Anda di halaman 1dari 37

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKERING KERJA LAPANGAN


DI APOTEK KIMIA FARMA 35 SURABAYA

Pembimbing Sekolah

Pembimbing Praktek

Dra.Iffah Setyawati,Apt

Dra.Reni Besyanita,Apt

Mengetahui
Kepala SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

drg.Titik Dwi Wulandari

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT. Karena dengan rahmat dan
karunianya penulis dapat memenyelesaikan Laporan Prakering Kerja Lapangan
yang telah di selenggarakan di apotek KIMIA FARMA 35 SURABAYA. Laporan ini
disusun sebagai salah satu persyaratan mengikuti uji kopetensi di SMK Kesehatan
Bhakti Wiyata Kediri Tahun Pelajaran 2015/2016.
Kegiatan prakering dimaksudkan sebagai salah satu bekal dalam memasuki
jenjang dunia usaha atau dunia industri dan untuk memupuk sikap mental yang lebih
baik dalam melaksanakan kewajiban sebagai penerus bangsa sehingga mampu dan
siap bekerja.
Sehubungan dengan terlaksanakannya Prakerig ini tidak telepas dari bantuan
dan dorongan dari semua pihak secara mortil maupun materil, oleh karena itu saya
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi selama praktek
kerja lapangan (PKL).
2. Ibu Evi Kurniawati, S.Farm., Apt selaku Kepala SMK Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri.
3. Dra.Iffah Setyawati,Apt selaku pembimbing sekolah.
4. Guru-guru SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
5. Dra.Reny Besyanita,Apt selaku pembimbing praktek di Apotek Kimia Farma
35 Surabaya.
6. Karyawan/ Pegawai Apotek 35 Surabaya.
7. Serta semua pihak yang telah membantu dan mendukunk dalam penyusunan
laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun bagi pembaca dan masyarakat umum, semoga laporan
ini bermanfaat.

Surabaya, 22 Agustus 2015

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

DAFTAR ISI

Lembar pengesahan ........................................................................................

Kata pengantar ................................................................................................

Daftar isi ...........................................................................................................

Daftar lampiran ................................................................................................

Bab I

Pendahuluan
1.1
1.2
1.3

Bab II

Bab III

Latar belakang ................................................................


Tujuan dan manfaat PKL ................................................
Waktu dan tempat PKL ...................................................

5
6
7

Tinjauan umum
2.1

Sejarah berdiri, lokasi, visi, misi ......................................

2.2

Struktur organisasi instansi .............................................

11

2.3

Fasilitas dan sarana prasarana .......................................

15

Kegiatan
3.1

Perencanaan .................................................................

16

3.2

Pengadaan ....................................................................

16

3.3

Penyimpanan dan pengolahan barang .........................

17

3.4

Pelayanan kefarmasian
-

Resep .................................................................

18

Non resep ...........................................................

19

Komunikasi, Informasi, Edukasi ..........................

20

Pelaporan ......................................................................

22

Bab IV

Permasalahan dan Pembahasan .............................................

23

Bab V

Penutup

3.5

5.1

Kesimpulan ...................................................................

24

5.2

Saran ............................................................................

25

Daftar Pustaka ..............................................................................................

26

Lampiran .......................................................................................................

27

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I.......................................................................................................

28

Lampiran II......................................................................................................

29

Lampiran III.....................................................................................................

30

Lampiran IV....................................................................................................

31

Lampiran V.....................................................................................................

33

Lampiran VI....................................................................................................

34

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan Tenaga Kerja Kesehatan merupakan bagian integral dari
Pembangunan Nasional bidang Kesehatan yang di arahkan untuk mendukung
upaya pencapaian derajat kesahatan masyarakat secara optimal. Dalam kaitan
ini, pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk memperoleh tenaga
kesehatan yang bermutu, yang mampu mengembang tugas dan untuk
mewujudkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Salah satu institut tenaga kesehatan yang menyediakan tenaga
kesehatan adalah Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan program keahlian
Farmasi Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan program keahlian Farmasi
menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga farmasi tingkat
menengah yang manpu bekerja dalam sistem pelayanan kesehatan khususnya
di bidang farmasi oleh karena itu tenaga farmasi harus terampil, terlati dan
dapat mengembangkan diri baik sebagai pribadi maupun sebagai tenaga
kesehatan yang profesional berdasarkan nilai-nilai yang dapat menunjang
upaya pembangunan di bidang kesehatan.
Untuk menghasilkan tenaga farmasi tersebut, maka penyelenggaraan
pendidikan terutama proses belajar mengajar perlu ditingkatkan secara terus
menerus baik kuantitas maupun kualitasnya. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan, diantaranya adalah dengan memberikan pengalaman kerja kepada
peserta didik melalui kerja yang disebut Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Bahwa latihan ketrampilan secara intensif diberikan di laboratorium
sekolah, hanyalah ketrampilan untuk meracik obat, untuk bekerja
dilaboratorium farmasi dan untuk mengenal bahan obat serta alat kesehatan
dalam jumlah terbatas. Ketrampilan lain : (pengendalian obat, penyuluhan obat,
dsb), penerapan sikap yang baik sebagai tenaga kesehatan serta kemampuan
untuk bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain dan cara mengenal,
menghadapi, memahami dan memecahkan masalah yang terjadi di lapangan
tidaklah di berikan di sekolah secara khusus. Untu7k itulah pengalaman kerja
lapangan merupakan cara terbaikuntuk menerapkan pengetahuan dan
ketrampilan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan.

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT PKL


SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

1)

Tujuan
A. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan ketrampilan yang
membentuk kemampuan peserta didik sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja.
B. Memberikan
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
memasyarakatkan diri pada susunan / iklim lingkungan kerja yang
sebenarnya.
C. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan
pengalaman kerja yang nyata dan langsung secara terpadu dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan Farmasi Rumah Sakit,
dan Apotek.
D. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap etis, profesionalisme
dan nasionalisme yang diperlukan peserta didik untuk memasuki
lapangan kerja sesuai dengan bidangnya.

2)

Manfaat
A. Pihak sekolah sebagai tanggung jawab penulis dalam melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ), serta sebagai bahan masukan
mengenai perkembangan siswa dalam melaksanakan praktek tersebut.
B. Pihak dunia kerja sebagai bukti pelaksanaan praktek kerja lapangan
(PKL), dan pertanggung jawaban penulis.
C. Untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan selama
melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Apotek Kimia Farma 35
Surabaya.

1.3 WAKTU DAN TEMPAT PKL


1) Waktu
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 22 Agustus.


Shift pagi
: Mulai pukul 08.00 15.00
Shift siang : Mulai pukul 15.00 22.00
2) Tempat
Di Apotek Kimia Farma 35 Surabaya .

BAB II
TINJAUAN UMUM
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

1.1 SEJARAH, LOKASI, VISI, MISI


1) Sejarah
Sejarah Kimia Farma (KF) dimulai sekitar tahun 1957, pada saat
pengambil alihan perusahaan milik Belanda yang bergerak di bidang farmasi
oleh Pemerintah Republik Indonesia. Perusahanperusahaan yang
mengalami nasionalisasi antara lain N. V. Pharmaceutische Hendel
Svereneging J. Van Gorkom & Co., (Jakarta), N. V. Chemicalier Handle
Rathcamp & Co., (Jakarta), N. V. Bandoengsche Kinine Fabriek, (Bandung),
N. V. Jodium Onderneming Watoedakon (Mojokerto) dan N. V. Verband Stoffe
Fabriek (Surakarta)
Berdasarkan UndangUndang No. 86 tahun 1956, pemerintah
Indonesia melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan farmasi Belanda
tersebut dan menurut Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1968 statusnya
diubah menjadi Perusahaan Negara Farmasi (PNF). Perusahaan Negara
Farmasi tersebut adalah PNF Radja Farma (Jakarta), PNF Nurani Farma
(Jakarta), PNF Nakula Farma (Jakarta), PNF Bio Farma, Perusahaan
Negara (PN) Bhineka Kina Farma (Bandung), PN Sari Husada
(Yogyakarta) dan PN Farmasi dan alat kesehatan Kasa Husada
(Surabaya). Pada tanggal 23 januari 1969, berdasarkan PP No. 3 Tahun
1969 perusahaan perusahaan negara tersebut digabung menjadi PNF
Bhineka Kimia Farma dengan tujuan penertiban dan penyederhanaan
perusahaanperusahaan negara. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971,
perusahaan Negara Farmasi Kimia Farma mengalami peralihan bentuk
hukum menjadi Badan Usaha Milik Negara dengan status sebagai
Perseroan Terbatas, sehingga selanjutnya menjadi PT. Kimia Farma
(Persero). Pada tahun 1998, terjadi krisis ekonomi di ASEAN yang
mengakibatkan APBN mengalami defist anggaran dan hutang negara
semakin besar. Untuk mengurangi beban hutang, pemerintah mengeluarkan
kebijakan privatisasi BUMN. Berdasarkan Surat Menteri Negara Penanaman
Modal Dan Pembinaan BUMN No. S-59/M-PM.BUMN/2000 tanggal 7 maret
2000, PT. Kimia Farma diprivatisasi.
Untuk dapat mengelola perusahaan lebih terarah dan berkembang dengan
cepat, maka direksi PT. Kimia Farma (Persero) mendirikan dua anak
perusahaan pada tanggal 4 januari 2002 yaitu PT. Kimia Farma Apotek dan
PT. Kimia Farma Trading dan Distibution. Pada tanggal 4 Juli tahun 2002 PT.
Kimia Farma Tbk. resmi terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek
Surabaya (BES) sebagai perusahaan publik dan berubah namanya menjadi
PT. Kimia Farma (Persero), Tbk.

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

2) Lokasi

Apotek Kimia Farma 35 Surabaya ,


Tepatnya di Jl. Ngagel Jaya Selatan no 109 Surabaya

3) Visi
Menjadi korporasi bidang kesehatan terintegrasi dan mampu menghasilkan
pertumbuhan nilai yang berkesinambungan melalui konfigurasi dan koordinasi
yang sinergis.

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

4) Misi
Menghasilkan pertumbuhan nilai korporasi melalui usaha di bidang-bidang :
A. Industri Kimia dan Farmasi dengan basis penelitian dan pengembangan
produk yang inovatif.
B. Perdagangan dan jaringan distribusi.
C. Pelayanan kesehatan yang berbasis jaringan retail farmasi dan jaringan
pelayanan kesehatan lainnya.
D. Pengelolaan aset-aset yang dikaitkan dengan pengembangan usaha
perusahaan.

2.2 Struktur organisasi instansi

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

10

A
p
P
A
i
n
J
g
A.

Pemimpin Apotek (Apoteker Penanggung Jawab)


1.

2.

Tugas dan Kewajiban


a)
Memimpin seluruh kegiatan Apotek
b)
Mengatur, melaksanakan dan mengawasi administrasi, meliputi:
1. Administrasi Kefarmasian
2. Administrasi Keuangan
3. Administrasi Penjualan
4. Administrasi barang dagangan/inventaris
5. Administrasi Personalia
6. Administrasi bidang umum
7. Membayar pajak-pajak yang berhubungan dengan apotek.
c)

Mengusahakan
agar
apotek yang
dipimpinnya
dapat
memberikan hasil seoptimal mungkin sesuai dengan rencana
kerja, yaitu dengan cara: meningkatkan omzet, mengadakan
pembelian sehat (menandatangani S.P) dan penekanan sejauh
mungkin terhadap biaya exploitasi/tak langsung lainnya.

d)

Melakukan kegiatan-kegiatan untuk pengembangan apotek.

Tanggung Jawab
a)
b)

c)

Di bidang keuangan : Penggunaan secara efisien, pengamanan,


dan kelancaran.
Di bidang persediaan barang : Pengadaan yang sehat, ketertiban
penyimpangan, pengamanan.

Di bidang inventaris : Penggunaan yang seefisien mungkin,


pemeliharaan serta pengamanannya.

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

11

3.

d)

Di bidang personalia : Ketentraman kerja, efisiensi dan strategi.

e)

Di bidang umum : Kelancaran, penyimpangan pengamanan


dokumen-dokumen.

Wewenang
a)

B.

Berwenang memimpin seluruh kegiatan Apoteknya,diantaranya:


Di bidang penjualan : pengadaan kontrak perjanjian jual beli
dengan pihak ke III, membuka rekening bank.

Asisten Apoteker (A.A)


1.

2.

Tugas dan Kewajiban


a)
Dalam pelayanan obat bebas dan resep mulai dari menerima
pasien sampai menyerahkan obat yang diperlukan.
b)

Menyusun buku Defacta setiap pagi (membantu bagi


pembelian) memelihara buku harga, sehingga selalu up to date.

c)

Mengerjakan pembuatan persediaan obat Aanmaak seperti


OBH, Liquor, Sol. Rivanol, Sol, Jodii Spiritousa, SASA, dan lainlain.

d)

Mencatat dan membuat laporan keluar masuknya obat


narkotika, obat K-B (Keras dan Bebas), OKT amphetamine, dan
lain-lain.

e)

Menyusun resep-resep menurut nomor urut dan tanggal dan di


bundel kemudian disimpan.

f)

Memelihara kebersihan ruang peracikan, lemari obat.

g)

Menyusun obat-obat dan mencatat obat dengan adanya kartu


dengan rapi.

h)

Bila
gudang
terpisah
dari
ruang
peracikan,
memelihara kebersihan gudang, rak obat, serta penyusunan
obat plus kartu stock yang rapi serta mengontrolnya. (Dalam hal
darurat, dapat menggantikan pekerjaan sebagai penjual obat
bebas, sebagai juru resep, dan lain-lain).

Tanggung Jawab

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

12

Bertanggung jawab kepada askep sesuai dengan tugas yang


diselesaikannya, tidak boleh adanya kesalahan, kekeliruan
kekurangan, kehilangan dan kerusakan.

3.

Wewenang
Berwenang untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai
dengan petunjuk-petunjuk/instruksi dari Askep atau Pimpinan Apotik
(A.P.J) dan semua peraturan perundang-undangan.

C.

Kepala Tata Usaha


1.
Tugas dan Kewajiban
a)
Mengkoordinir dan mengawasi dinas kerja bawahannya, agar
semuanya berjalan lancar
b)

Membuat laporan harian, meliputi :


1.

Pencatatan penjualan kredit (kartu piutang).

2.

Pencatatan pembelian (kartu hutang) dicocokkan dengan


BPB (Buku Penerimaan Barang dari gudang).

3.

Pencatatan hasil penjualan dan tagihan dan pengeluaran


setiap hari (Buku Kas / Bank, kas opname).

4.

Dinas Luar : mengurusi pajak-pajak


reklame, NPWP, SPT) Izin-izin asuransi.

5.

Membuat laporan bulanan: Realisasi data untuk pimpinan


apotek Membuat daftar gaji / upah / pajak.

6.

Membuat laporan tahunan tutup buku (neraca dan


perhitungan Rugi Laba).

7.

2.

D.

(kendaraan

Surat Menyurat.

Tanggung Jawab dan Wewenang


a)

Bertanggung jawab kepada Pengelola Apotik (A.P.A ).

b)

Berwenang untuk melaksanakan kegiatan administrasi


pembukuan sesuai dengan petunjuk-petunjuk/instruksi dari
pengelola Apotek dan semua peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Pemegang Kas (Kasir)

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

13

1.

2.

Tugas dan Kewajiban


a)

Mencatat penerimaan uang setelah dihitungnya terlebih dulu,


begitu pula dengan pengeluaran uang, yang harus dilengkapi
dengan pendukung berupa kwitansi, nota, tanda setoran dan
lain-lain, yang sudah diparaf oleh Pengelola Apotek atau pejabat
yang ditunjuk.

b)

Menyetorkan dan mengambil uang, baik dari kasir besar atau


bank.

Tanggung jawab
Bertanggung jawab kebenaran jumlah uang yang dipercayakan
kepadanya, dan bertanggung jawab langsung kepada pengelola
Apotek.

3.

Wewenang
Berwenang untuk melaksanakan kegiatan arus uang sesuai dengan
petunjuk-petunjuk instruksi dari pengelola Apotek.

2.3 Fasilitas dan sarana prasarana


SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

14

Swalayan obat
Tempat tunggu
Rak obat
Kasir
Ruang peracikan :
a. Timbangan gram
b. Timbangan miligram
c. Mortir besar dan kecil
d. Stamper besar dan kecil
e. Kertas puyer
f. Sudip
g. Cangkang kapsul
h. Pot kapsul
i. Pot salep
j. Plastik klip
k. Nampan
l. Ayakan
m. Gelas ukur
Tempat penyerahan obat
Tempat sholat

BAB III
KEGIATAN

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

15

3.1

Perencanaan

Perencanaan perbekalan farmasi merupakan kegiatan dalam merencanakan


pengadaan perbekalan farmasi untuk kebutuhan Apotek dan pada periode
selanjutnya. Perencanaan ini dilakukan berdasarkan kombinasi antara :
a) Pola Konsumsi
Yaitu perencanaan perbekalan farmasi yang sesuai hasil analisis data
obat pada periode sebelumnya yang dapat dilihat dari resep-resep yang
masuk setiap hari. jika obat atau barang yang habis atau laku keras maka
dilakukan perencanaan pemesanan obat tersebut.
b) Pola Penyakit
Yaitu perencanaan perbekalan farmasi yang sesuai data jumlah
pengunjung dan jenis penyakit yang banyak di keluhkan atau di konsultasikan
dengan APJ di Apotek. hal ini juga dapat di lihat dari data-data yang sesuai,
contohnya data UPDS (Upaya Pengobatan Diri Sendiri) atau data HV (Obat
Bebas).

3.2

Pengadaan
Setelah dilakukan perencanaan maka kegiatan selanjutnya adalah
pengadaan. Tujuan pengadaan perbekalan farmasi adalah untuk memenuhi
kebutuhan perbekalan farmasi di Apotek sesuai dengan data perencanaan
yang telah di susun sebelumnya. Pengadaan dilakukan dengan mencari dan
menemukan penyalur masing-masing perbekalan farmasi yang dalam hal ini
penyalurnya adalah Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan di lengkapi dengan
nama, alamat, nomor telepon, daftar harga masing-masing penyalur dan
penentuan waktu pembeliannya.
Pengadaan perbekalan farmasi untuk mendukung pelayanan di Apotek
Kimia Farma diajukan oleh Apoteker Penanggung Jawab (APJ) kepada
Pedagang Besar Framasi (PBF) dengan menggunakan surat pesanan (SP),
namun terdapat pula cara lain dalam permintaannya, yaitu APJ Kimia Farma

mengajukan daftar pesanan obat atau yang disebut Bon Permintaan Barang
Apotek (BPBA) yang diambil dari data defekta yang kemudian akan dikirim ke
BM (Bisnis Manager) Kimia Farma yang kemudian dari BM Kimia Farma akan
membuat surat pesanan (SP) kepada PBF-PBF. Permintaan perbekalan
farmasi yang melalui BM dilakukan setiap dua kali dalam seminggu.
Kegiatan :
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

16

a.

Permintaan melalui BM
seminggu.

Kimia Farma dilakukan setiap dua kali

b.

Permintaan khusus, dilakukan diluar jadwal distribusi rutin seperti pada


resep-resep Cito atau Urgent.

c.

Permintaan perbekaln farmasi dilakukan dengan menggunakan surat


pesanan (SP) melalui BM sedangkan pemesanan narkotika dan
psikotropika harus langsung melalui PT.Kimia Farma Trading &
Distribution.

d.

Permintaan obat diajukan kepada PBF-PBF. Dalam penentuan jumlah


permintaan perbekalan farmasi diperlukan data :
Pemakaian obat-obat bebas, bebas terbatas, keras, jamu, dan alat
kesehatan pada periode sebelumnya.
Jumlah kunjungan resep.

Berdasarkan UU Nomor.23 tahun 1992 tentang kesehatan dan PP Nomor 72


tahun 1992 tentang pengamanan sediaan farmasi yang diperkenankan untuk
melakukan penyediaan obat adalah Apoteker.

3.3

Penyimpanan dan pengolahan barang

Penyimpanan adalah suatu kegiatan dimana barang yang diterima disimpan


dalam rak-rak obat berdasarkan penggolongan obat serta khasiat farmakologi
secara alphabetis dan kartu stok langsung di isi. Penyimpanan dilakukan
berdasarkan penggolongan sebagai berikut :
a)

Berdasarkan bentuk sediaan meliputi tablet atau kapsul, sirop, obat


tetes, salep atau krem, di bedakan bentuk padat dan cair.

b)

Berdasarkan jenis obat meliputi Obat Generik, Produk Kimia Farma,


obat Bebas, Obat Keras, Obat Narkotika, Obat Psikotropika.

c)

Berdasarkan masa perputaran barang meliputi cepat (fast moving),


sedang (moderate moving), dan lambat (low moving).

d)

Berdasarkan sifat kimia dan fisik obat meliputi penyimpanan obat


dalam suhu dingin dan penyimpanan suhu kamar.

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

17

e)

Obat narkotika dan psikotropika yang telah dikirim, kemudian disimpan


dalam masing-masing lemari khusus dilengkapi dengan kunci dan bukti
penerimaannya harus ditanda tangani oleh APJ.

Setiap obat memiliki kartu yang digunakan untuk mencatat keluar masuknya
obat sehingga memudahkan pengontrolan terhadap persediaan obat dan kebutuhan
obat tersebut.
Persyaratan Lemari Narkotika di Apotek :
a)
b)
c)

d)
e)

3.4

Terbuat dari kayu atau bahan lain yang kuat


Almari harus mempunyai kunci yang kuat
Alamari dibagi menjadi dua bagian masing-masing dengan kunci yg
berlainan, bagian pertama untuk menyimpan morfin, pethidin & garamgaramnya serta persediaan Narkotika, bagian kedua untuk menyimpan
narkotika lainnya yg dipakai sehari hari.
Apabila ukuran almari kurang dari 40 X 80 X 100 cm, almari harus
dibaut / dipaku ditembok atau lantai.
Almari tidak boleh untuk menyimpan barang lain, kecuali ditentukan
oleh Menkes RI.

Pelayanan kefarmasian
Resep
a) Pelayanan obat resep dokter dengan pembayaran tunai.
Pelayanan obat atas resep tunai dilakukan sebagai berikut :
TTK menerima resep dari pasien
TTK melihat kelengkapan resep
TTK menghitung dan mengkonfirmasikan harga obat kepada
pasien.
Setelah pasien membayar harga obat yang disetujui, resep diberi
nomordan kasir menyerahkan struk kepada pasien sebagai bukti
pembayaran.

Kasir menyerahkan resep kepada petugas peracikan untuk


menyiapkan barang atau obat yang diminta dalam resep.
Setelah obat disiapkan dan diberi etiket, petugas penyerahan
memeriksa kembali kesesuaian obat dengan resep.
TTK mengvalidasi waktu pelayanan dan memberikan informasi
dosis, cara pemakaian obat dan informasi lain yang diperlukan.

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

18

Resep diserahkan kepada penanggung jawab peracikan untuk


diarsipkan.

Untuk obat yang kurang atau diambil sebagian maka TTK membuatkan salinan
resep dan / atau kwintansi pembayaran.

b) Pembayaran Obat Resep Dokter Dengan Pembayaran Kredit


Pelayanan resep kredit diberikan kepada instansi atau badan usaha
yang telah menjalin kerjasama dengan Apotek Kimia Farma seperti PLN
(cabang dan sector), PELINDO, RS Islam dan lain-lain. Selain itu
pelayanan resep kredit dapat dilakukan melalui kontrak dokter, penagihan
resep kredit dapat dilakukan oleh dokter yang bersangkutan kepada
instansi terkait. pelayanan resep kredit dilaksanakan sebagai berikut :
TTK menerima resep dari pasien.
Resep diteruskan kepada petugas peracikan untuk menyiapkan
barang atau obat yang diminta dalam resep.
Setelah obat disiapkan dan diberi etiket, petugas penyerahan
memeriksa kembali kesesuaian obat dengan resep.
TTK memberikan informasi dosis, cara pemakaian obat dan
informasi lain yang diperlukan.
Resep diserahkan kepada penanggungjawab peracikan untuk
diproses pemberian harga, pemisahan pere debitur serta koreksi
lain yang diperlukan.
Apotek Kimia Farma juga menyediakan pelayanan pengiriman obat ke rumah
atau instansi, yang dilakukan oleh petugas Apotek (delivery service) tanpa di
kenakan biaya tambahan.

Non resep
a) Pelayanan obat bebas
Alur pelayanan obat non resep (Obat Bebas) yaitu pasien datang
dan dilayani langsung oleh petugas pelayanan dan kasir dimini swalayan
serta konsultasi pemilihan obat dilayani baik oleh TTK maupun Apoteker
secara langsung. didalam operasional sehari-sehari Apotek Kimia Farma
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

19

menggunakan komputer yang dilengkapi denhan software pelayanan


untuk menunjang profesionalisme pelayanan yang telah ada.
b) Pelayanan obat tanpa resep dokter (UPDS)
Pelayanan obat ini dilakukan atas permintaan langsung dari
pasien, biasanya terdiri dari obat-obat wajib apotek (OWA) yang dapat
diberikan tanpa resep dokter. Apoteker atau TTK terlebih dahulu bertanya
kepada pasien mengenai keluhan yang dirasakan, kemudian memberikan
beberapa pilihan obat yang bias digunakan. setelah pasien setuju dan
menyelesaikan pembayarannya obat disiapkan, kemudian diserahkan
serta mencatat nama dan alamat pasien sebagai dokumen penjualan atau
untuk keperluan lain.

Komunikasi , Informasi , dan Edukasi


Teknik Pelayanan KIE terhadap pasien :
a) Penerimaan Resep
Setelah penerimaan resep hal yang dilakukan adalah memeriksa
kelengkapan resep dan membacanya secara teliti, apabila ada keganjalan
dosis atau cara pemakaian atau pun bentuk sediaan yang kurang wajar
maka wajib menanyakannya kepada dokter yang bersangkutan.
b) Peracikan Obat
Setelah pemeriksaan resep telah selesai maka hal yang dilakukan
selanjutnya adalah menyediakan obat yang dibutuhkan sesuai dengan
yang ada di resep, apabila obat tersebut harus diracik maka perlu adanya
tindakan yang cukup memakan waktu dan memberikan informasi kepada
pasien bahwasannya resep obat tersebut perlu diracikkan dahulu. Setelah
penyiapan obat maka hal yang paling penting dilakukan adalah
pemberian etiket atau tanda kapan obat tersebut harus diminum dan
bagaimana cara penggunaannya.

c) Penyerahan Obat
Setelah penyiapan atau peracikan obat selesai maka dilakukan
pengecekan kembali mengenai penulisan tanda, dosis dan obat tersebut,
apakah sudah sama dengan apa yang diminta dalam resep tersebut.
setelah dilakukannya pengecekan kembali maka hendaklah segera
memanggil nama pasien yang bersangkutan dengan tetap sopan dan
santun serta memberikan informasi sejelasnya.
d) Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan informasi obat harus benar, jelas, dan mudah dimengerti.
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

20

e) Swamedikasi
Yaitu pelayanan kepada pasien dimana pasien membeli obat tanpa
dengan disertai resep dokter.
Ada beberapa langkah yang ditanyakan kepada pasien untuk melayani
pasien dengan swamedikasi diantaranya :
1. W Who is it for ?
Menanyakan kepada pasien tersebut, bahwasanya siapa yang sakit.
2. W - What are the symptoms ?
Menanyakan kepada pasien tersebut, bahwasanya apakah gejala dari
penyakit pasien.
3. H How long have the symptoms ?
Menanyakan kepada pasien, bahwasanya sudah berapa lama gejala
penyakit yang dialami.
4. A Actions taken so far ?
Menanyakan kepada pasien, bahwasanya tindakan apa yang sudah
dilakukan selama pasien menderita penyakit tersebut,
5. M Medications the are taking ?
Menanyakan kepada pasien, bahwasanya obat apa yang sudah
digunakan selama pasien sakit.

3.5

Pelaporan
a) Pencatatan
Penjualan harian dicatat dalam buku laporan (rekap) dan input data
di komputer setiap hari.
Mencatat pengeluaran harian obat dengan pembelian kredit.

b) Pelaporan
Pelaporan pemakaian obat narkotika dan psikotropika dilakukan setiap
bulan. Laporan penggunaan narkotika dan psikotropika terdiri dari surat
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

21

pengantar, laporan penggunaan sediaan narkotika dan psikotropika


diberikan kepada Dinas Kesehatan Kota, Dinas Kabupaten Provinsi, Balai
POM dan Bisnis Manager.

c) Laporan pemusnahan obat golongan narkotika dan psikotropika sesuai


dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku, dihadiri oleh
petugas Dinas Kesehatan DT II, APJ dan salah satu karyawan Apotek.
Setelah dilakukan pemusnahan, dibuat berita acara pemusnahan
narkotika yang ditujukan kepada Badan POM, Dinas Kesehatan Tingkat I
dan kantor Pusat PT. Kimia Farma. Berita acara pemusnahan narkotika
mencakup hari, tanggal, waktu pemusnahan, nama APJ, nama seorang
saksi dari pemerintah dan seorang dari saksi dari Apotek, nama dan
jumlah narkotika yang dimusnahkan, cara pemusnahan dan tanda tangan
penanggung jawab Apotek.

BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

Dalam pelaksanaan PKL di apotek Kimia Farma ini, kami mengalami beberapa
permasalahan, antara lain yaitu :
1. Belum bisa menghafal semua tempat obat , baik yang ada di dalam maupun
di swalayan karena waktu PKL yang terlalu singkat.
2. Kurang cekatan dalam membantu melayani pasien.
3. Belum sepenuhnya bisa membaca resep dokter.
4. Kurang cepat dalam meracik obat.
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

22

Karena permasalahan-permasalahan yang ada di atas, seharusnya :


1. Siswa membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menjalankan PKL agar
siswa mampu memahami dan menghafal keseluruhan dari obat-obat yang
dijual di apotek Kimia Farma.
2. Pembekalan PKL membutuhkan waktu yang lebih lama agar siswa mampu
melaksanakan PKL dengan sebaik mungkin , antara lain :
Lebih memahami tentang bagaimana bekerja di apotek Kimia Farma.
Lebih memahami tentang alur perencanaan , pengadaan , penyimpan
an , pelayanan , dan lain-lain dalam apotek Kimia Farma.
Lebih memahami tentang obat-obat , sehingga siswa bisa lebih
cekatan dalam membaca resep dokter.
3. Siswa perlu belajar dengan giat lagi , khususnya dalam bidang farmasi
sehingga siswa bisa menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

BAB V
PENUTUP

5.1

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan uraian bab-bab yang telah dijabarkan maka


dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.

Pengadaan perbekalan farmasi berdasarkan atas stok minimum obat


yang dicatat pada buku defekta yang dipesan melalui Bisnis
Managerpada PBF yang resmi yang ditunjuk.

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

23

5.2

2.

Penerimaan perbekalan farmasi dilakukan oleh Apoteker Penanggung


Jawab (APJ) atau Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).

3.

Penyimpanan perbekalan farmasi sesuai dengan bentuk sediaan, jenis


obat, dosis, sifat fisik dan kimia yang kemudian disusun secara
alfabetis sesuai dengan namanya.

4.

Stok Opname untuk semua perbekalan farmasi dilakukan setiap satu


bulan sekali dan dilaporkan kepada Bisnis Manager. Untuk obat
golongan narkotika dan psikotropika dilaporkan juga kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten, Dinas Kesehatan Provinsi dan Balai POM.

5.

Pelayanan penjualan perbekalan farmasi dibantu dengan sistem


komputerisasi.

6.

Pencatatan penjualan perbekalan farmasi dilakukan setiap hari dan


dilaporkan kepada Bisnis Manager serta direkap setiap bulan.

Saran

1.

Saran Kepada Pihak Sekolah :


Sebaiknya pembekalan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan PKL lebih diperbanyak dan diperluas sehingga siswa dan
siswi dapat lebih mantap lagi dalam melaksanakan PKL.
Dan perlu adanya bimbingan kepada siswa siswi yang akan PKL
bagaimana cara membuat laporan PKL.

2.

Saran Untuk Apotek :


Meningkatkan pelayanan terhadap pemberian informasi obat dan
konseling kepada pasien.

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

24

Meningkatkan ketersediaan perbekalan farmasi.

DAFTAR PUSTAKA

www.google.co.id
qwertyoi21.blogspot.com
ulfahfitriadawiyah.wordpress.com
http://repository.wima.ac.id/1736/1/Abstrak.pdf
https://www.google.co.id/search?q
bumifarmasi.blogspot.com
m2indonesia.com
www.transsurabaya.com
surabaya.yellowpages.co.id
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

25

www.scribd.com
https://bumifarmasi.answerpages.ac.id/1152/09/pdf

LAMPIRAN

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

26

LAMPIRAN I
Denah Apotek Kimia Farma 35 Surabaya

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

27

LAMPIRAN II

Contoh Resep dari Dokter


SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

28

LAMPIRAN III

Struk Pembelian
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

29

LAMPIRAN IV
Rak Obat
Generik
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

keras
30

Pesikotropika

Keras

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

31

Swalayan

LAMPIRAN V
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

32

Etiket

Label Antibiotik

LAMPIRAN VI

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

33

Mortir dan Stamper

Timbangan

Kertas puyer

Cangkang Kapsul

Pot Salep dan Botol

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Copy Resep

34

Kwitansi

Permohonan Beban

Surat pesanan Obat Narkotika

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

35

Surat Pesanan Pesikotropika

Faktur

Bon Permintaan Barang

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

36

Alat-alat Kesehatan

SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

Tempat Penyerahan Obat

37

Anda mungkin juga menyukai