Anda di halaman 1dari 3

GALE DEWO 13111091

MESIN

TUGAS ASPEK LINGKUNGAN PADA TEKNIK

Perubahan Iklim di Pegunungan Jaya wijaya


Pemanasan Global (Global Warming) memberikan dampak atau akibat yang sangat
luas dan memengaruhi kehidupan di bumi baik itu hewan, tumbuhan, dan manusia.
Dampak pemanasan global dapat terjadi karena berbagai penyebab-penyebab dari
tingkahlaku manusia memanfaatkan segala sumber daya alam, dan tidak mengenal
batas serta kesehatan Bumi ini. Pemanasan Global sudah lama dan telah terjadi,
dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkan ini dapat dilihat dari berbagai perubahanperubahan yang tidak biasa, yang sebelumnya telah ketahui. Namun dari Dampak
Pemanasan Global hal tersebut menjadi berubah dan sulit diprediksi.
Puncak Jaya Wijaya diselimuti oleh lapisan es abadi karena ketingggiannya yang
mencapai 4.884 mdpl.
Namun, salju tersebut diperkirakan akan menyusut akibat dari pemanasan global.
Nama lain dari Puncak Jaya adalah Carstensz Pyramide atau Puncak Carstensz.
Diambil dari nama seorang petualang asal Belanda, yakni Jan Carstensz, yang
pertama kali melihat adanya puncak gunung bersalju di daerah tropis.
Pengamatan tersebut dilakukan olehnya melalui kapal laut. Hal itu baru terbukti
kebenarannya setelah 3 abad kemudian, dan menjadi salah satu obyek wisata alam
kebanggan Indonesia. Namun sebagian pengamat menuturkan bahwa suatu saat

GALE DEWO 13111091


MESIN

TUGAS ASPEK LINGKUNGAN PADA TEKNIK

salju abadi ini akan meleleh alias punah akibat perubahan iklim yang ekstrem.

Di Daerah subtropis, bagian pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit
serta salju akan lebih cepat mencair. Melelehnya es di Puncak Jayawijaya, Papua,
merupakan fenomena yang menegaskan bahwa telah terjadi peningkatan suhu di
Indonesia.
Di Pegunungan Jayawijaya terdapat beberapa puncak yang masih berselimutkan es
dan salju, antara lain Puncak Nggapulu atau Soekarno, Puncak Soemantri, dan
Puncak Carstensz Timur.Adapun puncak tertingginya, Carstensz Pyramid, sudah
tidak lagi tertutup gletser. Berdasarkan buku Retreat of Glaciers on Puncak Jaya,
Irian Jaya, determined from 2000 and 2002 IKONOS Satellite Images yang ditulis
Andrew G Klein dan Joni L Kincaid, dari 20 kilometer persegi gletser yang terdapat di

GALE DEWO 13111091


MESIN

TUGAS ASPEK LINGKUNGAN PADA TEKNIK

Jayawijaya pada tahun 1850, telah menyusut hingga 90 persen atau hanya bersisa
dua kilometer persegi setelah 150 tahun berlalu.
Tak heran jika Puncak Carstensz Pyramid yang berada di ketinggian 4.884 mdpl
sudah tidak lagi berselimutkan es. Gunung Carstensz pada tahun 1986, tampak es
masih menutupi tebing di sekitar puncak Carstensz hingga ketinggian sekitar 4.750
mdpl.Menurut beberapa pendaki pada tahun 1991, hamparan gletser telah
meleleh.Hanya sebagian tebing yang masih tertutup es, sisanya tinggal bebatuan.
Kemudian, tahun 1994, seluruh gletser telah menghilang dari puncak tertinggi di
Indonesia ini. Kalaupun sekarang masih ada es yang menutupi beberapa tempat,
paling bersifat sementara karena akan hilang kalau cuaca cerah.
Adanya salju di Puncak Carstensz Pyramid juga ditunjukkan oleh sebutan suku Dani
bagi puncak itu, yaitu dengan nama Ndugu-Ndugu yang artinya berguguran atau
berjatuhan. Ini tidak terlepas dari seringnya mereka melihat salju berguguran di
puncak tersebut dulunya.Jika dilihat dari udara pada April lalu, gletser masih
menghampar di ujung sisi utara (Puncak Soemantri dan Nggapulu) dan selatan
Pegunungan Jayawijaya (Puncak Carstensz Timur). Namun, volume ini jauh
berkurang dibandingkan pencitraan yang pernah diambil United States Geological
Survey pada tahun 1936 dan 1972 yang memperlihatkan bentangan gletser
menyelimuti hampir seluruh bagian puncak Jayawijaya, termasuk Cartensz Pyramid.
Penyusutan endapan salju di beberapa kawasan, termasuk Pegunungan Jayawijaya,
merupakan pertanda yang tak terbantahkan.Menjadi peringatan bahwa pemanasan
global telah membuat wajah bumi berubah dan menjadikan bencana semakin dekat
dengan kehidupan manusia.Banjir, kekeringan berkepanjangan, suhu bumi yang
terus naik, badai, dan meningginya muka air laut pun makin kerap terjadi.

Anda mungkin juga menyukai