Nanoemulsi menjadi penting sebagai drug delivery system untuk mengontrol
pelepasan kosmetik ke kulit dan pendispersian bahan aktif di lapisan kulit tertentu. Karena sifat lipofiliknya, nanoemulsi lebih cocok untuk membawa senyawa lipofilik daripada liposom. Mirip dengan liposom, nanoemulsi dapat membantu penetrasi bahan aktif ke kulit. Keuntungan lainnya adalah droplet yang kecil dengan luas permukaan yang besar memungkinkan transportasi bahan aktif lebih efektif di kulit. Selain itu, nanoemulsi meningkatkan efek bioaktif. Hal tersebut menurunkan transepidermal water loss (TEWL) dan mengindikasikan bahwa fungsi barrier kulit diperkuat (Shah, et all, 2010) Stratum korneum (SC), juga disebut lapisan tanduk, telah terbukti menjadi penghalang kulit yang utama. Ruang-ruang antar di SC dipenuhi dengan bilayers lipid (lamellae), yang terdiri dari lipid non-polar, termasuk ceramides (47%), asam lemak bebas (9%) dan ester serta kolesterol (27%) dan sulfat. Molekul dapat menembus kulit dengan tiga rute utama yang dijelaskan sebagai berikut (Kakadia and Conway,2014): 1) transportasi intraseluler melibatkan transportasi obat melalui corneocytes dan intervensi lipid; itu adalah rute yang paling menguntungkan untuk senyawa lipofilik. 2) transportasi intraseluler adalah gerakan molekul antara lipid melalui daerah berair. Ini adalah jalur utama untuk sebagian besar obat, di mana molekul harus melewati daerah hidrofilik dalam lipid bilayer. 3) transportasi kulit eppendageal merupakan transporatsi di rambut folikel dan sebaceous. Hal tersebut berfungsi sebagai jalur shunt untuk transportasi iontophoretic molekul bermuatan dan penetrasi sistem partikulat
Shah P, Bhalodia D, Shelat P. Nanoemulsion: A pharmaceutical review. Syst
Rev Pharm 2010;1:24-32 Kakadia, Pratibha G., Conway, Barbara R., Solid Lipid Nanoparticles: A Potential Approach for Dermal Drug Delivery, American Journal of Pharmacological Sciences, Vol. 2, No. 5A, 2014, pp 1-7