ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan penalaran matematis
siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam matematika. Siswa mengalami kesulitan
pembelajaran materi geometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitankesulitan belajar (learning osbtacle) siswa berkaitan dengan kemampuan penalaran
matematis siswa SMP pada materi luas permukaan dan volume limas. Sampel yang
diambil adalah siswa kelas IX E SMP Negeri 29 Bandung sebanyak 35 orang, siswa kelas
XI IPA2 SMA Negeri 1 Lembang sebanyak 41 orang dan mahasiswa STKIP Siliwangi
Bandung semester 6 sebanyak 49 orang untuk mendapatkan data kesulitan belajar
(learning obstacle) siswa. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan
menganalisis kesulitan-kesulitan siswa dari instrumen yang diberikan. Instrumen dalam
penelitian ini berbentuk tes tertulis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa soalsoal penalaran matematis belum dikuasai oleh siswa (siswa). Hal ini terlihat bahwa
jawaban siswa yang mampu menjawab dengan benar untuk siswa SMP Negeri 29
Bandung sebesar 14,29%, siswa SMA Negeri 1 Lembang sebesar 36,75%, dan
mahasiswa STKIP Siliwangi sebesar 20,68%. Rata-rata keseluruhan siswa yang mampu
menjawab soal-soal penalaran matematis berkaitan dengan luas dan volume limas dengan
benar adalah sebesar 23,90%.
Kata Kunci: penalaran matematis, kesulitan belajar (learning obstacle), luas permukaan
limas, volume limas
PENDAHULUAN
Menurut Herman (2007), rendahnya kemampuan siswa SMP dalam memahami
matematika sudah dirasakan sebagai masalah yang cukup pelik dalam pengajaran matematika di
sekolah. Permasalahan ini muncul sudah cukup lama dan agak terabaikan karena kebanyakan
guru matematika dalam kegiatan pembelajaran berkonsentrasi mengejar skor Ujian Akhir
Nasional (UAN) setinggi mungkin. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran biasanya difokuskan
untuk melatih siswa terampil menjawab soal matematika, sehingga penguasaan dan pemahaman
matematika siswa masih terabaikan.
Menurut hasil survey IMSTEP-JICA (dalam Herman, 2007), rendahnya pemahaman
siswa dalam matematika salah satunya disebabkan oleh pembelajaran matematika yang terlalu
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP SURYA -----------------------------------------------Tangerang, 15 Februari 2014
205
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan analisa data secara
deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mendapatkan data tentang kesulitan belajar (learning
obstacle) pada siswa berkaitan dengan materi luas dan volume limas. Subyek dalam penelitian
pendahuluan ini adalah siswa SMP kelas IX, siswa SMA kelas XI IPA, mahasiswa S1 Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi, Bandung. Data tersebut diperoleh
melalui soal tes penalaran matematis yang diberikan kepada siswa dan mahasiswa. Siswa dan
mahasiswa mengerjakan soal tes penalaran matematis pada materi luas dan volume limas.
206
Kriteria
Jawaban secara substansi benar dan lengkap
Jawaban memuat satu kesalahan atau kelalaian yang signifikan
Sebagian jawaban benar dengan satu atau lebih kesalahan atau kelalaian yang
signifikan
Sebagian besar jawaban tidak lengkap tetapi paling tidak memuat satu
argumen yang benar
Jawaban tidak benar berdasarkan proses atau argumen, atau tidak ada respon
sama sekali
Dalam memeriksa jawaban siswa peneliti menggunakan panduan jawaban yang dikembangkan
oleh peneliti dengan berkonsultasi kepada pakar dan disajikan dalam langkah-langkah seperti
pada tabel berikut ini.
207
Aspek Penalaran
Matematis
Siswa dapat menduga
volume air didalam kubus
yang didalamnya
dimasukkan piramida
dengan ukuran tertentu
Langkah
Jawaban
Kriteria
Menentukan volume
piramida dengan alas 30 cm
dan tinggi 40 cm, dan
menentukan volume kubus
dengan rusuk 40 cm
Alternatif 2
Volume kubus
= rusuk x rusuk x rusuk
= 40 cm x 40 cm x 40 cm
= 64.000 cm3
Volume piramida
1
x luas alas x tinggi
3
1
= x (30 cm x 30 cm ) x 40
3
cm
= 300 cm2 x 40 cm
= 12.000 cm3
Volume piramida
1
= x luas alas x tinggi
3
1
= x (30 cm x 30 cm ) x 40 cm
3
208
Volume kubus
= rusuk x rusuk x rusuk
= 40 cm x 40 cm x 40 cm
= 64.000 cm3
= 300 cm2 x 40 cm
= 12.000 cm3
Jadi, air yang ada di dalam kubus setelah piramida di dalamnya
dikeluarkan merupakan selisih antara volume kubus dengan volume
piramida, sehingga:
Volume air
= volume kubus volume piramida
= 64.000 cm3 - 12.000 cm3
= 52.000 cm3
Aspek Penalaran
Matematis
Siswa dapat memeriksa
jawaban atau pendapat atas
pernyataan yang berkaitan
dengan jaring-jaring limas.
Langkah
Jawaban
Kriteria
Menjustifikasi benar atau
salah argumen pada soal
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 1
Tinggi limas S.KLMN
Alternatif 2
Volume limas T.KLMN
1
x 12 cm
2
= 6 cm
Volume limas S.KLMN
1
= x 10 cm x 10 cm x 6 cm
3
= 200 cm 3
209
1
x La x t
3
1
= x 10 cm x 10 cm x 12 cm
3
= 400 cm 3
Aspek Penalaran
Matematis
Langkah
Jawaban
Kriteria
1
x La x t
3
1
= x 10 cm x 10 cm x 12 cm
3
= 400 cm 3
1
x 12 cm
2
= 6 cm
Volume limas S.KLMN
=
1
x 10 cm x 10 cm x 6 cm
3
= 200 cm 3
2
210
1
x (400 cm 3 - 200 cm 3)
2
= 100 cm 3
Benar
Volume akuarium
1
x La x t
3
1
= x3mx3mx2m
3
=
= 6 m3
2
Jika setiap pagi Akbar dapat mengisi akuarium yang berbentuk limas
sebanyak 1 m3 namun berkurang sebanyak 0,25 m3 maka air yang
tersisa dalam akuarium setiap harinya adalah 0,75 m3. Dengan
demikian kita dapat menentukan banyak hari agar akuarium tersebut
penuh adalah:
hari ke-1
hari ke-2
hari ke-3
...
hari ke-n
0,75 m3
1,5 m3
2,25 m3
...
6 m3
Dari tabel di atas :
Aspek Penalaran
Matematis
Langkah
Jawaban
Kriteria
yaitu:
1 m3 x 8 = 6 m3 + ( 0,25 m3 x 8)
8 m3 = 6 m3 + 2 m3
8 m3 = 8 m3
5
1
xpxlxt
3
2)
= pl 2 p 2l 4
211
Aspek Penalaran
Matematis
Langkah
Jawaban
Kriteria
diperpanjang
1
( pl 2 p 2l 4) t
3
1
= ( plt 2 pt 2lt 4t )
3
1
2
2
4
= plt pt lt t
3
3
3
3
Membuktikan selisih volume
1
2
2
4
1
Selisih volume = ( plt pt lt t ) plt
limas sebelum dan setelah
3
3
3
3
3
ukuran diperpanjang adalah
2
2
4
2
pt lt t
=
( pt lt 2t )
3
3
3
3
2
= ( pt lt 2t )
3
=
212
TERBUKTI
Perhatikan limas L.ABC dan limas A.KLM
Limas L.ABC alasnya ABC dan tingginya LB
Limas A.KLM alasnya KLM dan tingginya AK
Karena alas ABC = alas KLM dan tinggi LB = AK maka:
Volume limas L.ABC = Volume limas A.KLM
Perhatikan limas L.ACMK
Limas L.ACMK alasnya berbentuk persegi panjang dengan titik
puncak L.
Jika AM adalah diagonal persegi panjang ACMK maka
ACM = AMK
Karena limas L.AMK dan limas L.ACM mempunyai titik puncak
yang sama di L maka:
Volume limas L.AMK = Volume limas L.ACM
Aspek Penalaran
Matematis
Langkah
Jawaban
Kriteria
Membuktikan bahwa
volume limas L.ABC =
Volume limas L.AMK =
Volume limas L.ACM.
213
Gambar 1. Jawaban siswa yang salah dalam memperkirakan jawaban dan solusi
Gambar 1 sebelah menunjukkan siswa memberikan jawaban yang kurang matematis, dan
tidak dapat melihat bahwa air yang ada di dalam kubus memiliki volume yang merupakan
selisih antara kubus dengan piramida. Gambar 1 sebelah kanan menunjukkan jawaban siswa
dapat memberikan alasan secara deskriptif tentang perubahan volume air, namun tidak
memberikan alasan secara matematis. Berikut ini adalah contoh siswa yang dapat menjawab
dengan benar.
jawaban namun melakukan kesalahan dalam perhitungan aljabar untuk volume kubus
dan volume piramida. Tabel di bawah ini adalah hasil tes siswa.
214
Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diperoleh informasi tentang kesulitan yang
dialami siswa. Langkah 1 diperoleh hasil siswa SMP sebanyak 82,86%, SMA sebanyak
53,66% dan STKIP sebanyak 83,67% tidak dapat menjawab langkah ini dengan benar . Hal
ini menunjukkan bahwa baik siswa SMP, SMA maupun STKIP mengalami kesulitan dalam
menentukan volume piramida dengan alas 30 cm dan tinggi 40 cm dan menentukan volume
kubus dengan rusuk 40 cm.
Untuk langkah 2 diperoleh hasil siswa SMP sebanyak 97,14%, SMA sebanyak
53,66%, dan STKIP sebanyak 87,76% tidak dapat menyelesaikan langkah ini dengan benar.
Hal ini menunjukkan bahwa baik siswa SMP, SMA maupun STKIP mengalami kesulitan
dalam mencari kaitan bahwa air yang ada di dalam kubus setelah piramida diambil memiliki
volume yang merupakan selisih antara volume kubus dengan volume piramida.
Dengan demikian dapat disimpulkan untuk kasus soal nomor 1 siswa mengalami
kesulitan dalam menduga volume air didalam kubus yang didalamnya dimasukkan piramida
dengan ukuran
tertentu. Hal ini juga berarti siswa mengalami kesulitan dalam
memperkirakan jawaban dan solusi.
2) Kemampuan dalam Menganalisis Pernyataan-Pernyataan dan Memberikan
Penjelasan/Alasan yang dapat Mendukung atau Bertolak Belakang
Indikator penalaran matematis initerdiri dari dua soal, yaitu soal nomor 2 dan soal
nomor 3. Uraian untuk masing-masing soal disajikan sebagai berikut:
Soal Nomor 2
Perhatikan gambar di bawah ini!
Perhatikan gambar jaring-jaring limas segiempat di
samping, jika daerah yang diarsir adalah sisi depan
limas segiempat maka sisi belakangnya adalah C.
Benar atau salah pernyataan ini? Berikan alasan atas
jawaban Anda!
Gambar 3. Jaring-jaring limas
Soal yang diberikan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menganalisis
pernyataan-pernyataan dan memberikan alasan yang dapat mendukung atau bertolak
belakang. Terdapat dua langkah penyelesaian yang dianalisis, yaitu: (1) menjustifikasi benar
atau salah argumen pada soal dan (2) mendeskripsikan posisi sisi-sisi pada limas. Berikut ini
adalah contoh jawaban siswa yang disajikan dalam dua alternatif jawaban.
--------------------
215
Dari beberapa contoh jawaban sampel di atas, dapat dikatakan bahwa siswa sudah
menjawab dengan benar karena mampu memberikan deskripsi alasan untuk
memperkuat jawabannya. Selain itu juga dijumpai siswa yang tidak dapat memahami
maksud dari soal. Untuk kasus ini dilihat dari siswa yang tidak menuliskan jawaban
pada lembar jawaban, dengan artian lembar jawaban mereka kosong. Untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 5. Persentase Kesulitan Siswa pada Soal Nomor 2
Persentase Kesulitan Siswa pada Soal Nomor 2
Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diperoleh informasi tentang kesulitan yang
dialami siswa. Langkah 1 diperoleh hasil siswa SMP sebanyak 2,86%, SMA sebanyak
4,88% dan STKIP sebanyak 18,37% tidak dapat menjawab langkah ini dengan benar. Dari
sini dapat kita lihat bahwa hanya sebagian kecil siswa yang tidak dapat menyelesaikan
langkah ini, meskipun demikian masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan untuk
menyelesaikan langkah 1 ini.
Untuk langkah 2 diperoleh hasil siswa sebanyak SMP 22,86%, SMA sebanyak
7,32%, dan STKIP sebanyak 28,57% tidak dapat menyelesaikan langkah ini dengan benar.
Sama halnya seperti langkah 1, hanya sebagian kecil siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan langkah 2 ini. Hal ini menujukkan bahwa siswa masih mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan langkah 2. Sehingga kita dapat menyimpulkan juga bahwa sebagian
kecil siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal nomor 2.
Soal Nomor 3
T
S
N
M
O
Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diperoleh informasi tentang kesulitan yang
dialami siswa. Langkah 1 didapatkan bahwa siswa SMP sebanyak 100%, SMA sebanyak
97,56% dan STKIP sebanyak 93,88% tidak dapat menjawab langkah ini dengan benar. Jelas
terlihat bahwa hampir semua siswa tidak dapat menyelesaikan langkah 1 dengan benar,
--------------------
217
dari
Argumen
yang
Soal Nomor 4
Akbar membeli sebuah akuarium baru yang berbentuk limas dengan alas persegi
berukuran 3 m sedangkan tingginya 2 dari ukuran alas, seperti pada gambar di bawah
3
ini:
218
Gambar 10. Siswa tidak dapat membuat konsep hubungan dalam persamaan antara
banyak hari, volume akuarium, dan volume air yang bocor
Jawaban di atas menunjukkan siswa dapat menentukan volume akuarium, mengidentifikasi
banyak air yang tersisa di dalam akuarium, memahami pola yang berkaitan dengan
banyaknya hari, dan dapat menentukan banyaknya hari pengisian akuarium sampai penuh.
Namun, siswa tidak dapat menemukan hubungan dalam persamaan antara jumlah hari dan
banyak air dengan volume akuarium dan volume air yang bocor. Untuk lebih lengkapnya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7. Persentase Kesulitan Siswa pada Soal Nomor 4
Persentase Kesulitan Siswa pada Soal Nomor 4
Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diperoleh informasi tentang kesulitan yang
dialami siswa. Langkah 1 diperoleh hasil siswa SMP sebanyak 91,43%, SMA sebanyak
36,59%, dan STKIP sebanyak 75,51% tidak dapat menyelesaikan langkah ini dengan benar.
Terlihat bahwa sebagian besar siswa SMP dan STKIP tidak dapat menyelesaikan langkah
ini dengan benar namun untuk siswa SMA hanya sebagain kecil. Akan tetapi dapat dilihat
bahwa sebagian besar siswa tidak dapat menyelesaikan langkah ini dengan benar sehingga
PROCEEDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN STKIP SURYA
Tangerang, 15 Februari 2014
--------------------
219
2
(pt + lt + 2t)!
3
2
( pt lt 2t ) . Berikut ini contoh jawaban-jawaban siswa.
3
Gambar 12. Siswa dapat memahami dan menjawab soal, namun mengalami kekeliruan
dalam perhitungan aljabar
220
Dari gambar 12 sebelah kiri terlihat bahwa siswa mampu memahami maksud soal dengan
baik dan dapat menentukan volume limas awal (sebelum alas mengalami perpanjangan) dan
volume limas setelah mengalami perpanjangan. Akan tetapi pada saat pemfaktoran
persamaan
volume
setelah
alas
diperpanjang
terdapat
kekeliruan
yaitu
menjadi
. Meskipun jawaban akhir siswa benar
tetapi dapat dilihat siswa memiliki kelemahan dalam penghitungan aljabar. Pada gambar 12
sebelah kanan siswa mampu menentukan volume limas awal dan volume limas setelah
alasnya di perpanjang, setelah itu siswa tidak melakukan penghitungan lebih lanjut. Hal ini
dapat disebabkan siswa bingung tentang bagaimana harus mencari seleisih dari kedua
persamaan tersebut. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. Persentase Kesulitan Siswa pada Soal Nomor 5
Persentase Kesulitan Siswa pada Soal Nomor 5
Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diperoleh informasi tentang kesulitan yang
dialami siswa. Langkah 1 diperoleh hasil siswa SMP sebanyak 91,43%, SMA sebanyak
31,71%, dan STKIP sebanyak 63,27% tidak dapat menyelesaikan langkah ini dengan benar.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMP dan STKIP mengalami kesulitan
dalam menentukan volume awal limas dengan panjang p, lebar l dan tinggi t, sedangkan
siswa SMA hanya sebagian kecil. Akan tetapi, dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa
tidak dapat menyelesaikan langkah ini dengan benar sehingga dapat dikatakan siswa
mengalami kesulitan dalam dalam menentukan volume awal limas dengan panjang p, lebar l
dan tinggi t.
Untuk langkah 2 diperoleh hasil siswa SMP sebanyak 100%, SMA sebanyak
48,78%, dan STKIP sebanyak 81,63% tidak dapat menyelesaikan langkah ini dengan benar.
Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMP dan STKIP mengalami
kesulitan dalam menentukan luas alas limas setelah alasnya diperpanjang p+2 dan l+2 dan
menentukan volume limas setelah ukuran alas diperpanjang, sedangkan siswa SMA hanya
sebagian kecil. Namun, dapat dikatakan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan
dalam dalam menentukan menentukan luas alas limas setelah alasnya diperpanjang p+2 dan
l+2 dan menentukan volume limas setelah ukuran alas diperpanjang.
Untuk langkah 3 diperoleh hasil siswa SMP sebanyak 100%, SMA sebanyak
87,80%, dan STKIP sebanyak 89,80% tidak dapat menyelesaikan langkah ini dengan benar.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan langkah ini.
Dari kesulitan-kesulitan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
menunjukkan bukti kebenaran/ketidakbenaran tentang selisih volume limas sebelum dan
setelah mengalami perpanjangan, jika panjang rusuk dan alas mengalami perubahan.
Dari analisis soal nomor 4 ternyata siswa mengalami kesulitan dalam
mempertimbangkan validitas dari argumen yang menggunakan berpikir deduktif atau
induktif, demikian juga untuk soal nomor 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa,
--------------------
221
Terdapat tiga langkah penyelesaian yang dianalisis, yaitu: (1) menunjukkan bahwa
volume limas L.ABC = limas A.KLM, (2) menunjukkan bahwa volume limas
L.AMK = volume limas L.ACM dan menentukan volume limas setelah ukuran alas
diperpanjang, dan (3) membuktikan bahwa volume limas L.ABC = volume limas
L.AMK = volume limas L.ACM. Berikut adalah contoh jawaban-jawaban siswa.
Gambar 14. Siswa tidak memahami maksud soal dan menyajikan jawaban salah
Dari jawaban di atas, terlihat bahwa siswa tidak memahami maksud soal
dengan baik karena tidak menjawab pertanyaan yang diminta dengan argumen
bahwa tidak ditunjukkan bahwa volume ketiga limas tersebut sama. Padahal dari
perintah sudah jelas diminta untuk menunjukkan bahwa ketiga limas L.ABC, limas
L.AKM, dan limas L.ACM memiliki volume yang sama.
222
Gambar 16. Siswa dapat mendeskripsikan jawaban namun argumen yang diberikan salah
Gambar 16 sebelah kiri memperlihatkan bahwa siswa memandang semua rusuk alas pada
ketiga limas adalah sama. Hal ini tidak dapat dibenarkan karena segitiga ABC segitiga
AKM segitiga ACM. Untuk limas L.ABC dan A.KLM seharusnya dapat melihat alas yang
sama adalah segitiga ABC dengan segitiga KLM. Dengan demikikan argumen yang
diberikan menjadi salah. Gambar 16 sebelah kanan menunjukkan siswa melakukan
kekeliruan dalam menunjukkan tinggi limas L.ABC, A.KLM dan L.ACM, dan juga tidak
mejelaskan alas-alas dari ketiga bangun limas tersebut. Dari sini dapat diduga siswa kurang
mampu mengidentifikasi usur-unsur limas dengan baik, sehingga menyebabkan argumen
yang diberikan menjadi salah. Tabel di bawah ini adalah hasil jawaban siswa.
Tabel 9. Persentase Kesulitan Siswa pada Soal Nomor 6
Persentase Kesulitan Siswa pada Soal Nomor 6
Berdasarkan data dari tabel di atas dapat diperoleh informasi tentang kesulitan yang
dialami siswa. Langkah 1 diperoleh hasil siswa SMP sebanyak 100%, SMA sebanyak
90,24%, dan STKIP sebanyak 100% tidak dapat menyelesaikan langkah ini dengan benar.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa SMP, SMA dan STKIP mengalami
kesulitan dalam menunjukkan bahwa volume limas L.ABC = limas A.KLM.
Untuk langkah 2, diperoleh hasil siswa SMP sebanyak 100%, SMA sebanyak 100%,
dan STKIP sebanyak 100% tidak dapat menyelesaikan langkah ini dengan benar. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menunjukkan bahwa
volume limas L.AMK = volume limas L.ACM.
Untuk langkah 3 diperoleh bahwa siswa SMP sebanyak 100%, SMA sebanyak
100%, dan STKIP sebanyak 100% tidak dapat menyelesaikan langkah ini dengan benar. Hal
ini menunjukkan siswa mengalami kesulitan dalam menunjukkan bahwa volume limas
L.ABC = volume limas L.AMK = volume limas L.ACM. Dari kesulitan-kesulitan ini dapat
disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyajikan alasan dari pernyataan
--------------------
223
Langkah
1
2
3
6
Rata-rata
Rata-rata Persentase
Kesulitan
Per-langkah
Per-nomor
SMP
SMA
STKIP
82,86
53,66
83,67
73,40
97,14
53,66
87,76
79,52
2,86
4,88
18,37
8,70
5,71
9,76
22,45
19,58
100,00
97,56
93,88
97,15
100,00
97,56
93,88
97,15
91,43
36,59
75,51
67,84
97,14
39,02
75,51
70,56
100,00
100,00
97,96
99,32
91,43
31,71
63,27
62,14
100,00
48,78
81,63
76,80
100,00
87,80
89,80
96,75
100,00
90,24
100,00
96,75
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
85,71
100,00
63,25
100,00
79,32
100,00
76,10
76,46
14,14
97,15
79,24
77,16
98,92
Dari tabel di atas terlihat bahwa siswa baik siswa SMP, siswa SMA, maupun
mahasiswa masih memiliki kesulitan dalam mengerjakan soal-soal penalaran matematis
terkait luas dan volume limas. Rata-rata kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan
soal-soal yang diberikan untuk tingkat SMP sebesar 85,71%, tingkat SMA sebesar 63,25%,
dan tingkat PT sebesar 79,32%. Persentase kesulitan belajar yang muncul ternyata masih
cukup besar. Rata-rata keseluruhan siswa yang mampu menjawab soal-soal penalaran
matematis berkaitan dengan luas dan volume limas dengan benar adalah sebesar 23,90%.
Dari pemaparan di atas dapat simpulkan bahwa siswa masih memiliki kesulitan
belajar dalam kemampuan penalaran matematis pada materi luas dan volume limas. Untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa kiranya perlu dikembangkan
metode/strategi/model pembelajaran atau bahan ajar yang dapat mengatasi kesulitankesulitan dalam geometri terutama dalam materi luas permukaan dan volume limas.
224
--------------------
225