Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

URETEROLITIASIS ANESTESI
GENERAL/Laringeal Mask
Airway

Nama
NIM

: Annurianisa L. Pekerti
: 2010730013

Identitas

Nama
: Tn. R
Umur
: 54 tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Diagnosis : Ureterolitiasis

Os datang ke RS Islam Cempaka Putih


dengan keluhan nyeri pinggang kiri
kira-kira 3 hari smrs. Keluhan disertai
kencing
berdarah
namun
hanya
sesekali, jumlahnya sedikit (os tidak
tahu seberapa banyak).

Nyeri pinggang kiri


kira-kira 3 hari
smrs

Riwayat
Penyaki
t
Sekaran
g:
Keluhan
Utama:

Riwayat operasi sebelumnya pernah


dilakukan operasi TUL tahun 2010
Riwayat Diabetes Melitus ada
Riwayat Hipertensi ada
Riwayat asma disangkal
Riwayat sakit jantung disangkal
Riwayat sakit ginjal disangkal
Riwayat gangguan perdarahan disangkal
Riwayat alergi obat disangkal

RPD

Asesmen Pra-Anestesia Dan


Sedasi
Riwayat Psikososial
Merokok (+), Alkohol (-), Kopi (+), Teh (+)

Riwayat Pengobatan
Minum Jamu (-), Obat warung (-), Pengencer darah (-)

Riwayat Alergi
Obat (+) Metampiron, makanan (-),
lateks/plester/debu (-)

Riwayat penyakit dahulu

Hipertensi (+), Penyakit jantung (-), Diabetes


melitus (+), Asma (-), Tuberkulosis (-)

Riwayat Keluarga
Tidak ada

Gangguan komunikasi
Tidak ada

HIV (+) ?
Tidak ada

Apakah pasien memakai


Alat bantu dengar (-), gigi palsu (-)

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Composmentis
Observasi Tanda tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 18 x/mnt
BB : 75 Kg

Pemeriksaan fisik : Gigi goyang (+),


ortupneu (-), Tanda Dekom (-), Gangg.
Mobilisasi leher (-), Skoliosis berat (-), Gangg.
Repirasi (-), Malampati (I), leher pendek (+)

Laboratorium

Hemoglobin :15,3 mg/dl


Leukosit : 8,96
Hematokrit : 37%
Trombosit : 293
Eritrosit
: 4,32
GDS
: 220

Asesment pra induksi

ASA
:2
Diagnosis pra-bedah : Ureterolitiasis
Diagnosis pasca Bedah :
Jenis Anestesi
: General
Anestesi/ Laringeal Mask Airway
Premedikasi
: Tidak ada

Persiapan Operasi
Puasa 6 Jam
Saat di ruang persiapan pasien di
infus dengan assering
Pasien di bawa ke ruangan operasi
Pasien diposisikan terlentang di meja
operasi
Sebelum di lakukan induksi pasien
dipasang elektroda, manset, TD, dan
pengukur SpO2

Induksi
Pada pasien akan dilakukan anestesi umum.
Setelah dilakukan pemasangan alat
monitoring tanda vital, pasien diberikan :
Analgetik : Fentanyl 0,1 g
Induksi
: Recofol 120 mg
Muscle relaxan : Atrakurium 20 mg untuk
memfasilitasi intubasi
Nilai refleks bulu mata.
Berikan O2 dengan Face mask 5 liter/menit,
lakukan Triple airway pada pasien, kemudian
lakukan bantuan ventilasi pompa.
Amati tanda vital pasien

Tunggu Trias Anestesi tercapai, kemudian


Pada pasien akan dilakukan:
Pemasangan LM no.4 (BB: 60 Kg )
lingkaran tertutup, absorbent, dan ventilasi
kontrol
memperhatikan pengembangan dada apakah
simetris atau tidak setelah pemasangan LM.
Setelah itu setting ventilator mekanik TV: 400,
RR: 12 x/menit, I:E = 1:2, Pmax: 35

Maintenance Perioperatif
Setelah LM terpasang, berikan aliran
N2O & O2 2 : 1
Maintenance anestesi pasien selama
operasi dengan Sevoflurane 2%.
Monitoring Tekanan darah, Nadi,
Respirasi selama operasi.
Kebutuhan cairan : menggunakan
Ringer asetat 1000 ml

Medikasi

1. Ceftriaxon 2000 mg
2. Fentanyl 0,1 g
3. Recovol 120 mg
4. Tramus 20 mg
5. Sulfat atropin 0,5
6. Tramus 10 mg
7. Sulfat Atropin 0,25
8. Neostigmin 1 mg

Setelah operasi akan selesai, matikan aliran


N2O dan Sevofluran, beri O2 100% 5 10
menit. Nilai kemampuan pasien bernapas
spontan adekuat.
Lakukan suction, kemudian lakukan
pencabutan LM pasang pipa orofaring.
Lakukan suction lagi, setelah itu pasang
Face Mask dengan aliran O2 6 10 liter /
menit
Look,Listen and Feel.

Post - operatif
Saat operasi selesai, pada pasien
diberikan:

Ondansetron : 4 mg
Sulfat atropin : 0,25 mg
Prostigmin
: 1 mg
Petidin
: 50 mg ( 1-2 mg/kgbb) i.m

Pasca Anetesia
Jumlah cairan
: Ringer asetat
1000 cc
Jumlah perdarahan : 1 cc
Lama anestesia : 60 menit
Lama pembedahan : 40 menit
Pasien dipindahkan ke RR
Pasang tensi, SpO2, O2 3L

Aldrette Score
Kesadaran : (2) sadar, orientasi baik.
Warna : (2) Merah muda tanpa O2 SaO2
100 %.
Aktivitas : (2) 4 ektremitas bergerak.
Respirasi : (2) Dapat nafas dalam.
Kardiovaskuler : (2) Tekanan darah
berubah < 20%.

Pasien dibawa kembali ke ruang


perawatan biasa.

Fentanyl
Golongan Opiad (morfin, petidin,sufentanil )
Sebagai analgetik
Tidak mengganggu kardiovaskuler >>
digunakan induksi pasien dg kelainan jantung
Dosis induksi 20-50 mikrogram/kg
Dosis rumatan 0,3-1 mikrogram/kg BB

Propofol
Dosis bolus untuk induksi 2-2.5 mg/kg
dosis rumatan IV total 4-12 mg/kg/jam
Efek puncak ; 1 menit
Lama aksi :5-10 menit
Efek samping :
Kv : hipotensi,aritmia, takikardi,
bradikardi,hipertensi
Pulmoner : depresi pernapasan, apneu,cegukan,
bronkospasme, laringospasme
SSP :sakit kepala, pusing
GI : mual muntah, kram abdomen

Tramus
(atracurium besylate 10 mg)
Pelumpuh otot non depol kerja sedang (20-45)
Golongan Bensiliso-kuinolinum : d-tubokurarin,
metokurin, doksakurium, mivakurium.
Obat ini berkompetensi untuk reseptor
kolinergik pada lempeng akhir motorik.
Metabolisme : eliminasi hofmann dan
hidrolisis ester enzimatik non spesifik pd pH
dan suhu normal.Aman untuk hepar dan
ginjal

Dosis intubasi : iv 0,5-0,6 mg/kg


Dosis pemeliharaan : iv 0,1-0,2mg/kg
Eliminasi : plasma, hati, ginjal
Awitan aksi : < 3 menit
Efek puncak : 3-5 menit
Lama aksi : 20-30 menit
Efek samping : hipotensi, vasodilatasi,
hipoventilasi, bronkospasme, blok yang
tidak adekuat

SEVOFLURAN
Merupakan halogenasi eter
Induksi dan pulih dari anestesia lebih cepat
dibanding isoflurane
Baunya tidak menyengat dan tidak
merangsang jalan napas.
Efek terhadap KV cukup stabil, jarang
menyebabkan aritmia.

Remopain (Ketorolac Tromethamine)


Analgesik non-narkotik,aktivitas antipiretik yang lemah
Menghambat sintesis prostaglandin dan dapat dianggap
sebagai analgesik yang bekerja perifer karena tidak
mempunyai efek terhadap reseptor opiat.
Dewasa
Ampul : 10 mg diikuti dengan 1030 mg tiap 4 sampai 6
jam bila diperlukan. Harus diberikan dosis efektif
terendah. Dosis harian total tidak boleh lebih dari 90 mg
untuk orang dewasa dan 60 mg untuk orang lanjut usia
ES:
-Saluran cerna : diare, dispepsia, nyeri gastrointestinal,
nausea.
-Susunan Saraf Pusat : sakit kepala, pusing, mengantuk,
berkeringat.

Atropin Sulfat
Penggunaan: bradikardi sinus, premedikasi
(vagolisis), terapi tambahan pd pengobatan
bronkospasme & tukak lambung
Dosis: Bradikardi sinus
-Dewasa: 0,5-1 mg IV/IM/SK, ulang 3-5 mnt
sesuai indikasi, max 40 ug/Kg
-Anak: 10-20 ug/Kg (dosis minimum 0,1 mg)
Farmakologi:antagonis aksi asetilkolin pd
reseptor muskarinik
ES: takikardi, palpitasi, depresi napas, halusinasi,
retensi urin, TIO meningkat, dll

PROSTIGMIN
(Neostigmin)

Reversi dari relaksan otot depolarisasi, pengobatan miastenia


gravis, ileus, dan retensi urin pasca bedah, pengobatan
takikardia sinus, atau supraventrikuler.

Dosis : Reversi : IV lambat. 0,05 mg/kgBB (dosis maks 5 mg)


(dengan atropin 0,015 mg/kgBB, atau glikopirolat 0,01
mg/kg)

Efek samping :

KV : bradikardia, takikardia, blok AV, ritme nodal, hipotensi


Pulmoner : Peningkatan sekresi oral, faring, dan bronkus,
bronkospasme, depresi pernafasan
SSP : kejang, disartria, sakit kepala
GI L: mual, emesis, flatulensi, peningkatan peristaltis
GU : sering berkemih
Dermatologik : ruam, urtikaria
Alergik : reaksi alergi, anafilaksis

Tramadol
Penggunaan:
Dosis:
-Dewasa: 25 mg/ hari, lalu dinaikan 25
mg per 3 hari hingga 25 mg 4 kali
sehari, maksimum 400 mg
Farmakologi:analgetik yang bekerja di
pusat
ES: pusing, vertigo, agitasi, tremor,
mual, muntah, nyeri perut dll

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai