Anda di halaman 1dari 8

44

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif karena permasalahan di dalam penelitan ini data yang terkumpul dan
analisisnya lebih bersifat kualitatif.
2. Pendekatan Penellitian
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Oleh karena itu, peneliti akan menggali informasi seputar
permasalahan yang dikemukakan untuk diketahui permasalahannya dan dicari
jalan keluarnya. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
gabungan, analisis data, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah. Obyek
yang alamiah adalah obyek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh
peneliti.1

1 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 1.

45

Metode peneltian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena


pupularitasnya belum lama, dinakamakan metode postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai
metode artisti, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola),
dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih
berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.2
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian
naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting), disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada
awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang
antropologi budaya, disebut sebagai netode kualitatif, karena data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Dalam penelitian kualittatif instrumennya adalah orang atau human
instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrument, maka
penelti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu
bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkontruksi situasi sosial yang
diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Untuk mendapatkan pemahaman
yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti, maka

2Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Cet. 19; Bandung: Alfabeta,
2013), h. 7-8.

46

teknik pengumpulan data bersifat triangulasi, yaitu menggambarkan berbagai


teknik pengumpulan data secara gabungan/simultan. 3
Penelitian kualitatif dilakukan karena peneliti ingin mengekspor
fenomena-fenomena yang tidak tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat
deskritif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep, pengertianpengertian tentang suatu konsep yang beragam, karakteristik suatu barang dan
jasa, gambar-gambar, gaya-gaya, tata cara suatu budaya, model fisik suatu
artifak dan lain sebagainya. Suau penelitian kualitatif dirancang agar hasil
peneltiannya memilikimontribusi bterhadap teori. Apa yang diangkat dari
fenomena yang terjadi menjadi bahan bagimilmuwan untuk menjadi bahan
penyusunan teori baru.
Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak hanya sebagai upaya
mendeskripsikan data tetapi deksripsi tersebut hasil dari pengumpulan data
yang sohih yang dipersyaratkan kualitatif yaitu wawancara mendalam,
observasib partisipasi, studi dokumen, dan dengan melakukan triangulasi.
Juga deskripsinya berdasarkan analisis data yang sohih juga mulai dari display
datanya, reduksi data, refleksi data, kajian emic dan etik terhadap data dan
sampai kepada pengambilan kesimpulan yang harus ,e,iliki mtingkat
kepercayaan yan g tinggi berdasarkan ukuran dependability, credibility,
tranferadibility, dan confirmability.4

3Ibid, h. 8.

47

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juni 2015 untuk
mendapatkan informasi terkait permasalahan yang ada. Adapun tempat yang menjadi
tempat penelitian yaitu di Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Harapan
Bunda Manado yang berlokasi di Kampus STISIPOL Merdeka

Jalan Sospol

Lingkuga I Kelurahan Mahawu Kecamatan Tuminting Kota Manado. Sekolah ini


merupakan sekolah Islam yang satu-satunya berada di kelurahan Mahawu dan
merupakan milik dari Yayasan Al-Bina Manado.
C. Sumber Data
Menurut Loflad sebagaimana dikutip dari Moleong, bahwa sumber data
utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya
adalah data tambahan, seperti dokumen dan lain-lain.5
Sumber data yaitu orang atau apa saja yang berkaitan dengan penelitian
dan menjadi pelaku dari suatu kegiatan, yang diharapkan dapat memberikan
informasi terkait dengan penelitian tersebut. Adapun yang menjadi sumber data
ini adalah:
1. Kepala sekolah Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Harapan Bunda
Manado untuk memperoleh informasi mengenai profil sekolah, kondisi
4 Djaman Satory dan Aan Komariah, Metodologi Peneltian Kualitiatif, (Bandung: Alfabeta,
2013), h. 23-25.

5 Lexy J. Moleong, Metodologi Peneltian Kualitatif , (Bandung: Rosdakarya, 2010), h. 186.

48

sekolah dan informasi tentang bagaimana pengembangan pendekatan Beyond


Centers and Circle Time (BCCT), serta faktor pendukung dan penghambat
dalam pengembangan pelaksanaan pendekatan Beyond Centers and Circle
Time (BCCT).
2. Guru Sentra untuk memperoleh informasi tentang penerapan sentra IMTAQ.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam

pengumpulan

data

diperlukan

data-data

yang

bisa

dipertanggungjawabkan keabsahannya dan mampu mewakili seluruh populasi yang


diteliti. Untuk mencari data yang sesuai dengan masalah yang diteliti, maka disini
peneliti menggunakan beberapa metode antara lain :
1. Metode observasi
Metode observasi yaitu metode pengumpulan data dengan pengamatan
dan pencatatan secara sistematis terhadap fakta-fakta yang diselidiki. Menurut
Sutrisno Hadi, observasi adalah metode ilmiah yang diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena yang
diselidiki.6
Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung pengembangan
pendekatan Beyond Centers and Circle Time (BCCT) yang dilakukan oleh sekolah
serta pola interaksi yang dilakukan antara guru dan siswa.
2. Metode interview (wawancara)
6 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Jakarta : Andi Offset, 1991), h. 136.

49

Wawancara adalah metode pengumpulan informasi dengan cara


mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
yang mana ada kontak langsung antara pencari informasi dan sumber informasi.
Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu.7 Wawancara secara garis besar dibagi menjadi dua,
yaitu wawancara terstruktur (wawancara baku) dan wawancara tidak terstruktur
(wawancara

mendalam).

Wawancara

terstruktur

menggunakan

petunjuk

wawancara yang rinci, seperti kuesioner (pedoman wawancara), untuk mengatur


urutan pertanyaan serta cara-cara khusus pengajuan pertanyaan, namun
pertanyaannya biasanya tetap terbuka. Sedangkan wawancara tidak terstruktur
tidak ada pertanyaaan khusus atau urutan topik yang akan didiskusikan, dimana
masing wawancara disesuaikan dengan masing-masing peserta, biasanya dimulai
dengan narasi seorang peserta.
Metode ini digunakan guna mendapatkan informasi terbaru berkenaan
dengan pengembangan pelaksanaan pendekatan Beyond Centers and Circle Time
(BCCT) maupun pola interaksi antara guru dan siswa.
3. Metode Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan-catatan penting tentang peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),
h. 158.

50

monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan


sebagai data yang menunjang akan kevalidan data yang diperoleh dan untuk
menguatkan hasil penelitian karena ada bukti dari penelitian itu sendiri. 8 Metode
dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data seperti data guru, data jumlah,
letak geografis, struktur organisasi sekolah, sarana dan prasarana dan dokumendokumen lain berhubungan dengan penelitian di Taman Kanak-Kanak Islam
Terpadu (TKIT) Harapan Bunda Manado.
E. Teknik Analisis Data
1. Analisis data sebelum di lapangan
Dalam penelitian ini peneliti sudah melakukan analisis data sebelum
memasuki lapangan. Analisis yang dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan,
data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
2. Analisis data di lapangan
Pada penelitian ini analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawncara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban ayng diwawancarai.
3. Analisis data selama di lapangan
Dalam proses penelitian ini peneliti sudah mulai memasuki pada obyek
penelitian, melakukan wawancara kepada informan, mencatat hasil wawancara
tersebut. Kemudian perhatian peneliti pada obyek penelitian dan sudah mulai
mengajukan pertanyaan dan dilanjutkan dengan analisis terhadap wawancara.

F. Pengecekan Keabsahan Data


8 Lexy J. Moleong, op. cit, h. 186.

51

Dalam penelitian ini cara yang telah peneliti gunakan untuk menguji
keabsahan data atau untuk memeriksa kebenaran sehingga bisa mendapatkan
kesimpulan yang akurat adalah dngan menggunakan membercheck, triangulasi dan
audit trail. Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data dalam hal ini Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Islam
Terpadu (TKIT) Harapan Bunda Manado, Guru-guru Taman Kanak-Kanak Islam
Terpadu (TKIT) Harapan Bunda, dan Ketua Yayasan Al-Bina Manado sehingga
informasi yang diperoleh sesuai dengan yang dimaksud oleh para nara sumber
tersebut.
Sedangkan triangulasi adalah pengecekan data dari beberapa sumber dengan
berbagai cara, dan berbagai waktu. Data yang telah peniliti dapatkan di lapangan
melalui pengamatan dan kajian dokumentasi kemudian dicickkan dengan data peneliti
dapatkan melalui wawancara dengan Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Islam
Terpadu (TKTI) Harapan Bunda Manado, Guru-guru Taman Kanak-Kanak Islam
Terpadu (TKIT) Harapan Bunda, dan Ketua Yayasan Al-Bina Manado sehingga
masing-masing data dapat saling melengkapi. Selanjutnya dicocokkan dengan catatan
lapangan dalam audit trail.

Anda mungkin juga menyukai