Manajemen operasi yang efektif membutuhkan standar yang dapat membantu perusahaan
untuk menentukan :
b) Kebutuhan staf
Standar pekerja yang ditetapkan secara benar, mewakili waktu yang dihabiskan oleh
seorang pekerja rata-rata untuk melaksanakan aktivitas tertentu di bawah kondisi kerja normal.
Standar pekerja ditetapkan dengan empat cara, antara lain :
2. Studi Waktu
Pengambilan waktu dengan menggunakan stopwatch atau studi waktu, yang pada awalnya
dikenalkan oleh Frederick W. Taylor di tahun 1881 masih menjadi metode yang paling
banyak digunakan hingga sekarang. Prosedur studi waktu ( time studies ) menggunakan
contoh sampel kinerja seorang pekerja dan menggunakannya sebagai standar.
2) Bagi pekerjaan menjadi elemen yang tepat ( bagian dari pekerjaan yang sering
membutuhkan tidak lebih dari beberapa detik ).
3) Tentukan berapa kali akan dilakukan pengamatan ( jumlah siklus atau sampel yang
dibutuhkan ).
Waktu siklus pengamatan rata-rata ( average observed cycle time ) merupakan rata-
rata aritmetika dari waktu setiap elemen yang diukur, yang disesuaikan dari pengaruh
yang tidak biasa untuk setiap elemen.
6) Tentukan tingkat kinerja dan kemudian hitung waktu normal ( normal time ) untuk
setiap elemen.
Sebagai contoh, seorang pekerja normal seharusnya bisa berjalan 3 mil per jam. Dia
juga harus bisa membagi 52 kartu dalam 4 tumpuk yang sama tinggi dalam waktu 30
detik. Tingkat kinerja 1,05 menggambarkan pekerja yang diamati melaksanakan
pekerjaannya lebih cepat dari rata-rata.
7) Tambahkan waktu normal untuk setiap elemen untuk mendapatkan waktu normal
total untuk pekerjaan tersebut.
1 – faktor kelonggaran
Kelonggaran waktu pribadi ( personal time allowance ) sering kali ditetapkan dalam rentang
4% hingga 7% dari waktu total, bergantung kepada kedekatan toilet, tempat air minum, dan
fasilitas lainnya.
Sekumpulan sampel kelonggaran pribadi dan kelelahan ditunjukkan pada contoh berikut :
Contoh 1 :
Studi waktu dari sebuah operasi pekerjaan menghasilkan waktu siklus pengamatan rata-rata
sebesar 4menit. Analisis memberikan peringkat pekerja yang diamati sebesar 85%. Hal ini
berarti bahwa pekerja mempunyai kinerja 85% dari kinerja normal di saat penelitian dibuat.
Perusahaan menggunakan faktor kelonggaran sebesar 13%. Hitunglah waktu standar.
Jawab :
= ( 4,0 ) x ( 0,85 )
= 3,4 menit
= ( 3,4 ) / ( 1 – 0,13 )
= ( 3,4 ) / ( 0,87 )
= 3,9 menit
Studi waktu membutuhkan sebuah proses pengambilan sampel, jadi pertanyaan kesalahan
pengambilan sampel dalam waktu siklus pengamatan rata-rata biasa terjadi. Dalam statistik,
kesalahan bervariasi dengan jumlah berbanding terbalik dengan ukuran sampel. Jadi untuk
menentukan berapa banyak siklus yang harus dicatat, keragaman setiap elemen dalam
pengamatan harus dipertimbangkan.
Untuk menentukan sebuah ukuran sampel yang mencukupi, terdapat 3 hal yang harus
dipertimbangkan :
Formula untuk menemukan ukuran sampel yang tepat dengan diberikan 3 variabel adalah :
hx
Keterangan :
h = tingkat ketepatan yang diinginkan, dinyatakan dalam sebuah angka desimal ( 5% = 0,05
)
z = jumlah deviasi standar yang dibutuhkan untuk tingkat keyakinan yang diinginkan
( 90% = 1,65 )
90,00 1,65
95,00 1,96
95,45 2,00
99,00 2,58
99,73 3,00
jika deviasi standart belum diketahui dapat di cari dengan cara sebagai berikut :
∑( xi − x ) 2
=
∑(setiap pengamatan sampel - x ) 2
n −1 jumlah dalam sampel - 1
Contoh 2 :
Sebuah perusahaan memiliki data analisis ketepatan yang diharapkan adalah 5%, dengan tingkat
keyakinan 95%, deviasi sampel 1,0 dan rata-rata 3,00
Jawaban
2
1,96 x 1,0
= n =
0.05 x 3
= 170,74 = 171
Walaupun studi waktu memberikan ketepatan dalam menentukan standar pekerja, mereka
memilki kelemahan :
Untuk mengembangkan sistem standart waktu yang telah ditentukan secara menyeluruh
membutuhkan biaya besar, akibatnya sistem bisa didapatkan secara komersil. Standar paling
umum digunakan adalah metode pengukuran waktu atau MTM.
Standar waktu yang dikembangkan merupakan perkembangan dari gerakan dasar yang disebut
therblig.
• Memilih
• Mengambil
• Mengarahkan
• Merakit
• Menjangkau
• Memegang
• Beristirahat
• Meneliti
Standar waktu yang telah ditentukan memilki beberapa kelebihan dari studi
waktu,diantaranya :
a. Standar waktu ini dapat dibuat di laboratorium sehingga tidak akan mengganggu aktivitas
produksi yang sesungguhnya.
b. Karena ditentukan sebelum pekerjaan dilakukan, standar ini digunakan untuk membuat
rencana
c. Tidak ada pemeringkatan kerja yang dibutuhkan
d. Dianggap wajar bagi serikat pekerja dalam menetapkan standar kerja
e. Efektif pada perusahaan yang melakukan sejumlah besar jumlah penelitian yang sama.
Untuk memastikan standar pekerja yang akurat beberapa perusahaan menggunakan baik
studi waktu maupun standar waktu yang telah ditentukan.
z 2 p (1 − p )
n=
h2
( z = 1 untuk 68%, 2 = 95,45%, 3 = 99,73%, dan seterusnya dapat dilihat dalam tabel
normal)
Contoh 3 :
n = (2)2(0,25)(0,75)
(0,03)2
= 833 pengamatan
Fokus pada pengambilan sampel kerja adalah untuk menentukan bagaimana para pekerja
mengalokasikan waktu mereka diantara beragam aktivitas yang dilakukan. Hal ini dapat dicapai
dengan menetapkan presentase waktu yang dihabiskan seorang pekerja pada aktivitas-aktivitas
yang ada daripada sejumlah waktu tertentu yang dihabiskan untuk tugas tertentu. Seorang analis
hanya mencatat aktivitas yang biasa dilakukan secara acak.
• Lebih murah karena hanya diperlukan seorang pengamat yang dapat mengamati beberapa
pekerjaan secara bersamaan.
• Pengamat tidak membutuhkan pelatihan khusus dan tidak diperlukan peralatan
pengukuran waktu khusus.
• Penelitian dapat ditunda, tanpa memberikan dampak yang berarti.
• Pengamatan dilakukan secara spontan dan panjang sehingga pekerja hanya memilki
sedikit kesempatan untuk mempengaruhi hasil
• Prosedur yang ada hanya sedikit mengganggu dan karenanya tidak menyebabkan
karyawan menjadi keberatan
Standar pekerja dibutuhkan untuk sebuah sistem operasi yang efisien. Standar pekerja
dibutuhkan bagi perencanaan produksi, perencanaan pekerja, pembuatan anggaran, dan
mengevaluasi kinerja. Standar pekerja juga dapat digunakan sebagai dasar sistem insentif.
Mereka digunakan baik di pabrik dan di kantor. Standar dapat dibuat melalui data masa lalu,
studi waktu, standar waktu yang telah ditentukan, dan pengambilan sampel kerja.
Sebuah pekerjaan terdiri dari tiga elemen menjadi obj.ek studi waktu dengan menggunakan stop-
watch, Hasil catatan pengamatan ditunjukkan pada tabel berikut. Oleh serikat pekerja, para
operator diberikan kelonggaran pribadi 5%, keterlambatan 5%, dan kelelahan 10%. Tentukan
waktu standar pekerjaan tersebur.
Pengamatan (menit)
Elemen Tingkat
Kerja 1 2 3 4 5 6 Kinerja (%)
A 0.1 0.3 0.2 0.9 0.2 0.1 90
B 0.8 0.6 0.8 0.5 3.2 0.7 110
C 0.5 0.5 0.4 0.5 0.6 0.5 80
Jawaban
Pertama, hilangkan dua hasil pengamatan yang tampak tidak biasa (0,9 menit untuk elemen
pekerjaan A dan 3,2 menit untuk elemen pekerjaan B). Kemudian:
1,31
waktu standar = 1 −0,20 =1,64 menit
Pengambilan sampel kerja awal dari sebuah operasi adalah sebagai berikut:
Ukuran sampel berapakah yang dibutuhkan untuk tingkat keyakinan 99,73% dengan ketepatan +
4%?
z 2 p (1 − p ) ( 3) ( 0,6 )( 0,4 )
2
n= = = 1.350 ukuran sampel
h2 ( 0,04 ) 2
Amor Manufakturing Co. di Jenewa, Swiss, baru saja melakukan penelitian akan sebuah
pekerjaan pada laboratoriumnya, untuk mengantisipasi pemberian pekerjaan pada pabrik untuk
dapat dilaksanakan. Perusahaan menginginkan perkiraan anggaran dan peramalan pekerja yang
tepat. Perusahaan menginginkan tingkat keyakinan 99%) dan waktu siklus yang berada pada
rentang 3% dari mlai yang sebenarnya. Berapa banyak pengamatan yang harus dilakukan? Data
yang berhasil dikumpulkan sejauh ini adalah:
Pengamatan Waktu
1 1,7
2 1,6
3 1,4
4 1,4
5 1,4
Jawaban
Pengamatan xi x xi − x ( xi − x ) 2
1 1,7 1,5 0,2 0,04
2 1,6 1,5 0,1 0,01
3 1,4 1,5 -0,1 0,01
4 1,4 1,5 -0,1 0,01
5 1,4 1,5 -0,1 0,01
x =1,5
∑( x − x) 2
0,08 = i
0,08 0,08
s= = = 0,141
n −1 4
( 2,58 )( 0,141 )
2 2
zs
Kemudian, selesaikan n = = = 65,3
hx ( 0,03 )(1,5)
Dengan x = 1,5
s = 0,141
z = 2,58
h = 0,03
(Setiap satuan pengukuran waktu sama dengan 0,0006 menit.) Tencukan waktu normal operasi
ini dalam menit dan detik.
Untuk mendapatkan sampel acak yang diperlukan untuk melakukan pengambilan sampel kerja,
seorang manajer membagi had kerja biasa menjadi 480 menit. Dengan menggunakan tabel nilai
acak untuk memutuskan kapan ia harus pergi ke daerah kerja untuk mencatat peristiwa kerja,
manajer mencatat hasil pengamatan pada selembar kertas sebagai berikut:
Menganggur IIII
Jawaban
Pada kasus ini, penyelia mengadakan pengamatan sebanyak 20 kali dan mendapati operator
bekerja sebanyak 80% dari waktunya. Jadi, dari 480 menit dalam satu hari kerja, 20% atau 96
menit merupakan waktu .menganggur, dan 384 menit produktif. Perhatikan bahwa prosedur ini
menerangkan apa yang sedang dikerjakan oleh seorang operator, bukan apa yang seharusnya
sedang ia kerjakan.
Definisi Kinerja Dan Pengukuran Kinerja
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat oebcaoaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning
suatu organisasi.
Pengukuran kinerja adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan
sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan
sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan
dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan
Terkait dengan evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
Pengendalian anggaran meliputi pengukuran terhadap output dan belanja yang riil dilakukan
dibandingkan dengan anggaran. Adanya penyimpangan antara realisasi terhadap anggaran
tersebut kemudian dianalisis untuk diketahui penyebabnya dan siapa yang harus
bertanggungjawab untuk selanjutnya segera dilakukan tindakan korektif.
Anggaran sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi harus dipersiapkan dengan sebaik-
baiknya agar tidak terjadi penyimpangan.
System pengukuran kinerja merupakan suatu system yang bertujuan untuk membantu manajer
public menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur financial dan nonfinansial. Dalam
suatu system manajemen strategi, pengukuran kinerja berfungsi sebagai alat penilai apakah
strategi yang sudah ditetapkan telah berhasil dicapai.
Dari hasil pengukuran kinerja dilakukan feedback sehingga tercipta system pengukuran kinerja
yang mampu memperbaiki kinerja organisasi secara berkelanjutan.
1. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah proses sistematik yang ditujukan untuk menghasilkan tindakan
dan keputusan-keputusan mendasar sebagai pedoman dan panduan organisasi dalam
menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan dan mengapa melakukan aktivitas tertentu.
Proses perencanaan strategis ini membutuhkan informasi yang kompleks, luas, dan
komprehensif dengan lebih menekankan pada implikasi-implikasi di masa datang.
2. Penyusunan Program
Penyusunan program adalah proses pembuatan keputusan mengenai program-program yang
akan dilaksanakan organisasi dan taksiran jumlah sumber-sumber yang akan dialokasikan
untuk setiap program tersebut.