I. Pengkajian Anak
1) Identitas Klien
Nama
: By. Ny. LF
Tanggal Lahir
: 23/12/2015
Usia
: 10 hari
Perawatan hari ke
: 10
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Budaya
: Sunda
Tgl Dikaji
: 2/1/2016
Tgl Masuk RS
: 23/12/2015
No. Medrek
: 1495260
Diagnosa
Nama Ayah
: Tn. T
Pekerjaan Ayah
: tidak terkaji
Pendidikan Ayah
: tidak terkaji
Nama Ibu
: Ny. LF
Pekerjaan Ibu
: IRT
Pendidikan Ibu
: SD
Alamat
2) Keluhan Utama
Klien tampak sesak napas
: Perempuan
: Kepala
: 1695 gram
: 40 cm
: 31 cm
:
Pemeriksaan
Menit ke 1
Menit ke 5
Menit ke 10
Warna
Denyut Jantung
Reflek
Tonus Otot
Pernafasan
Jumlah
8) Kebutuhan Dasar
a.
Makan minum
Kebutuhan nutrisi bayi PTI = 110-140 kkal/kgBB
= 110 140 x 1,6kg =176 224 kkal
Takaran susu (SGM BBLR) dalam satu hari yaitu 8 x 3 cc
= 24 cc / 100ml x 81,25kkal = 19,5 kkal
b.
Kebutuhan cairan
Klien pada usia 8-13 dengan berat badan 1600gr kebutuhannya yaitu 170 x 1,6 =
272 ml/hari
Kebutuhan cairan yang masuk =
-
Cairan yang masuk adalah 80 x 1,6 cc = 128 cc/hari terdiri dari D10% : 56 cc,
D40%, NaCl 3%, KCl 46%, dan Ca Glukonas 10% (2,3 cc/jam)
c.
Eliminasi
Klien menggunakan diappers, BAK (+), BAB (+)
: 1695 gram
: 40 cm
LK
: 31 cm
LLA
: 6 cm
2) TTV
Suhu : 37,1oC
RR
: 61 x/menit
HR
: 135 x/menit
TD
:-
3) Kulit
Warna tampak keabuan, kulit tampak sianosis, tidak terdapat ikterik pada kulit, turgor
kulit buruk, lapisan lemak sangat tipis, vena tidak tampak membayang pada kulit.
Square Window
Arm Recoil
Popliteal Angel
Scarf Sign
Heel to Ear
13
Lanugo
Pelantar Kaki
Payudara
Mata Telinga
Genital Wanita
10
: 23
Maturty Rating
: 33 minggu
1) Pemeriksaan Refleks
Refleks Moro (+)
Refleks Babinsky (+)
Refleks Hisap (+)
Refleks Pegang (+)
Refleks Rooting (+)
IV. Terapi
-
Meropenem 3 x 50 mg
HEMATOLOGI
PT-INR
Masa Prothombin (PTH)
INR
APTT
Hematologi 8 Parameter
Hemoglobin
Hematokrit
Lekosit
Eritrosit
Trombosit
Index Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Hitung jenis leukosit
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
Metamielosit
Mielosit
KIMIA KLINIK
Bilirubin Total
Bilirubin Direk
Gula Darah Sewaktu
Natrium (Na)
Kalium (K)
Kalsium (Ca bebas)
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
18,1
1,53
35,7
9,4-13,4
0,84-1,15
12,8-32,8
detik
Detik
16,8
50
39,200
5,01
414,000
13,5 21,5
46 62
9.400 34.000
4,76 6,95
150000 450000
g/dL
%
/mm3
Juta/uL
/mm3
99,4
33,5
33,7
85 123
28 40
29 37
fL
pg
%
0
0
1
78
11
7
1
2
0,1-1
1-6
3-5
67-87
22-37
2-10
%
%
%
%
%
%
%
%
34,04
4,27
145
135
6,6
5,50
1,0-10,5
< 0,6
40-60
135-145
3,6-5,5
4,7-5,2
mg/dl
mg/dl
Mg/dl
mEq/L
mEq/L
mEq/L
ANALISA DATA
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.
DS: DO:
- Suhu : 37,1oC
- RR : 61 x/menit
- HR : 135 x/menit
- BBL : 1695 gram
- BB sekarang :
- PB : 40 cm
- Nampak retraksi dada saat
bayi bernapas
- Bayi nampak menggunakan
otot otot bantuan intracosta
untuk bernapas
- Fase ekspirasi memanjang
Ketidakefektifan Pola
Nafas
imaturitas neurologis
(defisiensi surfaktan dan
ketidakstabilan alveolar)
2.
DS : DO:
PTI 33 minggu
Usia sekarang : 10 hari
Suhu : 37,1oC
Lapisan lemak subkutis sangat
tipis. Tampak costae thoraks
terlihat jelas
Permukaan kulit terkelupas
BB lahir
: 1695 gram
BB sekarang : 1600 gr
CRT > 3detik
RR : 61x/menit
HR : 135x/menit
LLA : 6 cm
Prematuritas
Tidak efektifnya
termoregulasi (hipotermi)
Risiko
ketidakefektifan
termoregulasi:
Hipotermi
3.
DS : DO :
- Usia bayi 10 hari
- Mendapatkan
perawatan
khusus di ruang perinatologi
dengan inkubator
- Leukosit 39.200/mm3
BBLR
Resiko infeksi
Resiko Infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa
Keperawatan
(1)
Tujuan
NOC:
Respiratory Status: ventilation
Vital Sign Status
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam pola nafas menjadi
efektif dan teratasi dengan kriteria hasil:
Mendemonstrasikan peningkatan ventilasi
dan oksigenasi yang adekuat
Memelihara kebersihan paru paru dan
bebas dari tanda tanda distress pernafasan
Menunjukkan suara nafas yang bersih,
tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu
bernafas dengan mudah, tidak ada pursed
lips)
Tanda tanda vital dalam rentang normal
Status neurologis dalam batas normal
Perencanaan
Intervensi
NIC :
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan
ventilasi
2. Kolaborasi pemberian O2 dengan nasal
kanul
RR x Volume tidal x 20%
61 x (10x1,6) x 20% = 292,8 ml / 1000
= 0,29 L ~ 0,3 L
3. Monitor status respirasi dan status O2
4. Catat pergerakan dada, amati
kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan, retraksi otot supraclavicular
dan intercostal
5. Monitor suara nafas, seperti dengkur
6. Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia, kussmaul, hiperventilasi
7. Monitor TTV, elektrolit dan status
mental
Rasional
1. Posisi yang tepat akan memperluas
lapang paru untukmengambang dan
menghirup oksigen secara maksimal
2. Pemberian O2 dengan nasal kanul akan
meningkatkan masukan O2 dan dengan
bantuan tekanan sehingga dapat
membuat paru paru menginspirasi O2
dengan maksimal
3. Status respirasi menunjukkan
keadekuatan terapi oksigen yang
diberikan
4. Penggunaan otot otot bantu
pernapasan menunjukkan kebutuhan
oksigen dalam tubuh meningkat
5. Suara dengkur menunjukkan adanya
bersihan jalan napas tidak efektif
6. Pola napas yang cepat menunjukkan
adanya kebutuhan oksigen yang kurang
adekuat
7. Tanda tanda vital merupakan hal
pertama yang menunjukkan kondisi
terkini klien, AGD merupakan
pemeriksaan yang menunjukkan kondisi
keseimbangan oksigen dalam tubuh,
untuk mengvaluasi kecukupan okigen
dalam tubuh.
8. Sianosis merupakan indikasi adanya
No.
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
Perencanaan
Intervensi
8. Observasi sianosis khususnya membran
mukosa
Rasional
gangguan perfusi ke jaringan maupun
cerebral yang perlu ditindak lanjuti
segera
9. Furosemid adalah obat yang termasuk
loop diuretic yang merupakan turunan
asam antratilat. Bekerja untuk
membuang cairan didalam tubuh yang
berlebih. Hal ini yang menyebabkan
tubuh cepat lelah, sesak nafas dan
bengkak pergelangan kaki. Indikasi
pemberian furosemid untuk
2.
(2)
No.
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
dengan kriteria hasil :
Suhu stabil
Akral pada ekstremitas atas dan bawah
hangat
Bayi tidak menggigil
Berat badan bayi meningkat
Perencanaan
Intervensi
3.
(3)
Rasional
tubuh dan lingkungan bayi sehingga
meminimalisir terjadinya hipotermi
2. Mencegah kehilangan melalui evaporasi
No.
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan
- Jumlah leukosit dalam batas normal
- Sianosis berkurang
- Tidak ada gangguan fungsi tubuh
3.
4.
5.
6.
Perencanaan
Intervensi
sesudah kontak dengan pasien
Bersihkan tempat tidur bayi setiap hari
dan mengganti linen, serta tetap
mempertahankan lingkungan yang
bersih
Pantau adanya kenaikkan suhu dan
jumlah leukosit
Pertahankan pemberian nutrisi yang
adekuat
Pertahankan personal hygiene bayi
adekuat
Rasional
mikroorganisme
3. Meminimalisir berkembangnya
mikroorganisme pada tempat tidur bayi
4. Suhu dan leukosit menunjukkan tanda
infeksi
5. Nutrisi adalah salah satu faktor yang
berfungsi dalam pembentukan sistem
imun tubuh
6. Personal hygiene dapat
mempertahankan kondisi bayi tetap
bersih sehingga meminimalisir bayi
terpapar mikroorganisme
7. Deteksi dini dapat meminimalisir
terjadinya sepsis.
untuk sintesis dinding sel bakteri
8. Nilai leukosit yang meningkat
menujukan adanya proses infeksi di
tubuh klien.
9. Meropenem adalah antibiotik untuk
menghambat sintesis dinding sel bakteri
sehingga terjadi kebocoran sel bakteri
dan bakteri lisis. Indikasi pemberian
meropenem adalah untuk terapi infeksi
yang disebabkan oleh 1 atau lebih
bakteri sensitif terhadap meropenem.
2 Januari
2016
JAM
18.30
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI
EVALUASI
2 Januari
2016
18.30
2 Januari
2016
18.30
3 Januari
2016
22.00
2. Suhu 36,8C
3. Seluruh susu formula masuk via sonde,
tidak terjadi muntah selama dan setelah
pemberian susu formula
1. State 4, Suhu 36,8C, Nadi 148x/menit, RR
48x/menit
2. Pergerakan dada simetris pada kedua lapang
paru, bayi masih ada retraksi intra costa
dalam bernapas, tidak ada penggunaan
pernapasan cuping hidung
3. Tidak ada suara napas tambahan
4. Nasal kanul sering lepas sehingga dilakukan
fiksasi ulang sehingga pemberian O2
optimal.
1. Bayi masih tampak sianosis pada kulit bayi
terutama di bagian bibir, kulit teraba hangat
2. Turgor kulit buruk, kering, tampak
terkelupas, akral teraba hangat, mukosa bibir
lembab.
1. Suhu 37,3C, Nadi 120x/menit, RR
24x/menit
2. Pergerakan dada simetris pada kedua lapang
paru, bayi masih ada retraksi intra costa
dalam bernapas, bayi tampak sulit bernapas,
tidak ada pernapasan cuping hidung
PARAF
TANGGAL
JAM
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI
1. Mengevaluasi tanda tanda infeksi
3 Januari
2016
22.00
3
2. Melakukan oral hygiene pada bayi
1. Mengevaluasi tanda tanda vital
2. Memonitor warna dan suhu kulit
3 Januari
2016
22.00
06.30
4 Januari
2016
06.30
4 Januari
2016
06.30
EVALUASI
1. Suhu 36,8, tidak ada tanda tumor, rubor,
kalor, dolor, dan fungsiolaesa pada tubuh
bayi
2. Mulut klien bersih, tidak nampak jamur
pada mulut klien, mukosa lembab
1. Suhu 36,8C, Nadi 148x/menit, RR
64x/menit, bayi tampak ada penurunan
kesadaran
2. Tidak nampak sianosis pada kulit bayi, kulit
teraba hangat
3. Turgor kulit baik, lembab, tidak ada
kekeringan, akral teraba hangat, mukosa
lembab
4. Observasi
yang
dilakukan
adalah
mengevaluasi RR dan HR
1. Puasa dilakukan sejak pagi hari di tanggal 3
Januari 2016 atas indikasi
3
2. Memantai klien dengan OGT dekompresi
1. Memandikan bayi dan perineal care pada bayi
2.
1. Mengevaluasi tanda tanda vital
2. Memonitor warna dan suhu kulit
3. Memonitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban
membran mukosa
2. Tampak
cairan
keluar
berberwarna
kecoklatan 2 -3 cc
1. Tidak terjadi hipotermi setelah mandi, tubuh
bayi bersih dan perineal bayi berssih
1. Suhu 37,1C, Nadi 152x/menit, RR
66x/menit.
2. Tidak nampak sianosis pada kulit bayi, kulit
teraba hangat
3. Turgor kulit baik, lembab, tidak ada
kekeringan, akral teraba hangat, mukosa
lembab
PARAF
JAM
DIAGNOSA
4 Januari
2016
06.30
4 Januari
2016
06.30
4 Januari
2016
06.30
EVALUASI
S: O:
- Suhu 37,1C, Nadi 152x/menit, RR
66x/menit.
- Pergerakan dada simetris pada kedua
lapang paru, bayi masih ada retraksi
intra costa dalam bernapas, tidak ada
penggunaan pernapasan cuping hidung
- Tidak ada suara napas tambahan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
S: O:
- Suhu 37,1C, Nadi 152x/menit, RR
66x/menit.
- Sianosis masih ada pada kulit bayi, kulit
teraba hangat
- Turgor kulit buruk, tampak kering, kulit
terkelupas akral teraba hangat, mukosa
lembab
A: Masalah Belum Teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
S: O:
- Suhu 36,7C
- Klien didiagnosa sepsis neonaturum
- Klien dipuasakan
- OGT Dekompresi kecoklatan
A: Masalah Belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
PARAF