URETEROLITIASIS ANESTESI
GENERAL/Laringeal Mask
Airway
Nama
NIM
: Annurianisa L. Pekerti
: 2010730013
Identitas
Nama
: Tn. R
Umur
: 54 tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Diagnosis : Ureterolitiasis
Riwayat
Penyaki
t
Sekaran
g:
Keluhan
Utama:
RPD
Riwayat Pengobatan
Minum Jamu (-), Obat warung (-), Pengencer darah (-)
Riwayat Alergi
Obat (+) Metampiron, makanan (-),
lateks/plester/debu (-)
Riwayat Keluarga
Tidak ada
Gangguan komunikasi
Tidak ada
HIV (+) ?
Tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Composmentis
Observasi Tanda tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 18 x/mnt
BB : 75 Kg
Laboratorium
ASA
:2
Diagnosis pra-bedah : Ureterolitiasis
Diagnosis pasca Bedah :
Jenis Anestesi
: General
Anestesi/ Laringeal Mask Airway
Premedikasi
: Tidak ada
Persiapan Operasi
Puasa 6 Jam
Saat di ruang persiapan pasien di
infus dengan assering
Pasien di bawa ke ruangan operasi
Pasien diposisikan terlentang di meja
operasi
Sebelum di lakukan induksi pasien
dipasang elektroda, manset, TD, dan
pengukur SpO2
Induksi
Pada pasien akan dilakukan anestesi umum.
Setelah dilakukan pemasangan alat
monitoring tanda vital, pasien diberikan :
Analgetik : Fentanyl 0,1 g
Induksi
: Recofol 120 mg
Muscle relaxan : Atrakurium 20 mg untuk
memfasilitasi intubasi
Nilai refleks bulu mata.
Berikan O2 dengan Face mask 5 liter/menit,
lakukan Triple airway pada pasien, kemudian
lakukan bantuan ventilasi pompa.
Amati tanda vital pasien
Maintenance Perioperatif
Setelah LM terpasang, berikan aliran
N2O & O2 2 : 1
Maintenance anestesi pasien selama
operasi dengan Sevoflurane 2%.
Monitoring Tekanan darah, Nadi,
Respirasi selama operasi.
Kebutuhan cairan : menggunakan
Ringer asetat 1000 ml
Medikasi
1. Ceftriaxon 2000 mg
2. Fentanyl 0,1 g
3. Recovol 120 mg
4. Tramus 20 mg
5. Sulfat atropin 0,5
6. Tramus 10 mg
7. Sulfat Atropin 0,25
8. Neostigmin 1 mg
Post - operatif
Saat operasi selesai, pada pasien
diberikan:
Ondansetron : 4 mg
Sulfat atropin : 0,25 mg
Prostigmin
: 1 mg
Petidin
: 50 mg ( 1-2 mg/kgbb) i.m
Pasca Anetesia
Jumlah cairan
: Ringer asetat
1000 cc
Jumlah perdarahan : 1 cc
Lama anestesia : 60 menit
Lama pembedahan : 40 menit
Pasien dipindahkan ke RR
Pasang tensi, SpO2, O2 3L
Aldrette Score
Kesadaran : (2) sadar, orientasi baik.
Warna : (2) Merah muda tanpa O2 SaO2
100 %.
Aktivitas : (2) 4 ektremitas bergerak.
Respirasi : (2) Dapat nafas dalam.
Kardiovaskuler : (2) Tekanan darah
berubah < 20%.
Fentanyl
Golongan Opiad (morfin, petidin,sufentanil )
Sebagai analgetik
Tidak mengganggu kardiovaskuler >>
digunakan induksi pasien dg kelainan jantung
Dosis induksi 20-50 mikrogram/kg
Dosis rumatan 0,3-1 mikrogram/kg BB
Propofol
Dosis bolus untuk induksi 2-2.5 mg/kg
dosis rumatan IV total 4-12 mg/kg/jam
Efek puncak ; 1 menit
Lama aksi :5-10 menit
Efek samping :
Kv : hipotensi,aritmia, takikardi,
bradikardi,hipertensi
Pulmoner : depresi pernapasan, apneu,cegukan,
bronkospasme, laringospasme
SSP :sakit kepala, pusing
GI : mual muntah, kram abdomen
Tramus
(atracurium besylate 10 mg)
Pelumpuh otot non depol kerja sedang (20-45)
Golongan Bensiliso-kuinolinum : d-tubokurarin,
metokurin, doksakurium, mivakurium.
Obat ini berkompetensi untuk reseptor
kolinergik pada lempeng akhir motorik.
Metabolisme : eliminasi hofmann dan
hidrolisis ester enzimatik non spesifik pd pH
dan suhu normal.Aman untuk hepar dan
ginjal
SEVOFLURAN
Merupakan halogenasi eter
Induksi dan pulih dari anestesia lebih cepat
dibanding isoflurane
Baunya tidak menyengat dan tidak
merangsang jalan napas.
Efek terhadap KV cukup stabil, jarang
menyebabkan aritmia.
Atropin Sulfat
Penggunaan: bradikardi sinus, premedikasi
(vagolisis), terapi tambahan pd pengobatan
bronkospasme & tukak lambung
Dosis: Bradikardi sinus
-Dewasa: 0,5-1 mg IV/IM/SK, ulang 3-5 mnt
sesuai indikasi, max 40 ug/Kg
-Anak: 10-20 ug/Kg (dosis minimum 0,1 mg)
Farmakologi:antagonis aksi asetilkolin pd
reseptor muskarinik
ES: takikardi, palpitasi, depresi napas, halusinasi,
retensi urin, TIO meningkat, dll
PROSTIGMIN
(Neostigmin)
Efek samping :
Tramadol
Penggunaan:
Dosis:
-Dewasa: 25 mg/ hari, lalu dinaikan 25
mg per 3 hari hingga 25 mg 4 kali
sehari, maksimum 400 mg
Farmakologi:analgetik yang bekerja di
pusat
ES: pusing, vertigo, agitasi, tremor,
mual, muntah, nyeri perut dll
TERIMA KASIH