Bab I - Ok
Bab I - Ok
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Reformasi pengelolaan keuangan di Indonesia dewasa ini telah memicu
semakin kuatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di
pusat maupun daerah. Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya,
melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik
(Stanbury, 2003 dalam Mardiasmo, 2006).
Untuk menegakkan akuntabilitas
dalam
pengelolaan
keuangan,
satunya sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu informasi yang
dihasilkan harus berkualitas agar memberikan manfaat bagi pemakai. Kualitas
informasi dalam laporan keuangan pemerintah sangat dipengaruhi oleh
kepatuhan terhadap standar akuntansi dan dukungan teknologi yang diantaranya
dalam bentuk sistem akuntansi yang handal.
Dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) disebutkan bahwa
karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang
perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi
tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang
diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang
dikehendaki, pertama; relevan, yang berarti informasi harus memiliki feedback
value, predictive value, tepat waktu dan lengkap; kedua andal, yang berarti
informasi harus memiliki karakteristik penyajian jujur, veriability, netralitas;
ketiga dapat dibandingkan, berarti laporan keuangan dapat dibandingkan dengan
periode sebelumnya atau dibandingkan dengan laporan keuangan entitas lain dan
keempat dapat dipahami, berarti bahwa informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta
istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.
Dalam rangka memenuhi kriteria kualitatif laporan keuangan tersebut di
atas, pemerintah pusat berusaha memanfaatkan teknologi informasi dengan
mengembangkan sebuah Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP). SAPP akan
menghasilkan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang akan diperiksa
terlebih dahulu oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI)
sebelum diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). SAPP terdiri dari dua
2
sub sistem yaitu Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SABUN) dan
Sistem Akuntansi Instansi (SAI). SABUN akan menghasilkan pelaporan posisi
keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara (BUN). Sedangkan SAI menghasilkan pelaporan posisi keuangan
dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga. Oleh karena itu
kualitas informasi LKPP dipengaruhi oleh implementasi SABUN dan SAI,
karena pada dasarnya LKPP merupakan konsolidasi dari Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga.
Dalam melakukan audit LKPP,
keuangan
Politeknik Negeri Padang sudah berdiri sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan
adanya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan pejabat perbendaharaan
yang terpisah dari Universitas Andalas.
Sejak diberlakukannya Sistim Akuntansi Pemerintah Pusat, Politeknik
Negeri Padang telah melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi dengan bimbingan
dan pendampingan yang diberikan oleh bagian akuntansi dan pelaporan Ditjen
DIKTI. Secara berkala Ditjen DIKTI mengadakan sosialisasi, workshop dan
bimbingan teknis mengenai SAI yang diikuti oleh pengelola keuangan Politeknik
Negeri Padang.
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh Ditjen Dikti semester 1 tahun
anggaran 2010 menunjukkan kualitas laporan keuangan Politeknik Negeri
Padang masih berada pada urutan ke-65 dari total 91 (sembilan pulu satu)
satuan kerja di lingkungan Ditjen DIKTI. Hal ini disebabkan masih banyaknya
permasalahan dan
mempengaruhi
di
melaksanakan SAI?
Negeri Padang.
2. Memahami kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Sistem
Akuntansi Instansi (SAI) di Politeknik Negeri Padang.
1.5. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini penulis mengharapkan beberapa manfaat yang dapat
diperoleh sebagai berikut :
1. Manfaat praktis bagi Politeknik Negeri Padang adalah sebagai bahan
pertimbangan untuk mengatasi permasalahan dan kendala dalam pelaksanaan
Sistem Akuntansi Instansi. Selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan
kualitas laporan keuangan Politeknik Negeri Padang.
2. Bagi pembaca hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk
melakukan penelitian selanjutnya khususnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan sistem akuntansi pemerintahan.
3. Manfaat bagi penulis sendiri adalah dapat menambah ilmu dan wawasan
tentang sistem akuntansi instansi serta memenuhi persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan pada jurusan akuntansi program Pasca Sarjana
Universitas Andalas.