MAKALAH Komposit
MAKALAH Komposit
[KOMPOSIT]
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
DISUSUN Oleh
Nama Anggota
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dosen Pembimbing
Kelompok 6 ( Enam )
06101281320019
06121010011
06101181320026
06101281320014
06101281320011
06101181320008
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini sebagai tugas mata kuliah Kimia Zat Padat.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing
atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan
insyaAllah sesuai yang kami harapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula
kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini.
Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus mengupas tentang
komposit dan materinya. Untuk lebih jelas simak pembahasannya dalam makalah
ini.
Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran
sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Aamiin.
Indralaya , November 2015
Penyusun
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manusia sejak dari dulu telah berusaha untuk manciptakan berbagai
produk yang terdiri dari gabungan lebih dari satu bahan untuk menghasilkan suatu
bahan yang lebih kuat, contohnya penggunaan jerami pendek untuk menguatkan
batu bata di Mesir, panah orang Mongolia yang menggabungkan kayu, otot
binatang, sutera, dan pedang samurai Jepang yang terdiri dari banyak lapisan
oksida besi yang berat dan liat.
Kebanyakan teknologi modern memerlukan bahan dengan kombinasi
sifat-sifat yang luar biasa yang tidak boleh dicapai oleh bahan-bahan lazim seperti
logam besi, keramik, dan bahan polimer. Kenyataan ini adalah benar bagi bahan
yang diperlukan untuk penggunaan dalam bidang angkasa lepas, perumahan,
perkapalan, kendaraan dan industri pengangkutan. Karena bidang-bidang tersebut
membutuhkan density yang rendah, flexural, dan tensile yang tinggi, viskosity
yang baik dan hentaman yang baik.
Terminologi komposit memunculkan beberapa permasalahan, satunya
ialah komposit. Komposit selalu dibentuk untuk meningkatkan kekuatan,
ketahanan terhadap korosi, sifat-sifat listrik, atau sekedar penampilannya.
Menurut definisinya, komposit adalah struktur yang di buat dari bahan-bahan
yang berbeda-beda, ciri-cirinya pun tetap terbawa setelah komponen terbentuk
sepenuhnya.
Perkembangan dibidang teknologi dan sciences belakangan ini mendorong
material komposit banyak digunakan pada berbagai macam aplikasi produk.
Secara global material komposit dikembangkan untuk menggantikan material
logam yang banyak digunakan sebelum berkembangnya material komposit.
1.2.
Rumusan Masalah
1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
1.2.4.
1.2.5.
1.2.6.
1.3.
Tujuan
1.3.1.
1.3.2.
1.3.3.
1.3.4.
1.3.5.
1.3.6.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Komposit
Bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru hasil
rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan
berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah
dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit). Dalam prakteknya komposit
terdiri dari suatu bahan utama (matrik matrix) dan suatu jenis penguatan
(reinforcement) yang ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan
matrik.
Pada material komposit ini dikenal istilah lamina dan laminate. Lamina
adalah satu lembar komposit dengan satu arah serat tertentu, sedangkan laminate
adalah gabungan beberapa lamina. Laminate dibuat dengan cara memasukkan
pre-preg lamina ke dalam autoclave selama selang waktu tertentu dan dengan
tekanan serta temperatur tertentu pula. Auroclave adalah suatu alat semacam oven
bertekanan untuk menggabungkan lamina.
Menurut Matthews dkk. (1993), komposit adalah suatu material yang
terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran
yang tidak homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material
pembentuknya berbeda. Dari campuran tersebut akan dihasilkan material
komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik ini yang berbeda dari
material pembentuknya. Material komposit mempunyai sifat dari material
konvensional pada umumnya dari proses pembuatannya melalui percampuran
yang tidak homogen, sehingga kita leluasa merencanakan kekuatan material
komposit yang kita inginkan dengan jalan mengatur komposisi dari material
pembentuknya. Komposit merupakan sejumlah sistem multi fasa sifat dengan
gabungan, yaitu gabungan antara bahan matriks atau pengikat dengan penguat.
Kita bisa melihat definisi komposit ini dari beberapa tahap seperti yang telah
digariskan oleh Schwartz :
a. Tahap/Peringkat Atas
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih atom yang berbeda bolehlah
dikatakan sebagai bahan komposit. Ini termasuk alloy polimer dan keramik.
Bahan-bahan yang terdiri dari unsur asal saja yang tidak termasuk dalam
peringkat ini.
b. Tahap/Peringkat Mikrostruktur
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih struktur molekul atau fasa
merupakan suatu komposit. Mengikuti definisi ini banyak bahan yang secara
tradisional dikenal sebagai komposit seperti kebanyakan bahan logam. Contoh
besi keluli yang merupakan alloy multifusi yang terdiri dari karbon dan besi.
c. Tahap/Peringkat Makrostruktur
Merupakan gabungan bahan yang berbeda komposisi atau bentuk bagi
mendapatkan suatu sifat atau ciri tertentu. Dimana konstituen gabungan masih
tetap dalam bentuk asal, dimana dapat ditandai secara fisik dan melihatkan
kesan antara muka antara satu sama lain.
Kroschwitz dan rekan telah menyatakan bahwa komposit adalah bahan yang
terbentuk apabila dua atau lebih komponen yang berlainan digabungkan. Rosato
dan Di Matitia pula menyatakan bahwa plastik dan bahan-bahan penguat yang
biasanya dalam bentuk serat, dimana ada serat pendek, panjang, anyaman pabrik
atau lainnya. Selain itu ada juga yang menyatakan bahwa bahan komposit adalah
kombinasi bahan tambah yang berbentuk serat, butiran atau cuhisker seperti
pengisi serbuk logam, serat kaca, karbon, aramid (kevlar), keramik, dan serat
logam dalam julat panjang yang berbeda-beda didalam matriks.
Definisi yang lebih bermakna yaitu menurut Agarwal dan Broutman, yaitu
menyatakan bahwa bahan komposit mempunyai ciri-ciri yang berbeda untuk dan
komposisi untuk menghasilkan suatu bahan yang mempunyai sifat dan ciri
tertentu yang berbeda dari sifat
konstituen asal masih kekal dan dihubungkan melalui suatu antara muka.
Konstituen-konstituen ini dapat dikenal pasti secara fisikal. Dengan kata lain,
bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang terdiri dari dari fasa tersebar
dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalunya terdiri dari serat atau bahan
pengukuh, manakala yang berterusannya terdiri dari matriks.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan komposit (atau komposit) adalah
suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan
dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia
maupun fisika dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan
komposit). Jika perpaduan ini terjadi dalam skala makroskopis, maka disebut
sebagai komposit. Sedangkan jika perpaduan ini bersifat mikroskopis (molekular
level), maka disebut sebagai alloy (paduan). Komposit berbeda dengan paduan,
untuk menghindari kesalahan dalam pengertiannya, oleh Van Vlack (1994)
menjelaskan bahwa alloy (paduan) adalah kombinasi antara dua bahan atau lebih
dimana bahan-bahan tersebut terjadi peleburan sedangkan komposit adalah
kombinasi terekayasa dari dua atau lebih bahan yang mempunyai sifat-sifat seperti
yang diinginkan dengan cara kombinasi sistematik pada kandungan-kandungan
yang berbeda tersebut.
metal anorganic.
b.
laminate.
c.
tetragonal atau bahkan berbentuk yang tidak beraturan secara acak. Sedangkan
bahan komposit serat terdiri dari serat serat yang diikat oleh matrik. Bentuknya
ada dua macam yaitu serat panjang dan serat pendek.
2.2.1
Bahan komposit serat terdiri dari seratserta yang terikat oleh matrik yang
saling berhubungan. Bahan komposit serat ini terdiri dari dua macam, yaitu serat
panjang (continous fiber) dan serat pendek (short fiber dan whisker). Penggunaan
bahan komposit serat sangat efesien dalam menerima beban dan gaya. Karena itu
bahan komposit serat sangat kuat dan kaku bila dibebani searah serat, sebaliknya
sangat lemah bila dibebani dalam arah tegak lurus serat.
Continuous atau uni-directional, mempunyai serat panjang dan lurus,
membentuk lamina diatara matriknya. Jenis komposit ini paling sering digunakan.
Tipe ini mempunyai kelemahan pada pemisahan antar lapisan. Hal ini dikarnakan
kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.
kekerasan yang cukup tinggi. Disamping itu juga sifat dari material komposit
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu material yang digunakan sebagai bentuk
komponen dalam komposit, bentuk geometri dari unsur-unsur pokok dan akibat
struktur dari sistem komposit, cara dimana bentuk satu mempengaruhi bentuk
lainnya.
Menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyatakan bahwa bahan
komposit mmpunyai cirri-ciri yang berbeda dan komposisi untuk menghasilkan
suatu bahan yang mempunyai sifat dan cirri tertentu yang berbeda dari sifat dan
ciri konstituen asalnya. Disamping itu konstituen asal masi kekal dan
dihubungkan melalui suatu antara muka.
Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang
terdiri dari fasa yang tersebar dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalu terdiri
dari serat atau bahan pengukuh, manakalah yang berterusannya terdiri dari
matriks.
Hand Lay-Up
Spray Lay-Up
Vacuum Bag Moulding
Filament Winding
10
11
12
b) Fiber-nylon
Sifat-sifat fiber-nylon, yaitu sebagai berikut :
1. Dibuat dari polyamide
2. Lebih kuat, lebih ringan, tidak getas dan tidak lebih kaku dari karbon
3. Contoh merek nylon yaitu Kevlar (DuPont) dan Kwaron (Akzo)
c) Fiber-carbon
Sifat-sifat fiber-carbon, yaitu sebagai berikut :
1. Densitas karbon cukup ringan yaitu sekitar 2,3 g/cc.
2. Struktur grafit yang digunakan untuk membuat fiber berbentuk seperti kristal
intan.
3. Mempunyai karakteristik yang ringan, kekuatan yang sangat tinggi, kekakuan
4.
5.
6.
7.
13
Kelebihan
Fiber-glass
Fiber-carbon
Fiber-graphite
Fibernylon(aramid)
1.
2.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
1.
Kekurangan
Kekuatan tinggi
Relatif murah
Kuat hingga sangat kuat
Stiffness(kuat+keras) besar
Koefisien pemuaian kecil
Menahan getaran
Lebih stiffness dari Carbon
Lebih ulet
Agak stiff (kuat+keras) & sangat
Kurang elastis
1. Agak getas
2. Nilai peregangan kurang
3. Agak mahal
Kurang kuat disbanding Carbon
14
Komposit lapis yaitu komposit yang terdiri dari lapisan dan bahan
penguat, contohnya polywood, laminated glass yang sering digunakan sebagai
bahan bangunan dan kelengkapannya.
Laminate adalah gabungan dari dua atau lebih lamina (satu lembar komposit
dengan arah serat tertentu) yang membentuk elemen struktur secara integral pada
komposit. Proses pembentukan lamina ini menjadi laminate dinamakan proses
laminai. Sebagai elemen sebuah struktur, lamina yang serat penguatnya searah
saja (unidirectional lamina) pada umumnya tidak menguntungkan karena
memiliki sifat yang buruk. Untuk itulah struktur
komposit dibuat dalam bentuk laminate yang terdiri dari beberapa macam lamina
atau lapisan yang diorientasikan dalam arah yang diinginkan dan digabungkan
bersama sebagai sebuah unit struktur. Mikrostruktur lamina dan jenis-jenis dari
arah serat dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
15
16
a) Metalurgi Serbuk
Metalurgi serbuk adalah metode yang terus dikembangkan dari proses
manufaktur yang dapat mencapai bentuk komponen akhir dengan mencampurkan
serbuk secara bersamaan dan dikompaksi dalam cetakan, dan selanjutnya disinter
didalam dapur. Tahapan metalurgi serbuk meliputi pencampuran, penekanan dan
sintering. Pencampuran adalah menggabungkan 2 bahan serbuk atau lebih agar
lebih homogen. Penekanan adalah salah satu cara untuk memadatkan serbuk
menjadi bentuk tertentu yang sesuai dengan cetakannya. Sintering merupakan
teknik untuk memproduksi material dengan densitas yang terkontrol dan
komponen logam dan atau serbuk keramik dengan aplikasi termal.
b) Stir Casting
c) Infiltration Process
d) Spray Deposition
e) In-Situ Process
17
jauh
kekuatan dan
kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua
ialah produk komposit yang dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih
rendah dari logam. Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalam
industri pembuatan seperti automobile dan angkasa lepas. Ini karena
berhubungan dengan penghematan bahan bakar.
2) Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan
komponen yang diperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti
komposit mempunyai rintangan terhadap fatigue yang baik terutamanya
komposit yang menggunakan serat karbon.
3) Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang
lemah terutama produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan komponen
18
b. Biaya
Faktur biaya juga memainkan peranan
b
c
d
Komponen satelit.
Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang
Marine atau Kelautan = Kapal layar, Kayak
Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal
selam
19
e
f
g
h
20
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa
yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda
satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisika dan tetap terpisah dalam hasil
akhir bahan tersebut (bahan komposit). Secara umum bahan komposit terdiri dari
dua macam, yaitu bahan komposit partikel (particulate composite) dan bahan
komposit serat (fiber composite).
Material komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan
bahan konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat
dilihat dari beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal
dan biaya.
Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Makalah Kelompok 1. (Online). https://www.academia.edu/
5604031/Makalah_Kelompok_1, diakses pada tanggal 22 November 2015.
Anonim. 2015. Komposit. (Online). http://mynewsblogpengetahuanbahan.
blogspot.co.id/, diakses pada tanggal 22 November 2015.
Danur, Elisa. 2015. Makalah Matrial Komposit. (Online). http://dokumen.tips/
download/link/makalah-matrial-komposit, diakses pada tanggal 22
November 2015.
21