Chapter - Steam Distribution and Utilization (Bahasa Indones - 2
Chapter - Steam Distribution and Utilization (Bahasa Indones - 2
Bagian ini merupakan ringkasan Modul 1.1 Steam Fluida Energi, Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Block 1,
Pendahuluan.www.spiraxsarco.com
UNEP
Air panas
Kandungan panas sedang
Panas jenis
4,19 kJ/kgC
Murah
Penggunaannya hanya kadangkadang/ intermittent
Koefisiennya menengah
Diperlukan tekanan tinggi untuk
suhu yang tinggi
UNEP
Air panas
flens seperti biasa
Tidak ada resiko kebakaran
Sistimnya kurang fleksibel
Bagian ini diambil dari Modul 2.2 Apakah Steam itu?, Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Block 2, Prinsip-prinsip
Rekayasa Steam dan Perpindahan Panas.www.spiraxsarco.com
UNEP
UNEP
1.2.2 Entalpi
Entalpi air, entalpi cairan atau panas sensible air (hf)
Ini merupakan energi panas yang diperlukan untuk menaikan suhu air dari titik dasar 0C ke suhu
saat itu. Pada referensi suhu 0C ini, entalpi air dianggap nol. Entalpi pada keadaan lainnya
kemudian dapat diidentifikasikan, relatif terhadap referensi ini. Panas sensibel merupakan panas
yang ditambahkan ke air yang mengakibatkan perubahan suhu. Tetapi, istilah yang digunakan saat
ini adalah entalpi cairan atau entalpi air. Pada tekanan atmosfir (0 bar g), air mendidih pada suhu
100C, dan diperlukan energi sebesar 419 kJ untuk memanaskan 1 kg air dari 0C ke suhu
didihnya 100C. Dari gambar didapat besarnya kapasitas panas air (C P ) sebesar 4,19 kJ/kg C yang
diperoleh untuk hampir semua perhitungan antara 0C dan 100C.
Entalpi penguapan atau panas laten (hfg )
Ini merupakan jumlah panas yang diperlukan untuk mengubah air pada suhu didihnya
menjadi steam. Perubahan ini tidak melibatkan perubahan pada suhu campuran steam/air,
dan seluruh energi digunakan untuk mengubah keadaan dari cairan (air) ke uap (steam
jenuh). Istilah lama panas laten didasarkan pada kenyataan bahwa walaupun ditambahkan
UNEP
hg = hf + hf g
Dimana :
hg = Entalpi total steam jenuh (Panas total) (kJ/kg)
hf = Entalpi cairan (Panas sensibel) (kJ/kg)
hfg = Entalpi penguapan (Panas laten) (kJ/kg)
Entalpi (dan sifat-sifat lainnya) steam
menggunakan hasil tabulasi dari percobaan
steam memberi daftar sifat-sifat steam
merupakan hasil pengujian aktual
UNEP
Karena volum spesifik air beberapa tingkat lebih rendah daripada steam, tetesan air dalam steam
basah akan menempati ruang yang dapat diabaikan. Oleh karena itu volum spesifik steam basah
akan lebih kecil dari steam kering.
Ketika air dipanaskan dari 0C sampai suhu jenuhnya, kondisinya mengikuti garis cair jenuh
sampai menerima seluruh entalpi cairannya, hf, (A - B). Jika panas ditambahkan lebih lanjut,
maka akan merubah fase ke steam jenuh dan berlanjut meningkakan entalpi sambil tetap pada
suhu jenuhnya, hfg, (B - C). Jika campuran steam/air meningkat kekeringannya, kondisinya
bergerak dari garis cair jenuh ke garis uap jenuh. Oleh karena itu pada titik tepat setengah
diantara kedua keadaan tersebut, fraksi kekeringan (x) nya sebesar 0,5. Hal yang sama,
pada garis uap jenuh steamnya 100 persen kering. Begitu menerima seluruh
entalpi penguapannya maka akan mencapai garis uap jenuh. Jika pe manas
dilanjutkan setelah titik ini, suhu steam akan mulai naik mencapai le wat jenuh (C - D).
Garis-garis cairan jenuh dan uap jenuh menutup wilayah dimana terdapat campuran steam/air
steam basah. Dalam daerah sebelah kiri garis cair jenuh, hanya terdapat air, dan pada daerah
sebelah kanan garis uap jenuh hanya terdapat steam lewat jenuh. Titik dimana garis cairan jenuh
Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia www.energyefficiencyasia.org
UNEP
Untuk lebih rinci mengenai kriteria kualitas steam dapat ditemukan dalam Modul 2.4 Kualitas Steam, Dalam: Spirax Sarco
Learning Centre, Block 2,
Prinsip-prinsip Rekayasa Steam dan Perpindahan Panas. www.spiraxsarco.com
4
Bagian 2.1 merupakan ringkasan Module 10.1 Pengenalan Distribusi Steam, Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Block 10,
Distribution Steam. www.spiraxsarco.com
UNEP
Steam yang berkontak dengan pipa yang lebih dingin akan mulai mengembun dengan segera.
Pada saat start-up, laju kondensasi akan berada pada nilai maksimumnya, hal ini merupakan
waktu dimana terjadi perbedaan suhu yang maksimum antara steam dan pipa kerja. Laju
kondensasi ini biasanya disebut beban permulaan. Begitu pipa kerja telah dihangatkan,
perbedaan suhu antara steam dan pipa kerja menjadi minimal, namun kondensasi akan terjadi
kaerna pipa kerja masih terus memindahkan panas ke udara sekitar. Laju kondensasi ini disebut
beban berjalan.
Hasil dari kondensasi (kondensat/embun) jatuh ke bagian bawah pipa dan dibawa oleh aliran steam
yang dibantu oleh gaya gravitasi, karena sudut kemiringan pada saluran pipa steam dibuat diatur
UNEP
UNEP
10
Komponen penting pada sistim distribusi akan d ijelaskan pada bagian berikut:
Pipa-pipa (2.2)
Titik pengeluaran (2.3)
Jalur cabang (2.4)
Saringan/ strainers (2.5)
Saringan/ filters (2.6)
Pemisah/ separator (2.7)
Steam traps (2.8)
Ventilasi udara(2.9)
2.2 Pipa-pipa
Bagian ini menjelaskan tentang pipa kerja pada sistim steam. 5
2.2.1 Bahan pipa
Pipa sistim steam biasanya dibuat dari baja karbon ANSI B 16.9 Al06. Bahan yang sama juga
dapat digunakan untuk jalur kondensat, walaupun pipa tembaga lebih disukai oleh beberapa
industri. Untuk saluran pipa steam lewat jenuh yang bersuhu tinggi, ditambahkan bahan
campuran seperti chromium dan molybdenum untuk memperbaiki kuat tarik dan resistansi
terhadap golakan pada suhu tinggi. Biasanya pipa dipasok dengan panjang 6 meter.
2.2.2 Ukuran saluran pemipaan
Tujuan dari sistim distribusi steam adalah untuk memasok steam pada tekanan yang benar
sampai ke titik penggunaan. Ukuran saluran pemipaan merupakan faktor penting.
Pipa kerja yang berlebih ukurannya berarti:
Pipa, kran, sambungan, dll. akan lebih mahal daripada yang diperlukan.
Akan terjadi biaya pemasangan yang lebih tinggi, termasuk pekerjaan pendukung, isolasi,
dll.
Pada pipa steam akan terbentuk kondensat dengan volum yang lebih besar karena lebih
besarnya kehilangan panas, sehingga akan diperlukan lebih banyak steam trap, kalau
tidak maka steam basah akan terkirimkan ke titik penggunaan.
Pipa kerja yang kekecilan berarti:
Tekanan yang lebih rendah akan tersedia pada titik penggunaan. Hal ini akan
menghalangi kinerja peralatan karena hanya tersedia steam dengan tekanan yang lebih
rendah.
Terdapat resiko kekurangan steam.
Terdapat resiko lebih besarnya erosi, hantaman air dan kebisingan karena meningkatnya
kecepatan steam.
Bagian 2.2 merupakan ringkasan informasi dalam Modul 10.2 Pipa dan Ukuran Pipa, dan Modul 10.3 Saluran Pipa
Steam dan Pembuangan. Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Block 10,
Distribusi Steam. www.spiraxsarco.com
UNEP
11
= P1 P2 x 100
L
= (7,0 6,6) x 100
165
= 0,24 bar
UNEP
12
UNEP
13
UNEP
14
UNEP
15
UNEP
16
Bagian 2.3 diambil dari M odul 10.3 Saluran pipa Steam dan Pembuangan. Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Blok 10,
Distribusi Steam. www.spiraxsarco.com
UNEP
17
Bagian 2.4 diambil dari Modul 10.3 Saluran pipa Steam dan Pembuangan. Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Blok 10,
Distribusi Steam. www.spiraxsarco.com
UNEP
18
Gambar 12. Pemasokan Steam ke Pemanas melalui Drop Leg (Spirax Sarco)
Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia www.energyefficiencyasia.org
UNEP
19
Gambar 13. Reverse Gradient pada Jalur Utama Steam (Spirax Sarco)
2.5 Strainers
Bagian ini memberi tinjauan mengenai penyaring strainers.8
Dengan semakin meningkatnya persaingan pasar, penekanan lebih banyak ditujukan pada
pengurangan penghentian/ downtime pabrik dan perawatan. Dalam sistim steam dan kondensat,
kerusakan pabrik seringkali diakibatkan oleh kotoran-kotoran pada saluran pipa seperti kerak,
karat, persenyawaan pada sambungan, pengelasan logam dan padatan lainnya, yang dapat masuk
menuju sistim pemipaan. Strainers adalah peralatan yang menangkap padatan tersebut dalam
cairan atau gas, dan melindungi peralatan dari pengaruh-pengaruh yang membahayakan, dengan
begitu mengurangi waktu penghentian dan perawatan. Strainer harus dipasang pada bagian hulu
pada setiap steam trap, pengukur aliran dan kran kendali.
Strainers dapat dikelompokkan kedalam dua tipe utama menurut bentuk dan susunan badannya;
yakni tipe-Y dan tipe keranjang / basket. Contoh khas dari tipe strainers dapat dilihat dalam
Gambar 14.
Bagian 2.5 diambil dari Modul 12.4 Strainer. Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Blok 10, Tambahan Saluran Pipa.
www.spiraxsarco.com
UNEP
20
A
Gambar 14a. Strainer Jenis-Y
(Spirax Sarco)
UNEP
21
(b) Flow
(b) Aliran
vertically
turun
secara
downwards
vertikal
(c) Liquid
applications
(a)
Penggunaan
untuk
cairan
UNEP
22
UNEP
23
UNEP
24
2.6 Filter
Filter digunakan untuk membuang partikel-partikel yang lebih kecil. 9 Jika strainer
membuang seluruh partikel yang terlihat didalam steam, partikel yang lebih kecil juga perlu
dibuang, sebagai contohnya adalah dalam beberapa penggunaan berikut:
Bila dilakukan injeksi steam langsung ke proses dimana kotoran dapat menyebabkan
pencemaran produk. Contoh: Pada industri makanan, dan untuk sterilisasi peralatan
proses dalam industri obat-obatan.
Dimana steam kotor akan menyebabkan penolakan produk atau hasil proses karena noda
atau penumpukan partikel yang terlihat. Contoh: Mesin sterilisasi dan mesin
kertas/kardus.
Dimana emisi partikel minimum diperlu kan dari pelembab steam. Contoh: Pelembab
yang digunakan dalam lingkungan bersih.
Untuk penurunan kandungan air steam, menjamin pasokan yang kering dan jenuh.
Dalam penggunaan steam bersihseperti itu, strainer tidaklah pas dan harus digunakan filter.
Filter yang digunakan dalam sistim steam biasanya terdiri dari elemen filter dari baja tahan
karat yang disinter. Proses sinteringnya menghasilkan struktur berpori yang sangat halus
dalam baja tahan karat, yang membuang berbagai partikel dari fluida yang melewatinya.
Filter yang tersedia mampu membuang partikel sekecil 1 /gym, sesuai dengan kebutuhan
praktek yang baik yang berhubungan dengan steam untuk makanan/ culinary.
Sifat pori-pori yang halus dari elemen filter akan menciptakan penurunan tekanan yang lebih
besar yang melintas filter daripada yang terdapat pada strainer dengan ukuran sama, hal ini
harus dipertimbangkan secara seksama ketika membuat ukuran filter. Lagipula filter mudah
rusak oleh laju aliran yang berlebih, dan batas-batas dari fiha k pembuatnya tidak boleh
dilampaui.
Jika filter diterapkan dalam penggunaan steam, separator harus dipasang pada aliran hulu
filter untuk membuang berbagai tetesan kondensat yang tertahan dalam bentuk tersuspensi.
Sebagai tambahan terhadap peningkatan kualitas steam, hal ini akan memperpanjang umur
filter. Strainer tipe-Y juga harus dipasang dibagian hulu filter untuk membuang seluruh
partikel besar dimana kalu tidak dipasang akan dengan cepat menyumbat filter,
meningkatnya kebutuhan pembersihan dan mengur angi umur elemen filter. Dengan
memasang pengukur tekanan pada sisi filter sebelah manapun, penurunan tekanan yang
melintasi filter dapat diukur, yang kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi saat
filter memerlukan pembersihan.Sebagai alternatif terhadap hal ini adalah dengan memasang
saklar tekanan pada sisi aliran bawah filter. Ketika tekanan aliran bawah berkurang dibawah
tingkat yang sudah diatur sedemikian rupa, cahaya tanda bahaya akan menyala didalam ruang
kendali yang memberi sinyal kepada operator yang kemudian dapat membersihkan filter.
Bagian 2.6 diambil dari Modul 12.4 Strainer . Dalam: Spirax Sarco Learning Centre, Blok 10, Tambahan Saluran
Pemipaan. www.spiraxsarco.com
UNEP
25
Bagian 2.7 diambil dari Module 12.5 Separator. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 12, Ancillaries Pemipaan.
www.spiraxsarco.com
UNEP
26
UNEP
27
UNEP
28
Bagian 2.8.1 merupakan ringkasan Module 11.1 Pendahuluan Mengapa steam traps? Dalam: Spirax Sarco Learning
Centre, Block 11, Steam Traps dan Steam Trapping. www.spiraxsarco.com
UNEP
29
Mekanis (dioperasikan oleh perubahan masa tipe fluida). Kisaran steam traps beroperasi
dengan menggunakan perbedaan densitas steam dan kondensat. Steam traps tersebut terdiri
dari
traps bola apungdan
traps keranjang terbalik, bola naik dengan adanya kondesat,
kran terbuka, yang dilewati kondensat yang lebih padat. Dengan
traps keranjang terbalik
,
keranjang terbalik akan mengapung ketika steam mencapai trap dan naik menutup kran.
Keduanya pada dasarnya menggunakan metoda operasi mekanik.
Steam Traps
Termostatik
Mekanik
1. Ekspansi cairan
2. Tekanan keseimbangan
3. Bimetallic
1.Pengapungan bola
2.Keranjang terbalik
Termodinamik
1.
2.
3.
Impuls
Labirin
Orifice tetap
UNEP
30
Ventilasi udara otomatis menggunakan elemen kapsul tekanan kesetimbangan yang sama seperti
12
Bagian 2.8.2 diambil dari Module 11.3 Steam TrapsMekanis. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 11, Steam Traps dan
Steam Trapping. www.spiraxsarco.com
UNEP
31
UNEP
32
UNEP
33
Ciri-ciri
Terbuka ke atmosfir, kapasitas
kecil
Sering terjadi perubahan tekanan
Tekanan rendah tekanan tinggi
Kapasitas besar
Variasi tekanan dan suhu tidak
dikehendaki
Efisiensi peralatan jadi masalah
Peralatan
Reboiler
Pemanas
Pengering
Penukar panas dll.
Jalur pencari/ tracer
line
Instrumentasi
UNEP
34
Bagian 2.8.3 adalah ringkasan (a) Modul 11.5 Pertimbangan dalam Memilih Steam Traps. In: Spirax Sarco Learning
Centre, Block 11, Steam Traps dan Steam Trapping. www.spiraxsarco.com, and (b) Efisiensi Energi di Unit Utilitas Termal.
Buku 2, oleh Biro Efisiensi Energi India , 2004
UNEP
35
UNEP
36
UNEP
37
14
Bagian 2.9 adalah ringkasan Modul 11.12 Teori Ventilasi Udara. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 11, Steam Traps
dan Steam Trapping. www.spiraxsarco.com
UNEP
38
UNEP
39
Bila sebuah ventilasi udara dipasang untuk mem-bypass sebuah steam trap (Gambar 29), maka
ventilasi ini akan bertindak sebagai steam trap setelah udara diventilasikan, dan dapat juga
membuang kondensat dari waktu ke waktu. Dalam kasus seperti itu perlu untuk menghubungkan
ulang ventilasi udara ke jalur kondensat setelah trap.
Jika jalur buangan kondensat dari sebuah trap meningkat ke tingkat yang tertinggi, jalur yang
banjir akan mengganggu tekanan balik pada trap dan ventilasi udara. Kemampuan ventilasi
udara dalam membuang udara jadi berkurang, terutama pada saat start-up. Hal ini sama juga bila
ventilasi udara terintegrasikan didalam steam trap. Bila bentuk penggunaan ruang steam dan
lokasi saluran masuk steam menyebabkan hampir semua udara meninggalkan saluran keluar
kondensat, maka lebih disukai jika jalur pembuangan steam trap dan ventilasi udara tidak
ditempatkan pada tempat yang tinggi.
UNEP
40
Gambar 30. Ventilasi udara pada ujung yang berlawanan dengan Saluran Masuk
Steam (Spirax Sarco)
Namun demikian, jika dua ruang steam dengan ukuran dan bentuk yang sama tapi dengan posisi
saluran masuk steam yang berbeda, maka lokasi ventilasi udara nya mungkin dapat berbeda. Pada
Gambar 31 dan Gambar 32, kondensat yang dikeluarkan dari bagian bawah tangki tapi dengan
saluran masuk steam dibawah, pada saat start-up, udara akan cenderung didorong ke titik yang
jauh pada puncak. Kemungkinan yang paling baik adalah menempatkan sebuah ventilasi udara
pada puncak, sementara pada saat yang bersamaan steam trap termostatik apung akan menangani
berbagai udara sisa yang telah terkumpul dibagian bawah tangki.
UNEP
41
15
Bagian 2.10 diambil dari Modul 14.1 Pendahuluan tentang Pemanfaatan Kembali Kondensat. In: Spirax Sarco Learning
Centre, Block 14, Pemanfaatan Kembali Kondensat. www.spiraxsarco.com
UNEP
42
UNEP
43
Biaya air: Kondensat yang tidak dikembalikan perlu diganti dengan air make-up, sehingga
perlu membayar air untuk keperluan.
Larangan terhadap Effluent: di Inggris contohnya, air bersuhu diatas 43C berdasarkan
hukum yang berlaku tidak boleh dikembalikan ke saluran air kotor, sebab membahayakan
bagi lingkungan dan dapat merusak pipa-pipa yang terbuat dari tanah. Kondensat diatas suhu
ini harus didinginkan terlebih dahulu sebelum dibuang, dapat mendatangkan biaya energi
ekstra. Larangan serupa diterapkan hampir diseluruh negeri, dan dapat dikenakan biaya dan
denda oleh pemasok air bagi yang tidak mentaatinya.
Memaksimalkan keluaran boiler: Air umpan boiler yang lebih dingin akan menurunkan laju
pembangkitan steam pada boiler. Semakin rendah suhu air umpan, semakin banyak panas
dan bahan baker yang dibutuhkan untuk memanaskan air.
UNEP
44
Kualitas air umpan boiler: Kondensat merupakan air suling yang hampir tidak mengandung
total padatan terlarut (TDS). Boiler perlu di- blowdown untuk mengurangi konsentrasi
padatan terlarut dalam air boiler. Mengembalikan lebih banyak kondensat ke tangki umpan
akan menurunkan kebutuhan bagi blowdown dan dengan begitu mengurangi hilangnya energi
dari boiler.
Kondensat tidak diperbolehkan terkumpul dalam pipa saluran steam. Disini kondensat dapat
diambil oleh steam berkecepatan tinggi, menyebabkan erosi dan hantaman air dalam pipa
kerja.
Topik mengenai pemipaan kondensat akan dibagi kedalam empat tipe dasar dengan persyaratan
dan pertimbangan yang berbeda untuk masing-masing. Keempat tipe dasar tersebut didefinisikan
dan digambarkan dalam Gambar 35.
Ukuran seluruh jalur kondensat merupakan fungsi dari:
Tekanan. Perbedaan tekanan antara ujung pipa yang satu dengan yag lainnya. Perbedaan
tekanan ini dapat membantu aliran, atau dapat menyebabkan kondensat menye mprot menjadi
steam.
Kuantitas. Merupakan jumlah kondensat yang ditangani.
Kondisi. Apakah kondensat b erbentuk cairan atau flash steam?
16
Bagian 2.10.4 adalah ringkasan Modul 14.2 Layout dari Jaringan Pengembalian Kondensat dan Modul 14.3 Pengukuran
Jaringan Pengembalian Kondensat. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 14,
Pemanfaatan Kembali Kondensat.
www.spiraxsarco.com. Keterangan lebih rinci dapat ditemukan pada modul ini.
UNEP
45
Bagian 2.11 adalah versi yang sudah diedit dari Efisiensi Energi pada Utilitas Termal. Buku 2, oleh Biro Efisiensi
Energi India , 2004, halaman 97 -99
UNEP
46
Disamping itu kondisi kerja para karyawan menjadi lebih baik karena isolasi melindungi mereka
dari kotak langsung dengan permukaan panas dan panas radian dan sebab isolasi dapat
mengurangi tingkat kebisingan.
2.11.2 Tipe-tipe isolasi
Isolasi dapat diklasifikasikan berdasarkan pada tiga kisaran suhu yang digunakan masingmasing:
Isolasi Suhu Rendah (sampai 90o C), yang digunakan untuk lemari es, sistim air panas dan
dingin, tangki penyimpanan, dll. Bahan yang paling banyak digunakan adalah gabus, kayu,
magnesia 85 persen, serat mineral, polyurethane dan gabus putih EPS /expanded polystyrene
Isolasi Suhu Menengah (90 325o C), yang digunakan dalam pemanasan suhu rendah dan
peralatan pembangkit steam, jalur steam, saluran cerobong, dll. Bahan yang paling banyak
digunakan adalah magnesia 85 persen, asbes, kalsium silikat dan sera t mineral.
Isolasi Suhu Tinggi (325oC dan diatasnya), yang biasanya digunakan untuk boiler, sistim
steam lewat jenuh, pemanggang oven, pengering dan tungku. Bahan yang paling banyak
digunakan adalah asbes, kalsium silikat, serat mineral, mika, vermiculit e, semen tahan api,
silika dan serat keramik.
Tabel dibawah menjelaskan penggunaan, keuntungan dan kerugian berbagai bahan isolasi.
Bahan-bahan isolasi dapat juga diperoleh dalam bentuk cetakan yang besar, sebagai contoh,
pipa-pipa semi silindris dan lempengan-lempengan untuk tangki, flens, kran dll. Keuntungan
utama dari bagian yang dicetak adalah kemudahan dalam pemasangan untuk isolasi yang baru
dan dalam hal penggantian atau perbaikan isolasi yang sudah ada.
2.11.3 Pemilihan bahan-bahan isolasi
Faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika memilih bahan-bahan isolasi adalah:
Suhu operasi sistim
Jenis bahan bakar yang sedang dibakar
Ketahanan bahan terhadap panas, cuaca dan kondisi yang merugikan
Konduktivitas panas bahan
Diffusivitas panas bahan
Kemampuan bahan bertahan pada berbagai kondisi, seperti kejutan panas, getaran dan
serangan bahan kimia
Ketahanan bahan terhadap nyala/api
Daya tembus/permeabilitas bahan
Biaya total, termasuk pembelian, pemasangan dan perawatan
Tabel 6. Bahan-bahan Isolasi untuk Berbagai Penggunaan
TIPE ISOLASI
Polystyrene
Isolator organik yang dibuat
dengan polimerisasi styrene
PENGGUNAAN
Cocok untuk suhu rendah
(-167o C sampai 82 o C).
Terutama digunakan dalam
ruangan dingin, pipa
pendinginan dan beton
UNEP
47
Serat keramik
Dibuat dari alumina dengan
kemurnian tinggi dan butiran
silika, dilelehkan dalam suatu
tungku listrik dan dihembus
dengan gas berkecepatan tinggi
menjadi benang halus yang
ringan. Dibuat dengan berbagai
macam bentuk, termasuk kain,
felt, pita, semen pelapis dan
variform castable (batu bata
tahan api)
PENGGUNAAN
penahan struktur bangunan
Cocok untuk suhu rendah
(-178o C to 4o C). Digunakan
terutama di ruang dingin,
transportasi yang diberi
pendingin, lemari pembeku,
lantai dan pipa pendinginan
dan isolasi fondasi
Cocok untuk suhu sampai
820o C. Digunakan terutama
untuk mengisolasi oven
industri, penukar panas,
pengering, boiler dan pipapipa suhu tinggi
UNEP
48
Gambar 37. Kehilangan panas dari 1 meter pipa yang tidak diisolasi pada
berbagai diameter pipa (SEAV, 2005)
UNEP
49
18
Bagian 3.1 adalah versi yang sudah diedit dari Efisiensi Energi pada Utilitas Termal. Buku 2, oleh Biro Efisiensi
Energi India , 2004, halaman 63-64
UNEP
50
Figure
Untuk pengujian terhadap sebuah steam trap, harus ada sebuah kran isolasi yang menyediakan
aliran turun ke trap dan sebuah kran uji pada pengeluaran trap. Bilamana kran uji berada pada
posisi terbuka, hal- hal berikut harus diamati:
Pembuangan kondensat. Traps keranjang terbalik dan cakram termodinamika harus memiliki
pembuangan kondensat yang intermittent. Traps apung dan termostatik harus memiliki
pembuangan kondensat yang kontinyu. Traps termostatik dapat memiliki pembuangan yang
intermittent atau kontinyu tergantung pada bebannya. Jika traps keranjang terbuka digunakan
untuk beban yang sangat kecil, maka trap ini akan memiliki pengeluaran kondensat yang
kontinyu.
Flash steam. Istilah ini jangan disalah artikan dengan kebocoran steam dalam trap. Sulit untuk
mengidentifikasi secara visual apakah trap sedang me nghembuskan flash steam atau steam
langsung namun, pada umumnya jika steam berhembus secara kontinyu dalam aliran biru,
maka sedang terjadi kebocoran steam langsung. Jika steam keluar secara intermittent dalam
bentuk awan putih maka ini mengindikasikan flash steam.
UNEP
51
19
Modul 11.14 Pengetesan dan Perawatan Steam Traps. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 11, Steam Traps dan Steam
Trapping. www.spiraxsarco.com
20
Bagian 3.2 adalah versi yang sudah diedit dari Efisiensi Energi pada Utilitas Termal. Buku 2, oleh Biro Efisiensi
Energi India , 2004, halaman 99-102
UNEP
52
Efisiensi boiler
Suhu operasi permukaan
Diameter/tebal permukaan pipa
Perkiraan biaya isolasi
Suhu udara rata-rata yang terbuka ke ambien
I+H
Biaya
Cost
Ketebalan
Insulation Isolasi
Thickness
I : Biaya Isolasi
I + H : Total Biaya
Dimana :
S
UNEP
53
Catatan: Persamaan ini dapat digunakan untuk suhu permukaan sampai 2000C. Faktorfaktor kecepatan angin, dan konduktivitas bahan isolasi tidak dipertimbangkan.
Biaya energi tambahan sehubungan dengan kehilangan panas dapat dihitung dengan persamaan
berikut:
Dimana :
GCV = Nilai Kalor Kotor bahan bakar kKal/kg
?b
= Efisiensi boiler dalam persen
3.2.3 Menghitung kehilangan panas - contoh
Pertanyaan: Saluran pipa steam sepanjang 100 m dengan diameter 100 mm tidak diisolasi dan
memasok steam ke peralatan pada tekanan 10 kg/cm2 . Hitung penghematan bahan bakar jika
saluran pipa akan diisolasi dengan glass wool 65 mm dengan selubung pelindung alumunium.
Asumsi:
Efisiensi boiler = 80 persen
Harga bahan bakar minyak = US$ 300/ton
Nilai kalor kotor bahan bakar minyak = 10300 kKal/kg
Tahap 1: hitung kehilangan panas pada permukaan dan total kehilangan panas saluran pipa
yang tidak disolasi (S1 dan Hs1)
S1 = [10+ (Ts-Ta)/20] x (Ts-Ta)
Ts = 170oC
Ta = 25o C
S1 = [10+(170-25)/20] x (170-25)
= 2500 kKal/jam m2
A (m2 ) = 3,14 x diameter (m) x panjang (m)
Diameter = 0,1 m
UNEP
54
Tahap 3: hitung penghematan bahan bakar dan penghematan biaya tiap tahun (Hf dan US$)
Total penurunan kehilangan panas Hs = Hs1 Hs2
= 78860 34656 = 44194 kKal/jam
Kehilangan bahan bakar ekuivalen (Hf) (kg/thn) = Hs x jam operasi setiap tahun
GCV x ? b
Jam operasi setiap tahun = 8400 jam
Total penurunan kehilangan panas = 44194 kKal/ jam
Nilai kalor kotor bahan bakar minyak = 10300 kKal /kg
Efisiensi boiler = 80 persen (0,8)
UNEP
55
Gambar 41. Perhitungan Pe nghematan Biaya dan Energi dari Pemanfaatan Kembali
Kondensat (UNEP, 2004)
UNEP
56
Penggantian bagian dalam. Pembaharuan bagian dalam steam trap dirasa cukup baik. Badan
bagian luar umumnya memiliki umur pakai setua pabrik dimana badan tersebut dipasangkan
dan hanya bagian dalamnya yang diganti tergantung pada kondisi sistim. Terdapat
keuntungan yang nyata dalam mengganti bagian dalam tersebut dari waktu ke waktu. Hal ini
tergantung pada kemudahan bagian baru tersebut dipasang, kehandalan dan keberadaan trap
yang diperbaharui. Elemen traps termostatik biasanya dapat diganti dengan membuka sekrup
dari dudukannya. Penggantian cukup sederhana dan pembuatan ulang trap akan handal
dengan asumsi instruksi perawatannya dilakukan dengan benar. Selalu dirawat sesuai dengan
aturan teknik yang benar untuk steam traps. Pabrik pembuat yang memiliki reputasi biasanya
akan selalu menyediakan literatur, saran-saran, dan suku cadang.
Penggantian traps. Pada suatu kesempatan, akan lebih mudah dan murah untuk mengganti
traps daripada memperbaikinya. Dalam kasus seperti ini penting bahwa traps itu sendiri
dapat diganti dengan mudahnya. Sambungan flens akan memudahkan penggantian, walaupun
trap yang di flens lebih mahal daripada trap disekrup. Pemakaian flens memberikan biaya
tambahan.
Item 1 adalah ringkasan Modul 11.14 Pengetesan dan Perawatan Steam Traps. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 11,
Steam Traps dan Steam Trapping
. www.spiraxsarco.com
UNEP
57
UNEP
58
UNEP
59
Item 6 diambil dari Modul 2.5 Perpindahan Panas. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 2, Prinsip-prinsip Keteknikan
Steam dan Perpindahan Panas . www.spiraxsarco.com
UNEP
60
UNEP
61
.
Gambar 44. Gradien Suhu yang Melintasi Hambatan Perpindahan Panas
(Spirax Sarco)
Item 7 diambil dari Modul 10.5 Ventilasi Udara, Kehilangan Panasdan Ringkasan dari Relasi Standar Berbagai Pipa. In:
Spirax Sarco LearningCentre, Block 10,
Distribusi Steam. www.spiraxsarco.com
UNEP
62
24
Item 8 diambil dari Modul 10.4 Jaringan Utama Steam dan Drainasenya. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 10,
Distribusi Steam. www.spiraxsarco.com
UNEP
63
UNEP
64
Item 10 is taken from Module 14.1 Introduction to Condensate Recovery. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 14,
Condensate Recovery. www.spiraxsarco.com
26
Item 11 is a summary of part of Module 14.6 Flash Steam. In: Spirax Sarco Learning Centre, Block 14, Condensate
Recovery. www.spiraxsarco.com
UNEP
65
S1 S2
X 100%
L2
Dimana : S1 = panas sensibel kondensat pada tekanan yang lebih tinggi
S2 = panas sensibel steam pada tekanan lebih rendah (dimana steam di flash kan)
L2 = panas laten flash steam (pada tekanan yang lebih rendah).
Pada contoh ini, persentase flash steam yang diuapkan adalah:
= [(S1 S2 ) / L2 ] X 100%
= [(721 419)] / 2257] X 100%
= 13,4%
Contoh: Tentukan flash steam yang tersedia dengan menggunakan diagram:
Kemungkinan lain, diagram dalam Gambar 48 dapat dibaca langsung untuk tekanan sedang dan
rendah yang dijumpai di berbagai pabrik. Contohnya dilukiskan dalam Gambar 48 dan
meperlihatkan bahwa 0,134 kg flash steam yang dihasilkan per kg kondensat melalui trap.
UNEP
66
UNEP
67
DISCHARGE
STEAM
M.P.
MOTIVE
STEAM
H.P.
SUCTION STEAM
L.P.
Perbaiki kebocoran steam dan kebocoran kondensat (sebuah lubang berdiameter 3 mm pada
jalur pipa yang membawa 7 kg/cm 2 steam akan memboroskan 33 kilolitres bahan bakar
minyak per tahun).
Rencanakan pekerjaan untuk perbaikan kebocoran steam yang tidak dapat dibetulkan kecuali
jika pabrik berhenti beroperasi. Berikan label pada setiap kebocoran.
Gunakan turbin steam tekanan balik utuk menghasilkan tekanan steam yang rendah
Gunakan metoda desuperheating steam yang lebih efisien
Pastikan suhu proses dikendalikan dengan benar
Jaga tekanan steam proses terendah yang dapat diterima
Kurangi pemborosan air panas ke pengurasan/ drain
Buang atau pisahkan seluruh pemipaan steam yang tidak perlu
Pastikan bahwa kondensat dikeluarkan dengan benar dari peralatan proses dan pemanasan
Pastikan kondensat dikembalikan atau diguna ulang dalam proses (kenaikan 60 C pada suhu
air umpan oleh economizer/pemanfaatan kembali kondensat dapat menghemat pemakaian
bahan bakar 1 persen, pada boiler)
Berikan pemanasan pendahuluan air umpan boiler dengan kondensat dan flash steam bila
memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, panaskan dengan steam langsung dari boiler
dengan metoda injeksi steam.
Manfaatkan kembali panas dari blowdown boiler yang kontinyu
Periksa operasi steam traps
Minimalkan hantaman air
UNEP
68
Buang udara dari steam tidak langsung dengan menggunakan peralatan (lapisan film dengan
ketebalan 0,25 mm memberikan resistansi yang sama ke perpindahan panas dengan dinding
tembaga dengan tebal 330 mm )
Periksa steam traps secara teratur dan perbaiki traps yang tidak berfungsi segera
Pertimbangkan pemanfaatan kembali steam ventilasi (contoh pada tangki flash besar)
Gunakan limbah steam untuk pemanasan air
Gunakan chiller absorpsi untuk mengkondensasikan steam buangan sebelum mengembalikan
kondensat ke boiler
Tetapkan program perawatan efisiensi steam. Mulai dengan audit energi dan tindak lanjuti,
kemudian buatlah program perawatan efisiensi steam sebagai bagian program manajemen
energi kontinyu
UNEP
69
6. LEMBAR KERJA
Bagian ini meliputi lembar kerja sebagai berikut:
Spesifikasi Teknis Steam Traps
Audit Steam Traps
Kehilangan Isolasi
Ukuran Trap
Tipe Trap
Ref. Trap
(No)
No Bagian
Ref. Lokasi
(dept. pabrik/blok)
Tipe pengeluaran
(kontinyu/
semi kontinyu/
sekali-sekali/
intermittent)
Kapasitas trap
(kg
kondensat/jam)
Suhu
permukaan
Keterangan
Status sambungan
trap
Diagnosa situasi
Penggunaan trap
Lokasi Trap
Tekanan trap
kg/cm2
Ukuran Trap
Tipe Trap
No Bagian
Ketebalan
isolasi (jika
ada)
UNEP
70
7. REFERENSI
Bureau of Energy Efficiency. Energy Efficiency in Thermal Utilities. Book 2, 2004
US Department of Energy (DOE), Fedral Energy Management Programme. Steam Trap
Performance Assessment, Doe/Ee -0193, Page 8. 1999. www.eren.doe.gov/femp
Spirax Sarco. Learning Centre. www.spiraxsarco.com/learn
Sustainable Energy Authority of Victoria (SEAV). Fact sheet: Boiler Optimisation. 2005.
www.seav.sustainability.vic.gov.au/manufacturing/sustainable%5Fmanufacturing/
United Nations Environment Programme (UNEP). Cleaner Production Energy Efficiency
Manual Guidelines for the integration of Cleaner Production and Energy Efficiency. 2004.
www.uneptie.org
Beberapa bagian dalam bab ini diambil dari, berdasarkan pada atau merupakan ringkasan modul
yang utama dalam Learning Centre berdasar-web Spirax Sarco dengan ijin Spirax Sarco. Untuk
informasi lebih rinci silahkan mengacu ke www.spiraxsarco.com/learn untuk modul berikut:
1. Pendahuluan
2. Prinsip -prinsip Rekayasa Steam dan Perpindahan Panas
3. Ruang Boiler
4. Pengukur aliran
5. Teori Pengendalian Dasar
6. Pengendalian Perangkat Keras: Listrik/ Pergerakan Pneumatik
7. Pengendalian Perangkat Keras: Pergerakan Tindakan sendiri
8. Pengendalian Penggunaan
9. Kran Keamanan
10. Distribusi Steam
11. Steam Traps dan Steam Trapping
12. Tambahan saluran pipa
13. Penghilangan Kondensat
14. Pemanfaatan kembali Kondensat
15. Desuperheating
16. Persamaan-persamaan
Copyright:
Copyright United Nations Environment Programme (year 2006)
This publication may be reproduced in whole or in part and in any form for educational or non-profit purposes without special
permission from the copyright holder, provided acknowledgement of the source is made. UNEP would appreciate receiving a
copy of any publication that uses this publication as a source. No use of this publication may be made for resale or any other
commercial purpose whatsoever without prior permission from the United Nations Environment Programme.
Hak Cipta:
Hak cipta United Nations Environment Programme (tahun 2006)
Publikasi ini boleh digandakan secara keseluruhan atau sebagian dalam segala bentuk untuk pendidikan atau keperluan nonprofit tanpa ijin khusus dari pemegang hak cipta, harus mencantumkan sumber yang membuat. UNEP akan menghargai
pengiriman salinan dari setiap publikasi yang menggunaan publikasi ini sebagai sumber. Tidak diijinkan untuk menggunakan
publikasi ini untuk dijual belikan atau untuk keperluan komersial lainnya tanpa ijin khusus dari United Nations Environment
Programme,
Disclaimer:
UNEP
71
Disclaimer:
Modul peralatan energi ini dibuat sebagai bagian dari proyek Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dari Industri di Asia dan
Pasifik/ Greenhouse Gas Emission Reduction from Industry in Asia and the Pacific (GERIAP) oleh Badan Produktivitas
Nasional, India. Sementara upaya-upaya masih dilakukan untuk menjamin bahwa isi dari publikasi ini didasarkan fakta-fakta
yang benar, UNEP tidak bertanggung-jawab terhadap ketepatan atau kelengkapan dari materi, dan tidak dapat dikenakan
sangsi terhadap setiap kehilangan atau kerusakan baik langsung maupun tidak langsung terhadap penggunaan atau
kepercayaan pada isi publikasi ini, termasuk terjemahannya dalam bahasa lain selain Inggris.
UNEP
72