No. 25
By : Tri Hidayanda
Pengertian Pengertian.
Sejarah Perkembangan Ilmu Hadits.
Kedudukan Hadits dalam Hukum Islam.
Derajat Hadits.
Pembagian & Cabang Ilmu Hadits.
Pengenalan Kutubus Sittah (Enam buku Induk).
Atsar adalah segala sesuatu yang lebih umum dari hadits dan khabar, yaitu
termasuk perkataan tabiin, tabiit-tabiin dan para ulama salaf.
END OF SESSION - 1
DERAJAT HADITS
Berdasarkan Jumlah Periwayat, Hadits dibedakan atas :
1. Hadits Mutawattir : Yaitu hadits yang diriwayatkan
oleh banyak oranng sehingga tidak mungkin sepakat
untuk berdusta.
2. Hadits Ahad : Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh satu
atau beberapa orang saja.
Berdasarkan pada kualitasnya, maka hadits dapat dibedakan
atas :
1. Hadits Maqbul :adalah hadits yang dapat diterima dan
dijadikan pedoman (Hadits shahih dan hadits Hasan )
2. Hadits Mardud : adalah hadits yang tidak dapat diterima
sebagai pedoman (hadits dhoif dan hadits maudlu)
END OF SESSION - 2
RASULULLAH SAW
A1
A2
A3
A4
B1
B2
B3
B4
C1
C21
C22
C3
C41
C42
D1
D21
D22
D3
D41
D42
HADITS DHOIF
A. Hadits Dhoif karena CACAT RAWINYA
1. Hadits Maudhu': adalah hadits yang diciptakan oleh seorang pendusta
yang ciptaan itu mereka katakan bahwa itu adalah sabda Nabi SAW,
baik hal itu disengaja maupun tidak
2. Hadits Matruk: adalah hadits yang menyendiri dalam periwayatan,
yang diriwayatkan oleh orang yang dituduh dusta dalam perhaditsan
3. Hadits Munkar: adalah hadits yang menyendiri dalam periwayatan,
yang diriwayatkan oleh orang yang banyak kesalahannya, banyak
kelengahannya atau jelas kefasiqkannya yang bukan karena dusta
4. Hadits Mu'allal (Ma'lul, Mu'all): adalah hadits yang tampaknya baik,
namun setelah diadakan suatu penelitian dan penyelidikan ternyata ada
cacatnya
5. Hadits Mudraj (saduran): adalah hadits yang disadur dengan sesuatu
yang bukan hadits atas perkiraan bahwa saduran itu termasuk hadits.
6. Hadits Maqlub: adalah hadits yang terjadi mukhalafah (menyalahi
hadits lain), disebabkan memutar balikkan urutanPerawi.
Kitab Hadits 9
Imam
( END OF SESSION 3 )
1. IMAM BUKHORI
Nama Asli : Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin al
Mughirah bin Bardizbah
Tempat / Tgl Lahir : Bukhara, 13 Syawwal 194 H.
Bapak Imam Bukhari : "Aku tidak mengetahui satu dirham pun dari
hartaku dari barang yang haram, dan begitu juga satu dirhampun
hartaku bukan dari hal yang syubhat."
Kecerdasannya :
Mulai belajar Hadits umur kurang dari 10 tahun, Umur 11 tahun
sudah bisa mengoreksi periwayat hadits dari gurunya, adh-Dhakhili.
Waktu remaja, tidak pernah mencatat saat mendengarkan majelis,
tapi mampu menghafal 15 ribu hadits.
Mulai melakukan perantauan usia 16 tahun untuk belajar ilmu.
Persaksian Ulama :
Abu Bakar ibnu Khuzaimah : "Di kolong langit ini tidak ada
orang yang lebih mengetahui hadits dari Muhammad bin Isma'il.
Ahmad bin Hambal berkata; Khurasan tidak pernah melahirkan
orang yang seperti Muhammad bin Isma'il.
Imam Muslim berkata (ketika Bukhari menyingkap satu cacat
hadits yang tidak di ketahuinya); "Biarkan saya mencium kedua kaki
anda, wahai gurunya para guru dan pemimpin para ahli hadits, dan
dokter hadits dalam masalah ilat hadits.
al-Hafiz Ibn Hajar yang menyatakan: "Andaikan pintu pujian dan
sanjungan kepada Bukhari masih terbuka bagi generasi sesudahnya,
tentu habislah semua kertas dan nafas. Ia bagaikan lautan tak
bertepi."
Wafat di Khartand (kota kecil sebelum Samarkand) pada 31 Agustus
870 M (256 H) dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Dimakamkan stlh
shalat Dhuhur saat Idul Fitri.
2. IMAM MUSLIM
Nama Asli : Muslim bin al Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz alQusyairi an-Naisaburi.
Panggilan : Abdul Husain.
Tempat Lahir : Tdk bisa dipastikan Arab asli atau dari Khurasan.
Tanggal Lahir : Tidak bisa dipastikan tahun 204 H atau 206 H.
4. IMAM TIRMIDZI
Nama : Muhammad bin 'Isa bin Saurah bin Musa bin adl Dlahhak
Lahir : At-Tirmidz / sekitar 209 atau 210 H.
Mulai mempelajari hadits di usia 20 tahun.
Kelebihannya : Memiliki kekuatan hafalan dan otak yang encer luar
biasa (kisah perjalanan ke Mekkah).
Diantara Guru-guru beliau :
Imam Bukhari
Imam Muslim
Abu Dawud
Muhammad bin Yahya al 'Adani
dll.
5. IMAM NASAI
Nama : Ahmad bin Syuaib bin Ali bin Sinan bin Bahr
Lahir : Tahun 215 H, di negeri Nasai, Khurasan.
Mulai menghafal Hadits umur 15 tahun.
Disamping meriwayatkan hadits, beliau juga melakukan kritik terhadap
hadits dengan detil sekali.
Guru guru beliau diantaranya :
1. Imam Abu Dawud
2. Imam Abu Isa at Tirmidzi
Pendapat tentang wafatnya :
Al-Daruqutni mengatakan, beliau di Makkah dan dikebumikan
diantara Shafa dan Marwah.
Imam al-Dzahabi mengatakan, Imam al-Nasai meninggal di
Ramlah, suatu daerah di Palestina. (thn 303 H), dimakamkan di
Baitul Maqdis.
END OF SESSION - 4