TINJAUAN PUSTAKA
A. Imunisasi
1. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia
terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit. Dilihat dari cara
timbulnya maka terdapat dua jenis kekebalan, yaitu kekebalan pasif dan
kekebalan aktif. Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh dari
luar tubuh, bukan dibuat oleh indivindu itu sendiri. Contohnya adalah
kekebalan pada jenis yang diperoleh dari ibu, atau kekebalan yang
diperoleh setelah pemberian suntikan imunoglobulin,kekebalan pasif
tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh.
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat
terpajan pada antigen seperti pada imunisasi, atau terpajan secara alamiah,
kekebalan aktif biasanya berlangsung lebih lama.
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila terkena
antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit (Ranuh,2008,p.10).
Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja
memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga
tubuh dapat resisten terhadap penyakit tertentu. Sistem imun tubuh
mempunyai suatu sistem memori (daya ingat), ketika vaksin masuk
kedalam tubuh, maka akan dibentuk antibodi untuk melawan vaksin
tersebut dan sistem memori akan menyimpannya sebagai suatu
pengalaman. Jika nantinya tubuh terpapar dua atau tiga kali oleh antigen
yang sama dengan vaksin maka antibodi akan tercipta lebih kuat dari
vaksin yang pernah dihadapi sebelumnya (Atikah,2010,p.8).
2. Jenis-jenis imunisasi
Imunisasi telah dipersiapkan agar tidak menimbulkan efek-efek
yang merugikan. Imunisasi ada 2 macam, yaitu:
a. Imunisasi aktif
Merupakan suatu pemberian bibit penyakit yang telah
dilemahkan (vaksin) agar nantinya sistem imun tubuh berespon
spesifik dan memberikan suatu ingatan terhadap antigen ini,
sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat mengenali dan
merespon.
b. Imunisasi pasif
Merupakan suatu proses peningkatan kekebalan tubuh
dengan cara pemberian zat immunoglobulin, yaitu zat yang
dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari
plasma manusia (kekebalan yang didapat bayi dari ibu melalui
placenta) atau binatang yang digunakan untuk mengatasi
mikroba yang sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi
(Atikah,2010).
3. Jadwal Imunisasi menurut IDAI
10
5. Macam-macam imunisasi
a. Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Pengertian
Bacillus Calmette Guerin adalah vaksin hidup yang dibuat
dariMycobacterium bovisyang dibiak berulang selama 1-3 tahun
sehingga didapatkan hasil yang tidak virulen tetapi masih
mempunyai imunogenitas.
Kontra indikasi
Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya
seperti vaksin- vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada
penderita infeksi berat disertai kejang.
Efek samping
Reaksi
lokal
seperti
rasa
sakit,
kemerahan
dan
poliomyelitistipe
1,2,3
(Strain
Sabin)
yang
sudah
11
12
dan
psikologi
13
(Programmic
2) Reaksi suntikan
Semua gejala klinis yang terjadi akibat trauma tusuk jarum
suntik baiklangsung maupun tidak langsung harus dicatat sebagai
reaksi KIPI. Reaksi suntikan langsung misalnya rasa sakit,
bengkakdan kemerahan pada tempat suntikan, sedangkan reaksi
suntikan tidak langsung misalnya rasa takut, pusing, mual,
sampai sinkope.
3) Induksi vaksin (reaksi vaksin)
Gejala KIPI yang disebabkan induksi vaksin umumnya
sudah dapat diprediksi terlebih dahulu karena merupakan reaksi
simpang vaksin dan secara klinis biasanya ringan. Walaupun
demikian dapat saja terjadi gejala klinis hebat seperti reaksi
anafilaksis sistemik dengan resiko kematian.
Reaksi simpang ini sudah teridentifikasi dengan baik dan
tercantum dalam petunjuk pemakaian tertulis oleh produsen
sebagai indikasi kontra, indikasi khusus, perhatian khusus,
atauberbagai tindakan dan perhatian spesifik lainnya termasuk
kemungkinan interaksi obat atau vaksin lain. Petunjuk ini harus
diperhatikan dan ditanggapi dengan baik oleh pelaksana
imunisasi.
4) Faktor kebetulan (Koinsiden)
Seperti telah disebutkan di atas maka kejadian yang timbul
ini terjadi secara kebetulan saja setelah diimunisasi. Indikator
faktor kebetulan ini ditandai dengan ditemukannya kejadian yang
sama disaat bersamaan pada kelompok populasi setempat dengan
karakteristik serupa tetapi tidak mendapatkan imunisasi.
5) Penyebab tidak diketahui
Bila kejadianatau masalah yang dilaporkan belum dapat
dikelompokkan kedalam salah satu penyebab maka untuk
15
d. Survailans KIPI
16
tentang
keamanan
imunisasi
di
tengah
18