Anda di halaman 1dari 3

Bangunlah Jiwanya..

untuk Indonesia Raya

Assalamualaykum, Pembaca. Bagaimana keadaan Anda? InshaaAllah


dalam keadaan baik ya dan semoga selalu dalam keadaan yang baik. Tidak terasa
sudah masuk pada tanggal 20 Mei 2014 nih. Bila disebutkan tanggal 20 Mei 2014,
sebagai warga negara Indonesia yang sadar sudah pasti terlintas hari selasa, ya,
hari kerja, sekolah, kuliah seperti biasanya deh, nothing special. Namun bagi
warga negara Indonesia yang ngakunya ber-Jas Merah (bukan salah satu partai
politik lho!) sudah pasti terlintas tanggal 20 Mei 2014 diperingati sebagai tahun
ke-106 Hari Kebangkitan Nasional Indonesia. Sudah tahun ke-106 lho janganjangan masih belum familiar dengan Hari Kebangkitan Nasional? Kalau kata anak
jaman sekarang HarKitNas. Kalau kata orang luar negeri National Resurrection
Day atau Awakening Day. Untuk sejarah peringatan Hari Kebangkitan Nasional
Indonesia silahkan Anda membuka kembali buku pelajaran sejarah saat Anda
masih kecil (kalau hilang?) atau minimal setelah membaca ini langsung buka
mbah Google lalu search tentang hari Kebangkitan Nasional.
Pembaca terhormat, coba Anda baca kembali kalimat ya, hari kerja,
sekolah, kuliah seperti biasa deh, nothing special, menurut Anda bagaimana bila
sebagian besar warga negara Indonesia berpikiran seperti itu? Mungkin tak hanya
hari selasa, bagaimana bila setiap harinya dianggap hari yang biasa saja? Sama
saja dengan melakukan rutinitas tanpa ada semangat, motivasi, dan tujuan yang
jelas, benar? Mungkin Anda bekerja, dengan dalih mencukupi kebutuhan
keluarga. Mungkin Anda sekolah atau kuliah, dengan dalih itu adalah kewajiban
saja. Namun, mungkin Anda lupa dimanakah kaki Anda berpijak, siapakah yang
men-support Anda, dan yang terpenting warga negara manakah Anda. Dan
mungkin Anda juga lupa dengan lirik lagu berikut bangunlah jiwanya, bangunlah
badannya, untuk Indonesia Raya, karena sudah terbius oleh lirik lagu jaman
sekarang yang kebanyakan teruntuk orang-orang yang galau, bukan untuk orangorang yang butuh suntikan semangat perjuangan membangun generasi bangsa
Indonesia kedepannya! Ketika Anda sebagai warga negara Indonesia namun
melakukan segala hal demi kepentingan pribadi, bagaimana cara Anda berterima

kasih kepada para pejuang Indonesia dibidang pangan yang setiap hari men-suplai
kebutuhan energi Anda? Bagaimana cara berterima kasih kepada pejuang
Indonesia dibidang transportasi yang setiap hari mengantarkan Anda dengan
selamat sampai tujuan ketempat kerja atau sekolah? Bagaimana cara berterima
kasih kepada pejuang dibidang pendidikan yang berperan aktif mengantarkan
Anda hingga Anda menjadi seperti sekarang? Jawabannya akan merujuk pada satu
hal, kontribusi Anda.
Okelah, sebagian besar mungkin berpikir bahwa hari ini nothing special,
namun inshaaAllah masih ada sebagian kecil lainnya yang berpikir bahwa momen
Hari Kebangkitan Nasional ini memang sepantasnya dijadikan sebagai charger
semangat juang generasi penerus bangsa Indonesia. Bangunlah badannya
sebagai analogi dari masyarakat yang berterima kasih dan terus berkontribusi
aktif demi perbaikan bangsa Indonesia. Dan inti dari masyarakat adalah
bangunlah jiwanya sebagai analogi dari pribadi Anda. Pribadi yang diharapkan
oleh bangsa Indonesia sebagai pribadi yang aktif, inovatif, kontributif, produktif,
bukan sebagai pribadi yang pasif, provokatif, destruktif, bahkan konsumtif secara
berlebihan. Semua hal baik tersebut berawal dari diri sendiri, niat yang baik, target
yang jelas, didukung dengan kemauan serta usaha Anda sebagai generasi yang
terus move up. Oleh karena itu, penulis mengajak khususnya diri sendiri dan
umumnya para Pembaca untuk selalu berpikir sebelum bertindak. Maksudnya
adalah mulai dari menata niat yang baik dan benar. Bukankah hasil akhir yang kita
dapatkan akan sesuai dengan niat kita? Yuk niatkan kegiatan kita sehari-hari
sebagai bentuk ibadah kepada Allah, sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat
waktu, umur, kesehatan, ilmu, dan segala hal yang diberikan oleh-Nya. Selain itu
juga sebagai bentuk ucapan terima kasih untuk masyarakat yang mendukung
gerak kita. Bila kita melakukan sesuatu tanpa niat yang jelas apalagi niat yang
buruk, jangan harap bangunlah jiwanya akan menjadi seseorang yang utuh,
justru sebaliknya, menjadi seseorang yang tidak utuh karena hidup dan melakukan
rutinitas tanpa alasan yang jelas, seperti zombie. Setelah niat yang baik dan benar,
didukung dengan menetapkan berbagai target kinerja yang kita harapkan bisa kita
lakukan sesuai kemampuan kita atau bahkan lebih dari itu, target yang out of the
box untuk inovasi yang lebih baik. Bila kita menetapkan berbagai target hanya

karena ingin menyamai pencapaian orang lain, sedangkan kita lupa akan
kemampuan dan kebutuhan kita, jangan harap bangunlah jiwanya akan menjadi
seseorang dengan jati diri yang kokoh, justru sebaliknya, menjadi seseorang
dengan jati diri orang lain lebih dari itu jati diri yang rapuh. Lalu kita buktikan
dengan usaha dan doa kita yang going extra miles untuk memberikan kontribusi
yang maksimal. Bila kita sekolah atau kuliah justru sering datang telat, tidak
mengerjakan tugas, tidak menjaga kejujuran saat ujian ataupun saat kita kerja
senang datang telat, kerja yang apa adanya, tidak menghormati sejawat, jangan
harap bangunlah jiwanya akan menjadi seseorang dengan integritas tinggi,
justru sebaliknya, seseorang dengan integritas rendah. Dan final dari bangunlah
jiwanya adalah untuk Indonesia raya, yaitu Indonesia dengan segenap warga
negaranya yang diharapkan mau mengusahakan hingga mencapai cita-cita bangsa
Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
tahun 1945. Oke, karena penulis tak lebih baik dari Pembaca, yuk saling
menyemangati dan mengingatkan dalam kebaikan sebagai langkah utama
perbaikan bangsa Indonesia yang lebih baik. Semoga bermanfaat, kurangnya
mohon maaf, lebihnya disimpan saja. Wassalamualaykum, Pembaca. (mw)

Nama

: Mahardhika Anggoro Widyantoko

TTL

: Mojokerto 21 Agustus 1994

Angkatan

: 2012

Kelas

:A

No. HP

: 081 330 061 9092

Penulis bersedia karyanya melalui proses editing

Anda mungkin juga menyukai