Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Struktur yang memiliki elemen penahan gaya lateral seperti dinding beton
bertulang (shear wall) diharapkan dapat memikul beban gempa secara penuh
sehingga kegagalan struktur dapat dihindari. Namun kenyataannya ketika beban
gempa terjadi, elemen lain sering terlebih dahulu mengalami keruntuhan
dibandingkan dengan elemen penahan gaya lateral. Hal ini akan memicu suatu
perilaku sebagai efek yang terjadi ketika beban gempa bekerja pada bangunan yang
asimetris yaitu efek torsi. Torsi pada bangunan akibat getaran gempa terjadi karena
penyebab yang bervariasi, namun yang paling sering terjadi adalah akibat distribusi
massa dan kekakuan yang tidak simetris. Bukan hanya pada bangunan yang asimetris
secara bentuk, namun bangunan dengan bentuk simetris tetapi tidak berimpitnya
pusat kekuatan, kekakuan dan massa juga merupakan penyebab terjadinya efek torsi.
Pada penelitian ini akan dilakukan studi parametrik pada bangunan dengan
eksentrisitas kekakuan (er) dan variasi dari respon modifikasi gempa (R) dengan
memodelkan struktur 2D dan melihat perilaku simpangan struktur tersebut pada sisi
yang lebih kaku (stiff edge) dan sisi yang fleksibel (flexible edge). Struktur tersebut
akan dianalisisis dalam kondisi elastis dan inelastis dengan metode Riwayat Waktu
dan rekaman gempa yang diambil merupakan rekaman gempa dengan karakteristik
gempa Pulse dan tanpa-Pulse. Model tersebut akan dianalisis menggunakan program
non-linier Ruaumoko 3D. Dari hasil studi parametrik ini diperoleh bahwa struktur
asimetris horizontal dengan eksentrisitas pusat kekakuan menunjukkan respon
simpangan yang signifikan pada sisi fleksibel (flexible edge) dibandingkan dengan di
sisi kaku (stiff edge). Perpindahan yang tidak seragam ini membuat struktur
mengalami puntir/torsi. Efek torsi juga mendominasi pada kondisi elastis dan
inelastis, namun demikian kondisi inelastis memiliki deformasi yang lebih signifikan
dibandingkan deformasi kondisi elastis. Rasio simpangan inelastis dan elastis
mencapai 1:2,678. Sementara itu, kenaikan faktor modifikasi respon gempa (R)
menunjukkan perilaku torsi yang hampir sama untuk setiap variasi eksentrisitas
kekakuan, namun deformasi meningkat seiring meningkatnya faktor-R dan semakin
besarnya nilai eksentrisitas pusat kekakuan (er). Efek getaran gempa dengan pulse
memiliki karakteristik yang dapat menyebabkan perpindahan yang signifikan di sisi
fleksibel dibandingkan dengan getaran gempa tanpa-pulse. Kenaikan deformasi
akibat gempa pulse berkisar 10% sampai dengan 15%.

Kata Kunci: Struktur Asimetris, Eksentrisitas kekakuan, Faktor modifikasi respon


(R), getaran gempa pulse dan tanpa-pulse.

Anda mungkin juga menyukai