12
Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT
Maka diperoleh :
V S V R cosh l I R Zo sinh l dan (3.1)
Is
VR
sinh l cosh l (3.2)
Zo
VR
sinh y I R cosh y
Zo
Z IN
Vs
Is
(3.3)
Z IN
Vs
Is
V R cosh l I R Zo sinh l
VR
sinh l I R cosh l
Zo
Zo
, sehingga
IR
diperoleh :
12
Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT
Z IN
Dengan Z R
VR
cosh l Zo sinh l
IR
Zo
VR
sinh l Zo cosh l
IR
VR
maka
IR
Z IN Zo
Z R cosh l Zo sinh l
(3.4)
Zo cosh l Z R sinh l
dan
Sehingga diperoleh :
Z IN Zo
Z R Zo tanh l
Zo Z R tanh l
(3.5)
Misalnya pada saluran open circuit ZIN = Zsc dan ZR = maka persamaan
3.5 di atas akan menjadi :
Zo
tanh l
ZR
1 0
Zoc Zo
= Zo 0 tanh l = Zo coth l
Zo
tanh l
ZR
1
Hasil diatas sama dengan rumus yang telah diperoleh pada bab 2 mengenai
open circuit. Hal yang sama terjadi pada saluran short circuit dimana Z IN =
Zsc dan ZR = 0, maka akan diperoleh
Zsc Zo
0 Zo tanh l
= Zo tanh l
Zo 0
impedansi
karakteristik
pada
saluran
itu
sendiri.
12
Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT
Input impedansi pada saluran lossless line (yakni saluran frekuensi tinggi)
dengan berbagai panjang yang sesuai, ditemukan pada smith chart dengan
mengabaikan efek losses (rugi) sehingga memudahkan untuk mengamati
lingkaran koefisien refleksi konstan yang akan ditentukan nanti. Perhitungan
impedansi
Z IN Zo
Z R Zo tanh l
Zo Z R tanh l
Z IN Zo
Z R Zo tanh l
(3.6)
Zo Z R tanh l
Z IN Zo
Jika
Z R jZo tan l
(3.7)
Zo jZ R tan l
Z IN Zo
Z R jZo tan
Zo jZ R tan
Untuk saluran lossless, komponen resistif yakni R dan G akan sama dengan
nol. Dengan demikian j
Atau
0 j
( R jL )(G jC )
j L x j C
2f
LC
LC
Z IN Zo
12
Z R jZo tan 2f
LC l
Zo jZ R tan 2f
LC l
Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT
(3.8)
Dengan demikian input impedansi ZIN untuk saluran lossy dan lossless dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan di atas tergantung dari data yang
diberikan.
3.4 Refleksi
Energi dari refleksi terjadi jika terdapat ketidakteraturan impedansi yakni jika
primary konstan saluran transmisi tidak sama sepanjang saluran atau
impedansi terminasi pada ujung berbeda dengan nilai Zo dari saluran yang
diasumsikan untuk di samakan.
Peristiwa penyediaan gelombang pantul pada beban berhubungan dengan
terminasi yang tidak tepat atau berhubungan dengan ketidakteraturan
impedansi pada saluran yang disebut dengan refleksi.
Gelombang refleksi dipantulkan kembali ke awal pengirim, dihasilkan pada
sebuah gelombang datang yang baru. Energi kemudian ditransmisikan
kembali dan seterusnya pada saluran sampai diusir pada saluran losses
Refleksi akan mencapai maksimum jika saluran open atau short dan akan
menjadi nol jika ZR = Zo
3.4.1 . Koefisen Refleksi
Koefisien refleksi didefenisikan sebagai perbandingan tegangan refleksi
dengan tegangan masuk. Dengan notasi K, koefisien refleksi pada umumnya
merupakan suatu vektor kuantitas yang mempunyai nilai dan arah. Untuk
perbandinga tegangan disebut juga dengan istilah Voltage Reflection
Abbreviated atau disingkat VRC. Sama halnya yang berhubungan dengan
arus perbandingan arus refleksi pada sudut pantul disebut dengan koefisien
refleksi. Perbedaan antara antara 2 hal ini adalah koefisien refleksi arus
negatif dari koefiesien refleksi tegangan.
Jika Vi dan Vr menjadi tegangan gelombang masuk dan gelombang refleksi
maka K :
Vr
K (3.9)
Vi
Sama halnya jika Ii dan Ir menjadi arus pada gelombang masuk dan refleksi
maka
12
Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT
Ir
K (3.10)
Ii
Koefisien refleksi merupakan mengukur tegangan dan arus refleksi dari
berbagai titik saluran transmisi yang berhubungan dengan terminasi yang
tidak tepat.
Persamaan dasar untuk tegangan dan arus pada berbagai titik dari saluran
transmisi pada persamaan berikut:
V be
ae
b x
a x
e
e
Zo
Zo
be x
Variabel
merupakan
masuk
b
e
Zo
ae y (3.11)
y
a y
e
(3.12)
Zo
diperoleh..
VR b a
Dan
IR
b
a
ba
atau
Zo Zo
Zo
I R . Zo b a
12
Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT
Dengan demikian
V R I R Zo
3.13
V R I R Zo
2
3.14
Vr
ae y
a
e y
y
Vi
b
be
a
b
V R I R Zo
V R I R Zo
ke
VR
sehingga diperoleh :
IR
VR
Zo
IR
Z Zo
K
R
3.15
VR
Z R Zo
Zo
IR
Dengan demikian koefisien K dapat dihitung jika termination impedansi ZR
dan karakteristik impedansi Zo dari saluran diberikan. Diberikan nilai Z R dan
Zo, K dapat dihitung atau dibaca dengan menggunakan smith chart
3.4.2. Hubungan Input Impedansi dan Koefisien Refleksi
Input impedansi Zin pada saliran yang terminasi sebuah impedansi Z R pada
persamaan 3.4 diberikan dengan
Z IN Zo
Z R cosh l Zo sinh l
Zo cosh l Z R sinh l
12
Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT
Z IN Zo
e l e l
2
e l e l
Zo
2
e l e l
2
Z R
Zo
e l e l
Z R
2
e l
e l
( Z R Zo)
( Z R Zo)
2
Zo 2l
e
e l
( Z R Zo)
( Z R Zo)
2
2
el
( Z R Zo ) , sehingga
2
diperoleh
Z IN Zo
Z R Zo
Z R Zo
1 e 2l
Z R Zo
Z R Zo
1 e 2l
Dengan memasukkan nilai K
Z IN Zo
Z R Zo
Z R Zo
1 Ke 2l
1 Ke 2l
Dengan demikian imput impedansi ZIN dari saluran dengan panjang l dapat
dihitung jika konstanta sekunder dari saluran
refleksi diberikan.
3.5 Daya yang disalurkan ke Beban
Dalam komunikasi, saluran transmisi seharusnya dipilih sedemikian rupa
dimana power maksimum disalurkan ke beban.Ini akan dibuktikan dan
digambarkan nanti melalui teorema transfer power maksimum dimana jika ZR
hanya merupakan hubungan kompleks Zo (sebagaimana yang ditunjukkan
pada gambar 3.2) kemudian power di salurkan ke beban dengan nilai
maksimum.
12
Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT
R R (3.16)
I R I s cosh l
Vs
sinh l
Zo
Jika Is pada persamaan di atas tidak diberikan, ini dapat didapat dengan
membantu hubungan I s
Vs
yang disediakan pada sumber tegangan Vs
Z IN
Z IN Zo
Z R cosh l Zo sinh l
Zo cosh l Z R sinh l
e l
Is
IR
12
Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT
12
10
Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT