Anda di halaman 1dari 2

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Latar Belakang
Kanker ovarium merupakan penyabab kematian akibat kanker ke-5 terbanyak
di Amerika Serikat dan merupakan salah satu dari 7 keganasan tersering di seluruh
dunia. Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik dan sebagian kecil
berbentuk tumor padat (Prawirohardjo, 2005).
Kanker ovarium dapat mengenai semua wanita dari segala usia, mulai dari
usia 20 hingga 80 tahun, jarang terjadi pada wanita di bawah usia 20 tahun. Delapan
puluh persen kanker muncul pada usia di atas 40 tahun, dan bila muncul sesudah
menopause maka hampir 30% adalah ganas. Karsinoma ovarium di Indonesia sebesar
32% dari kanker ginekologik dan menyebabkan 55% kematian akibat keganasan
ginekologik. Data statistik American Cancer Society Insiden kanker ovarium di dunia
sekitar 4% dari seluruh keganasan pada wanita dan menempati peringkat kelima
penyebab kematian akibat kanker (Prawirohardjo, 2005).
Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker
ginekologi. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini awalnya
bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi
metastasis, sehingga 60-70% pasien datang pada stadium lanjut sehingga penyakit
ini disebut juga sebagai silent killer (Busmar, 2006).
Berdasarkan perhitungan IAPI (Ikatan Ahli Patologi Indonesia), pada tahun
2010 di Rumah Sakit Dr. Sutomo Surabaya didapatkan 142 kasus baru kanker
ovarium, 51 kasus neoplasma jinak ovarium, dan 100 kasus endometriosis ovarium.
Kanker ovarium sering didiagnosa pada stadium yang sudah lanjut (> 70%
terdiagnosa pada stadium III dan IV dengan 5 years survival rate11-37%) oleh karena
tidak ada keluhan, gejala, dan marker yang spesifik terutama pada stadium awal,
selain itu tak ada skrining yang dapat digunakan secara efektif sehingga derajat
kesembuhannya sangat rendah. 90% kanker ovarium merupakan tipe epitel, sehingga
secara umum kanker ovarium dianggap sebagai tipe epitel. Penentuan ada atau
tidaknya kecurigaan keganasan sangat penting karena sarana dan tenaga ahli yang
dibutuhkan sangat berbeda, pada pasien dengan kecurigaan kanker ovarium sebaiknya
dioperasi di pusat onkologi dengan sarana operasi yang lengkap dan tenaga ahli di
bidang ginekologi onkologi dan bedah (Kavanagh, 2006).

1.2. Definisi
Kanker ovarium adalah terjadinya pertumbuhan sel-sel tidak lazim (kanker)
pada satu atau dua bagian indung telur. Indung telur sendiri merupakan salah satu
organ reproduksi yang sangat penting bagi perempuan. Dari organ reproduksi ini
dihasilkan telur atau ovum, yang kelak bila bertemu sperma akan terjadi pembuahan
(kehamilan). Indung telur juga merupakan sumber utama penghasil hormon
reproduksi perempuan, seperti hormon estrogen dan progesteron. Kanker ovarium
adalah kanker atau tumor ganas yang berasal dari ovarium dengan berbagai tipe
histologi, yang dapat mengenai semua umur (Prawirohardjo, 2005).

Anda mungkin juga menyukai