Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL KEGIATAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN


Mahasiswa Program Profesi Ners Angkatan VII
UIN Alauddin Makassar
2015
A. Latar Belakang
Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan pada masyarakat
dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga dengan resiko
tinggi, daerah tertinggal, miskin dan tidak terjangkau) dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit serta tidak mengabaikan care (perawatan) dan
rehabilitasi.
Usia balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang
sangat pesat dan rawan terhadap kekurangan gizi. Selain balita, ibu hamil
juga merupakan kelompok yang rawan terhadap kekurangan gizi. Gizi
kurang pada ibu hamil akan mempengaruhi proses tumbuh kembang
janin yang berisiko kelahiran bayi berat lahir

rendah (BBLR) . Hasil

Riskesdas 2010 menunjukkan prevalensi BBLR sebesar 11,1%, balita gizi


kurang sebesar 17,9% dan balita pendek sebesar 35,6%. Angka prevalensi
risiko KEK pada Wanita Usia Subur (WUS) di Indonesia sebesar 13,6 %
(Riskesdas, 2007).
Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok usia
balita gizi kurang perlu diselenggarakan Pemberian Makanan
(PMT)

Pemulihan.

PMT Pemulihan

bagi

anak

usia

Tambahan
6-59

bulan

dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai pengganti makanan utama


sehari-hari. PMT dimaksud berbasis bahan makanan lokal dengan menu
khas daerah yang disesuaikan dengan kondisi setempat.
Mulai tahun 2012 Kementerian Kesehatan RI menyediakan anggaran
untuk kegiatan PMT Pemulihan bagi balita gizi kurang melalui dana
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Dengan adanya dana BOK di
setiap puskesmas, kegiatan penyelenggaraan PMT Pemulihan Panduan
Penyelenggaraan PMT Pemulihan Bagi Balita Gizi Kurang diharapkan dapat
didukung oleh pimpinan puskesmas dan jajarannya.
Berdasarkan hasil pengkajian komunitas di Lingkungan Batulapisi,
mahasiswa program profesi ners mendapatkan data berdasarkan jumlah balita

di lingkungan Batulapisi sebanyak 77 balita. Bertolak dari hal tersebut,


mahasiswa program profesi ners UIN Alauddin Makassar melaksanakan suatu
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi balita di lingkungan
Batulapisi Kelurahan Malino dalam bentuk kegiatan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT).

B. Nama dan Tema Kegiatan


Nama kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada
balita diharapkan kebutuhan gizi balita terpenuhi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada
balita diharapkan:
a. Ibu dapat mengetahui jenis-jenis makanan bergizi
b. Ibu dapat mengolah secara mandiri makanan bergizi untuk balita
c. Ibu dapat memanfaatkan pangan setempat dalam pemenuhan gizi
balita
D. Waktu, Tempat& DeskripsiKegiatan
Jenis Kegiatan

: Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Sasaran

: Ibu dan Balita Lingkungan Batulapisi

Waktu

: 09.00 Selesai

Hari / Tanggal

: 19 Agustus 2015

Tempat

: Posyandu Batu Lapisi

Penyelenggara

: Mahasiswa Praktek Komunitas, Keluarga dan Gerontik


UIN kelompok 1

Sumber Dana

: Swasembada Mahasiswa

E. Metode
Pembagian makanan tambahan pada ibu dan balita
F. Jenis Makanan
Bubur Menado
1. Beras
2. Sayur-Mayur (kangkung, bayam, kacang panjang, wortel, touge, jagung,
daun kacang)
3. Garam
4. Bumbu masak

G. Proses Pelaksanaan
Pembuatan makanan tambahan
Pembagian makanan tambahan dan pemberian informasi tentang jenis-jenis
makanan bergizi, cara pengolahan dan pemanfaatan sumber pangan setempat
yang bisa dijadikan sebagai bahan makanan tambahan yang bergizi bagi balita.
H. Setting Tempat
Keterangan :
1 : Posyandu

2 : Lokasi PMT
2

I. Pengorganisasian
Penanggung Jawab Kegaiatan
Pemberi Makanan Tambahan

: Wahyuni Harsul H, S.Kep


: Andi Nurhidayah, S.Kep
Andi Enny Yulfanita, S.Kep
Khumaidi, S.Kep
Ridhayanti, S.Kep
Biharsini, S.Kep
Pemberi Informasi tentang PMT : Liza Fauzia, S.Kep
Rahmawati, S.Kep
Fitrawati Arifuddin, S.Kep
Dokumentasi
: Sumarlin, S.Kep

J. Kriteria Evaluasi

Evaluasi Struktur
a. Penentuan jenis makanan tambahan telah ditentukan 3 hari sebelum
kegiatan
b. Proposal kegiatan siap 2 sebelum pemberian makanan tambahan
c. Pelaksana kegiatan melaksanakan tugasnya sesuai dengan pembagian
tugas

Evaluasi Proses
a. Pemberian makanan tambahan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang
telah direncanakan.
b. Ibu-ibu antusias terhadap pemberian makanan tambahan
c. Suasana pemberian makanan tambahan tertib
d. 100% balita yang hadir dalam posyandu mendapatkan makanan
tambahan

Evaluasi Hasil
a. Ibu dapat mengetahui jenis-jenis makanan bergizi
b. Ibu dapat mengolah secara mandiri makanan bergizi untuk balita
c. Ibu dapat memanfaatkan pangan setempat dalam pemenuhan gizi
balita

Anda mungkin juga menyukai