Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Judul Percobaan
maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk
pemisahan ini adalag sokletasi.
Sokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan,
sehingga uap yang timbul setelah dingin secara kontinu akan membasahi sampel,
secara teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa
senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut. pelarut yang telah membawa senyawa
kimia pada labu distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut
tersebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran organik berbentuk cair atau padat
ditemuai pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut
yang diinginkan.
Syarat-syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi :
1. Pelarut yang mudah menguap seperti : n-heksan, eter, petroleum eter, metil
2.
3.
4.
5.
6.
dengan kepolaran yang semakin mengikat. Dimulai dengan pelarut heksana, eter,
petroleum eter, atau kloroform untuk memisahkan senyawa-senyawa trepenoid dan
lipid-lipid, kemudian dilanjutkan dengan alkohol dan etil asitet untuk memisahkan
senyawa-senyawa yang lebih polar. Walaupun demikian, cara ini seringkali tidak
mengjasilkan pemisahan yang sempurna dari senyawa-senyawa yang diekstraksi.
Cara menghentikan sokletasi adalah dengan menghentikn pemanasan yang
sedang berlangsung. Sebagai catatan sampel yang digunakan dalam sokletasi harus
dihindarkan dari sinar matahari langsung. Jika sampai tekena sinar matahari,
senyawa dalam sampel akan berfotosintesis hingga terjadi penguaraian atau
dekomposisi. Hal ini akan menimbulkan senyawa baru yang disebut senyawa
artefak, hingga dikatakan sampel tidak alami lagi.
Alat sokletasi tidak boleh lebih rendah dari pipa kapiler, karena ada
kemungkinan saluran pipa dasar akan tersumbat. Juga tidak boleh terlalu tinggi dari
pipa kapiler karena sampel tidak terendam seluruhnya.
Dibanding dengan cara terdahulu (destilasi), maka metode sokletasi ini lebih
efisien, karena :
1. Pelarut organik dapat menarik senawa organil dalam bahan alam secara berulang
kali.
2. Waktu yang digunakan lebih efesien.
3. Pelarut lebih sedikit dibandingkan dengan metode meserasi atau perkolasi.
Kadar air jahe basah 86,2%. Indeks bias minyak jahe 1,4850-1,492 dan rendemen
minyak atsiri jahe 1-3%.
VI. Alat dan Bahan
1. Alat-alat:
Alat ekstraksi soxhlet
1 set
Evaporator
1 set
Heating mantel
1 buah
Spatula
1 buah
Kaca arloji
2 buah
Pipet tetes
5 buah
Gelas kimia
2 buah
Statif
1 buah
Klem
2 buah
Pisau
1 buah
Kertas saring
1 lembar
Tali
50 cm
2. Bahan-bahan:
Jahe basah
250 gram
N-heksana
100mL
Na2SO4
1 gram
VII.
Alur Kerja
Serbuk jahe
(sampel)
Kadar air
Pelarut
Residu
Filtrat / minyak
Ditimbang
Dihitung
Rendemen
Ditentukan
Indeks bias
VIII.
No
1.
HASIL PENGAMATAN
Prosedur Percobaan
Persiapan sampel
Hasil Pengamatan
Sebelum
Dugaan / Reaksi
Sesudah
- Jahe
basah
:- serbuk
jahe
berwarna kuning
bewarna kuning
Kesimpulan
2.
Serbuk jahe
(sampel)
Penentuan Kadar
air
0, 801 gram jahe basa
- jahe
basah
: -massa jahe setelah Kadar air dalam jahe
berwarna kuning
dioven : 0,332 secara teori yaitu 85% - massa jahe basah
gram
90 %
mula-mula: 0,860 -kadar air : 61,39 %
gram
Ditimbang
Dioven pada suhu 110 0C
Ditimbang lagi (dioven dan ditimbang sampai berat konstan )
Dihitung kadar airnya
3.
Isolasi minyak
jaheair
(cara modern)
Kadar
- serbuk
jahe
: -serbuk
jahe berwarna coklat
diektraksi dengan
Berdasarkan percobaan
penentuan kadar air diper
kadar air dalam jahe basa
61,39 %. Hal tersebut tid
sesuai dengan teori
muda
pelarut n-heksan
- massa serbuk jahe :
mulanya
10 gram
berwarna kuning
Dimasukkan dalam alat ektraksi soklet
- n-heksan : larutan
hingga
tak Pelarut N-heksana sebanyak 160 mL
tak
berwarna
berwarna
Dimasukkan dalam labu ekstraktor
Diektraksi sampai hasil ekstraksi tidak berwarna - Na2SO4 anhidrat : -hasil ekstrak :larutan
larutan
tak
berwarna kuning
berwarna
kecoklatan(+)
- Volume pelarut n- -diuapkan
dengan
heksan : 160 mL
evaporator
Hasil ekstraksi
- Jumlah naik turun
pelarut : tak
larutan
saat
berwarna
Diuapkan pelarutnya dengan evaporator
ekstraksi : 47 kali
ektrak : kuning
- Massa
Na2SO4
kecoklatan (+
anhidrat : 1 gram
+)
Ekstrak
Pelarut
-ektrak + Na2SO4
anhidrat : larutan
Ditambahkan Na2SO4 anhidrat
berwarna kuning
Disaring
kecokatan (++)
-minya jahe yang
dihasilkan 0,354
gram
Residu
Filtrat / minyak
-rendemen=3,54%
-indeks minyak jahe
= 1,47574
-indeks
n-heksan =
Ditimbang
Ditentukan
1,44260
Dihitung
10 gram serbuk jahe
Rendemen
Indeks bias
1,4850-1,4920
minyak jahe =1,47574
indeks bias n-heksan
Hal tersebut sesuai den
secara teori : 1,374 9
teori.
kadar minyak jahe -Berdasarkan percobaan
secara teori : 1,5 % diperoleh indeks bias n
3,0 %
heksan =1,44260. Hal
tersebut tidak sesuai
dengan teori.
-Berdasarkan percobaan
diperoleh Rendemen
minyak jahe =3,54% H
tersebut tidak sesuai
dengan teori.
gelembung kecil pada batu didih). Tanpa batu didih, maka larutan yang dipanaskan
akan menjadi superheated pada bagian tertentu, lalu tiba-tiba akan mengeluarkan
uap panas yang bisa menimbulkan letupan/ledakan (bumping). Selanjutnya
memasukkan pelarut n-hekasan sebanyak 2/3 dari volume labu dasar bulat.Pelarut nheksana dapat mengekstrak minyak dan lemak, air dan tanah, dan juga dapat
mengekstrak minyak dari tumbuh-tumbuhan sehingga sesuai digunakan untuk
mengekstraksi minyak atsiri. Titik didih n-heksana adalah 68,7C sedangkan minyak
jahe memiliki titik didih 140-180C Perbedaan titik didih ini yang dimanfaatkan
untuk memisahkan minyak jahe dan pelarut n-heksana. Pelarut n-heksana akan
menguap terlebih dahulu daripada minyak jahe yang dihasilkan dan pada akhirnya
akan hanya tertinggal minyak jahe pada labu dasar bulat. Langkah selanjutnya yaitu
merangkai alat ekstraksi soxhlet seperti pada gambar dibawah ini:
Setelah alat ekstraksi sudah dirangkai beserta minyak jahe dan n-heksana
sebagai pelarut, dimulai pemanasan hingga didapatkan larutan yang tidak berwarna
pada soxhlet dan larutan kuning jernih pada labu dasar bulat.Pemanas yang
digunakan adalah menggunakan heating mantel karena heating mantel dapat
menjaga suhu pemanasan konstan.Pemanasan berfungsi agar pelarut lebih reaktif
(mengubah pelarut yang berupa cairan menjadi uap). Pelarut yang menguap
kemudian mencair lagi dan jatuh berupa tetesan dikarenakan uap panas pelarut
didinginkan oleh kondensor yang dialiri oleh air sehingga uap akan mengembun
menjadi cairan. Kondensor berfungsi untuk mendinginkan uap yang panas.Aliran air
yang masuk dalam kondensor dialirkan dari bawah agar alirannya lebih lama
sehingga pendinginannya lebih optimal.Jumlah tetesan ekstrak yang diperoleh
hingga pelarut dalam soxhlet yang awalnya berwarna kuning menjadi tidak berwarna
adalah 47 kali.Larutan kuning jernih pada labu dasar bulat adalah larutan campuran
antara komponen-komponen dari minyak jahe dengan n-heksana.
minyak jahe dan rendemennya, dilakukan juga pengukuran kadar air dari jahe basah
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Kadar air jahe ( )=
Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh kadar air dari jahe
sebesar 61,39%. Massa konstan dari jahe tersebut didapat dengan cara menimbang
jahe yang telah di oven pada suhu 110 C sehingga kadar air dalam jahe telah
menguap semuanya. Pada percobaan ini dilakukan didapatkan berat konstan dari
jahe yaitu sebesar 0,332 gram dari berat jahe yang awalnya 0,860gram.
IX. Diskusi
Pada perobaan ini didapatkan rendemen dari minyak jahe yang tidak sesuai dengan
teori, hal ini dikarenakan oleh beberapa hal yaitu:
1. Pada awal percobaan, kita hanya memasukkan 33mL pelarut kedalam labu dasar
bulat, seharusnya 2/3 dari kapasitas volume labu dasar bulat. Setelah itu kita
menambahkan pelarut (n-heksana) kembali sebanyak 127mL.
2. Pada perangkaian alat ekstraksi soxhlet setelah kita menambahkan lagi pelarut (nheksana), kita merangkai alat ekstraksi masih belum benar-benar rapat yang
mengakibatkan pelarut n-heksana menguap keluar.
Dan pada percobaan ini didapatkan kadar air dari minyak jahe yang tidak sesuai
dengan teori, hal ini dikarenakan kita membeli minyak jahe 2 minggu sebelum kita
melakukan praktikum isolasi minyak jahe ini, mungkin kadar air dalam jahe sedikit
sudah menguap.
X. Kesimpulan
Pada percobaan isolasi minyak jahe dari serbuk jahe dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Berdasarkan percobaan ini, diperoleh indeks bias dari minyak jahe yaitu sebesar
1,47574. Hal tersebut sudah sesuai dengan teori
2. Berdasarkan percobaan ini, diperoleh rendemen minyak jahe yaitu sebesar 3,54%.
Hal ini tidak sesuai dengan teori.
3. Berdasarkan percobaan kadar air ini, diperoleh kadar air yaitu sebesar 61,39%.
Hal tersebut tidak sesuai dengan teori.
Jelaskan secara singkat prinsip kerja ekstraksi soxhlet yang digunakan dalam
percobaan ini!
Jawab:
Prinsip kerja dari ekstraksi soxhlet pada percobaan ini adalah pemisahan suatu
komponen dari campurannya dengan menggunakan pelarut yang mudah menguap.
Berdasarkan hasil rendemen minyak atsiri yang anda peroleh, apakah cara
pengeringan dan penghalusan serbuk jahe berpengaruh pada hasil? Jelaskan!
Jawab:
Cara pengeringan dan penghalusan serbuk jahe berpengaruh pada hasil rendemen
minyak atsiri, karena:
besar,
Sebutkan minimal lima senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri jahe dan tuliskan
rumus strukturnya!
Jawab:
DAFTAR PUSTAKA
Guenther, E.1987.Minyak Atsiri. Terjemahan S. Ketaren.Jilid I. Jakarta UI Press.
Hart H.2003.Kimia Organik. Erlangga:Jakarta
Hasbullah.2001.Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat.Jakarta :
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri Sumatera Barat (Editor :
Tarwiyah dan Kemal)
Tim, Dosen.2014.Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jurusan Kimia FMIPA UNESA
Tim, Lentera.2002.Khasiat dan Manfaat Jahe Merah si Rimpang Ajaib. Agromedia
Pustaka : Jakarta
Wahjoedi,
B.1994.Beberapa
Data
Farma-kologi
dari
Jahe.Warta
Perhipba,
LAMPIRAN PERHITUNGAN
ISOLASI MINYAK JAHE DARI RIMPANG JAHE
1.
massaawalmassakonstan
x 100
massaawal
0,528 gram
x 100
0,860 gram
61,39
2.
x 100
10,002 gram
3,54
LAMPIRAN FOTO
ISOLASI MINYAK JAHE DARI RIMPANG JAHE
1. Persiapan sampel
Alur Kerja
No.
1.
Gambar
Keterangan
dicuci
yang menempel
dipermukaan luar
jahe
2.
dicuci
3.
Serbuk jahe
berwarna coklat
Alur Kerja
Jahe basah ditimbang
Gambar
Keterangan
Massa jahe (awal) =
0,860 gram
2.
3.
Jahe dimasukkan
kedalam oven
1100C
Ditimbang hingga
berat konstan
0,332
Kadar air dalam jahe =
61,39%
No.
1.
Alur Kerja
Gambar
Keterangan
Menimbang 10
(awal) = 10,002
gram
2.
Menimbang kertas
saring
= 1,062 gram
3.
Menimbang benang
Massa benang =
0,635 gram
4.
5.
Sebagai tempat
serbuk jahe
Memasukkan serbuk
Serbuk jahe
berwarna coklat
saring
6.
Menimbang serbuk
Massa = 13,929
gram
Disiapkan larutan
heksana. Diukur
berwana dengan
volume 160 mL
8.
Dimasukka ke
dalam labu
ekstraktor
9.
10.
Merangkai alat
untuk proses
yang dihubungkan
ekstraksi
dengan selang
Proses ekstraksi
Dipanaskan selama 2
minyak jahe
11.
Proses ekstraksi
Proses ekstraksi
dihentikan
dihentikan setelah
larutan dalam soxlet
menjadi tak
berwarna
12.
didinginkan
13.
Diupkan selama 1
diuapkan dengan
jam
evaporator
14.
15.
Proses penguapan
Minyak jahe
dihentikan
berwarna coklat
Minyak jahe di
Minyak jahe
masukkan dalam
berwarna coklat
gelas kimia
16.
Menimbang
Massa Na2S2O3
Na2S2O3 anhidrat
anhidrat = 1,001
gram
17.
Minyak jahe
Larutan berwarna
ditambahkan
coklat
Na2S2O3 anhidrat
18.
Minyak jahe
Minyak jahe
difiltrasi dan
berwarna kuning
diletakkan di kaca
kecoklatan
arloji
19.
Minyak jahe
ditimbang
yang diperoleh =
0,354 gram