Anda di halaman 1dari 18

Grafik Hubungan antara Intensitas dengan

Panjang Gelombang
4500

15 kV

Intensitas (dB)

4000
3500

20 kV

3000

25 kV

2500
2000
1500

57, 1649

1000

57, 1134

500

57, 451

0
0

10

20

30

40

50

60

Panjang Gelombang
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa semakin besar tegangan maka semakin
besar pula intensitas yang dicapai.
Dari data yang didapat, yaitu 2 dan intensitas kita dapat mencari s approximasi
atau indeks miller (s), parameter kisi (a),

dan jarak antar atom (dhkl) pada kristal

KBr.Dari pengolahan data perbandingan indeks miller (s) yang didapat adalah 1:1:5
berarti sistem pola rasio dari KBr menurut hasil percobaan berbentuk simple cubic
sama seperti teori karena kristal KBr mirip dengan NaCl.Niai parameter kisi KBr
menurut percobaan adalah 470 pm sedangkan menurut teori nilai parameter kisi KBr
adalah 329 pm

Nilai parameter kisi yang diperoleh yaitu:

a1= 3.2890

a2= 3.67822

a3 = 7.3550
( a ) = (4.7 1.2) x 10-10 m = 470 pm

Jarak Antar Kisi Kristal (dhkl), yaitu:

dhkl 1 = 3.289
1

dhkl 2 = 3.289

dhkl 3 = 3.289
( ) = (3.2 0.1) x 10-10 m = 320 pm

Jarak rata-rata antar atom dalam kristal dari hasil percobaan adalah 3.2 ,
sedangkan menurut literatur 3 . Berdasarkan teori jarak antar kisi kristal KBr adalah
sebesar 329 pm, senilai dengan 3.29 . Setelah dilakukan perhitungan didapatkan jarak
antar kisi kristal (pada sudut-sudut yang menjadi puncak intensitas sinar-x), yaitu
3.289, 3.289, dan 3.290. Jika dihitung rata-ratanya sebesar 3.289. Hal ini berarti,
jarak antar kisi kristal KBr yang didapat melalui percobaan hampir mendekati dengan
teori.

Berdasarkan referensi, dapat diketahui bahwa penyerapan sinar-x oleh suatu bahan
tergantung pada 3 faktor :

1. Panjang gelombang sinar


Jika tegangan rendah, maka akan dihasilkan panjang gelombang sinar-x
yang semakin panjang dan sebaliknya jika tegangan tinggi maka panjang
gelombang sinar akan semakin pendek.
2. Susunan objek yang terdapat pada alur berkas sinar-x
Penyerapan sinar-x tergantung oleh suatu susunan objek yang dilaluinya,
sedangkan susunan objek tergantung pada nomor atom unsur, misalnya
nomor atom aluminium lebih rendah dari tembaga. Ternyata penyerapan
sinar-x aluminium lebih rendah dari penyerapan sinar-x tembaga.
3. Ketebalan dan kerapatan objek
Semakin tebal bahan yang digunakan maka semakin banyak pula
penyerapan sinar-x.

Adanya perbedaan hasil praktikum dengan teori disebabkan oleh beberapa kesalahan
saaat mengambil data, yaitu:
2

1. Kurang cermat dalam mengaplikasikan alat.


2. Kurang teliti dalam menentukan sudut atau adanya kesalahan paralaks.

Bab. VII
Tugas Akhir

1. Gambarkan grafik hubungan intensitas sinar x terdifraksi dengan sudut 2 untuk


tegangan 15 kV, 20 kV, dan25 kV! Bagaimana hubungan antara tegangan dengan
intensitas sinar-x terdifraksi?

Jawab:

Grafik Hubungan Intensitas Sinar-X Terdifraksi


Dengan Sudut 2 untuk tegangan 15 kV
12000

Intensitas (dB)

10000
8000
6000
4000
2000
0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Sudut 2

Grafik Hubungan Intensitas Sinar-X Terdifraksi


dengan sudut 2 untuk tegangan 20 kV
3000

2500
Intensitas (dB)

2000
1500
1000
500
0
0

10

20

30

40

-500

50

60

70

80

90

100

Sudut 2

Grafik Hubungan Intensitas Sinar-X Terdifraksi


dengan sudut 2 untuk tegangan 25 kV
4500
4000

Intensitas (dB)

3500

3000
2500
2000
1500
1000

500
0
-500 0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Sudut 2

Grafik Hubungan Intensitas Sinar-X Terdifraksi


Dengan Sudut 2 Untuk Tegangan 15 kV, 20 kV, dan
25 kV
12000
10000

Intensitas (dB)

8000
6000
15 kV
4000

20 kV
25 kV

2000
0
0

20

-2000

40

60

80

100

Sudut 2

Semakin besar tegangan maka intensitas sinar x terdifraksi pun semakin besar.

2. Hitung s untuk tiap-tiap puncak intensitas dari spektrum sinar x terdifraksi dan
tentukan struktur kristal sampel KBr! Buat grafik hubungan sin2 vs s kemudian
tentukan tetapan kisi kristal dan jarak antar bidang kristal! Bandingkan dengan
literatur!

Jawab:
Puncak 1

sapprox

sin2
sin2 12.5 0.04684
=
=
=
= 1 s Indeks Miller = 1
sin2 min sin2 12.5 0.04686

Puncak 2

sapprox =

sin2
sin2 14
0.05852
=
=
= 1.25 s Indeks Miller = 1
sin2 min sin2 12,5 0.04686

Puncak 3

sapprox

sin2
sin2 28,5 0.22768
=
=
=
= 4.850 s indeks miller = 5
sin2 min sin2 12,5 0.04686

Dari pengolahan data perbandingan indeks miller (s) yang didapat adalah 1:1:5 berarti
sistem pola rasio dari KBr menurut hasil percobaan berbentuk simple cubic sama
seperti teori karena kristal KBr mirip dengan NaCl.

Grafik Hubungan Antara sin2 Dengan Indeks


Miller (s)
6

Indeks Miller (s)

y = 21.288x + 0.0033

0.22768, 5

4
3

s
Linear (s)

2
1
0
0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

sin2

2
4 2
4
= 2 2 2

4
= 2 2

2 =

2
=
4
2

(1.85652 1010 )2
=
21.28
4
2

2 = 1.833626584 1019
= 1.833626584 1019
= . =

1.833626584 1019
1.90354

= . =
Nilai parameter kisi berdasarkan perhitungan adalah 470 pm, berdasarkan grafik adalah
468 pm, sedangkan berdasarkan referensi adalah 329 pm.
Jarak antar bidang berdasarkan perhitungan adalah 320 pm, berdasarkan grafik adalah
310 pm, sedangkan berdasarkan referensi adalah 300 pm.
Perbedaan nilai parameter kisi maupun jarak antar bidang berdasarkan hasil
perhitungan dan grafik tidak terlalu jauh dengan berdasarkan referensi. Adapun
perbedaan nilai tersebut dapat disebabkan karena kesalahan yang terjadi saat
percobaan yang telah dijelaskan pada analisis.

3. Gambarkan bidang-bidang kristal yang diperoleh di dalam sel satuannya. Jelaskan


kerapatan bidang Kristal tersebut dengan merujuk pada
besar intensitas yang ditunjukan!

Jawab:
Gambar di samping adalah bidang-bidang kristal KBr dalam
sel satuan.

Semakin besar intensitas yang dihasilkan maka kerapatan bidang kristal akan semakin
rigid / rapat.
Ini didapat dari:
=

ln(0 /)

Dimana x adalah jarak antar bidang kristal.


Sehingga 0
4. Tentukan nilai parameter kisi kristal KBr!
Jawab:
a1= 3.289
a2= 6.5798
a3 = 10.909
( a ) = , ( a ) = ( 4.7 1.2) x 10-10= 470 pm

5. Bandingkan intensitas sinar-x yang berasal dari tabung sinar-x dengan intensitas
sinar-x terdifraksi oleh kristal KBr! Beri penjelasan!
Jawab:
Intensitas yang berasal dari tabung sinar-x lebih besar dibandingkan intensitas yang
lebih dahulu terdifraksi oleh KBr. Hal ini disebabkan karena sinar-x yang langsung
ditembakkan maka tidak melewati bidang apapun ketika menembak detektor.
Sedangkan yang dilewatkan ke kristal KBr, maka sinar-x akan menumbuk struktur
kristal KBr terlebih dahulu sehingga besar kemungkinan ada sebagian dari berkas foton
sinar-x yang terserap atau terpantul kembali oleh kristal KBr.

BAB. IX
Pembahasan dan Kesimpulan

Semakin sering elektron menumbuk target, maka intensitas yang dihasilkan


bertambah. Sinar-X dihasilkan oleh tabung sinar-x yang vakum. Elektron keluar dari
katoda menuju anoda. Gerak elektron dipercepat oleh sumber tegangan tinggi yang
dihubungkan dengan logam anoda, setelah terjadi tumbukan secara beruntun, elektron
kehilangan energinya secara perlahan. Dalam logam anoda yang berupa susunan
kristal (polikristal) energi kinetik elektron diubah menjadi:

Akibat perlambatan (bremsstrahlung) terjadi radiasi elektromagnetik, yaitu


berupa sinar-x.

Tersimpan sebagai kalor dalam logam berupa energi getaran kisi-kisi kristal.

Karena prosesnya beruntun, maka spektrum panjang gelombang sinar-x adalah


kontiniu. Bagian-bagian yang tidak kontiniu berasal dari interaksi elektron dengan ion
dimana terjadi perubahan struktur ion tersebut. Sinar-x merupakan radiasi pengion,
artinya sinar ini mengionisasi udara atau gas yang dilewatinya. Karkteristik sinar-x
bergantung pada bahan logam anoda yang digunakan.

Kesimpulan
Intensitas yang paling tinggi pada percobaan ada pada sudut 28o untuk 2.
Sudut-sudut puncak yang diperoleh pada percobaan yaitu 25o, 28o, 57o.
Semakin besar tegangan yang digunakan maka intensitas yang dihasilkan juga
semakin besar.
Indeks miller yang didapat pada percobaan adalah 1:1:5.

Nilai parameter kisi KBr pada percobaan adalah 470 pm sedangkan pada teori
329 pm.
Hasil perhitungan rata-rata jarak antar kisi kristal (dhkl) dalam kristal KBr adalah
3.2 .
Struktur KBr pada percobaan adalah simple cubic.
Difraksi sinar-x merupakan teknik yang digunakan dalam karakteristik material
untuk mendapatkan informasi tentang ukuran atom dari material kristal maupun
nonkristal.
Penyerapan sinar-x oleh suatu bahan tergantung pada 3 faktor :
Panjang gelombang sinar
Susunan objek yang terdapat pada alur berkas sinar-x
Ketebalan dan kerapatan objek

Adanya perbedaan antara hasil percobaan dan literatur dikarenakan:


Sifat zat padat ionik, yaitu bersifat keras, memiliki titik leleh tinggi, mudah
getas (rapuh), mudah larut dalam zat cair polar (air).
Kesalahan paralaks pada saat pengukuran .

10

BAB. X
IMPLIKASI DAN SARAN
IMPLIKASI

1. Percobaaninilebihlanjutdapatdigunakansebagaitekikuntukmengidentifikasifasakristali
ndengancaramenentukan

parameter

strukturkisisertauntukmendapatkanukuranpartikel.
2. Percobaandapatdigunakanuntukmembedakan

material

yang

bersifat

Kristal

danAmorf.
3. Denganpercobaandapatdiketahui pula karakteristik material Kristal.
4. Delam bidang kedokteran, sinar-x berdasarkan faktor penyerapannya digunakan
untuk me-rontgen. Susunan objek dan tebal tulang lebih rapat dan tebal daripada
daging dan kulit, sehingga tulang menyerap sinar-x lebih besar daibanding daging
dan kulit.

SARAN

Untukpraktikansebelummelakukanpraktikum,
supayalebihmemeahamimateritentangsinar-x
supayalebihmudahmelaksanakanpraktikumdanpembuatanlaporanpraktikum.

11

Daftar Pustaka

Akhadi, Muklis.TEKNOLOGI PEMBANGKIT SINAR-X :

DARI TABUNG SINAR

KATODA KE SPRING-8 DAN APS. Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi


Radiasi : BATAN

Beiser, A. 1987. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.

Cullity, B.D. (1978). Elements of x-ray diffraction, 2nd ed. New York: Addison Wesley

Krane, K. 1992. Fisika Modern. Jakarta : UI

Raymond A. Serway, Clement J. Moses and Curt A Moyer. (2005). Modern Physics, 3
rd edition, Belmont: Thomson Learning, Inc

Tim Dosen Fisika Modern. 2012. Praktikum Fisika Modern. Jakarta: UNJ

12

LAMPIRAN
TUGAS PENDAHULUAN
PRAKTIKUM Difraksi sinar-x
1. Jelaskan dan gambarkan mekanisme terbentuknya sinar-x oleh atom Co pada
tabung sinar-x!

Jawab:
Atom Cobalt di jadikan sebagai target logam ketika elektron yang memiliki energi kinetik
rata-rata yang tinggi dan laju yang cepat. Ketika elektron jatuh pada target (Cobalt),
elektron tersebut akan mengalami kehilangan energi kinetik rata-rata sedikit demi
sedikit melalui berbagai tumbukan, energinya berubah menjadi panas. Alasan inilah
yang menyebabkan dipakainya target logam dalam tabung sinar-x yang mempunyai titik
leleh yang tinggi seperti cobalt yang memiliki titik leleh sebesar 1495oC, dan dipakai
cara yang efisien untuk mendinginkan target. Namun, sebagian kecil elektron
kehilangan sebagian besar energinya atau seluruh energinya dalam suatu tumbukan
tunggal dengan atom cobalt. Energi inilah yang berubah menjadi sinar-x.

13

Mekanisme terbentuknya sinar-x oleh atom Co:


Ketika sumber arus dengan tegangan tinggi menuju katoda, elektron akan
menuju target (Cobalt) dengan laju yang cepat. Arus listrik dijalankan
melalui filamen, hal tersebut menyebabkan target tersebut bersinar dan
memancarkan elektron.
Karena terdapat perbedaan tegangan yang besar di antara katoda dan
anoda yang menyebabkan elektron bergerak dengan kecepatan tinggi dari
filamen ke target anoda.
Setelah elektron bertumbukan dengan target, elektron akan melepas kulit
elektron (shell electron). Elektron akan mengalami tumbukan terhadap
target. Kemudian terbentuklah sinar-x.

2. Jelaskan mekanisme terbentuknya sinar-x karakteristik dan sinar-x kontinyu!

Jawab:
a. Sinar-x karakteristik terjadi karena pada elektron atom yang berbeda kulit.
K terionisasi sehingga terpental keluar. Kekosongan kulit K ini
diisi elektron dari kulit diluarnya. Jika kekosongan pada kulit
K diisi oleh elektron dari kulit L, maka akan dipancarkan
sinar-x karakteristik K. Jika kekosongan itu diisi oleh
elektron dari kulit M, maka akan dipancarkan sinar-x
karakteristik K. Apabila spektrum sinar-x

dari

suatu atom berelektron banyak diamati, maka disamping spektrum sinar-x


Bremsstrahlung dengan energi kontinyu, juga akan terlihat pula garis-garis
tajam berintensitas tinggi yang dihasilkan oleh transisi K, K, dan
seterusnya. Jadi, sinar-x karakteristik timbul karena adanya transisi
elektron dari tingkat energi lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah.
Adanya dua jenis sinar-x menyebabkan munculnya dua macam spektrum
sinar-x,

yaitu

spektrum

kontinyu

yang

lebar

untuk

spektrum

Bremsstrahlung dan dua buah atau lebih garis tajam untuk sinar-x
karakteristik.
14

b. Sinar-x kontinyu adalah elektron dengan kecepatan tinggi (karena ada


beda potensial 1000 kV) yang mengenai target anoda, elektron tiba-tiba
akan mengalami pelemahan yang sangat drastis oleh target sehingga
menimbulkan sinar-x. Sinar-x yang terjadi dinamakan sinar-x kontinyu.
Pada waktu muatan (elektron) yang bergerak dengan kecepatan tinggi
(mengalami percepatan) karena adanya beda potensial, muatan (elektron)
akan memancarkan radiasi elektromagnetik dan ketika energi elektron
cukup tinggi maka radiasi elektromagnetik tersebut dalam range sinar-x.

3. Turunkan dan jelasakan arti fisika persamaan difraksi Bragg pada kristal!

Jawab:
Berkas sinar-x yang jatuh pada sebuah kristal akan dihamburkan ke segala arah, tetapi
karena keteraturan letak atom-atom pada arah tertentu gelombang tersebut akan
berinterferensi konstruktif sedangkan yang lain berinterferensi destruktif. Atom-atom
dalam kristal dapat dipandang sebagai unsur yang membentuk bidang datar. Analisis ini
disebut bidang Bragg.Braag menyatakan bahwa sudut hambur bersama-sama dengan
sudut jatuh dari berkas semula.Sehingga di dapatkan persamaan: 2 sin = ; n =
1, 2, 3, . . .

15

4. Tuliskan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan kristal, struktur kristal, bidang
kristal, jarak antar kristal, sel satuan, kisi Bravais, indeks Miller, dan tetapan kisi
kristal!

Jawab:
a. Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas
secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.
b. Struktur kristal adalah suatu susunan khas atom-atom dalam suatu kristal. Suatu
struktur kristal dibangun oleh sel unit, sekumpulan atom yang tersusun secara
khusus, yang secara periodik berulang dalam tiga dimensi dalam suatu kisi.
c. Bidang kristal adalah bidang-bidang atom dalam suatu kisi kristal.
d. Jarak antar kristal adalah jarak antara atom satu dan antara atom lainnya yang akan
membentuk bangun geometri tertentu.
e. Sel satuan adalah bentuk geometri terkecil dari kristal. Jika posisi atom dalam
padatan dapat dinyatakan dalam sel unit ini, maka sel unit itu merupakan sel unit
struktur kristal.
f. Kisi Bravais adalah susunan titik-titik dalam ruang 3D yang memiliki lingkungan
serupa (simpul kisi) yang dapat disusun hanya dalam 14 susunan yang berbeda.
g. Indeks miller (hkl)adalah kebalikan dari perpotongan suatu bidang dengan ketiga
sumbu x, y, dan z yang dinyatakan dalam bilangan utuh bukan pecahan dan tanpa
kelipatan yang sama.
h. Tetapan kisi kristal adalah jarak yang selalu terulang dalam pola jangkau kristal
yang menentukan sel satuan dalam kristal. Dengan kata lain, tetapan yang
menyatakan banyak garis (goresan) tiap satuan panjang. Nilai tetapan kisi adalah

1
, dengan N menyatakan jumlah garis per cm.
N

16

5. Tentukan hubungan panjang gelombang, indeks Miller, dan parameter kisi!

Jawab:
Menurut teori hamburan Rayleigh, intensitas hamburan berbanding terbalik
dengan panjang gelombang pangkat empat penghamburnya (matahari), artinya
semakin kecil panjang gelombang semakin besar intensitas hamburannya. Karena
panjang gelombang biru dan violet lebih kecil dari warna lainnya dan karena spektrum
matahari maksimal di panjang gelombang biru maka dari semua rentang visibel yang
dihamburkan oleh atmosfer kita akan melihat campuran yang paling dominan yakni
banyak sekali biru plus violet plus sedikit warna warna lainnya yang kemudian tampak
sebagai biru cerah.

Secara eksperimen,

hukum Bragg dapat

digunakan dalam

dua

cara.

Menggunakan sinar-x dengan mengetahui panjang gelombang dan , kita dapat


menentukan jarak d dari berbagai bidang dalam kristal. Ini adalah analisis struktur yang
dapat menggunakan kristal dengan bidang d dengan jarak yang diketahui, ukuran ,
Dengan demikian ditentukan panjang gelombang radiasi yang digunakan, ini adalah
spektroskopi sinar-x.

Kita membutuhkan hubungan umum yang akan memprediksi sudut difraksi untuk
setiap set bidang. Hubungan ini diperoleh dengan menggabungkan hukum dan
persamaan Bragg bidang-ruangan berlaku untuk kristal tertentu. Sebagai contoh, jika
kristal kubik, maka:
= 2 sin
dan
1
(2 + 2 + 2 )
=
2
2
Dengan mengkombinasikan persamaan diatas, maka:
2 =

2
(2 + 2 + 2 )
2
4
17

n = orde pembiasan
d = jarak antar kisi
= sudut sinar datang dengan bidang
pantul
d = jarak antar atom

Keterangan:

= parameter kisi

= panjang gelombang sinar-x


Persamaan ini memprediksi, untuk panjang gelombang peristiwa tertentu dan unit
kristal kubik dari unit sel a, semua sudut Bragg dimana difraksi dapat terjadi pada
bidang (hkl).

18

Anda mungkin juga menyukai