Anda di halaman 1dari 10

BAB III

REFLEKSI DAN IMPEDANSI INPUT DENGAN TERMNASI ZR


Impedansi karakteristik Zo, terminasi rangkaian short Zsc dan open circuit Zoc
merupakan jenis terminasi dalam saluran transmisi yang telah dibahas
sebelumnya. Pada bagian ini kita berhadapan dengan metode ke empat yakni
termination, impedansi karakteristik yang lain dari saluran. Jenis terminasi
merupakan terminasi dengan sejumlah beban ZR. Terminasi open dan short
circuit merupakan kasus khusus khusus dari terminasi ini dimana Z R = (short
circuit) dan ZR = 0 (open circuit).
Jika sebuah tegangan diaplikasikan ke saluran transmisi, ini akan menghasilkan
gelombang masuk dan tidak ada pantulan jika saluran tidak terbatas(infinitive)
atau diterminasi pada karaktekristik impedansinya (Zo). Jika saluran berakhir
pada impedansi ZR, sebagian energi akan diserap dan sebagian akan
dipantulkan. Oleh karena itu saluran dengan terminasi ini akan merupakan salah
satu kasus pantulan sebagian saja sedangkan terminasi open dan short circuit
merupakan kasus pantulan total. Input impedansi dari saluran dengan terminasi
ZR dapat dengan mudah dipertimbangkan menjadi impedansi karakteristik Zo dan
bersifat independen dari impedansi yang ZR.
Pada prakteknya pada saluran komunikasi terminasi ZR merupakan hal yang
cukup penting karena ZR mempunyai hubungan kompleks dari daya maksimum
impedansi sumber Zs yang tidak ditransfer ke ZR dan terdapat power loss. Nilai
power loss ini dapat dinilai dari jumlah dari pantulan yang diperoleh
3.1 Persamaan Umum
Anggaplah sebuah saluran transmisi dengan panjang l yang berujung pada
impedansi ZR. Jika ER menjadi tegangan yang melewati ZR dan IR menjadi
arus yang melewatinya.

12

Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

Maka diperoleh :
V S V R cosh l I R Zo sinh l dan (3.1)

Is

VR
sinh l cosh l (3.2)
Zo

Jika memakai referensi pada titik y maka


V V R cosh l I R .Zo sinh l dan

VR
sinh y I R cosh y
Zo

3.2 Impedansi input


Impedansi input ZIN saluran transmisi didefenisikan sebagai impedansi yang
diukur melewati input terminal dari saluran transmisi. Dengan kata lain input
impedansi dari saluran transmisi merupakan impedansi melihat terminal
input dimana sumber mesti bekerja jika saluran dihubungkan
Dengan demikian

Z IN

Vs
Is

(3.3)

Misalkan pada ujung pengirim X=0, V = Vs, I = Is , sehingga persamaan 3.3


diinput ke persamaan 3.1 dan 3.2 maka

Z IN

Vs
Is

V R cosh l I R Zo sinh l
VR
sinh l I R cosh l
Zo

Dengan mengalikan pembilang dan penyebut dengan

Zo
, sehingga
IR

diperoleh :

12

Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

Z IN

Dengan Z R

VR
cosh l Zo sinh l
IR
Zo
VR
sinh l Zo cosh l
IR

VR
maka
IR

Z IN Zo

Z R cosh l Zo sinh l
(3.4)
Zo cosh l Z R sinh l

Dengan membagi pembilang dan penyebut dengan cosh

dan

menginput, maka diperoleh:


sinh l
tanh l
cosh l

Sehingga diperoleh :

Z IN Zo

Z R Zo tanh l
Zo Z R tanh l

(3.5)

Misalnya pada saluran open circuit ZIN = Zsc dan ZR = maka persamaan
3.5 di atas akan menjadi :

Zo
tanh l
ZR
1 0
Zoc Zo
= Zo 0 tanh l = Zo coth l
Zo
tanh l
ZR
1

Hasil diatas sama dengan rumus yang telah diperoleh pada bab 2 mengenai
open circuit. Hal yang sama terjadi pada saluran short circuit dimana Z IN =
Zsc dan ZR = 0, maka akan diperoleh
Zsc Zo

0 Zo tanh l
= Zo tanh l
Zo 0

Suatu saluran transmisi dikatakan sempurna sesuai dengan beban (macthed


load) atau terminasi dengan tepat jika diterminasi oleh karaketeristik
impedansinya sendiri. Untuk beberapa saluran impedansi input merupakan
penyerderhanaan

impedansi

karakteristik

pada

saluran

itu

sendiri.

Bagaimanapun , jika ZR Zo, input impedansi mungkin mempunyai range


nilai yang luas/lebar.
3.3 Impedansi input pada saluran lossless

12

Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

Input impedansi pada saluran lossless line (yakni saluran frekuensi tinggi)
dengan berbagai panjang yang sesuai, ditemukan pada smith chart dengan
mengabaikan efek losses (rugi) sehingga memudahkan untuk mengamati
lingkaran koefisien refleksi konstan yang akan ditentukan nanti. Perhitungan
impedansi

input mempunyai akurasi yang

lebih baik dibandingkan

menggunakan metoda grafis (Smith Chart).


Dari persamaan 3.5, kita peroleh :

Z IN Zo

Z R Zo tanh l
Zo Z R tanh l

Untuk saluran lossless, = 0, oleh karena itu, j akan menjadi j


Dengan demikian,

Z IN Zo

Z R Zo tanh l
(3.6)
Zo Z R tanh l

Tetapi tanh l = j tan l


Dengan demikian,

Z IN Zo
Jika

Z R jZo tan l
(3.7)
Zo jZ R tan l

Z IN Zo

Z R jZo tan
Zo jZ R tan

Untuk saluran lossless, komponen resistif yakni R dan G akan sama dengan
nol. Dengan demikian j

Atau

0 j

( R jL )(G jC )

j L x j C

2f

LC

LC

Jika f merupakan frekuensi operasi dan terminasi impedansi merupakan


resistansi RR maka persamaan 3.6 akan menjadi

Z IN Zo

12

Z R jZo tan 2f

LC l

Zo jZ R tan 2f

LC l

Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT

(3.8)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

Dengan demikian input impedansi ZIN untuk saluran lossy dan lossless dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan di atas tergantung dari data yang
diberikan.
3.4 Refleksi
Energi dari refleksi terjadi jika terdapat ketidakteraturan impedansi yakni jika
primary konstan saluran transmisi tidak sama sepanjang saluran atau
impedansi terminasi pada ujung berbeda dengan nilai Zo dari saluran yang
diasumsikan untuk di samakan.
Peristiwa penyediaan gelombang pantul pada beban berhubungan dengan
terminasi yang tidak tepat atau berhubungan dengan ketidakteraturan
impedansi pada saluran yang disebut dengan refleksi.
Gelombang refleksi dipantulkan kembali ke awal pengirim, dihasilkan pada
sebuah gelombang datang yang baru. Energi kemudian ditransmisikan
kembali dan seterusnya pada saluran sampai diusir pada saluran losses
Refleksi akan mencapai maksimum jika saluran open atau short dan akan
menjadi nol jika ZR = Zo
3.4.1 . Koefisen Refleksi
Koefisien refleksi didefenisikan sebagai perbandingan tegangan refleksi
dengan tegangan masuk. Dengan notasi K, koefisien refleksi pada umumnya
merupakan suatu vektor kuantitas yang mempunyai nilai dan arah. Untuk
perbandinga tegangan disebut juga dengan istilah Voltage Reflection
Abbreviated atau disingkat VRC. Sama halnya yang berhubungan dengan
arus perbandingan arus refleksi pada sudut pantul disebut dengan koefisien
refleksi. Perbedaan antara antara 2 hal ini adalah koefisien refleksi arus
negatif dari koefiesien refleksi tegangan.
Jika Vi dan Vr menjadi tegangan gelombang masuk dan gelombang refleksi
maka K :

Vr
K (3.9)
Vi
Sama halnya jika Ii dan Ir menjadi arus pada gelombang masuk dan refleksi
maka

12

Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

Ir
K (3.10)
Ii
Koefisien refleksi merupakan mengukur tegangan dan arus refleksi dari
berbagai titik saluran transmisi yang berhubungan dengan terminasi yang
tidak tepat.
Persamaan dasar untuk tegangan dan arus pada berbagai titik dari saluran
transmisi pada persamaan berikut:
V be

ae

b x
a x
e

e
Zo
Zo

be x

Variabel

merupakan

persamaan untuk gelombang

masuk

sedangkan ae x merupakan persamaan untuk gelombang pantul (refleksi).


Jika y pada gambar 3.1 merupakan jarak dari termiansi ZR (yakni ujung
akhir) dapat diekspresikan dengan y , dengan hanya menempatkan X = -y
Dengan demikian :
V be

b
e
Zo

ae y (3.11)
y

a y
e
(3.12)
Zo

Pada persamaan pertama menunjukkan gelombang masuk Vi sedangkan


persamaan yang kedua menunjukkan gelombang refleksi Vr karena
tegangan masuk harus berlangsung semakin naik dan tegangan refleksi
menurun sebagaimana kenaikan y (yakni sebagaimana kita berjalan jauh
dari ZR)
Pada termination ZR
Jika y = 0, V = Vr dan I =IR
Masukkan nilai tersebut pada persamaan

(3.11) dan 3.12 sehingga

diperoleh..

VR b a
Dan
IR

b
a
ba

atau
Zo Zo
Zo

I R . Zo b a

12

Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

Dengan demikian

V R I R Zo

3.13

V R I R Zo
2

3.14

Dari persamaan 3.9 maka diperoleh koefisien refleksi tegangan

Vr
ae y
a

e y
y
Vi
b
be

Pada beban ZR, y = 0


Dengan demikian, K

a
b

Masukkan nilai a dan b yakni 3.13 dan 3.14 ke persamaan di atas:

V R I R Zo
V R I R Zo

Dengan membagi pembilang dan penyebut dengan IR dan mengsubtitusi ZR

ke

VR
sehingga diperoleh :
IR

VR
Zo
IR
Z Zo
K
R
3.15
VR
Z R Zo
Zo
IR
Dengan demikian koefisien K dapat dihitung jika termination impedansi ZR
dan karakteristik impedansi Zo dari saluran diberikan. Diberikan nilai Z R dan
Zo, K dapat dihitung atau dibaca dengan menggunakan smith chart
3.4.2. Hubungan Input Impedansi dan Koefisien Refleksi
Input impedansi Zin pada saliran yang terminasi sebuah impedansi Z R pada
persamaan 3.4 diberikan dengan

Z IN Zo

Z R cosh l Zo sinh l
Zo cosh l Z R sinh l

Dengan mengubah fungsi hiperbolik dengan bentuk eksponensial ,maka


diperoleh :

12

Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

Z IN Zo

e l e l
2

e l e l
Zo
2

e l e l
2

Z R

Zo

e l e l
Z R
2

e l
e l
( Z R Zo)
( Z R Zo)
2
Zo 2l
e
e l
( Z R Zo)
( Z R Zo)
2
2

Dengan membagi pembilang dan penyebut dengan

el
( Z R Zo ) , sehingga
2

diperoleh

Z IN Zo

Z R Zo

Z R Zo

1 e 2l

Z R Zo

Z R Zo

1 e 2l
Dengan memasukkan nilai K

Z IN Zo

Z R Zo
Z R Zo

1 Ke 2l
1 Ke 2l

Dengan demikian imput impedansi ZIN dari saluran dengan panjang l dapat
dihitung jika konstanta sekunder dari saluran

dan Zo dan koefisien

refleksi diberikan.
3.5 Daya yang disalurkan ke Beban
Dalam komunikasi, saluran transmisi seharusnya dipilih sedemikian rupa
dimana power maksimum disalurkan ke beban.Ini akan dibuktikan dan
digambarkan nanti melalui teorema transfer power maksimum dimana jika ZR
hanya merupakan hubungan kompleks Zo (sebagaimana yang ditunjukkan
pada gambar 3.2) kemudian power di salurkan ke beban dengan nilai
maksimum.

12

Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

Pada saluran transmisi bagaimanapun jika suatu saluran tidak di terminasi


pada impedansi karakterstiknya, semua power tidak akan diserap oleh
beban, tetapi sebagian dari power tersebut akan disalurkan ke beban.
Daya yang disalurkan ke beban,
PR I R

R R (3.16)

Dimana Rr merupakan komponen resistif dari beban ZR


IR = arus yang melewati beban ZR dan dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebelumnya dengan menginput x = l dan I = IR

I R I s cosh l

Vs
sinh l
Zo

Jika Is pada persamaan di atas tidak diberikan, ini dapat didapat dengan
membantu hubungan I s

Vs
yang disediakan pada sumber tegangan Vs
Z IN

yang diberikan. Bagaimanapun jika impedansi Zs atau ZIN tidak diberikan,


dapat juga dihitung dengan menggunakan persamaan:

Z IN Zo

Z R cosh l Zo sinh l
Zo cosh l Z R sinh l

Secara berurutan, IR dapat juga diperoleh dari defenisi dari propagasi


konstan yakni :

e l

Is
IR

Hubungan ini sering memudahkan perhirungan daya yang disalurkan ke


beban.
3.6 Contoh Soal
1. Sebuah saluran transmisi dengan panjang 10 km yang terminasi pada far end
ZR pada frekuensi 1000 Hz. Attenuasi dan phasenya sebesar 0,03 neper/km

12

Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

dan 0,03 radian/km. Jika tegangan VR pada frekuensi 1000Hz adalah 40 0


.Hitunglah tegangan Vs (Sending end voltage) dari saluran.
2. Sebuah saluran transmisi lossless mempunyai karakteristik impedansi

500 0 ohm yang panjangnya stengah panjang gelombang yang sifatnya


open circuit pada far end(terminasi ZR). Nilai rms dari tegangan open circuit
adalah 10 Volt. Hitunglah nilai rms dari tegangan dan arus pada jarak 8
panjang gelombang dari open circuit.
Silahkan dicoba kejakan dulu contoh soalnya....

12

10

Saluran Transmisi
Fahraini Bachruddin ST., MT

Pusat Pengembangan Bahan Ajar


Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai