Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KIMIA ZAT PADAT

[KOMPOSIT]
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

DISUSUN Oleh

Nama Anggota

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Andini Septi Rahayu


Anggi Febrianiti
Elziliyana
Hera Pramita
Izzati Zahidah
Rika Sulastri

Dosen Pembimbing

Kelompok 6 ( Enam )

06101281320019
06121010011
06101181320026
06101281320014
06101281320011
06101181320008

Drs. M. Hadeli L, M.Si.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini sebagai tugas mata kuliah Kimia Zat Padat.
Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing
atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan
insyaAllah sesuai yang kami harapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula
kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini.
Pada dasarnya makalah yang kami sajikan ini khusus mengupas tentang
komposit dan materinya. Untuk lebih jelas simak pembahasannya dalam makalah
ini.
Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran
sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Aamiin.
Indralaya , November 2015

Penyusun

Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Manusia sejak dari dulu telah berusaha untuk manciptakan berbagai

produk yang terdiri dari gabungan lebih dari satu bahan untuk menghasilkan suatu
bahan yang lebih kuat, contohnya penggunaan jerami pendek untuk menguatkan
batu bata di Mesir, panah orang Mongolia yang menggabungkan kayu, otot
binatang, sutera, dan pedang samurai Jepang yang terdiri dari banyak lapisan
oksida besi yang berat dan liat.
Kebanyakan teknologi modern memerlukan bahan dengan kombinasi
sifat-sifat yang luar biasa yang tidak boleh dicapai oleh bahan-bahan lazim seperti
logam besi, keramik, dan bahan polimer. Kenyataan ini adalah benar bagi bahan
yang diperlukan untuk penggunaan dalam bidang angkasa lepas, perumahan,
perkapalan, kendaraan dan industri pengangkutan. Karena bidang-bidang tersebut
membutuhkan density yang rendah, flexural, dan tensile yang tinggi, viskosity
yang baik dan hentaman yang baik.
Terminologi komposit memunculkan beberapa permasalahan, satunya
ialah komposit. Komposit selalu dibentuk untuk meningkatkan kekuatan,
ketahanan terhadap korosi, sifat-sifat listrik, atau sekedar penampilannya.
Menurut definisinya, komposit adalah struktur yang di buat dari bahan-bahan
yang berbeda-beda, ciri-cirinya pun tetap terbawa setelah komponen terbentuk
sepenuhnya.
Perkembangan dibidang teknologi dan sciences belakangan ini mendorong
material komposit banyak digunakan pada berbagai macam aplikasi produk.
Secara global material komposit dikembangkan untuk menggantikan material
logam yang banyak digunakan sebelum berkembangnya material komposit.

1.2.

Rumusan Masalah

1.2.1.
1.2.2.
1.2.3.
1.2.4.
1.2.5.
1.2.6.

Apa yang dimaksud dengan komposit?


Bagaimana klasifikasi komposit?
Bagaimana karakteristik material komposit?
Bagaimana kelebihan material komposit?
Bagaimana kekurangan komposit?
Apa saja kegunaan komposit dalam kehidupan sehari-hari?

1.3.

Tujuan

1.3.1.
1.3.2.
1.3.3.
1.3.4.
1.3.5.
1.3.6.

Mahasiswa dapat mendiskripsikan definisi komposit


Mahasiswa dapat mengklasifikasikan komposit
Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik material komposit
Mahasiswa dapat menjelaskan kelebihan material komposit
Mahasiswa dapat menjelaskan kekurangan komposit
Mahasiswa dapat menjelaskan kegunaan komposit dalam kehidupan
sehari-hari

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Komposit
Bahan komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru hasil
rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan
berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah
dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan komposit). Dalam prakteknya komposit
terdiri dari suatu bahan utama (matrik matrix) dan suatu jenis penguatan
(reinforcement) yang ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan
matrik.
Pada material komposit ini dikenal istilah lamina dan laminate. Lamina
adalah satu lembar komposit dengan satu arah serat tertentu, sedangkan laminate
adalah gabungan beberapa lamina. Laminate dibuat dengan cara memasukkan
pre-preg lamina ke dalam autoclave selama selang waktu tertentu dan dengan
tekanan serta temperatur tertentu pula. Auroclave adalah suatu alat semacam oven
bertekanan untuk menggabungkan lamina.
Menurut Matthews dkk. (1993), komposit adalah suatu material yang
terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran
yang tidak homogen, dimana sifat mekanik dari masing-masing material
pembentuknya berbeda. Dari campuran tersebut akan dihasilkan material
komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik ini yang berbeda dari
material pembentuknya. Material komposit mempunyai sifat dari material
konvensional pada umumnya dari proses pembuatannya melalui percampuran
yang tidak homogen, sehingga kita leluasa merencanakan kekuatan material
komposit yang kita inginkan dengan jalan mengatur komposisi dari material
pembentuknya. Komposit merupakan sejumlah sistem multi fasa sifat dengan
gabungan, yaitu gabungan antara bahan matriks atau pengikat dengan penguat.
Kita bisa melihat definisi komposit ini dari beberapa tahap seperti yang telah
digariskan oleh Schwartz :

a. Tahap/Peringkat Atas
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih atom yang berbeda bolehlah
dikatakan sebagai bahan komposit. Ini termasuk alloy polimer dan keramik.
Bahan-bahan yang terdiri dari unsur asal saja yang tidak termasuk dalam
peringkat ini.
b. Tahap/Peringkat Mikrostruktur
Suatu bahan yang terdiri dari dua atau lebih struktur molekul atau fasa
merupakan suatu komposit. Mengikuti definisi ini banyak bahan yang secara
tradisional dikenal sebagai komposit seperti kebanyakan bahan logam. Contoh
besi keluli yang merupakan alloy multifusi yang terdiri dari karbon dan besi.
c. Tahap/Peringkat Makrostruktur
Merupakan gabungan bahan yang berbeda komposisi atau bentuk bagi
mendapatkan suatu sifat atau ciri tertentu. Dimana konstituen gabungan masih
tetap dalam bentuk asal, dimana dapat ditandai secara fisik dan melihatkan
kesan antara muka antara satu sama lain.
Kroschwitz dan rekan telah menyatakan bahwa komposit adalah bahan yang
terbentuk apabila dua atau lebih komponen yang berlainan digabungkan. Rosato
dan Di Matitia pula menyatakan bahwa plastik dan bahan-bahan penguat yang
biasanya dalam bentuk serat, dimana ada serat pendek, panjang, anyaman pabrik
atau lainnya. Selain itu ada juga yang menyatakan bahwa bahan komposit adalah
kombinasi bahan tambah yang berbentuk serat, butiran atau cuhisker seperti
pengisi serbuk logam, serat kaca, karbon, aramid (kevlar), keramik, dan serat
logam dalam julat panjang yang berbeda-beda didalam matriks.
Definisi yang lebih bermakna yaitu menurut Agarwal dan Broutman, yaitu
menyatakan bahwa bahan komposit mempunyai ciri-ciri yang berbeda untuk dan
komposisi untuk menghasilkan suatu bahan yang mempunyai sifat dan ciri
tertentu yang berbeda dari sifat

dan ciri konstituen asalnya. Disamping itu

konstituen asal masih kekal dan dihubungkan melalui suatu antara muka.
Konstituen-konstituen ini dapat dikenal pasti secara fisikal. Dengan kata lain,

bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang terdiri dari dari fasa tersebar
dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalunya terdiri dari serat atau bahan
pengukuh, manakala yang berterusannya terdiri dari matriks.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan komposit (atau komposit) adalah
suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan
dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia
maupun fisika dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut (bahan
komposit). Jika perpaduan ini terjadi dalam skala makroskopis, maka disebut
sebagai komposit. Sedangkan jika perpaduan ini bersifat mikroskopis (molekular
level), maka disebut sebagai alloy (paduan). Komposit berbeda dengan paduan,
untuk menghindari kesalahan dalam pengertiannya, oleh Van Vlack (1994)
menjelaskan bahwa alloy (paduan) adalah kombinasi antara dua bahan atau lebih
dimana bahan-bahan tersebut terjadi peleburan sedangkan komposit adalah
kombinasi terekayasa dari dua atau lebih bahan yang mempunyai sifat-sifat seperti
yang diinginkan dengan cara kombinasi sistematik pada kandungan-kandungan
yang berbeda tersebut.

2.2. Klasifikasi Komposit


Klasifikasi bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan sturkturnya.
Bahan komposit dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis. Secara umum
klasifikasi komposit yang sering digunakan antara lain seperti :
a.

Klasifikasi menurut kombinasi material utama, seperti metal-organic atau

metal anorganic.
b.

Klasifikasi menurut karakteristik bult-from, seperti system matrik atau

laminate.
c.

Klasifikasi menurut istribusi unsure pokok, seperti continous dan disontinous.

d. Klasifikasi menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structural.


Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan
komposit partikel (particulate composite) dan bahan komposit serat (fiber
composite). Bahan komposit partikel terdiri dari partikelpartikel yang diikat oleh
matrik. Bentuk partikel ini dapat bermacammacam seperti bulat, kubik,

tetragonal atau bahkan berbentuk yang tidak beraturan secara acak. Sedangkan
bahan komposit serat terdiri dari serat serat yang diikat oleh matrik. Bentuknya
ada dua macam yaitu serat panjang dan serat pendek.
2.2.1

Bahan Komposit Partikel

Dalam struktur komposit, bahan komposit partikel tersusun dari partikel


partikel yang disebut bahan komposit partikel (particulate composite). Bahan
komposit partikel umunya digunakan sebagai pengisi dan penguat bahan komposit
keramik (ceramic matrik composites). Bahan komposit partikel lebih lemah
dibanding bahan komposit serat. Bahan komposit partikel mempunyai keunggulan
ketahanan terhadap kekurangan air, tidak muda retak dan mempunyai daya
pengikat dengan matrik yang baik.
2.2.2

Bahan Komposit Serat

Bahan komposit serat terdiri dari seratserta yang terikat oleh matrik yang
saling berhubungan. Bahan komposit serat ini terdiri dari dua macam, yaitu serat
panjang (continous fiber) dan serat pendek (short fiber dan whisker). Penggunaan
bahan komposit serat sangat efesien dalam menerima beban dan gaya. Karena itu
bahan komposit serat sangat kuat dan kaku bila dibebani searah serat, sebaliknya
sangat lemah bila dibebani dalam arah tegak lurus serat.
Continuous atau uni-directional, mempunyai serat panjang dan lurus,
membentuk lamina diatara matriknya. Jenis komposit ini paling sering digunakan.
Tipe ini mempunyai kelemahan pada pemisahan antar lapisan. Hal ini dikarnakan
kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.

2.3. Karakteristik Material Komposit


2.3.1. Sifat sifat Material Komposit
Dalam pembuatan sebuah material komposit, suatu pengkombinasian
optimum dari sifat-sifat bahan penyusunnya untuk mendapatkan sifat-sifat tunggal
sangat diharapkan. Beberapa material komposit polymer diperkuat serbuk yang
memiliki kombinasi sifat-sifat yang ringan, kaku, kuat dan mempunyai nilai

kekerasan yang cukup tinggi. Disamping itu juga sifat dari material komposit
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu material yang digunakan sebagai bentuk
komponen dalam komposit, bentuk geometri dari unsur-unsur pokok dan akibat
struktur dari sistem komposit, cara dimana bentuk satu mempengaruhi bentuk
lainnya.
Menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyatakan bahwa bahan
komposit mmpunyai cirri-ciri yang berbeda dan komposisi untuk menghasilkan
suatu bahan yang mempunyai sifat dan cirri tertentu yang berbeda dari sifat dan
ciri konstituen asalnya. Disamping itu konstituen asal masi kekal dan
dihubungkan melalui suatu antara muka.
Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang
terdiri dari fasa yang tersebar dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalu terdiri
dari serat atau bahan pengukuh, manakalah yang berterusannya terdiri dari
matriks.

2.3.2. Jenis jenis Material Komposit


2.3.2.1 Material Komposit Serat
Fungsi utama dari serat adalah sebagai penopang kekuatan dari komposit,
sehingga tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung dari serat yang
digunakan, karena tegangan yang dikenakan pada komposit mulanya diterima
oleh matrik akan diteruskan kepada serat, sehingga serat akan menahan beban
sampai beban maksimum. Oleh karena itu serat harus mempunyai tegangan tarik
dan modulus elastisitas yang lebih tinggi daripada matrik penyusun komposit.
Material komposit serat yaitu komposit yang terdiri dari serat dan bahan
dasar yang diproduksi secara fabrikasi, misalnya serat + resin sebagai bahan
perekat, sebagai contoh adalah FRP (Fiber Reinforce Plastic) plastik diperkuat
dengan serat dan banyak digunakan, yang sering disebut fiber glass.
Fiber yang digunakan harus memiliki syarat sebagai berikut :
a) Mempunyai diameter yang lebih kecil dari diameter bulknya (matriksnya)
namun harus lebih kuat dari bulknya
b) Harus mempunyai tensile strength yang tinggi

Parameter fiber dalam pembuatan komposit, yaitu sebagai berikut :

Gambar 5. Parameter fiber dalam pembuatan komposit


Proses produksi pada fiber-carbon yaitu sebagai berikut :
1. Open Mold Process
a.
b.
c.
d.

Hand Lay-Up
Spray Lay-Up
Vacuum Bag Moulding
Filament Winding

2. Closed Mold Process


a. Resin Film Infusion
b. Pultrusion
Berdasarkan penempatannya terdapat beberapa tipe serat pada komposit, yaitu :

10

Gambar 6. Tipe serat pada komposit


a) Continuous Fiber Composite
Continuous atau uni-directional, mempunyai susunan serat panjang dan
lurus, membentuk lamina diantara matriksnya. Jenis komposit ini paling banyak
digunakan. Kekurangan tipe ini adalah lemahnya kekuatan antar antar lapisan. Hal
ini dikarenakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriksnya.
b) Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)
Komposit ini tidak mudah terpengaruh pemisahan antar lapisan karena
susunan seratnya juga mengikat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat
memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan
tidak sebaik tipe continuous fiber.
c) Discontinuous Fiber Composite (chopped fiber composite)
Komposit dengan tipe serat pendek masih dibedakan lagi menjadi :
1) Aligned discontinuous fiber
2) Off-axis aligned discontinuous fiber
3) Randomly oriented discontinuous fiber
Randomly oriented discontinuous fiber merupakan komposit dengan serat
pendek yang tersebar secara acak diantara matriksnya. Tipe acak sering digunakan
pada produksi dengan volume besar karena faktor biaya manufakturnya yang
lebih murah. Kekurangan dari jenis serat acak adalah sifat mekanik yang masih
dibawah dari penguatan dengan serat lurus pada jenis serat yang sama.

Gambar 7. Tipe discontinuous fiber

11

d) Hybrid fiber composite


Hybrid fiber composite merupakan komposit gabungan antara tipe serat lurus
dengan serat acak. Pertimbangannya supaya dapat mengeliminir kekurangan sifat
dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya.
Jenis fiber yang biasa digunakan untuk pembuatan komposit antara lain sebagai
berikut :
a) Fiber-glass
Sifat-sifat fiber-glass, yaitu sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Density cukup rendah (sekitar 2,55 g/cc)


Tensile strengthnya cukup tinggi (sekitar 1,8 GPa)
Biasanya stiffnessnya rendah (70GPa)
Stabilitas dimensinya baik
Resisten terhadap panas dan dengin
Tahan korosi
Komposisi umum adalah 50-60% SiO2 dan paduan lain yaitu Al, Ca, Mg, Na,
dan lain-lain.

Keuntungan dari penggunaan fiber-glass yaitu sebagai berikut :


1. Biaya murah
2. Tahan korosi
3. Biayanya relatif lebih rendah dari komposit lainnya
4. Biasanya digunakan untuk piing, tanks, boats, alat-alat olahraga

Kerugian dari penggunaan fiber-glass yaitu sebagai berikut :


1. Kekuatannya relatif rendah
2. Elongasi tinggi
3. Kekuatan dan beratnya sedang (moderate)

Jenis-jenisnya antara lain :


1. E-glass
2. C-glass
3. S-glass
Tabel 1. Sifat-sifat dari jenis-jenis fiber-glass

12

Tabel 2. Komposisi senyawa kimia fiber-glass

b) Fiber-nylon
Sifat-sifat fiber-nylon, yaitu sebagai berikut :
1. Dibuat dari polyamide
2. Lebih kuat, lebih ringan, tidak getas dan tidak lebih kaku dari karbon
3. Contoh merek nylon yaitu Kevlar (DuPont) dan Kwaron (Akzo)

c) Fiber-carbon
Sifat-sifat fiber-carbon, yaitu sebagai berikut :
1. Densitas karbon cukup ringan yaitu sekitar 2,3 g/cc.
2. Struktur grafit yang digunakan untuk membuat fiber berbentuk seperti kristal
intan.
3. Mempunyai karakteristik yang ringan, kekuatan yang sangat tinggi, kekakuan
4.
5.
6.
7.

(modulus elastisitas) tinggi.


Memisahkan bagian yang bukan karbon melalui proses
Terdiri dari + 90% karbon
Dapat dibuat bahan turunan : grafit yang kekuatannya dibawah serat karbon
Diproduksi dari Polyacrylnitril (PAN), melalui tiga tahap proses, yaitu sebagai
berikut :
a. Stabilisasi = Peregangan dan oksidasi.
b. Karbonisasi = Pemanasan untuk mengurangi O, H, N
c. Grafitisasi = Meningkatkan modulus elastisitas.

13

Tabel 3. Kelebihan Versus Kekurangan


Fiber

Kelebihan

Fiber-glass
Fiber-carbon
Fiber-graphite

Fibernylon(aramid)

1.
2.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
1.

Kekurangan

Kekuatan tinggi
Relatif murah
Kuat hingga sangat kuat
Stiffness(kuat+keras) besar
Koefisien pemuaian kecil
Menahan getaran
Lebih stiffness dari Carbon
Lebih ulet
Agak stiff (kuat+keras) & sangat

Kurang elastis
1. Agak getas
2. Nilai peregangan kurang
3. Agak mahal
Kurang kuat disbanding Carbon

1. Kekutan tekan lebih rendah dari


ulet
2. Tahan terhadap benturan
carbon
3. Kekuatanya besar (lebih kuat dari 2. Ketahanan panas lebih rendah
baja)
4. Lebih murah dari carbon

dari carbon (hingga 180*C)

Hybride Fiber (kombinasi dari berbagai jenis serat)


1) Glass Versus Carbon
a) Meningkatkan shock resistence (tahan benturan)
b) Meningkatkan fracture resistence (tahan patahan/ulet)
c) Mengurangi biaya
2) Glass Versus Nylon
a) Menigkatkan kekuatan tekan
b) Memperbaiki pemrosesan (manufaktur)
c) Mengurangi biaya
3) Carbon Versus Nylon
a) Meningkatkan kekuatan tarik
b) Meningkatkan kekuatan tekan
c) Meningkatkan kekuatan pada pembengkokan
2.3.2.2 Komposit Lapis (Laminated Composite)

14

Komposit lapis yaitu komposit yang terdiri dari lapisan dan bahan
penguat, contohnya polywood, laminated glass yang sering digunakan sebagai
bahan bangunan dan kelengkapannya.
Laminate adalah gabungan dari dua atau lebih lamina (satu lembar komposit
dengan arah serat tertentu) yang membentuk elemen struktur secara integral pada
komposit. Proses pembentukan lamina ini menjadi laminate dinamakan proses
laminai. Sebagai elemen sebuah struktur, lamina yang serat penguatnya searah
saja (unidirectional lamina) pada umumnya tidak menguntungkan karena
memiliki sifat yang buruk. Untuk itulah struktur
komposit dibuat dalam bentuk laminate yang terdiri dari beberapa macam lamina
atau lapisan yang diorientasikan dalam arah yang diinginkan dan digabungkan
bersama sebagai sebuah unit struktur. Mikrostruktur lamina dan jenis-jenis dari
arah serat dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 9. Mikrostruktur lamina

Gambar 10. Jenis-jenis dari fiber reinforced composites

15

Terdapat beberapa lamina, yaitu:


a) Continous fiber laminate, lamina jenis ini mempunyai lamina penyusun dengan serat
yang tidak terputus hingga mencapai ujung-ujung lamina. Continous fiber laminate
terdiri dari :
1. Unidirectional laminate (satu arah), yaitu bentuk laminate dengan tiap lamina
mempunyai arah serat yang sama. Kekuatan terbesar dari komposit lamina ini
adalah searah seratnya.
2. Crossplien quasi-isotropoic (silang), lamina ini mempunyai susunan serat yang
saling silang tegak lurus satu sama lain antara lamina.
3. Random/woven fiber composite, lamina ini mempunyai susunan serat.
b) Discontinous fiber composite, berbeda dengan jenis sebelumnya maka laminate ini
pada masing-masing lamina terdiri dari potongan serat pendek yang terputus dan
mempunyai dua jenis yaitu :
1. Short Alighned Fiber, potongan serat tersusun dalam arah tertentu, sesuai dengan
keperluan setiap lamina.
2. In-Plane Random Fiber, potongan serat disebarkan secara acak atau arahnya tidak
teratur.

2.3.2.3 Komposit Partikel (Particulate Composite)


Komposit partikel yaitu komposit yang terdiri dari partikel dan bahan
penguat seperti butiran (batu dan pasir) yang diperkuat dengan semen yang sering
kita jumpai sebagai beton.
Keuntungan dari komposit yang disusun oleh reinforcement berbentuk partikel:
a) Kekuatan lebih seragam pada berbagai arah
b) Dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan meningkatkan kekerasan
material
c) Cara penguatan dan pengerasan oleh partikulat adalah dengan menghalangi
pergerakan dislokasi.

Proses produksi pada komposit yang disusun oleh reinforcement berbentuk


partikel:

16

a) Metalurgi Serbuk
Metalurgi serbuk adalah metode yang terus dikembangkan dari proses
manufaktur yang dapat mencapai bentuk komponen akhir dengan mencampurkan
serbuk secara bersamaan dan dikompaksi dalam cetakan, dan selanjutnya disinter
didalam dapur. Tahapan metalurgi serbuk meliputi pencampuran, penekanan dan
sintering. Pencampuran adalah menggabungkan 2 bahan serbuk atau lebih agar
lebih homogen. Penekanan adalah salah satu cara untuk memadatkan serbuk
menjadi bentuk tertentu yang sesuai dengan cetakannya. Sintering merupakan
teknik untuk memproduksi material dengan densitas yang terkontrol dan
komponen logam dan atau serbuk keramik dengan aplikasi termal.
b) Stir Casting
c) Infiltration Process
d) Spray Deposition
e) In-Situ Process

Panjang partikel dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :


1) Large particle
Komposit yang disusun oleh reinforcement berbentuk partikel, dimana
interaksi antara partikel dan matrik terjadi tidak dalam skala atomik atau
molekular. Partikel seharusnya berukuran kecil dan terdistribusi merata. Contoh
dari large particle composite adalah cemet dengan sand atau gravel, cemet sebagai
matriks dan sand sebagai atau gravel, cemet sebagai matriks dan sand sebagai
partikel, Sphereodite steel (cementite sebagai partikulat), Tire (carbon sebagai
partikulat), Oxide-Base Cermet (oksida logam sebagai partikulat).

17

Gambar 4. a. Flat flakes sebagai penguat (Flake composites) b. Fillers


sebagai penguat (Filler composites)

2) Dispersion strengthened particle


a) Fraksi partikulat sangat kecil, jarang lebih dari 3%.
b) Ukuran yang lebih kecil yaitu sekitar 10-250 nm.

2.4. Kelebihan Material Komposit


Material komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan
bahan konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat
dilihat dari beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal
dan biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini :
a. Sifat-sifat mekanikal dan fisika
Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan
penting dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan
matriks dan serta dapat menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan
kekakuan yang lebih tinggi dari bahan konvensional seperti keluli.
1) Bahan komposit mempunyai density yang

jauh

lebih rendah berbanding

dengan bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam


konteks penggunaan karena komposit akan mempunyai

kekuatan dan

kekakuan spesifik yang lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua
ialah produk komposit yang dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih
rendah dari logam. Pengurangan berat adalah satu aspek yang penting dalam
industri pembuatan seperti automobile dan angkasa lepas. Ini karena
berhubungan dengan penghematan bahan bakar.
2) Dalam industri angkasa lepas terdapat kecendrungan untuk menggantikan
komponen yang diperbuat dari logam dengan komposit karena telah terbukti
komposit mempunyai rintangan terhadap fatigue yang baik terutamanya
komposit yang menggunakan serat karbon.
3) Kelemahan logam yang agak terlihat jelas ialah rintangan terhadap kakisa yang
lemah terutama produk yang kebutuhan sehari-hari. Kecendrungan komponen

18

logam untuk mengalami kakisan menyebabkan biaya pembuatan yang tinggi.


Bahan komposit sebaiknya mempunyai rintangan terhadap kakisan yang baik.
4) Bahan komposit juga mempunyai kelebihan dari segi versatility (berdaya guna)
yaitu produk yang mempunyai gabungan sifat-sifat yang menarik yang dapat
dihasilkan dengan mengubah sesuai jenis matriks dan serat yang digunakan.
Contoh dengan menggabungkan lebih dari satu serat dengan matriks untuk
menghasilkan komposit hibrid.
5) Massa jenis rendah (ringan)
6) Lebih kuat dan lebih ringan
7) Perbandingan kekuatan dan berat yang menguntungkan
8) Lebih kuat (stiff), ulet (tough) dan tidak getas.
9) Koefisien pemuaian yang rendah
10) Tahan terhadap cuaca
11) Tahan terhadap korosi
12) Mudah diproses (dibentuk)
13) Lebih mudah disbanding metal

b. Biaya
Faktur biaya juga memainkan peranan

yang sangat penting dalam

membantu perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan


penghasilan suatu produk yang seharusnya memperhitungkan beberapa aspek
seperti biaya bahan mentah, pemrosesan, tenaga manusia, dan sebagainya.

2.5. Kekurangan Bahan Komposit


a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan
dengan metal.
b. Kurang elastis
c. Lebih sulit dibentuk secara plastis

2.6. Kegunaan Material Komposit


Penggunaan material komposit sangat luas, yaitu untuk :
a

Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter,

b
c
d

Komponen satelit.
Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang
Marine atau Kelautan = Kapal layar, Kayak
Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal
selam

19

e
f
g
h

Industri Pembinaan = Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.


Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stik golf, Raket tenis, Sepatu olah raga
Automobile = Komponen mesin, Komponen kereta
Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter,
Komponen satelit.

20

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komposit (atau komposit) adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa
yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat masing-masing bahan berbeda
satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisika dan tetap terpisah dalam hasil
akhir bahan tersebut (bahan komposit). Secara umum bahan komposit terdiri dari
dua macam, yaitu bahan komposit partikel (particulate composite) dan bahan
komposit serat (fiber composite).
Material komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan
bahan konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat
dilihat dari beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal
dan biaya.

Daftar Pustaka
Anonim. 2011. Makalah Kelompok 1. (Online). https://www.academia.edu/
5604031/Makalah_Kelompok_1, diakses pada tanggal 22 November 2015.
Anonim. 2015. Komposit. (Online). http://mynewsblogpengetahuanbahan.
blogspot.co.id/, diakses pada tanggal 22 November 2015.
Danur, Elisa. 2015. Makalah Matrial Komposit. (Online). http://dokumen.tips/
download/link/makalah-matrial-komposit, diakses pada tanggal 22
November 2015.

21

Anda mungkin juga menyukai