Anda di halaman 1dari 3

Tugas ISBD

1. Kesimpulan makalah Manusia, Moral,dan Hukum


a. Manusia
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk
manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan
konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya
dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali
dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk
serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
b. Moral
Pengertian secara umum, seperti diterangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah
moral adalah: (i) ajaran baik-buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, dsb; akhlak; budi pekerti; susila; atau (ii) kondisi mental yang membuat
orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dsb; isi hati atau keadaan
perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan; serta (iii) ajaran kesusilaan yang
dapat ditarik dari suatu cerita.
c. Hukum
Hukum atau ilmu hukum adalah suatu sistem aturan atau adat yang secara resmi
dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui
lembaga atau institusi hukum.
Setelah kita mengetahui manusia, moral dan hukum , kita dapat menyimpulkan
bahwa ketiga hal tersebut mempunyai hubungan yang tidak bisa dipisahkan satu sama
lainnya. Yakni, hukum mengatur bagaimana manusia berbuat sesuatu, dan moral
merupakan fondasi manusia dalam mentaati dan menjalankan hukum.
Manusia merupakan makluk yang sempurna yang di beri anugrah oleh tuhan berupa
kemampuan untuk berpikir dan akal untuk menentukan seseuatu baik atau tidak baik bagi
mereka.

Selain itu manusia juga harus menjalin hubungan baik dengan dua hal. Hubungan
tersebut adalah hubungan dengan TuhanNya dan hubungan dengan manusia lainya,hal
ini yang menyebabkan manusia disebut makhluk sosial.
Karena untuk menjalin hubungan yang baik setiap manusia harus memiliki nilai-nilai
yang dijadikan landasan untuk bertindak, serta moral yang baik agar tujuan hubungan
yang harmonis juga tercapai.
Selain nilai dan moral, manusia harus menaati peraturan yang berlaku atau yang biasa
kita sebut dengan hukum. Tujuanya agar semua berjalan sesuai dengan aturan dan
tidak menyalahi hak manusia lainnya. Manusia yang tidak bisa menyeimbangkan
ketiga hal ini baik nilai,moral dan hukum berarti belum bisa menobatkan dirinya
sebagai manusia yang baik bagi dirinya atau orang lain.
2. Bagaiman realitas ditengah masyarakat ?
Contoh pelanggaran hukum : Ketidakadilan hukum
Baru-baru ini kita juga di kagetkan lagi dengan berita ; Sebanyak 341
narapidana perkara korupsi mendapat remisi, Sebelas koruptor langsung menghirup
udara bebas, ironisnya lagi salah satu dari penerima Remisi tersebut adalah besan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Aulia Pohan. Bukankah setiap orang sama
kedudukannya di hadapan hukum (equality before the law). Seharusnya kita
memandang Hukum adalah sebagai bagian dari cara kita hidup, bukan sebagai cara
mempertahankan kekuasaan semata.
Tapi, lihatlah sebaliknya sungguh Miris memang Kisah nenek Minah, yang
hanya dengan mengambil beberapa buah kakao, seorang nenek tua harus dihukum
atas perbuatan yang sudah dia sesali. Kalau kita membandingkan kisah si nenek
dengan kisah para koruptor kelas kakap yang kasus hukumnya diputus bebas. Banyak
sekali Diskriminasi hukum menimpa kaum miskin.
3. Bagaimana pendapat saudara ?
Seharusnya para penegak hukum mampu menegakkan hukum seadil-adilnya,
tidak ada lagi diskrimanan terhadap si miskin sehingga terciptalah keadilan.
Permasalahan hukum di dindonesia dapat diminimalisasi melalui proses pendidikan
yang diberikan kepada masyarakat,diharapkan wawasan pemikiran mereka pun
semakin meningkat sehingga mempunyai kemampuan untuk memikirkan banyak

alternatif dalam usaha memecahkan masalah

hukum dan tidak melakukan

pelanggaran hukum.
Problema hukum yang lain adalah hukum yang dapat digunakan sebagai alat
kekuasaan. Dalam negara, sesungguhnya hukum lah yang menjadi panglima. Semua
institusi dan semua lembaga negara tunduk pada hukum yang berlaku. Oleh karena itu
dalam membuat hukum harus memenuhi kaidah hukum.

Anda mungkin juga menyukai