F 7. MINI PROJECT
Disusun oleh:
dr. Ika Maharani
Pembimbing:
dr. Anis Mustaghfirin
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Usaha KesehatanMasysrakat
Laporan F7. Mini Project
Topik :
Mei 2014
Mengetahui,
Dokter Internship,
Dokter Pendamping
dr. AnisMustaghfirin
NIP. 19830617 201001 1 020
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semakin majunya jaman disaat ini dalam berbagai bidang dapat
mendorong orang untuk lebih mudah bergaul dan berkomunikasi dengan
orang lain. Saat ini orang dapat dengan mudah terpengaruh oleh perilaku
orang lain dan turut mendorong munculnya perilaku yang cenderung menjadi
kebiasaan orang lain. Salah satu kebiasaannya adalah merokok.
Di seluruh dunia rokok sudah tidak menjadi barang asing lagi. Hampir
laki-laki di dunia merokok. Departemen kesehatan melalui pusat promosi
kesehatan menyatakan Indonesia merupakan salah satu negara berkembang
yang memiliki tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok tertinggi. Di
Jakarta memperlihatkan 75% pria dewasa dan kurang dari 5% wanita dewasa
mempunyai kebiasaan merokok. Mereka menghabisksn rokok lebih dari 20
batang per hari.
Berbagai himbauan telah disampaikan di mana-mana bagi perokok
bahkan sampai tertera di kemasan rokok itu sendiri. MUI juga telah
mengharamkan merokok di tempat umum. Tetapi para perokok tidak
menghiraukan akibat dan larangan dari merokok tersebut. Di bungkus rokok
juga sudah ada himbauan tentang bahaya merokok. Justru, himbauanhimbauan tersebut membuat perokok merasa terbiasa dan tidak menghiraukan
efek-efek bahaya merokok.
Pada awalnya orang merokok hanya ingin coba-coba, ikut-ikutan orang
tua/ dewasa yang merokok, pergaulan dengan orang yang mayoritas perokok,
mengurangi stress dll.
Sebagai konsekuensi bagi perokok aktif adalah terkena berbagai macam
penyakit, salah satunya adalah penyakit Hipertensi. Didalam rokok terdapat
kandungan zat berbahaya yaitu nikotin, tar, dan karbonmonoksida. Nikotin
adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Sehingga
dapat meningkatkan tekanan darah 10-20 mmHg. Tar adalah bahan yang
dapat meningkatkan kekentalan darah. Karbon monoksida adalah zat yang
mengikat hemoglobin dalam darah, sehingga membuat darah mengalami
penurunan dalam mengikat oksigen.
Hipertensi adalah suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah
yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh, sehingga dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ROKOK
1. Definisi Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70-120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daundaun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan
dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas
yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
2. Jenis Rokok
(860-9000). Asap
utama
berbahaya
bagi
tubuh
karena
darahnya
tinggi
yang
dideritanya
menyebabkan
berbagai
Gejala yang sering muncul adalah sakit kepala serasa ingin pingsan dan
penglihatan kabur.
2. Jenis-jenis hipertensi
Hipertensi dibagi menjadi dua yaitu hipertensi primer dan hipertensi
sekunder. Hipertensi primer artinya belum diketahui penyebabnya dengan
jelas. Hipertensi skunder penyebabnya adalah usia, jenis kelamin, pola atau
gaya hidup, dll. Ada juga yang membagi hipertensi menjadi tiga yaitu
hipertensi ringan, hipertensi sedang dan hipertensi berat.
Kriteria hipertensi JNC VII
Kategori
Sistolik ( mmHg )
Diastolik (mmHg)
120
80
Pre Hipertensi
120 - 139
80 - 89
Hipertensi stage 1
140 159
90 99
Hipertensi stage 2
160
100
Normal
Paparan Rokok
Kerusakan Pembuluh
Kerusakan
Darah
Endotel
Tahanan Perifer
x Tahanan Perifer
Cardiac Output = TD
=
D. HIPOTESIS
Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan stage penyakit hipertensi di
Puskesmas Pringsurat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi dimana desain penelitian
yang digunakan adalah cross sectional.
B. POPULASI SAMPEL
1. Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah Pasien Puskesmas
Pringsurat yang mempunyai penyakit hipertensi dan berjumlah 44 orang.
2. Sampel
Jumlah sampel penelitian yaitu 33 responden
a. Kriteria Inklusi : Pasien yang termasuk dalam sampel
1) TD : 140 / 90 mmHg
2) Mempunyai riwayat merokok
3) Laki laki > 40 tahun
4) Bersedia menjadi responden
b. Kriteria Eksklusi : Pasien yang tidak masuk menjadi sampel
1) TD : 140 / 90 mmHg
2) Tidak mempunyai riwayat merokok
3) Laki laki < 40 tahun
Paparan zat-zat rokok
Kebiasaan
Merokok
Paparan
Rokok
4) Tidak
bersedia menjadi
responden
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.
C. VARIABEL PENELITIAN
Kerusakan
Kerusakan
Darah
Endotel
a. Variabel
/ bebas
: PerokokPembuluh
Tahanan
Perifer Independen
x Tahanan
Perifer
Variabel Dependen
: Hipertensi
Cardiacb. Output
= TD
=
D. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi tentang merokok
No
1
Variabel
Jenis
kebiasaan orang
Kategori
Data
Ordinal
Variabel
Jenis
Hipertensi adalah
159/90-99
mempunyai ukuran
Hipertensi Stage 2 =
160/100
Hipertensi
Merokok
Tidak Merokok
Sampel
Ringan
Keterangan:
Sedang Berat
Variabel yang diteliti
Stage Hipertensi
F. METODE PENGUMPULAN DATA
Analisis Data
Kategori
Data
Nominal
Umur
41 50 tahun
Frekuensi
8 orang
Prosentase
18,18 %
51 60 tahun
15 orang
34,09 %
61 70 tahun
15 orang
34.09 %
71 80 tahun
6 orang
13,62 %
Total
44 orang
100 %
Dari pengumpulan data yang telah ditetapkan didapatka data yaitu
menunjukkan bahwa jumlah responden yang berusia 40-50 tahun dan 61-70
sejumlah 15 orang (34 %) yang terbanyak, sedangkan yang berusia 71-90
tahun sejumlah 6 orang (13,62 %) yang terendah.
2. Pendidikan
Tabel 4.2: Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat
pendidikan di Puskesmas Pringsurat Kec. Pringsurat Kab. Temanggung
pada bulan Februari-Maret 2014.
Pendidikan
SD
Frekuensi
18 orang
Prosentase
40,90 %
SMP
15 orang
34,09 %
SMA
11 orang
25 %
Total
44 orang
100 %
Dari pengumpulan data yang telah dilaksanakan didapat jumlah
tingkat pendidikan responden yang terbanyak yaitu SD sejumlah 18 orang
(40 %) dan terendah yaitu SMA sejumlah 1 orang (25 %).
3. Pekerjaan
Tabel 4.3: Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan di
Puskesmas Pringsurat
Februari-Maret 2014.
Pekerjaan
Buruh
Frekuensi
14 orang
Prosentase
31,81%
Tani
17 orang
38,63 %
PNS
10 orang
22,72 %
Tidak bekerja
3 orang
6,81 %
Total
44 orang
100 %
Dari pengumpulan data yang telah dilaksanakan didapat jumlah
responden terbanyak pada tingkat pekerjaan tani yaitu sejumlah 17 orang
(38,63 %) dan jumlah terendah yaitu responden dengan pekerjaan sebagai
PNS yaitu 10 orang (22,72 %).
B. ANALISIS UNIVARAT
Tabel 4.4: Distribusi frekuensi menurut kebiasaan merokok pada warga
laki-laki di Puskesmas Pringsurat Kec. Pringsurat Kab. Temanggung pada
bulan Februari-Maret 2014.
Kategori merokok
< 10 batang / hari
Frekuensi
6 orang
Prosentase
18,19 %
10 20 batang / hari
12 orang
36,36 %
Frekuensi
10 orang
Prosentase
30,30 %
>160/100 mmHg
23 orang
69,70 %
Total
33 orang
100 %
Dari hasil pengumpulan data tenteng penyakit hipertensi yang diderita
laki-laki usia > 40 tahun di Puskesmas Pringsurat didapatkan data bahwa dari
33 responden yang paling banyak menderita hipertensi dengan kategori
>160/100 mmHg adalah 23 orang (69,70 %), sedangkan responden yang paling
sedikit menderita hipertensi adalah pada kategori 140/90 mmHg - 159/99
mmHg yaitu 10 orang (30,30 %).
C. ANALISA BIVARAT
Tabel 4.6: Hubungan antara Kebiasaan merokok dengan penyakit hipertensi
Kebiasaan merokok
Penyakit hipertensi
140/90
>160/100
159/99
(stage II)
(Stage I)
5
4
1
8
Total
6
12
1
10
15
23
15
33
df
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
11.546a
.003
11.825
.003
Linear-by-Linear Association
10.492
.001
N of Valid Cases
33
a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.82.
pada
aktivitas
sehari-hari,
sehingga
dapat
menurunkan
produktivitas kerja
Semakin tua usia, semua fungsi organ tubuh menurun. Begitu pula dalam
kehidupan seks. Pada laki-laki kemampuan ereksi menurun sehingga aktivitas
seksual yang dilakukan berakhir dengan kekecewaan .
Stres adalah salah satu alasan orang untuk menghisap rokok. Sehingga
pada usia inilah paling banyak ditemukan orang yang mengalami penykit
hipertensi. Alasan lain orang pada usia ini adalah karena kebanyakan waktu
luang. Merokok mereka lakukan karena untuk mengisi waktu luang.
Berdasarkan tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah SD
sejumlah 18 orang (60%), hal ini disebabkan karena keterbatasan biaya dan
anggapan bahwa sekolah tidak begitu penting. Sedangkan responden terbanyak
kedua adalah 11 orang (36,67%), dan sisanya 1 orang yang tidak sekolah
(3,33%).
Pendidikan adalah sarana untuk memperoleh ketrampilan, pengetahuanpengetahuan yang akan menjadi bekal dan acuan manusia untuk menjalani
kehidupan di dunia. Definisi tingkat pendidikan yaitu suatu cara untuk
mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan
dapat membuat seseorang menjadi warga negara yang baik. Tujuannya untuk
mengembangkan / mengubah kognisi, afeksi dan konasi seseorang.
Menurut Susenas (2004), pendidikan terdiri dari tidak/ belum pernah
sekolah, tidak/ belum tamat SD, tamat SD, SLTP, SLTA, DIPLOMA I/II,
Akademi/ DIII dan Perguruan Tinggi. Tingkat pendidikan di wilayah pedesaan
lebih rendah dibandingkan dengan daerah perkotaan. Hal ini dipengaruhi oleh
faktor sosial-ekonomi dan kultur dari masing-masing daerah.
Pengelompokan data dari jenis pekerjaan di Puskesmas Pringsurat
didapatkan sebagian besar bekerja sebagai buruh yaitu berjumlah 14 orang
(46,67%) dari 30 orang responden. Kemudian yang kedua bekerja sebagai tani
yaitu 10 orang (33,33%), dan yang lain PNS 1 oarng (3,33%), dan yang tidak
bekerja ada 5 orang (16,67%). Rendahnya tingkat pendidikan di Puskesmas
Pringsurat menyebabkan jenis pekerjaaan yang mereka dapatkan juga rendah
yaitu sebagai buruh.
Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dimiliki seseorang untuk
menghasilkan uang. Suatu profesi yang dimiliki seseorang baik anak, dewasa,
ataupun orang tua yang mampu menghasilkan uang, Kepuasan, wawasan dan
keterampilan yang biasanya untuk hidup sehari-hari berupa sandang, pangan
dan papan, sedangkan menurut kami pekerjaan adalah suatu kegiatan yang
dimiliki seseorang untuk menghasilkan uang sebagai modal dasar untuk tetap
bertahan hidup di dunia ini.
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan pada 30 responden
didapat data bahwa hampir smua responden mempunyai kebiasaan merokok
yang dikategorikan perokok berat > 20 batang/ hari yaitu berjumlah 15 orang
(45,45%), sedangkan yang dikategorikan perokok sedang yaitu 10 20 batang/
hari adalah 12 orang (36,36%) dan perokok ringan 6 orang (18,19 %).
Menurut Lasiyo 2004, merokok adalah kebiasaan orang menghisap batang
rokok yang dilakukan beberapa alasan yaitu ingin coba-coba, ikut-ikutan orang
tua/ dewasa yang merokok dan pergaulan. Sehingga banyak orang yang ingin
merokok dan tidak mengetahui efek samping dari merokok tersebut.
penyakit hipertensi dan hubungan dengan kebiasaan merokok pada warga lakilaki usia > 40 tahun.
Menurut hasil analisis data dengan menggunakan Chi Square, didapatkan
hasil p< 0,05 yang berarti hipotesis diterima, dalam hal ini adalah hubungan
antara dua variable yang diteliti signifikan, dengan tingkat kepercayaan 95%
H1 diterima.
E. Keterbatasan Peneliti
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar, Riskesdas 2013. Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan
RI.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. 2013. Hidup Sehat Tanpa Rokok. Yogyakarta:
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.
Danu Santoso, Halim. 1993. Rokok dan Perokok. Jakarta:Arcan
Aditama. 2000. Hipertensi. EGC:Jakarta
Armstrong. 1995. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan. Jakarta:Arcan
Basha, Adnil. 2004. Pengertian Hipertensi. Balai Pustaka :Jakarta
Danu Santoso, Halim. 1993. Rokok dan Perokok. Jakarta:Arcan
Gunawan. 2001. Hipertensi dan Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta : Arcan
Lasiyo. 2004. Rokok dan Akibatnya. Balai Pustaka:Jakarta
LAMPIRAN
DATA HASIL
NAMA
USIA
STAGE HT
NW
MR
NA
BS
MS
ST
ES
NI
LJ
AA
MA
DW
HP
MY
MD
SP
SM
TH
JL
KM
SF
PW
SO
HS
SR
MZ
JA
JM
SE
BB
HM
MT
MH
71-80
51-60
71-80
61-70
41-50
61-70
61-70
71-80
61-70
61-70
61-70
51-60
51-60
41-50
71-80
51-60
51-60
51-60
71-80
61-70
51-60
51-60
51-60
71-80
61-70
61-70
61-70
51-60
61-70
41-50
51-60
51-60
41-50
stagesatu
stagesatu
stagesatu
stagedua
stagedua
stagedua
stagedua
stagedua
stagedua
stagedua
stagesatu
stagesatu
stagesatu
stagesatu
stagedua
stagedua
stagedua
stagesatu
stagedua
stagedua
stagedua
stagedua
stagesatu
stagedua
stagedua
stagedua
stagedua
stagedua
stagesatu
stagedua
stagedua
stagedua
stagedua
KEBIASAAN
MEROKOK
10-20batang
<10batang
<10batang
>20batang
>20batang
10-20batang
>20batang
10-20batang
>20batang
>20batang
10-20batang
<10batang
10-20batang
<10batang
>20batang
10-20batang
>20batang
10-20batang
>20batang
10-20batang
10-20batang
>20batang
>20batang
<10batang
10-20batang
10-20batang
>20batang
>20batang
<10batang
10-20batang
>20batang
>20batang
10-20batang
Missing
Percent
33
100.0%
Total
Percent
0
.0%
Percent
33
100.0%
<10batang
10-20batang
Count
1.8
4.2
6.0
Residual
3.2
-3.2
13
3.9
9.1
13.0
Residual
.1
.0
Count
13
14
4.2
9.8
14.0
-3.2
3.2
10
23
33
10.0
23.0
33.0
Count
Expected Count
Residual
Total
Total
Expected Count
Expected Count
>20batang
stagedua
Count
Expected Count
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
df
a
11.546
11.825
10.492
sided)
2
2
1
33
.003
.003
.001