungsi DEC_B sendiri
adalah decrement dimana setiap mendapat sinyal 1 kali maka nilai pada AC0 akan berkurang 1,
nilai AC0 ini berbanding terbalik dengan putaran motor jika AC0 semakin kecil maka putaran
motor akan semakin bertambah sehingga setiap M0.5 aktif yakni ketika Keypad F1 ditekan nilai
AC0 akan berkurang dan membuat putaran motor semakin bertambah.
12. Network 12
Pada Network ini merupakan system untuk membalik putaran motor (CW atau CCW), ladder
diagram dibentuk sama dengan system start dan stop tetapi fungsi Set Reset disini tergantung
dari M0.1 yang akan aktif ketika Keypad 9 ditekan. Memory M0.4 sendiri digunakan untuk
mengaktifkan output Q1.1 dimana Q1.1 ini pada wiring terhubung dengan DIR (untuk membalik
putaran motor stepper).
13. Network 13
Pada Network ini merupakan system untuk membuat motor berhenti berputar dimana frekuensi
disetting dengan nilai 0, fungsi ini bekerja memanfaatkan switching memory M0.3 yang
tergantung dari system start dan stop.
14. Network 14
Pada Network ini merupakan system untuk setting awal kecepatan motor ketika diaktifkan
dimana AC0 langsung diisi 12 ketika M0.0 aktif yakni ketika Keypad 8 ditekan.
15. Network 15
Pada Network ini merupakan system lanjutan dari Network 12 dimana memory M0.4 adalah
fungsi start dan stop ketika keypad 9 ditekan dan Q1.1 sendiri pada wiring dihubungkan ke DIR
(fungsi untuk membalik putaran motor stepper).