Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Karena kondisi-nya lebih dari satu, maka untuk nilai_FALSE digunakan kembali fungsi IF
berikutnya. Misalnya jika kondisi-nya ada 2, maka aturan penulisannya menjadi:
=IF(kondisi_1;nilai_TRUE1;(IF(kondisi_2;nilai_TRUE2;nilai_FALSE)))
Jika dijabarkan, maka formula tersebut berarti:
Fungsi IF bercabang ini tentunya tidak hanya untuk 2 kondisi saja, misalnya jika ada 3 kondisi
maka aturan penulisannya menjadi:
=IF(kondisi_1;nilai_TRUE1;(IF(kondisi_2;nilai_TRUE2;
(IF(kondisi_3;nilai_TRUE3;nilai_FALSE)))))
Atau jika kondisinya ada 4 maka aturan penulisannya menjadi:
=IF(kondisi_1;nilai_TRUE1;(IF(kondisi_2;nilai_TRUE2;(IF(kondisi_3;nilai_TRUE3;
(IF(kondisi_4;nilai_TRUE4;nilai_FALSE)))))))
Dan demikian seterusnya.
Agar penggunaan fungsi IF bercabang ini lebih jelas, perhatikan contoh tabel berikut ini.
Misalkan saja pada tabel daftar barang tersebut Anda diminta untuk mengisi nilai diskon pada sel
C3 hingga C6, dengan kondisi bahwa produk Mouse dan produk Keyboard akan mendapatkan
diskon sebesar 5%. Diluar produk tersebut tidak diberikan diskon.
Analisa dari kasus tersebut adalah ada 2 kondisi yang menjadi acuan, yaitu Mouse diskon 5%
serta Keyboard diskon 5%. Kedua kondisi ini tentunya harus dimasukan kedalam formula IF
satu persatu, boleh diawali dengan kondisi untuk Mouse ataupun untuk Keyboard. Sebagai
contoh diambil kondisi untuk Mouse terlebih dahulu. Untuk memperjelas pembahasan, berikut
ini dituliskan kembali aturan penulisan fungsi IF.
C3=IF(kondisi;nilai_TRUE;nilai_FALSE)
Kondisi pertama adalah Mouse dengan diskon 5%. Mouse serta produk-produk lainnya berada
pada kolom 3 dan diawali dengan alamat sel B3. Maka formulanya akan menjadi:
C3=IF(B3="Mouse";nilai_TRUE;nilai_FALSE)
Nilai jika B3 adalah Mouse merupakan nilai_TRUE yaitu 5%, maka formulanya menjadi:
C3=IF(B3="Mouse";5%;nilai_FALSE)
Nilai_FALSE digunakan jika ternyata isi sel bukan Mouse, artinya produk lainnya. Dan karena
ada satu kondisi lagi yaitu Keyboard maka kita masukan kondisi tersebut sebagai kondisi pada
fungsi IF berikutnya:
C3=IF(B3="Mouse";5%;(IF(B3="Keyboard";nilai_TRUE2;nilai_FALSE)))
Jika B3 adalah Keyboard maka nilai_TRUE2 adalah 5% karena kondisinya terpenuhi.
Sehingga formulanya akan menjadi:
C3=IF(B3="Mouse";5%;(IF(B3="Keyboard";5%;nilai_FALSE)))
Jika ternyata B3 tidak berisikan Mouse ataupun Keyboard, maka tidak diberikan diskon sama
sekali atau diskon sama dengan 0. Nilai ini tentunya merupakan nilai_FALSE untuk semua
kondisi yang telah dibandingkan. Dengan demikian formula akhirnya adalah sebagai berikut:
C3=IF(B3="Mouse";5%;(IF(B3="Keyboard";5%;0)))
Dan formula tersebut jika dijalankan pada sel C3 tentunya akan menghasilkan nilai yang benar
seperti tampak pada gambar berikut ini.
Dan untuk mengisi sel-sel berikutnya seperti biasa Anda dapat menggunakan Auto Fill.
Pelajari baik-baik penggunaan formula IF bercabang ini karena dalam penerapan aplikasi Excel
lanjutan Anda akan banyak menggunakan formula ini. Hati-hati dengan penggunaan tanda
kurung karena semakin banyak IF yang Anda gunakan maka Anda akan menggunakan tanda
kurung yang banyak juga.
Penggunaan Fungsi Logika (NOT, AND, OR, IF, IF Bercabang) pada Ms.
Excel
1.
OPERASI LOGIKA
Operasi logika yang digunakan adalah operasi perbandingan yang pernah dibahas pada modul sebelumnya. Untuk lebih memperdalam tentang
operasi logika atau perbandingan yang digunakan dalam fungsi logika, maka perlu diperhatikan beberapa operator logika dan cara
penggunanaannya.
OPERATOR
KEGUNAAN
>
>=
<
<=
<>
2.
CONTOH
NILAI YG
DIHASILKAN
5=5
TRUE
5=9
FALSE
7>4
TRUE
7>7
FALSE
8>=4
TRUE
7>=10
FALSE
8<10
TRUE
8<6
FALSE
5<=10
TRUE
8<=5
FALSE
9<>8
TRUE
9<>9
FALSE
1.
Masukkan tanda sama dengan (=) terlebih dahulu pada sebuah sel.
2.
3.
4.
Nilai logika akan tampil pada sel tersebut, yaitu TRUE atau FALSE
3.
FUNGSI NOT()
Fungsi NOT() digunakan untuk membalikkan suatu nilai pernyataan. Pernyataan yang diperlukan adalah pernyataan yang memiliki nilai TRUE
atau FALSE.
Syarat:
Contoh:
2.
FUNGSI AND()
Fungsi AND() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi sekaligus, sehingga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh
lebih) berupa logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
Syarat:
-
2.
FUNGSI OR()
Fungsi OR() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi dan mengembalikan nilai TRUE atau FALSE. Ia juga memerlukan sedikitnya
dua buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika.
Syarat:
-
Rumusnya: =OR(Pernyataan_logika1;Pernyataan_logika2;...)
2.
3.
Nilai pada Contoh 1 menghasilkan nilai TRUE karena semua pernyataan terpenuhi dimana semua sel yang dibandingkan lebih besar dari
pembandingnya, pada Contoh 2 juga menghasilkan nilai TRUE karena salah satu pernyataan terpenuhi dimana salah satu sel yang dibandingkan
lebih besar dari pembandingnya meskipun salah satu tidak memenuhi. Sedangkan pada Contoh 3 menghasilkan nila FALSE karena semua
pernyataan tidak ada yang memenuhi dimana semua sel yang dibandingkan tidak lebih besar (lebih kecil) dari pembandingnya.
4.
Pernyataan pertama/logical_test; adalah logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
Pernyataan kedua/value_if_true; (bisa berupa apa saja) adalah nilai yang akan dihasilkan jika pernyataan pertama bernilai TRUE.
Pernyataan ketiga/value_if_false; bersifat opsional (boleh diberikan, boleh dilewatkan, atau apa saja) adalah nilai yang akan dihasilkan jika
pernyataan pertama bernilai FALSE.
Perlu Diingat, penulisan pernyataan kedua dan ketiga harus diberikan tanda kutip dua () jika ingin memberikan nilai berupa teks. Umumnya
pernyataan-pernyataan tersebut adalah TEKS.
Rumusnya: =IF(Pernyataan1;pernyataan2;pernyataan3)
2.
Kenapa berbeda?
-
Pada Contoh 1, pernyataan1 (H8>=80) bernilai TRUE dimana nilai pada sel H8 lebih besar dari 80 sehingga logika akan menuju pada
pernyataan2 yaitu (Ya).
Pada Contoh 2, pernyataan1 (H9>=80) bernilai FALSE dimana nilai pada sel H9 tidak lebih besar dari 80 karena hanya 77 sehingga logika
akan menuju pada pernyataan3 yaitu (Tidak).
Hanya saja setiap pernyataan harus memiliki rentang nilai (interval) dan diikuti nilai berupa TEKS yang berbeda-beda.
Nilai setiap pernyataan hanya menggunakan nilai batas bawah dari sebuah interval.
Pernyataan terakhir ditulis hanya dengan nilai TEKS tanpa ada pernyataan seperti pernyataan sebelumnya.
Saat mengakhiri rumus fungsi tersebut, maka ditutup dengan KURUNG TUTUP yang terakhir sesuai dengan jumlah KURUNG BUKA yang
telah digunakan.
Perhatikan kolom KATEGORI AKHIR dengan hasil yang dilingkari. Rumus fungsi IF Bercabang yang digunakan adalah:
=IF(H7>=85;"A";IF(H7>=80;"B";IF(H7>=75;"C";IF(H7>=70;"D";"E"))))
II.
Rangkuman
1.
Operasi logika yang digunakan dalam fungsi logika adalah operasi perbandingan yaitu =, >, <, >=, <=, dan <>.
2.
Masukkan tanda sama dengan (=) terlebih dahulu pada sebuah sel.
Masukkan logika
Nilai logika akan tampil pada sel tersebut, yaitu TRUE atau FALSE
3.
Pengertian dan rumus dari fungsi NOT, AND, dan OR, sebagai berikut:
a.
Fungsi NOT() digunakan untuk membalikkan suatu nilai pernyataan. Pernyataan yang diperlukan adalah pernyataan yang memiliki nilai TRUE
atau FALSE.
Rumusnya: =NOT(pernyataan logika).
b.
Fungsi AND() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi sekaligus, sehingga memerlukan sedikitnya dua buah pernyataan (boleh
lebih) berupa logika untuk menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
Rumusnya: =AND(Pernyataan _logika1;Pernyataan_logika2;...)
c.
Fungsi OR() digunakan untuk menguji beberapa nilai atau kondisi dan mengembalikan nilai TRUE atau FALSE. Ia juga memerlukan sedikitnya
dua buah pernyataan (boleh lebih) berupa logika.
Rumusnya: =OR(Pernyataan_logika1;Pernyataan_logika2;...)
4.
a.
Fungsi IF()
Fungsi IF digunakan untuk menguji suatu pernyataan apakah ia memenuhi syarat atau tidak. Pada fungsi IF diperlukan tiga buah pernyataan
(boleh lebih) dengan syarat harus dalam kondisi TRUE dan FALSE.
Rumusnya: =IF(Pernyataan1;pernyataan2;pernyataan3)
b.
III.
Soal Latihan
Kerjakanlah soal-soal latihan di bawah ini tanpa melihat materi modul yang tersedia. Hal tersebut untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
Anda terhadap materi dalam modul ini.
2.
3.
4.
5.
Soal
1.
2.
3.
Tentukan nilai TRUE atau FALSE pada fungsi NOT jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai AVERAGE.
4.
Tentukan nilai TRUE atau FALSE pada fungsi AND jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai NILAI 1, 2
dan 3.
5.
Tentukan nilai TRUE atau FALSE pada fungsi OR jika logika perbandingannya adalah >70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai NILAI 1, 2
dan 3.
6.
Tentukan nilai TINGGI atau RENDAH pada fungsi IF jika logika perbandingannya adalah >=70. Nilai yang dibandingkan adalah nilai
AVERAGE.
Excel
Pada artikel sebelumnya, Kita sudah belajar bagaimana menggunakan Rumus-Rumus Standar di
Microsoft Excel. Sekarang Kita akan belajar tentang cara menggunakan Fungsi Logika di Microsoft
Excel. Untuk lebih memahami tentang fungsi logika, maka kita akan mempelajari beberapa hal
diantaranya:
1. Operator Relasi
2. Fungsi Logika IF
3. Fungsi IF dengan Dua Tes Logika
4. Fungsi IF Bercabang
1. Operator Relasi
Untuk menggunakan fungsi logika di microsoft excel, Kita terlebih dahulu harus mengetahui tentang
operator relasi. Operator relasi merupakan operator untuk membandingkan dua atau lebih data dalam satu
cell. Jika benar (True) maka nilainya 1 dan jika salah (False) nilainya 0.
sama dengan ( = )
2. Fungsi Logika IF
Fungsi Logika terkenal sebagai fungsi IF, yang kegunaannya untuk mendefinisikan / mengisi suatu Cell
berdasarkan Cell yang lain / kriteria tertentu, adapun rumusnya adalah: IF(Logical Test; Value if True;
Value IF False).
Contoh:
Pada gambar contoh diatas, kita menggunakan fungsi IF untuk menampilkan keterangan lunas atau masih
hutang pada kolom KET., caranya:
Pada cell E4 masukkan rumus: =IF(C4=D4;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C4-D4)
Pada cell E5 masukkan rumus: =IF(C5=D5;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C5-D5)
Pada cell E6 masukkan rumus: =IF(C6=D6;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C6-D6)
Pada cell E7 masukkan rumus: =IF(C7=D7;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C7-D7)
Pada cell E8 masukkan rumus: =IF(C8=D8;"Lunas";"Masih Hutang Rp."&C8-D8)
*Untuk pemisah antara Logical Test, Value if True, Value IF False bisa menggunakan koma(,) atau titik koma (;)
tergantung setting bahasa pada komputer yang Anda gunakan.
*selanjutnya lakukan drag drop ke bawah mulai dari pojok kolom F3 untuk mengcopy rumus ke baris berikutnya
(F4 s.d F7)
4. Fungsi IF Bercabang
Fungsi Logika ini ditentukan dengan rang-range atau tingkatan tententu.
Contoh Menghitung Nilai rata-rata ujian.
Penulisan Rumus:
Pada Cell F4: =AVERAGE(C4:E4)
Pada Cell G4: =IF(F4>=80;"A";IF(F4>=66;"B";IF(F4>=56;"C";IF(F4>=46;"D";"E"))))
Pada Cell H4: =IF(OR(G4="A";G4="B");"Lulus";IF(G4="C";"Mengulang";"Gagal"))
*selanjutnya lakukan drag drop ke bawah pada kolom rata-rata, Nilai dan Keterangan untuk mengcopy rumus ke
bawah.