GROUP 6
Dimas Candrika
Jatmiko
Rahma Respati Ayu
Rendi Wiryadinata
Robby Zuharfi
Review kasus
PT Hang Hook Steel (HNS) sebagai
pengimpor material logam bekas sejak
november 2011
Logam bekas yang diimpor tidak melalui
proses pembersihan material berbahaya
Terjadi dua pelanggaran yaitu
pelanggaran secara hukum dan secara
etika
Definisi limbah B3
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 18 Tahun 1999, yang
dimaksud dengan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3)
Adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun,
yang karena sifat dan atau konsentrasinya,
dan atau jumlahnya baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lain
Enviromental Rights
Terkait dengan kewajiban manusia dalam
merawat lingkungan dalam rangka
menyediakan lingkungan yang layak
untuk ditinggali
Serta tidak melakukan eksploitasi serta
pelanggaran yang dapat merusak
lingkungan yang pada akhirnya
membawa dampak bai kelangsungan
hidup manusia
Prinsip utilitarian
Peran pemerintah yang lalai, sehingga
limbah B3 ini lolos dalam pengawasan
Akan memiliki dampak atau akibat yang
buruk bagi masyarakat
Perbandingan antara biaya dengan
dampak yang dihasilkan dari kasus ini
akan sangat tidak berimbang dan
merugikan masyarakat
Analisa Lanjutan
UK
RT
D
US
A
ID
113 CONTAINER
LIMBAH BERACUN
UK
RT
D
US
A
Cost of IDR
$4
,8 M158.200.000
+
DA $ 800/Iton
LLx I113 = $ 90.400
Y
Oof10.000/
Revenue
IDR ton
$5.000 - $ N
/
1.265.600.000
$10.000
x 113 = $ 1.130.000
ID
= of IDR
Cost
Net IDR
15.820.000.000
1.107.400.000
Triple COPs
(Conference of
Parties)
190
Country
Basel Convention
(Perpindahan Lintas Batas
Limbah)
Stockholm Convention
(Pengaturan Senyawa Pencemar
Organik Persisten)
Rotterdam Convention
(Pemberitahuan dini terkait
perdanganan bahan kimia
tertentu dan pestisida)
Kesimpulan
PT HHS telah melanggar hukum dan melanggar
etika lingkungan dengan mengimpor 113
kontainer besi bekas yang mengandung limbah
B3.
Limbah B3 dapat menyebabkan timbulnya
penyakit (akut dan kronis) pada diri manusia.
Peran pemerintah dirasakan masih kurang,
dikarenakan masih terdapat konflik kepentingan
antara pemerintah dengan pengusaha.
Negara Indonesia dijadikan tempat pembuangan
limbah, khususnya limbah B3 dan sampah untuk
menyelesaikan masalah limbah / sampah negara
lain.
Saran
Menugaskan pejabat / staf yang mempunyai
pengalaman di bidang pengelolaan limbah B3
untuk membantu petugas bea dan cukai untuk
melakukan pemeriksaan terhadap kontainer
kontainer yang diduga tercampur atau
terkontaminasi oleh limbah yang dilarang di dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemerintah beserta pihak terkait dan masyarakat
perlu melawan serta melakukan tindakan secara
tegas yang memiliki efek jera, agar pelanggaran
import limbah B3 ataupun kasus yang serupa tidak
terjadi lagi.
Pertanyaan
Kelompok 1 (Rajes)
Bagaimana peran pemerintah dari segi
Utilitarian.
Langkah apa yang bisa diambil agar bisa
menjadi tambahan pendapatan bagi negara.
Kelompok 6 (Indri)
Apa keuntungan Indonesia mengikuti Basel
Convension? Menimbang bahwa anggota
negara merupakan negara besar/maju.
Bagaimana peran pemerintah pada konvensi
tersebut?
Pertanyaan
Kelompok 3 (Andi)
Jika memang indikasi ada mafia, apa
hukuman/sanki pada PT HHS. Apakah
sebelumnya ada? Jika ada apa implikasinya
pada lingkungan.
Kelompok 4 (Rouly)
Bagaimana tanggapan atas kurangnya
Tenaga Ahli. Karena kondisinya selalu ada
celah yang bisa dimanfaatkan dari pihak
pihak yang mencari keuntungan.
Pertanyaan
Kelompok 5 (Hafil)
Apa tindakan pemerintah terhadap PT HHS
ini.
Apakah memang selalu dilakukan
pengecekan atas barang import, jika iya
maka seharusnya bisa ditemukan. Apakah
ada indikasi lain dari bea cukai?