Patogenesis
Pathogenesis lupus serebral lupus diduga berbagai factor yang terkait yaitu autoantibodi, kelainan
vaskuler, sitokin. Dilaporkan bahwa pada lupus serebral didapatkan perubahan sel-sel saraf pada
otak. Gambaran yang sering dijumpai pada otak yaitu microinfark, kortikal atrofi, grossinfark,
perdarahan, demilinisasi, multiple sclerosis like deminilisasi. Mikro vaskulopati disebabkan adanya
deposit komplek imun yang mengaktivasi komplemen sehingga menimbulkan inflamasi (vaskulitis).
Terkadang tanpa dijumpai kelainan di otak namun secara klinis menimbulkan manifestasi klinik.
Berbagai autoantibodi dikaitkan dengan manifestasi lupus serebral, misalnya antibody phospholipid
yang sering menimbulkan gejala thrombosis. Antibody P dikaitkan dengan gangguan sizophrenia.
Phospholipid sindrom juga dikaitkan dengan manifestasi gangguan daya ingat, gangguan gerak
psikomotor, gangguan proses berpikir. Anti glutamate antibody dan anti dsDNA dikaitkan dengan
gangguan fungsi kognitif.
Gambaran Klinik
Gambaran klinik dibagi menjadi focal, non-spesifik dan neuropsikiatrik :
1. Gangguan focal :
a) gangguan iskemi : sementara gambarannya seperti gambaran stroke
b) tranverse myelitis : gangguan pada sumsum tulang belakang yang bisa berupa kelemahan
tungkai atau kelemahan ekstrimitas yang ditandai dengan pasien tiba-tiba sulit berjongkok atau tibatiba tidak bisa berjalan, tidak bisa kencing mendadak.
c) Kelumpuhan saraf : 1) laryngeal palsy adalah kelumpuhan sistem saraf yang menginervasi laring,
gejalanya pasien sesak dan nafasnya seperti orang ngorok. 2) visual loss yaitu gangguan
penglihatan yang secara mendadak karena inflamasi pada nervous 2. 3) Ptosis atau kelumpuhan
kelopak mata karena gangguan inervasi saraf; 4) gangguan gerakan bola mata yang biasanya
akibat inervasi saraf 6. 5) Facial weakness atau kelemahan otot-otot wajah
d) Neuropati perifer : kesemutan, nyeri wajah, pendengaran menurun
e) Gangguan gerak : chorea, cerebral ataxia
3. Gejala neuropsikiatrik
Gejalanya ditandai dengan personality disorder atau gangguan kepribadian; sensitif atau sangat
peka perasaannya, mudah marah, cemas, depresi, patah semangat, gangguan jiwa.
Gejala lupus serebral ini bisa muncul sebagai gejala awal, sehingga kadang-kadang menyulitkan
diagnosanya. Diagnosanya biasanya ditegakkan dengan pemeriksaan CTscan atau MRI serta
pemeriksaan autoantibodi dan aktivitas penyakit, C3, C4, LED, CRP.
Pengobatannya diberi kortikosteroid dan imunosupresan.