Pembimbing Sekolah
Pembimbing Praktek
Dra.Iffah Setyawati,Apt
Dra.Reni Besyanita,Apt
Mengetahui
Kepala SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada ALLAH SWT. Karena dengan rahmat dan
karunianya penulis dapat memenyelesaikan Laporan Prakering Kerja Lapangan
yang telah di selenggarakan di apotek KIMIA FARMA 35 SURABAYA. Laporan ini
disusun sebagai salah satu persyaratan mengikuti uji kopetensi di SMK Kesehatan
Bhakti Wiyata Kediri Tahun Pelajaran 2015/2016.
Kegiatan prakering dimaksudkan sebagai salah satu bekal dalam memasuki
jenjang dunia usaha atau dunia industri dan untuk memupuk sikap mental yang lebih
baik dalam melaksanakan kewajiban sebagai penerus bangsa sehingga mampu dan
siap bekerja.
Sehubungan dengan terlaksanakannya Prakerig ini tidak telepas dari bantuan
dan dorongan dari semua pihak secara mortil maupun materil, oleh karena itu saya
mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi selama praktek
kerja lapangan (PKL).
2. Ibu Evi Kurniawati, S.Farm., Apt selaku Kepala SMK Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri.
3. Dra.Iffah Setyawati,Apt selaku pembimbing sekolah.
4. Guru-guru SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri.
5. Dra.Reny Besyanita,Apt selaku pembimbing praktek di Apotek Kimia Farma
35 Surabaya.
6. Karyawan/ Pegawai Apotek 35 Surabaya.
7. Serta semua pihak yang telah membantu dan mendukunk dalam penyusunan
laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun bagi pembaca dan masyarakat umum, semoga laporan
ini bermanfaat.
DAFTAR ISI
Bab I
Pendahuluan
1.1
1.2
1.3
Bab II
Bab III
5
6
7
Tinjauan umum
2.1
2.2
11
2.3
15
Kegiatan
3.1
Perencanaan .................................................................
16
3.2
Pengadaan ....................................................................
16
3.3
17
3.4
Pelayanan kefarmasian
-
Resep .................................................................
18
19
20
Pelaporan ......................................................................
22
Bab IV
23
Bab V
Penutup
3.5
5.1
Kesimpulan ...................................................................
24
5.2
Saran ............................................................................
25
26
Lampiran .......................................................................................................
27
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I.......................................................................................................
28
Lampiran II......................................................................................................
29
Lampiran III.....................................................................................................
30
Lampiran IV....................................................................................................
31
Lampiran V.....................................................................................................
33
Lampiran VI....................................................................................................
34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan Tenaga Kerja Kesehatan merupakan bagian integral dari
Pembangunan Nasional bidang Kesehatan yang di arahkan untuk mendukung
upaya pencapaian derajat kesahatan masyarakat secara optimal. Dalam kaitan
ini, pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk memperoleh tenaga
kesehatan yang bermutu, yang mampu mengembang tugas dan untuk
mewujudkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Salah satu institut tenaga kesehatan yang menyediakan tenaga
kesehatan adalah Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan program keahlian
Farmasi Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan program keahlian Farmasi
menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga farmasi tingkat
menengah yang manpu bekerja dalam sistem pelayanan kesehatan khususnya
di bidang farmasi oleh karena itu tenaga farmasi harus terampil, terlati dan
dapat mengembangkan diri baik sebagai pribadi maupun sebagai tenaga
kesehatan yang profesional berdasarkan nilai-nilai yang dapat menunjang
upaya pembangunan di bidang kesehatan.
Untuk menghasilkan tenaga farmasi tersebut, maka penyelenggaraan
pendidikan terutama proses belajar mengajar perlu ditingkatkan secara terus
menerus baik kuantitas maupun kualitasnya. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan, diantaranya adalah dengan memberikan pengalaman kerja kepada
peserta didik melalui kerja yang disebut Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Bahwa latihan ketrampilan secara intensif diberikan di laboratorium
sekolah, hanyalah ketrampilan untuk meracik obat, untuk bekerja
dilaboratorium farmasi dan untuk mengenal bahan obat serta alat kesehatan
dalam jumlah terbatas. Ketrampilan lain : (pengendalian obat, penyuluhan obat,
dsb), penerapan sikap yang baik sebagai tenaga kesehatan serta kemampuan
untuk bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain dan cara mengenal,
menghadapi, memahami dan memecahkan masalah yang terjadi di lapangan
tidaklah di berikan di sekolah secara khusus. Untu7k itulah pengalaman kerja
lapangan merupakan cara terbaikuntuk menerapkan pengetahuan dan
ketrampilan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan.
1)
Tujuan
A. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan ketrampilan yang
membentuk kemampuan peserta didik sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja.
B. Memberikan
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
memasyarakatkan diri pada susunan / iklim lingkungan kerja yang
sebenarnya.
C. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapatkan
pengalaman kerja yang nyata dan langsung secara terpadu dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan Farmasi Rumah Sakit,
dan Apotek.
D. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap etis, profesionalisme
dan nasionalisme yang diperlukan peserta didik untuk memasuki
lapangan kerja sesuai dengan bidangnya.
2)
Manfaat
A. Pihak sekolah sebagai tanggung jawab penulis dalam melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ), serta sebagai bahan masukan
mengenai perkembangan siswa dalam melaksanakan praktek tersebut.
B. Pihak dunia kerja sebagai bukti pelaksanaan praktek kerja lapangan
(PKL), dan pertanggung jawaban penulis.
C. Untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan selama
melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Apotek Kimia Farma 35
Surabaya.
BAB II
TINJAUAN UMUM
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
2) Lokasi
3) Visi
Menjadi korporasi bidang kesehatan terintegrasi dan mampu menghasilkan
pertumbuhan nilai yang berkesinambungan melalui konfigurasi dan koordinasi
yang sinergis.
4) Misi
Menghasilkan pertumbuhan nilai korporasi melalui usaha di bidang-bidang :
A. Industri Kimia dan Farmasi dengan basis penelitian dan pengembangan
produk yang inovatif.
B. Perdagangan dan jaringan distribusi.
C. Pelayanan kesehatan yang berbasis jaringan retail farmasi dan jaringan
pelayanan kesehatan lainnya.
D. Pengelolaan aset-aset yang dikaitkan dengan pengembangan usaha
perusahaan.
10
A
p
P
A
i
n
J
g
A.
2.
Mengusahakan
agar
apotek yang
dipimpinnya
dapat
memberikan hasil seoptimal mungkin sesuai dengan rencana
kerja, yaitu dengan cara: meningkatkan omzet, mengadakan
pembelian sehat (menandatangani S.P) dan penekanan sejauh
mungkin terhadap biaya exploitasi/tak langsung lainnya.
d)
Tanggung Jawab
a)
b)
c)
11
3.
d)
e)
Wewenang
a)
B.
2.
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Bila
gudang
terpisah
dari
ruang
peracikan,
memelihara kebersihan gudang, rak obat, serta penyusunan
obat plus kartu stock yang rapi serta mengontrolnya. (Dalam hal
darurat, dapat menggantikan pekerjaan sebagai penjual obat
bebas, sebagai juru resep, dan lain-lain).
Tanggung Jawab
12
3.
Wewenang
Berwenang untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai
dengan petunjuk-petunjuk/instruksi dari Askep atau Pimpinan Apotik
(A.P.J) dan semua peraturan perundang-undangan.
C.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
D.
(kendaraan
Surat Menyurat.
b)
13
1.
2.
b)
Tanggung jawab
Bertanggung jawab kebenaran jumlah uang yang dipercayakan
kepadanya, dan bertanggung jawab langsung kepada pengelola
Apotek.
3.
Wewenang
Berwenang untuk melaksanakan kegiatan arus uang sesuai dengan
petunjuk-petunjuk instruksi dari pengelola Apotek.
14
Swalayan obat
Tempat tunggu
Rak obat
Kasir
Ruang peracikan :
a. Timbangan gram
b. Timbangan miligram
c. Mortir besar dan kecil
d. Stamper besar dan kecil
e. Kertas puyer
f. Sudip
g. Cangkang kapsul
h. Pot kapsul
i. Pot salep
j. Plastik klip
k. Nampan
l. Ayakan
m. Gelas ukur
Tempat penyerahan obat
Tempat sholat
BAB III
KEGIATAN
15
3.1
Perencanaan
3.2
Pengadaan
Setelah dilakukan perencanaan maka kegiatan selanjutnya adalah
pengadaan. Tujuan pengadaan perbekalan farmasi adalah untuk memenuhi
kebutuhan perbekalan farmasi di Apotek sesuai dengan data perencanaan
yang telah di susun sebelumnya. Pengadaan dilakukan dengan mencari dan
menemukan penyalur masing-masing perbekalan farmasi yang dalam hal ini
penyalurnya adalah Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan di lengkapi dengan
nama, alamat, nomor telepon, daftar harga masing-masing penyalur dan
penentuan waktu pembeliannya.
Pengadaan perbekalan farmasi untuk mendukung pelayanan di Apotek
Kimia Farma diajukan oleh Apoteker Penanggung Jawab (APJ) kepada
Pedagang Besar Framasi (PBF) dengan menggunakan surat pesanan (SP),
namun terdapat pula cara lain dalam permintaannya, yaitu APJ Kimia Farma
mengajukan daftar pesanan obat atau yang disebut Bon Permintaan Barang
Apotek (BPBA) yang diambil dari data defekta yang kemudian akan dikirim ke
BM (Bisnis Manager) Kimia Farma yang kemudian dari BM Kimia Farma akan
membuat surat pesanan (SP) kepada PBF-PBF. Permintaan perbekalan
farmasi yang melalui BM dilakukan setiap dua kali dalam seminggu.
Kegiatan :
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
16
a.
Permintaan melalui BM
seminggu.
b.
c.
d.
3.3
b)
c)
d)
17
e)
Setiap obat memiliki kartu yang digunakan untuk mencatat keluar masuknya
obat sehingga memudahkan pengontrolan terhadap persediaan obat dan kebutuhan
obat tersebut.
Persyaratan Lemari Narkotika di Apotek :
a)
b)
c)
d)
e)
3.4
Pelayanan kefarmasian
Resep
a) Pelayanan obat resep dokter dengan pembayaran tunai.
Pelayanan obat atas resep tunai dilakukan sebagai berikut :
TTK menerima resep dari pasien
TTK melihat kelengkapan resep
TTK menghitung dan mengkonfirmasikan harga obat kepada
pasien.
Setelah pasien membayar harga obat yang disetujui, resep diberi
nomordan kasir menyerahkan struk kepada pasien sebagai bukti
pembayaran.
18
Untuk obat yang kurang atau diambil sebagian maka TTK membuatkan salinan
resep dan / atau kwintansi pembayaran.
Non resep
a) Pelayanan obat bebas
Alur pelayanan obat non resep (Obat Bebas) yaitu pasien datang
dan dilayani langsung oleh petugas pelayanan dan kasir dimini swalayan
serta konsultasi pemilihan obat dilayani baik oleh TTK maupun Apoteker
secara langsung. didalam operasional sehari-sehari Apotek Kimia Farma
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
19
c) Penyerahan Obat
Setelah penyiapan atau peracikan obat selesai maka dilakukan
pengecekan kembali mengenai penulisan tanda, dosis dan obat tersebut,
apakah sudah sama dengan apa yang diminta dalam resep tersebut.
setelah dilakukannya pengecekan kembali maka hendaklah segera
memanggil nama pasien yang bersangkutan dengan tetap sopan dan
santun serta memberikan informasi sejelasnya.
d) Pelayanan Informasi Obat
Pelayanan informasi obat harus benar, jelas, dan mudah dimengerti.
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
20
e) Swamedikasi
Yaitu pelayanan kepada pasien dimana pasien membeli obat tanpa
dengan disertai resep dokter.
Ada beberapa langkah yang ditanyakan kepada pasien untuk melayani
pasien dengan swamedikasi diantaranya :
1. W Who is it for ?
Menanyakan kepada pasien tersebut, bahwasanya siapa yang sakit.
2. W - What are the symptoms ?
Menanyakan kepada pasien tersebut, bahwasanya apakah gejala dari
penyakit pasien.
3. H How long have the symptoms ?
Menanyakan kepada pasien, bahwasanya sudah berapa lama gejala
penyakit yang dialami.
4. A Actions taken so far ?
Menanyakan kepada pasien, bahwasanya tindakan apa yang sudah
dilakukan selama pasien menderita penyakit tersebut,
5. M Medications the are taking ?
Menanyakan kepada pasien, bahwasanya obat apa yang sudah
digunakan selama pasien sakit.
3.5
Pelaporan
a) Pencatatan
Penjualan harian dicatat dalam buku laporan (rekap) dan input data
di komputer setiap hari.
Mencatat pengeluaran harian obat dengan pembelian kredit.
b) Pelaporan
Pelaporan pemakaian obat narkotika dan psikotropika dilakukan setiap
bulan. Laporan penggunaan narkotika dan psikotropika terdiri dari surat
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
21
BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
Dalam pelaksanaan PKL di apotek Kimia Farma ini, kami mengalami beberapa
permasalahan, antara lain yaitu :
1. Belum bisa menghafal semua tempat obat , baik yang ada di dalam maupun
di swalayan karena waktu PKL yang terlalu singkat.
2. Kurang cekatan dalam membantu melayani pasien.
3. Belum sepenuhnya bisa membaca resep dokter.
4. Kurang cepat dalam meracik obat.
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
22
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
23
5.2
2.
3.
4.
5.
6.
Saran
1.
2.
24
DAFTAR PUSTAKA
www.google.co.id
qwertyoi21.blogspot.com
ulfahfitriadawiyah.wordpress.com
http://repository.wima.ac.id/1736/1/Abstrak.pdf
https://www.google.co.id/search?q
bumifarmasi.blogspot.com
m2indonesia.com
www.transsurabaya.com
surabaya.yellowpages.co.id
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
25
www.scribd.com
https://bumifarmasi.answerpages.ac.id/1152/09/pdf
LAMPIRAN
26
LAMPIRAN I
Denah Apotek Kimia Farma 35 Surabaya
27
LAMPIRAN II
28
LAMPIRAN III
Struk Pembelian
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
29
LAMPIRAN IV
Rak Obat
Generik
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
keras
30
Pesikotropika
Keras
31
Swalayan
LAMPIRAN V
SMK Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
32
Etiket
Label Antibiotik
LAMPIRAN VI
33
Timbangan
Kertas puyer
Cangkang Kapsul
Copy Resep
34
Kwitansi
Permohonan Beban
35
Faktur
36
Alat-alat Kesehatan
37